Mencari

Happy reading

Kelv Hospital hari ini sesak dengan orang yang terheran akan ke datangan dua pria tampan yang sangat terkenal namanya di kalangan masyarakat. Apalagi anak pemilik rumah sakit yang mereka tempati sekarang, untuk sekedar berobat atau mengunjungi salah satu pasien.

Semua suster dan dokter di buat kelabakan akan ke datangan anak pemilik rumah sakit yang jarang sekali berkunjung, karena memang sejak 9 tahun yang lalu tinggal di London untuk menyelesaikan kuliah dan menjalankan bisnis di sana. Kunjungannyapun tanpa pemberitahuan ke rumah sakit atau adanya penyambutan dari pihak rumah sakit.

Banyak pertanyaan yang muncul di kepala para pekerja suster maupun dokter dengan datangnya Alan beserta Aldo kali ini, apakah ada keluarga mereka yang sakit?.

Aldo dan Alan menyusuri lorong rumah sakit guna menemui kepala rumah sakit yang di percaya Zidan. Alan sedikit lupa akan ruangan kepala Dokter itu, hingga Dia harus meneliti setiap papan nama ruangan ataupun petunjuk ruangan yang ada di atas lorong-lorong rumah sakit. Alan tidak ingin bertanya pada resepsionis karena Ia juga sekalian melihat perkembangan rumah sakit milik keluarganya.

"Tuan Alan." panggil seseorang dari samping tubuh dua pria yang atletis itu. Alan menoleh, di ikuti Aldo untuk melihat orang yang sekarang tengah berjalan ke arahnya dengan senyum yang mengembang.

"Ahh Dokter Josh." Alan balik menyapa dan menjabat uluran tangan dari Dokter dengan umur 45 tahun itu.

"Tuan bagaimana kabar Anda?" tanya Josh yang mengagumi ke tampanan Alan berkali-kali lipat saat dewasa sejak terakhir mereka bertemu sekitar 5 tahun yang lalu.

"Baik Dok, bagaimana denganmu?" Josh tersenyum bahagia, pria itu selalu ramah meski mereka jarang sekali bertemu.

"Saya baik begitupun dengan rumah sakit ini." jawabnya karena Josh adalah salah satu orang ke percayaan Zidan untuk mengurus rumah sakit ini selagi anak dari pemiliknya siap menerima jabatan presdir di rumah sakit yang Zidan dirikan. Josh adalah kepala rumah sakit sementara saat ini. Dan tepat sekali saat Alan ada ke perluan dengan pria itu sekarang.

"Mari tuan ke ruangan Saya, oh bukannya ini tuan Raynaldo?" ucap Josh menyadari bahwa Alan tidak sendiri, Aldo tersenyum.

"Saya Josh Tuan.".

"Panggil Aldo saja!" Aldo membalas jabatan tangan Josh dengan ke ramahannya.

"Jadi apa yang membuat Tuan datang ke mari?" tanya Josh menggiring Alan dan Aldo ke ruangannya.

"Silahkan duduk." pinta Josh setelah sampai di ruangannya.

"Bagaimana Josh? Apakah ada hal yang sulit terjadi?" Josh menaikkan satu alisnya, 'tidak mungkinkan kalau tuan hanya datang ke mari bertanya seperti itu?' batin Josh.

"Aku datang bukan hanya untuk itu?" Alan seolah dapat membaca batin dari Josh. Josh tersenyum menanggapi bagaimana tanggapnya Alan sekarang, berbeda saat Josh terakhir kali bertemu. Pria itu masih labil dan kadang Zidan akan mengeluh padanya akan tingkah puteranya.

"Apa sudah waktunya?" tanya Josh dengan senyuman, di sini Aldo merasa bingung 'apa yang mereka bicarakan?' batinnya.

"Aku tidak tahu, Dadpun juga tidak tahu kapan Dia akan selesai berhibernasi." Alan tertawa di ikuti oleh Josh, Tahu arah pembicaraan Josh mengarah ke mana.

"Oh Kita ke topik." Alan berubah serius setelah meredakan tawanya. Tujuannya ke mari untuk membantu Aldo bukan membicarakan tentang pergantian jabatan pemegang rumah sakit ini.

"Jadi?" tanya Josh sedikit menatap Alan dan Aldo bergantian.

