Pingsan 4

"Tuan Steven, bagaimana pun juga itu sudah takdir, tidak bisa di ganggu gugat." jawab Alena dengan mencabik bibirnya kesal.

"Emang cerai, di ganggu gugat segala?!" protes Steven. Alena terkekeh geli mendengarnya.

"Waw! kalian sudah berani berselingkuh di hadapan ku?!" teriak seorang wanita yang melengking di belakang mereka. Alena berdiri dengan cepat dan menoleh.

Anya berdiri dengan berkecak pinggang menatap mereka berdua.

"Ups... Anya, jangan salahkan aku ya, kau sendiri yang tidak mengikat pria hidung belang ini!" bela Alena. Anya terkekeh, lalu mendekat ke arah Alena. Mereka saling berpelukan dengan manis, seperti seorang teman yang sudah lama tidak bertemu.

"Bagaimana kabarmu, Anya? ku harap kau baik." tanya Alena tersenyum ramah.

"Aku baik, bagaimana kabar mu?" jawab Anya balik bertanya.

"Seperti yang kau lihat, hidupku bahagia dan kesehatan ku sangat baik!" jawab Alena memperlihatkan tubuhnya.

"Kau semakin cantik, Alena. Ku harap ada pria lain yang bisa kau ajak kencan." Alena tertawa saat Anya memujinya.

"Kau kemana saja, Anya? dari dulu aku memang sangat cantik." sombong Alena.

Anya memutar bola matanya jengah, "Aku menyesal sudah memuji mu, Alena." cibir Anya.

"Ehh, kalian jika sudah bertemu, pasti mengabaikan pria tampan ini!" narsis Steven menyugarkan rambutnya.

"Bagian mananya yang tampan Steven?" tanya Anya menatap Steven.

"Sayang, setelah bertemu dengan Alena, kau berubah drastis!" keluh Steven memanyunkan bibirnya.

Cup! Anya mengecup bibir Steven, Alena yang melihatnya langsung menutup matanya langsung.

"Kalian sungguh tidak tahu malu! Ada putraku di sana!" cibir Alena yang memilih pergi dari sana, ia mendekat ke arah putranya. Nyonya Elly dan Alexander sudah berada di sana juga.

"Nyonya," sapa Alena pada Elly. Elly menoleh lalu tersenyum.

"Duduklah." titah Elly. Alena mengangguk dan menurut, di sisi lain tak begitu jauh, Alexander sepertinya sedang bertelepon.

Selesai menelpon, Alexander mendekat kembali pada istrinya, pria itu melirik ke arah Alena yang sudah duduk di dekat istrinya.

"Alena, kau sudah datang, kapan?" tanya Alexander.

"Baru saja, Pak." jawab Alena. Alexander mengangguk dan ikut duduk di samping istrinya.

"Putra kita akan pulang setelah tahun baru, dia sudah memutuskan untuk memegang alih perusahaan yang ada di sini." ujar Alexander memberitahu istrinya. Alena mendengarnya, namun sebisa mungkin dirinya tidak mencuri obrolan bosnya.

"Alena, menginap lah di sini, sepertinya Kabir juga ingin menginap di sini, dia sudah besar juga, kan?" pinta Elly menatap nanar pada Alena. wanita itu menghela nafas pelan.

"Sepertinya tidak bisa, Nyonya. Kabir di sini hanya bisa sampai satu bulan, setelah itu baru akan pergi dengan pamannya lagi." cicit Alena yang tidak tega menolaknya.

"Terserah kau saja, Alena. Itu keputusan mu." jawab Alexander yang mengerti perasaan karyawannya, bukan karena lebih membela Alena, tapi ia tahu seberapa besar Alena menyayangi putranya.

"Aku hanya bisa berharap, tapi tidak mungkin memaksamu."

"Kalau begitu, jangan lupa untuk membawa Kabir ke mari besok, ya." pinta Elly kembali tersenyum. Alena mengangguk sebagai jawaban.

"Mom! Lihatlah apa yang ku gambar." ujar Kabir memperlihatkan iPad miliknya.

