Tidak sampai sehari Adel melupakan amanat ayahnya agar tidak memicu pertengkaran seolah itu hal paling mustahil untuk tidak dilakukan sosok Adel yang banyak tingkah dan emosional.
Belum juga, Adel memenuhi ruang gosip 'lambe turah' yang mengatakan Sintya membully murid baru namun berbalik dibully. Kini Sintya sedang istirahat di UKS sebab kepalanya pusing dan cenat-cenut sampai ke akar rambutnya.
Adel mengabaikan dan tutup telinga memilih diam daripada mengumbar fakta hanya untuk pencitraan semata bahwa ia ternistakan.
Di kelasnya, murid lainnya melihat Adel seperti penasaran ingin bertanya namun agak takut juga. Adel duduk dikursinya lalu menelungkupkan wajahnya disela kedua tangannya menantikan jam pelajaran berikutnya.
Hingga bel pulang memekakkan telinganya dan bergegas membereskan buku dan alat tulis dimejanya. Kemudian, keluar kelas tanpa menunggu guru pengajar keluar lebih dulu.
Di depan loker, Adel meraih kunci kecil disaku depan untuk membuka loker miliknya. Saat dibuka, sebungkus coklat yang dikemas cantik dan selembar kertas ucapan tertempel dibungkus coklatnya.
Adel menoleh ke kiri dan kanan memastikan tak ada orang yang memperhatikan tingkah bodohnya yang kelewat senang mendapati sebungkus coklat kesukaannya. Bahkan Adel yang merupakan pecinta coklat tak punya tingkat kewaspadaan yang cukup untuk sekedar mengkhawatirkan itu coklat apakah bercampur sianida?
Dirasa kondisi sekitar aman, matanya berbinar sangat senang."coklat..." pekiknya tertahan sambil membuka ikatan talinya.
Adel pliss jangan karena coklat julukan queen bullymu lenyap!!!
Dia tidak tahu, sedari tadi pengirim coklat itu mengintip misterius dibalik loker lain.
"Emmmm... Enak bangettt!!" Adel memasukkan sebutir coklat dengan mata terpejam menikmati manis pahitnya coklat. Rasanya moodnya selalu membaik setelah memakan manisan dari biji kakao itu.
Coklat itu membantu kita untuk meningkatkan mood karena dapat menurunkan hormon kortisol yang memicu stress. Hal ini merangsang otak untuk mengeluarkan hormon endorfin dan serotonin yang bisa membuat kita senang dan bahagia. Namun, bila itu dikonsumsi secara benar jika tidak akan ada dampak buruknya.
"Dia memang unik dan kedepannya akan ada banyak hal keunikan yang terjadi. Aku akan membuatmu menjadi milikku Adel."
Orang yang dibicarakan oleh laki itu merasa ada yang memperhatikannya namun tidak ada siapa-siapa. Seketika Adel merinding, buru-buru memasukkan coklat itu ke dalam tas dan mengunci loker itu kembali.
Suratnya saja belum sempat terbaca, Adel memilih membacanya saat tiba dirumah. Didepan gerbang bersamaan mobil ayahnya baru tiba. Adel langsung membuka pintu dan menutupnya kasar hingga menimbulkan suara keras.
Brak
"Kamu itu kenapa? Tutupnya pelan-pelan kan bisa! Kalo rusak gak mau ganti." keluh Ayah Nino
"Duh Ayah!!! Jangan ngomel sekarang. cepet mobilnya jalanin." desak Adel, Nino merasa heran melihat anaknya yang ketakutan namun teta0 dituruti kemauan anaknya.
mobil mereka pun melaju. "kamu kenapa kok kayak habis diburu zombie?"
"Ayah....jangan gitu sih! Adel tuh merinding pas diloker kayak ada yang lihatin Adel. " ucapnya, lalu tersadar akan sesuatu,"apa jangan-jangan coklat yang aku makan itu...da-dari Setannn!" suara Adel bergetar bercampur takut.
"Kamu gak usah banyak nonton horror kalo dirumah, lihatkan. Apa ayah bilang, bakal kebawa halu." Nino kembali mengomel. Dia itu sering menasihati Adel untuk tidak keseringan menonton horror dikamarnya dan hasilnya akan berakhir seperti ini. Sok berani padahal mah cupu. Adel memilih diam menghiraukan ayah Nino menceramahinya sepanjang perjalanan pulang dan berhenti sampai depan rumah.
