Azkia Putri Nanda seorang wanita yang sangat ceria dan periang. Azkia menjadi mahasiswa terfavorit bagi semua kalangan mahasiswa baru karena wanita itu sangat friendly kepada siapapun tanpa melihat latar belakang orang itu. walaupun Azkia dari desa terpencil tetapi Azkia tidak pendiam ataupun kaku.
Azkia tinggal di sebuah kost yang tak jauh dari tempat ia kuliah, agar biaya ongkos bisa lebih hemat untuk Azkia hidup di kota besar itu. Azkia mendapatkan biaya siswa karena kecerdasannya yang berhasil lolos dalam sekali tes masuk di kampus universitas ternama di kota metropolitan itu.
Azkia menatap gedung yang begitu menjulang tinggi saat hari pertamanya ospeknya, wajah takjubnya tak pernah pudar dari Azkia. wajah mungil dan begitu imut menjadi pusat perhatian para lelaki buaya yang menatap ke arah Azkia.
Saat Azkia asik melihat gedung kampusnya tak sadar wanita itu menabrak punggung seorang lelaki.
"aduh..!," ucap Azkia memegangi jidatnya yang terbentur.
seseorang yahh Azkia tabrak berbalik menatap wanita itu dengan begitu dingin. wajah nya seakan ingin memakan Azkia. Azkia begitu ketakutan melihatnya.
"hari pertama ku, jangan ada masalah aku mohon," batin Azkia.
"mahasiswi baru?," tanya seseorang itu.
"iya kak mahasiswi baru jurusan manajemen," jawab Azkia dengan lembut.
"Gua Kenzo, senior dari jurusan manejemen! ikut gua, kalau enggak Lo akan tersesat di kampus ini," ujar Kenzo lalu pergi berjalan dengan cepat meninggalkan Azkia.
Azkia berlari kecil mengekor di belakang Kenzo. Saat di lihat Tubuh Azkia begitu kecil jika berjalan bersama Kenzo.
"Siapa nama mu?," tanya Kenzo.
"saya kak!" ucap Azkia.
"siapa lagi kalau bukan kamu! emang ada manusia lain selain kita berdua di sini!," ucap Kenzo dengan tajam.
"Azkia kak! Azkia Putri Nanda, tapi panggil Azkia aja kak ," bala Azkia dengan begitu lembut. Sementara Kenzo hanya menganggukan kepalanya.
Setelah berjalan cukup lama Azkia dan Kenzo masuk ke dalam gedung yang sudah di penuhi oleh mahasiswa baru jurusan manajemen. Azkia memberhentikan langkahnya kehidupan empat tahun akan Azkia lewati di kampus ini.
"Aku pasti bisa! Azkia jangan lagi menoleh ke belakang," batin Azkia.
"Azkia ayo gabung dengan teman-teman yang lainnya," ucap Kenzo membuat Azkia buyar dalam lamunannya.
Azkia berjalan bergabung bersama mahasiswa baru. sementara beberapa senior takjub dengan kecantikan Azkia.
"Bro Lo dapat di mana tuh anak yang tadi bareng Lo ?," tanya teman Kenzo.
"gua pungut di jalan!," balas Kenzo datar lalu berjalan ke depan untuk mengambil ahli menyambut kedatangan semua mahasiswa baru di kampus mereka.
Semua menatap ke arah Kenzo, banyak mahasiswi di sana terpesona dengan ketampanan Kenzo yang memang sudah menjadi bahan perbincangan di kampus mereka. Sementara Azkia mendengarkan dengan penuh semangat.
"Hai," sapa seseorang di samping Azkia. Azkia berbalik menatap wanita itu. entah mengapa Azkia begitu terharu saat di sapa seperti itu. seketika air mata Azkia terjatuh membasahi pipinya.
"Hei ada apa! Lo nangis,?," tanya orang yang menatap Azkia tadi.
Azkia dengan cepat mengusap air matanya.
"Hai, maaf saya hanya terlalu bahagia berkuliah di sini! nama saya Azkia," ujar Azkia mengulurkan tangannya ke arah orang di sebelahnya.
"Gua Rizkia, wah nama kita agak mirip yah!," ucap wanita bernama Rizkia itu sambil membalas uluran tangan Azkia.
Mereka seidkit berbincang entah mengapa menurut Rizkia, Azkia orang yang sangat asik di ajak bicara. padahal mereka baru bertemu tapi seakan mereka sudah saling mengenal begitu lama.