"Apa rumah sakit ini menyimpan data dari CCTV 4 tahun yang lalu?" tanya Alan. Josh menaikkan satu alisnya, namun kemudian mengangguk.

"Aku butuh rekapan itu sekarang!" Josh mengangguk mengerti. Pasti ada hal penting yang membuat Alan datang ke mari dengan meminta rekapan CCTV yang sudah lama terjadi itu.

"Tian, Kau bawa ke ruanganku rekapan CCTV 5-3 tahun yang lalu!" ucap Josh saat sambungan telfonnya di terima oleh orang yang di panggil Tian bagian ke amanan rumah sakit.

"Jadi apa yang terjadi?" Alan memandang sahabatnya lalu beralih menatap Josh.

'Tok Tok Tok'

Pintu di ketuk oleh seseorang.

"Masuk!" pinta Josh.

"Ini Tuan data rekapan yang Anda minta." ucap lelaki yang terlihat masih muda itu.

"Baiklah Kau boleh kembali!" Tian mengangguk, matanya bertemu dengan mata Alan dan Aldo. Tian tersenyum sopan pada dua laki-laki tampan sebelum berlalu dari hadapan mereka.

Josh memasukkan flashdish ke dalam laptopnya, memutar rekapan CCTV berdasarkan tanggal dan tahun di mana tunangan dari Aldo menghembuskan nafas untuk yang terakhir.

Jantung Aldo berpacu lebih cepat saat memori 4 tahun yang lalu kembali berputar di otak serta menghujaminya. Di sana, di layar itu suasana rumah sakit saat beberapa suster berlari ke arah ruangan yang di belakangi oleh Aldo yang saat itu sedang menelfon seseorang.

"Tunggu!" Alan mempause rekapan CCTV saat suster masuk ke dalam ruangan. Aldo memperhatikan dengan seksama, Ada hal aneh yang ada dalam CCTV itu.

"Di mana suster yang satunya?" gumam Aldo yang masih di dengar oleh Alan dan Josh.

"Suster?" Aldo menatap Alan yang mengulang gumamanya, Lalu kembali melihat layar laptop milik Josh. Alan menghitung banyaknya suster yang ada dalam layar itu.

"Lan, Aku yakin masih ada satu suster dan satu Dokter yang tidak ada dalam rekapan ini." ucap Aldo, ada yang benar-benar aneh dalam rekapan itu. Aldo kembali melihat layar dan mengingat ke dalam memori ingatannya 4 tahun lalu.

"Maksudmu ada Dokter dan suster lain begitu?" tanya Alan dengan wajah yang bingung, Josh juga terlihat bingung. Masa dua orang lepas dari tangkapan kamera CCTV, padahal kamera CCTV rumah sakit keluarga Kelv ini merupakan CCTV yang selalu update dengan tekhnologi yang luar biasa dan juga ini di butuhkan jika suatu saat ada kasus semacam Aldo saat ini.

Pihak rumah sakit selalu menjaga membersihkan dan menghindarkan rekapan itu dari segala serangan virus dan ke rusakan fisik. Tidak mungkinkan ke rusakan fisik dapat menghilangkan dua orang dan tampilan yang lainnya masih begitu jelas terlihat.

"Aku yakin, bahkan suster yang mengatakan bahwa Claudia sudah tiadapun tidak ada dalam rekapan ini." Aldo menunjuk layar laptop Josh yang memang ke luaran terbaru itu. Gambar yang di hasilkan CCTVpun juga sangat jelas dan bagus, tapi ke napa dua orang itu tidak ada dalam tampilan layar laptop Josh.

"Apa Kau yakin? Lihatlah hanya dua orang suster!" Alan  bertanya karena nyatanya hanya dua orang suster yang masuk ke dalam ruangan Claudia. Bukan 4 orang seperti yang di maksudkan oleh Aldo. Di sini pertanyaan besar sedang terjadi di kepala 3 orang itu. Apakah Aldo yang salah melihat ataukah memang rekapan itu rusak?.

****

Voment please yah readers.. ... ....

Terpopuler

Comments

No name

No name

Maksudnya rekaman atau rekapan ya? Karena beda tulisan beda artinya.

2021-07-07

1

bunga untuk mu thor

2021-05-11

0

Yakuza

Yakuza

oh

2021-05-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!