"Gambar apa ini?" tanya Alena, Alexander dan Elly ikut penasaran dan mencoba melihatnya.

"Lihat lebih jelas lagi, Mom!" titah Kabir.

"Hei, Nak. Sejak kapan kau bisa menggambar senjata? Kau tahu itu apa?" tanya Alexander dengan kagum.

"Ini adalah senjata api, pistol, grandfha." jawab Kabir.

"Kau belajar dari siapa?" tanya Alexander.

"Tentu dari pamanku."

"Sangat bagus, kau pernah berlatih menggunakan pistol?" tanya Alexander. Kabir mengangguk.

"Dia di ajari pamanku, supaya Kabir tidak menjadi lemah, sebenarnya aku juga kurang suka dengan pamanku yang terlalu melatih Kabir yang berlebihan seperti ini." jawab Alena sedikit mengeluh tentang pamannya yang mengajarkan anaknya bermain pistol di usia dini.

"Sangat bagus, aku kagum, kau tahu Alena? jika gambar baru ini dia jual, aku yakin pasti banyak yang menginginkannya, bahkan mereka tak akan segan untuk membayar hasil gambar ini!" ujar Alexander.

"Benarkah? kalau begitu tidak aku jual." timpal Alena. Alexander dan Elly saling menatap, lalu bertanya: "Kenapa?" Alena tertawa pelan mendapati pertanyaan itu.

"Karena, jika aku menjadi orang kaya, akan sangat sulit untuk meminta bonus pada bos ku!" jawaban Alena membuat mereka menggelengkan kepalanya.

"Alena, jika putraku mendengar kata ini, sudah pasti kau di cap sebagai wanita pencinta uang!" ucap Alexander. Alena terkekeh geli saat ucapan pecinta uang itu ia dengar.

"Sebenarnya tidak apa, nyonya Elly juga sama seperti ku, pecinta uang, benarkan, nyonya?" Alena menaik-naikkan alisnya meminta persetujuan.

***

"Kau benar, Alena. Sebagai wanita tentu saja kita cinta uang dan uang." timpal Elly dengan kekehan kecil. Kabir dan Alexander menggeleng bersamaan mendengar celotehan para wanita.

"Mom, kau ingin pulang?" tanya Kabir menatap ibunya lekat. Alexander dan Elly menoleh pada Kabir, lalu melirik Alena.

"Nanti malam saja, kau ingin bersama majikan ku, kan?" tanya Alena. Kabir mengedikkan bahunya. Elly mencubit gemas pipi Kabir.

"Anak baik, terima kasih mau menemani grandma." ucap Elly. Kabir menundukkan kepalanya memberi hormat.

"Grandma, apa Grandma masih sakit? Kata mommy, jika masih sakit jangan makan-makanan yang sehat. Minta pada mommy untuk menaikkan gula darahmu." celoteh Kabir menasehati Elly yang memang memiliki kadar darah yang rendah.

"Tentu saja, tapi, jika ada Kabir ku, untuk apa meminta bantuan pada ibu mu, benar, kan?" goda Elly tersenyum. Kabir terkekeh geli mendengar godaan Elly.

"Alena, ikutlah denganku." ajak Alexander, Alena kemudian bangkit dari duduknya. Dia mengikuti langkah Alexander, Alena mengikutinya ke kamar, tepatnya ruangan pekerjaannya.

Alexander membuka laci dan mengambil foto bingkai di dalam laci. Alena menautkan alisnya, sedangkan Alexander melihat foto itu.

"Dia adalah putraku." Alexander menyerahkan bingkainya pada Alena, lalu Alena mengambilnya dengan hati-hati. Alena membalikkan fotonya untuk melihat wajah putra sulungnya.

Alexander tersenyum, saat Alena melihat foto putranya, deg! bingkai foto terjatuh ke lantai, wanita itu melangkah mundur.

'Tidak! ku mohon tidak!' jeritan seorang wanita terdengar dari bayangannya, samar, Alena memegang kepalanya yang sakit.