Berbagai kegiatan ospek mereka ikuti, Azkia benar-benar menikmati semua kampus. Setelah beberapa jam berlalu akhirnya mahasiswa baru sudah menyediakan ospek hari pertama dan besok akan menjadi ospek kedua dan terakhir yang akan mereka adakan. banyak persyaratan yang di buat oleh para senior akan bisa di kenakan oleh mahasiswa baru nanti.
Azkia melihat daftar yang di perlukan untuk esok. Tidak ada raut wajah yang begitu lesu dari Azkia, malah wanita itu semakin bersemangat menanti hari esok.
Azkia sangat bersyukur saat ini, setidaknya sekarang Azkia memiliki teman walau hanya satu setidaknya Azkia senang dan bahagia Rizkia mau berteman dengannya.
Rizkia sudah pulang di jemput oleh supir pribadinya. Rizkia juga sudah mengajak Azkia hanya saja Azkia menolak karena memang tempat tinggal Azkia begitu dekat mungkin hanya berjalan seidkit kost tempat Azkia tinggal sudah sampai.
Sebelum pulang Azkia tak lupa membeli beberapa bahan untuk besok ospek dan makanan yang akan wanita itu makan saat malam.
selesai berbelanja Azkia segera pulang menuju kostnya lalu segera masuk ke dalam. Azkia membersihkan tubuhnya lalu memasak bahan makanan yang iya beli tadi supermarket terdekat.
selesai memasak wanita itu melahap semua makannya dengan begitu nikmat seakan tidak ada duka lara dalam kehidupannya.
"akhh...! Alhamdulillah" ucap Azkia lalu membersihkan peralatan masakannya.
Ingin rasanya Azkia merebahkan badannya akan tetapi Azkia terlebih dahulu menelfon kedua orangtuanya. Bahaya jika Azkia tidka melakukan hal itu bisa menderita nanti Azkia di tengah ibu kota karena uang jatah bulannya tidak di kirim.
Azkia banyak bercerita kepada orangtuanya tentang hari pertamanya masuk di kampus itu. orangtuanya begitu senang mendegar cerita Azkia yang begitu bahagia dan menyukai kampusnya itu.
"Belajar yang benar di sana! jika kamu kekurangan apapun hubungi ayah sama ibu! 📞📞📞" ucap Ibu Azkia di seberang telfon sana.
"Siap Bu, Kalai begitu Azkia tutup yah telfonnya! Bye Ibu, Azkia sayang kalian," ucap Azkia lalu mematikan sambungan telfon nya.
Azkia menatap langit malam di teras kost miliknya, tak sejuk seperti di kampungnya tetapi ampuh membuat Azkia seidkit tenang. Azkia menikmati setiap hembusan angin menerpa kulitnya sambil menutup kedua matanya.
"Aku bisa melalui ini semua! Azkia you strong," batik Azkia.
setelahnya Azkia segera masuk karena matanya sudah tak bersahabat ingin beristirahat menyambut esok hari yang menyenangkan.
Keesokan harinya, Azkia sudah bersiap menuju kampus, penampilannya seidkit aneh tidka seperti hari kemarin. Yah semua ini atas usulan senior hingga terpaksa Azkia memakai itu semua.
"Untuk hari ini, Semoga berjalan lancar," guamam Azkia lalu berjalan keluar meninggalkan kost menuju kampus.
Kegiatan ospek sudah di lalui senja mahasiswa baru, mereka begitu lelah. Setelah selesai, senior semua memberikan kata motivasi untuk junior walau banyak di antaranya tidak mendengar Karen kelelahan.
Saat pemilihan Ketua tingkat, Azkia terpilih menjadi ketua tingkat di jurusannya. Sejak ospek pertama hingga selesai Azkia mendapatkan banyak hadiah dari senior. Akan tetapi Azkia menolaknya bukan karena Azkia jual mahal ataupun sok cantik. Hanya saja Azkia merasa tidak pantas untuk mendapatkan hadiah itu.
Jika ada senior yang memberikannya Kadi Azkia menolak dengan begitu sopan agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
"Lo kenapa gak terima Ki?," tanya Rizkia, yah wanita itu sudah menyapa Azkia dengan ' Ki' sebagai nama sapaan akrab mereka.
"Ha..! aku hanya tidak enak menerima hadiah dari senior! aku merasa aneh aja," jelas Azkia.
Bersambung...
jangan lupa untuk:
👍 Like
💬 Komentar
❤️ Favorit
🎟️ Vote
☕🥀 Berikan hadiah jika kalian menyukai novel ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments