Sepasang mata hitam dengan tajam menatap Nia, sanggup meluluh lantakkan sebuah kepercayaan diri gadis itu. Tubuh menegang serta saraf yang terasa berhenti berfungsi, membuat Nia berdiri layaknya biri-biri bodoh. Gadis itu nyaris saja kehilangan kendali dirinya, andai tidak ada Ibu dan Ayahnya disana.
Jadi, prasangka dan harapan Nia mendadak musnah, seiring dengan fakta yang tersaji di depan mata. Inilah hidup, inilah kejamnya semesta yang kerap kali meletakkan Nia pada posisi yang sulit dan menyakitkan.
Andai Nia tak meneruskan langkah dan memilih untuk berbalik saja tadi, Nia akan terselamatkan dan tak akan lagi menemui lelaki itu. Lelaki sialan yang memberinya duka selama empat bulan ini.
Empat bulan lamanya, Nia mencari lelaki berperawakan gagah lagi dewasa itu. Namun, ketika mendapati lelaki itu datang sendiri ke rumahnya, memperkenalkan diri sebagai calon suami kakaknya, Zaskia Kenanga, atau yang akrab disapa Kia, Nia tak lagi memiliki keinginan untuk menemui lelaki itu.
Sejuta luka, selaksa kecewa, dan seonggok hati penuh sesal, berada secara kasat mata membelenggu Nia hingga Nia tak mampu meski sekadar untuk bergerak. Cinta yang selama ini begitu ia pegang teguh, terpaksa harus runtuh seiring dengan harapan yang demikian sia-sia.
Jangan tanya semerana apa gadis itu, nyatanya semua fokus dunianya, kini telah menjauh darinya, dan bahkan memberi luka dengan cara melamar kakaknya sendiri.
"Nia, kenapa bengong? Ayo sini, kenalkan, ini Billy, calon tunangan kakakmu. Adam Billy Hutama," ujar Abimanyu, Ayah Nia dan Kia.
"Eh, i-iya, Yah," jawab Nia kemudian. Langkahnya terasa berat, dan Nia nyaris ambruk saat itu juga, andai Kirana tak menuntunnya mendekat pada Billy.
Sekujur tubuh Nia terasa Tremor, meski ia sekuat tenaga berusaha untuk tetap terlihat baik-baik saja. Baik Kirana maupun Abimanyu, mereka mendadak bingung, dibuat bertanya-tanya, mengapa Nia mendadak aneh begini.
"Nia, Kau baik-baik saja?" tanya Kirana, "atau kau mau kembali istirahat saja dan kepalamu masih pening?" sambung Kirana lagi.
"Nia baik-baik saja, Bu. Nia, em ... Nia tak apa-apa," ungkap Nia tenang dengan mata berkaca-kaca.
"Kalau kau baik-baik saja, kau tak akan begini, Nia. Istirahat saja, itu tak masalah. Yang penting kau sudah mengenal calon Kakak iparmu," Kia bersuara.
"Baiklah, Kak. Aku akan istirahat. Maaf untuk semuanya, Nia kurang enak badan sebenarnya," ujar gadis itu dengan nada tidak enak.
"Tak apa. Istirahatlah. Ayah akan panggilkan dokter Maria nanti," ujar Abimanyu.
Wajah Nia kian memucat. Ketika nama dokter keluarga di sebutkan, gadis itu semakin menegang di tempatnya. Membayangkan rahasianya terbongkar, Nia memprediksi riwayatnya akan tamat saat itu juga. Ada sesuatu yang begitu besar, yang Nia sembunyikan Ndaru semua orang.
"Tidak perlu, Yah," sahut Nia dengan cepat, seraya meremas ujung dressnya, "Nia baik-baik saja. Hanya kelelahan dan butuh istirahat. Nanti juga ... Nia pasti sembuh," tambahnya lagi.
"Baiklah, Nia. Lanjutkan istirahat saja. Kalau kakak tahu bahwa kau sakit, kakak tak akan memaksa Ibu untuk memanggilkan mu," ujar Kia menimpali dengan senyum tulus.
Dua putri Abimanyu itu, bahkan tidak pernah saling dendam dan bertengkar hebat selama ini. Hanya perdebatan-perdebatan Kecil yang selama ini mewarnai persaudaraan keduanya, dan hal itu terbilang sangat wajar.
"Terima kasih, Kak. Maaf, Nia pamit dulu," timpal gadis itu sambil menunduk sejenak, "Sekali lagi Nia minta, tidak usah panggil Dokter Maria, Nia akan baik-baik saja nanti selepas bangun tidur," tambahnya penuh permohonan.