"Alena, apa yang terjadi?" tanya Alexander, paruh baya itu mendekat, namun Alena mundur kembali, Alexander tidak tahu kenapa dan apa yang terjadi pada sekretarisnya.

Bruk! tubuh Alena terjatuh ke lantai, tentu saja Alexander terkejut, sesaat dia terdiam melihat Alena terjatuh.

"Pelayan!!!" teriak Alexander memanggil pelayan setelah sadar kembali. Satu-persatu para pelayan masuk ke dalam ruangannya.

"Ya, tuan?" tanya pelayan.

"Panggil dokter!" titah Alexander, ia kemudian mengangkat Alena. Steven yang mendengarnya langsung masuk, lalu mengangkat tubuh Alena dan membaringkan tubuhnya di sofa.

"Ayah, apa yang terjadi?" tanya Steven. Alexander hanya terdiam, dirinya bahkan masih syok karena baru kali ini Alena pingsan.

Steven menggosok tangan dan telapak kaki Alena, untuk memberinya kehangatan.

Episodes
1 Sang putra 1
2 Nenek Gayung 2
3 Nyonya Elly 3
4 Pingsan 4
5 Malam Tahun Baru 5
6 Kedatangan Aryan 6
7 Berasa Kek Main Film Utaran 7
8 Kau Tidak Mengomel, Kabir? 8
9 Boleh Aku Memanggilmu Ayah? 9
10 Kau Bisa Percayakan Itu Padaku 10
11 Bibi Jia, Dia Wanita Gila 11
12 Nama Dia... Aira 12
13 Masalah Dengan Ingatannya 13
14 Dia Ada Di Sini, Anda Tidak Perlu Khawatir 14
15 Aku Hanya Menjauh 15
16 Dia Adalah Ayah Biologis Anda 16
17 Menjadi Rebutan Para Orang Kaya 17
18 Mengirim Orang-Orang 18
19 Kau Yang Seorang Anak Dari Ibu Yang Begitu Kaya, Tentu Akan Kalah 19
20 Kita Harus Menjadi Orang Yang Kejam 20
21 Hanya Akan Lumpuh Selama Beberapa Jam 21
22 Uang Mengalahkan Ketakutannya 22
23 Kau Kehilangan Ingatan Mu Sendiri 23
24 Kau Sudah membaik, Itu Sudah Melegakan Hatiku. 24
25 Terlalu Bermurah Hati Hanya Akan Membuat Kita Rugi 25
26 Mereka Tahu Apa Yang Akan Terjadi 26
27 Tidak Boleh Terjadi Sesuatu Pada Ibunya 27
28 Tidak Akan Aku Biarkan Dia Menyentuh Ibuku Meskipun Hanya Ujung Rambutnya Saja28
29 Akhirnya Aku Menemui Mu 29
30 Hanya Akan Mengembalikan Ingatannya Pada Masa Waktu Dulu 30
31 Yaitu Kebersamaan Keluarga 31
32 Itu Lebih Bagus 32
33 Rasanya Melebihi Pedesaan 33
34 Bibi Ku Mengirimkannya Untuk Menjaga Ku Di Kemudian Hari 34
35 Benar-Benar Bodoh, Kecepatan Peluru Memang Tidak Bisa Di Kalahkan! 35
36 Dia Adalah Ayah Biologis Saya 36
37 Dengan Berpikir Untuk Bunuh Diri? Apa Itu Bisa Menuntaskan Masalah Anda? 37
38 Ah, Melumpuhkan Seorang Wanita Memang Terlalu Mudah Untuk Ku 38
39 Tak Memungkinkan Untuk Melakukan Pengobatan Modern 39
40 Siapa Yang Melakukan Ini? 40
41 Berpikir Jika Obat Itu Sudah Mengembalikan Ingatan Masa Lalunya. 41
42 Di Korea, Rumput Abolaezom, Bisa Menyembuhkan Pikiran Kita Dan Otak Kita 42