"Tuh, kamu sih bandel. Ingat kata Ay-" Adel pun turun dari mobil meninggalkan Nino yang melongo tak percaya karena diabaikan anak nakalnya.
"Memang sialan tuh anahku!" umpatnya lalu memukul mulutnya pelan menyadari siapa yang diumpatinya. Hasil produk cocok tanamnya dengan sang istri.
Adel membuka pintu rumah, Aroma wangi dan sedap tercium. "Bun.. Adel udah pulang," ujarnya sedikit berteriak agar bundanya mendengar.
"Adel kecilkan suaramu!" protes Bunda Herni
"Cepat mandi dan makanlah kalau lapar. Bunda masakin Nasi goreng mawut kesukaanmu!" seru Herni yang terus mengaduk-aduk nasi diwajan.
Adel berlari naik meunju kamarnya dan tak lupa menutup pintunya. Dia membongkar isi tas nya dan menatap curiga coklat yang ada ditangannya.
"Masa coklat seenak ini ada racunnya yang bikin haluainasi?" gumamnya bertanya-tanya.
Adel masih tidak percaya mencobanya kembali satu biji."Emm gak ada yang aneh dari rasanya coba dari teksturnya." Ia mengambil sebutir lagi.
"Teksturnya sama seperti coklat pada umumnya." masih belum yakin, diambilnya lagi.
"Penampilannya juga gak ada yang aneh." dimakannya lagi sampai terus menerus dan tidak terasa sebungkus coklat itu habis dalam sehari bahkan bisa dalam hitungan menit.
Dasar maniak coklat
"Loh habis!" ucapnya namun mengangkat bahunya tak peduli yang penting happy.
teringat kergas yang tertempel tadi tertulis...
...Bagaimana coklatnya? Kamu suka? Aku membelinya di toko coklat terkenal......
...Bolehkah aku meminta sesuatu sebagai bentuk balasan karena kamu menghabiskan coklat itu?...
...datanglah ke taman belakang besok, aku akan menemui di jam istirahat kedua....
"Syalan, kalo lu minta balasan ngapain juga kasih coklat ke gue! Kampret emang dah!" gerutunya sebak tak percaya dengan lelaki sambleng ini.
Di lain tempat, Geri tersenyum miring membayangkan Adel yang pasti menggerutinya. Dia juga sudah memperkirakan kalo Adel akan membaca suratnya saat coklatnya habis termakan.
"Let do it my Girlfriend!" gumamnya
......................
Keesokan harinya sesuai isi surat itu Adel menunggu di taman belakang sekolah tempat saat dia menjambak Sintya.
Adel menunggu sambil berdecak kesal kenapa selalu dia yang dibuat menunggu. Apapun itu.
"Jangan-jangan prank ini"
Tiba-tiba,"bu-bukan prank ini!" seorang lelaki entah datang darimana dia berdiri tak jauh dari Adel duduk.
"Aaaa..." teriak Adel kaget."lu jangan bikin gue kaget dong!" sentak Adel
"Maafin aku ya! Ak-aku yang nulis surat itu dan cokalt itu aku yang kasih buat kamu!" ujarnya sedikit gugup
"Oh jadi lu rupanya, so buat apa lu suruh gue kesini?"
Dilihat laki itu menarik nafas lalu menghembuskan dan dilakukan terus sampai lima kali.
"Lu kalo sesak napas gak usah bawa-bawa gue juga, entar disangka gue bully lu lagi!" sewot Adel
Laki itu menggeleng tak membenarkan itu." Aku mau bilang sesuatu ke kamu,"
"iya cepet apaan?"
"Kamu mau jadi pacar aku?!" Celetuknya tanpa babibu.
Adel menatap datar, Laki iti serius menembaknya ?
"Boleh aja," tapi tak disangka jawabnnya membuat Laki culun itu sumringah senang.
"Alasannya?!"
"Banyak tanya lu! Hah... "Mendesah lelah
"Karena lu ganteng dan kayaknya pintar jadi bisa gur manfaatin buat bantu gue belajar." ujarnya spontan.
"Baiklah aku akan mengajarimu." dengan senang Laki bername tag Geri pun memeluk Adel.
"Lu gak usah pelak-peluk sembarangan dong! Beum juga sehari udah main nyosor lu!" ketus Adel, Geri cengengesan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
Mksudnya menghibur banget
2023-03-08
0
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
Bahasa penyampaiannya beda sama yang lain thor, bikin ketawa hihi
2023-03-07
2
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
Belum
2023-03-07
1