Putri bungsu Abimanyu itu berlalu dari sana, meninggalkan ruang tamu yang terasa panas bagi seorang Billy, Adam Billy Hutama yang memperkenalkan diri sebagai calon suami Zaskia Kenanga itu.
Lelaki itu begitu santai dan tenang di tempatnya, tanpa terlihat mencurigakan sama sekali di mata Abimanyu, Kirana, maupun Kia. Sebenarnya bila di tatap lebih intens, ada banyak kilat emosi yang rumit tampak pada matanya.
Empat bulan lalu, ia memutuskan untuk serius dan tak lagi memberi harap pada gadis yang baru saja berlalu itu, dengan alasan ia sudah terlalu dewasa dan enggan bermain-main lagi. Namun, pria dewasa yang telah berusia dua puluh delapan tahun itu, entah mengapa masih memiliki getaran rasa pada gadis itu, meski ia telah empat bulan meninggalkannya tanpa pamit.
Ada banyak cerita, ada banyak kisah yang telah Adam lalui bersama Petunia, si pemilik mata indah menghanyutkan penuh pesona itu. Sayangnya di mata Adam, Nia terlalu kekanakan dan terlalu polos pada kehidupan dewasa. Sangat jauh berbeda dengan kriteria calon istri yang adam idamkan.
Lain Nia lain lagi dengan Zaskia, wanita dewasa berkarir bagus di dunia kecantikan. Wanita itu begitu lihai membuat Adam terpikat. Selain memiliki paras yang cantik menawan, Kia tentu memiliki kelebihan lebih dewasa dari Nia. Secara umur saja, usia Kia berada lima tahun diatas Nia.
Semenjak bertemu dengan Kia, Adam merasa jatuh cinta pada gadis itu. Empat bulan adalah waktu yang cukup bagi Adam, untuk mempertimbangkan pada siapa dirinya akan melabuhkan cinta yang sesungguhnya.
"Jadi bagaimana, Kia? Apa kau juga sudah siap, andai nanti nak Billy datang kemari bersama keluarganya untuk melamar dirimu?" tanya Abi menatap sepasang kekasih yang kini duduk bersisian.
"Kia sudah mantap dengan mas Billy, Ayah. Lagi pula, kami sudah berusia matang dan sangat pantas bila harus maju ke jenjang pernikahan," jawab Kita yakin.
"Baiklah, jika begitu, Ayah rasa tinggal menunggu kedatangan keluarga nak Billy saja, untuk membicarakan kapan kiranya acara pertunangan akan di gelar," sahut Abi dengan mata berbinar.
Namun tidak dengan Kirana yang sejak tadi hanya menikmati diam. wanita itu seolah tidak peduli dengan apa yang diperbincangkan oleh anak dan suaminya.
Ada selaksa kecewa yang terlihat sekilas pada sorot mata putrinya. Sebagai Ibu yang sangat menyayangi dan mencintai putrinya, Kirana memiliki ikatan batin yang kuat dengan Nia. Ada sesuatu yang mencurigakan yang entah itu apa, hingga membuat Nia enggan bertahan lebih lama di dalam ruang tamu.
"Saya akan bicarakan dengan keluarga saya, tentang tanggalnya, Om Abi," Adam bersuara tegas, dengan gurat ketampanan yang begitu langka, membuat Kia terpikat.
Rahang yang tegas dengan karakter wajah yang tegas, mustahil ada wanita yang sanggup menolak pesona lelaki itu. Bibir yang tebal sensual, mata yang tajam menghunus lawan, alis tebal penuh ketegasan, juga tulang pipi yang tinggi, siapa kiranya yang sanggup menampik pesona lelaki itu?
Bahkan Nia saja sampai lupa diri, ketika tengah bersama dengan Adam.
Sayang seribu sayang, ketampanan bukanlah hal utama untuk menjamin tanggung jawab seseorang. Ada banyak cacat cela yang telah Adam lakukan terhadap putri bungsu Abimanyu itu, termasuk mengelabui Nia, Petunia Amarilys. Gadis yang cantiknya sanggup mengalahkan bunga Petunia.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Arya akhtar
masih nyimak
2023-02-16
0
Vera Mahardika
mungkin kah nia hamil
2023-02-10
2
Azzahra Rara
aduh,,gimana nasibmu niaaa?😢😢😢
2023-02-09
1