happy readinggg.....
"Apa ada yang masuk ke dalam ruang ke amanan selain kalian yang bertugas?" tanya Alan pada Josh, Josh mengernyitkan dahinya.
Setahunya tidak ada yang boleh masuk ke ruangan apapun bukan hanya ruang ke amanan jika itu bukan ruangan para pegawainya sendiri. OBpun tidak di izinkan masuk ke ruang ke amanan, jadi hanya yang bertugas ruang ke amanan yang tahu seluk beluk ruangan itu.
"Sepertinya tidak, Saya akan panggil Tian." setelahnya Josh menghubungi seseorang yang tidak lain adalah Tian. Salah satu kepala bagian rumah sakit milik keluarga Alan, yang khusus menjaga ruang ke amanan.
"Ya Tuan." beberapa menit kemudian Tian datang, dengan senyum ramahnya pada tiga pria yang tengah menunggu ke datangannya.
"Duduklah!" laki-laki muda itu duduk dengan sopan di antara ke tiga pria yang sangat berpengaruh di rumah sakit ataupun dunia bisnis itu. Sepertinya ada masalah besar hingga kepala rumah sakit saja sampai harus mencarinya sendiri.
"Jadi apakah ada masalah Tuan?" tanya Tian to the point, Josh membalikkan layar laptopnya menghadap Tian. Layar yang menunjukkan beberapa adegan yang Tian sendiri belum tahu, apa masalah yang sedang terjadi.
"Apa rekapan ini asli?" tanya Josh, alis Tian bertautan tidak paham dengan pertanyaan Josh.
"Maksud Tuan, apa ada rekapan yang sengaja di rekayasa?" tanya Tian balik namun tetap sopan pada atasannya itu.
"Bukan, tapi Kau bisa lihat ada hal aneh dalam CCTV ini." kata Josh, Tian menajamkan matanya pada adegan di mana laki-laki dengan jas hitam sedang berbicara sendiri. Tidak ada yang aneh, mungkin laki-laki itu sedang bergumam sendiri. Seketika kepala Tian tertoleh.
Tian menatap Aldo seolah 'apa ini Anda?' Aldo mengangguk. Lalu Tian lagi memperhatikam layar laptop itu. Di mana saat Aldo meluruh ke lantai saat sesudah berbicara sendiri. Tian mengernyit, apa yang sebenarnya terjadi? Tian mulai menyadari ada yang tidak beres dengan adegan yang baru saja Ia lihat.
"Apa ini asli?" tanya Alan, Tian menatap Alan lalu berdehem. Tian sendiri juga shock akan hal itu, kalau tanya asli atau tidak? Jelas semua yang ada pada layar laptop itu 100% akurat.
Saat menunggu Tian meneliti rekapan di hari bulan dan tahun berikutnya apakah ada seseorang yang dengan sengaja masuk ke dalam ruang ke amanan, Alan menanyai semua hal pada Aldo setelah kabar ke matian Claudia.
"Kau ingat apapun mengenai suster itu?" tanya Alan yang juga semakin penasaran, tidak mungkinkan kalau sahabatnya ini berbohong.
"Aku hanya sempat melihat name tagnya bernama Emily." kini pandangan Alan beralih ke Josh dan Josh menangkap hal itu. Josh berjalan ke arah komputernya dan tidak butuh waktu lama ia dapat memprintkan sebuah hasil yang ia inginkan.
"Ini tuan, jadwal yang bertugas di malam itu." Josh menyerahkan selembar kertas yang di terima oleh Alan. Aldo memuji dengan ke mewahan rumah sakit milik keluarga Kelvin ini. Bahkan mereka masih menyimpan rapi semua data yang mungkin bagi setiap orang hanyalah sampah.
"Tidak ada nama Emily." gumam Alan, Alan menatap Tian yang masih mencoba mengotak atik laptop Josh.
"Tian." panggil Alan, Tian mendongak dari layar laptop karena panggilan yang di tujukan padanya.
"Ya tuan.".
"Coba Kau ulang di mana saat suster berlari, Kau lihat siapa suster dua lainnya!" Tian mengangguk dan dan Aldo merutuki dirinya karena tidak berpikir sejauh itu.
"Ini tuan." Tian mengarahkan laptopnya pada Alan.
"Josh apa Kau kenal dengan suster ini?" Joah mengangguk atas pertanyaan Alan.
"Itu suster Linda dan suster Kania.".
"Kau panggil mereka!" pinta Alan, Josh mengangguk dan menghubungi bagian informasi.
"Selamat siang Dok." sapa dua wanita cantik yang masih berumur 25 tahun.
"Selamat siang." balas Josh setelah menanti ke duanya.
"Duduklah." ke duanya mengangguk, mereka melebarkan matanya mendapati dua laki-laki tampan yang sangat berpengaruh di dunia bisnis dan ke beradaan Tian di antara mereka menambah daftar ke terkejutan mereka.
"Kalian suster Linda dan suster Kania?" tanya Alan to the point, mereka kompak mengangguk.
"Coba kalian ingat-ingat rekapan ini?" mereka menurut akan interuksi Alan, siapa yang tidak kenal dengan pria tampan ke turunan dari keluarga Kelvin? Dan lagi satu wajah tampan yang menyandang billionare saat ini.
"Apa kalian ingat?" mereka menatap Aldo lalu menatap layar laptop, Linda yang terlihat dengan kulit eksotisnya berdehem.
"Ke napa dalam rekapan ini Dokter dan suster yang membantu kami tidak ada?" tanya Kania polos. Ya! Kania memang terkenal dengan ke polosannya, semua orang menatap Kania.
"Kau juga melihatnya?" tanya Aldo, dahi mereka mengerut saat melihat di mana Aldo berbicara sendiri. Seolah Aldo berbicara pada udara.
"Bagaimana tidak? Bahkan Dokter cantik, ah tidak hanya cantik tapi Dokter sangat cantik itu yang menginteruksi kami bahwa pasien yang merupakan tunangan Anda pada kabar di media tidak dapat terselamatkan." jelas Kania, sebenarnya dia takut setelah melihat hasil CCTV. Bulu kuduknya merinding.
"Lalu apa yang selanjutnya terjadi?".
****
voment please.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
VANESHA ANDRIANI
ini cerita bergenre romantis ato mistis tor jdi merinding
2021-03-18
0
Elina💞
mahluk halua
2020-10-10
0
chasa
ini cerita hantu ya thor
2020-10-04
1