43 Memiliki Rasa Iri Karena Putranya Tidak sehebat Kabir 43
44 Dia Hilang, Tapi Kau Tidak Mengkhawatirkannya Sama Sekali 44
45 Kamu Tidak Pernah Menunjukkan Rasa Cintamu 45
46 Aku Berani Terluka Beberapa Kali Jika Ini Menyangkut Kebahagiaan Mu 46
47 Hanya Mendapat Satu Tanaman Sudah Sangat Bersyukur 47
48 Calista Rexford 48
49 Dengan Saingan Mu Yang Berat, Mana Mungkin Kamu Bisa Mengalahkannya 49
50 Nona Aira Seorang Muslim, Sedangkan Anda... 50
51 Dia Berniat Menyenangkan Hati Mereka 51
52 Dia Lebih Suka Di Panggil Najma 52
53 Entah Dalam Wujud Alena Ataupun Dalam Wujud Aira 53
54 Yang Berhak Menyentuhnya Hanyalah Aku 54
55 Dia Ingin Belajar Tentang Formasi 55
56 Itu Sangat Tidak Bermoral! 56
57 Ayok Dexter. 57
58 Kau Seperti Psikopat, Suamiku 58
59 Aku Juga Punya Telinga 59
60 Apa Dosa Melihat Calon Istrinya? 60
61 Nona Aira Akan Menjadi Milik Anda Sebentar Lagi 61
62 Apa Ini Dari Tetua Keenan 62
63 Rumput Liar Abolaezom 63
64 Pergi Mati Saja, Aku Tidak Peduli 64
65 Tidak Akan Bisa Menoleransi Kan Semuanya 65
66 Apa Kau Istrinya Atau Bidadari? 66
67 Terlalu Percaya Diri Itu Tidak Lah Baik 67
68 Melihat Kilatan Amarah 68
69 Recispark 69
70 Angkat Pedangmu Lucas 70
71 Jangan Tertawa, Lucas 71
72 Dia Melakukan Kesalahan Yang Sangat Fatal 72
73 Indah Namun Mematikan 73
74 Merasa Akan Ada Sesuatu Hal Yang Besar 74
75 Belum Bisa Menjadi Seorang Ayah Yang Baik 75
76 Paman Ingin Kamu Pergi Ke Singapura 76
77 Sangat Menawan 77
78 Buah Pembakar Hati 78
79 Termasuk Mommy? 79
80 Putri Dari Seorang Nona Larissa 80
81 Kedua Ponakan Kita Yang Sangat Lucu 81
82 Kata Orang, Singapura Sangat Bagus 82
83 Setelah Melihatnya, Apa Masih Ada Keraguan? 83
84 Kamu Ingin Bertemu Dengan Ibumu? 84
85 Alam Bawah Sadar 85
86 Saatnya Acara Kremasi 86
87 Tindakan Mu Sangat Salah Dan Gegabah 87
88 Kamu Adalah Penerus Keluarga Ini 88
89 Tuan Ahmad Khan Adalah Ayah Dari Nona Aira Nazma 89
90 Penyakit Jantung 90
91 Kau Ingin Pergi Ke Pegunungan Fengyuzen? 91
92 Tetap Saja, Tuan Lucas Akan Memberikannya Kepada Tuan Muda Dzaky 92
93 Kita Sudah Berada Di Sini, Bukan Berarti Tidak Ada Bahaya Lagi 93
94 Penangkal Buah Pembakar Hati 94
95 Miss Adalah Ayah Ku 95
96 Kamu Harus Menikahi Putriku Lou Yi 96
97 Berarti Tidak Ada Cara Untuk Membukanya 97
98 Dia Putrimu 98
99 Lihat Kan, Kamu Sangat Cocok Memakai Pakaian Tradisional 99
100 Ini Pembalasan Atas Rasa Sakit Hatiku 100
101 Kartu Apa Ini Sehingga Bisa Membuat Bos Senang 101
102 Akan Tetapi Saya Tahu Jika Anda Adalah Orang Yang Berpengaruh 102
103 103. Buah Juga Tak Jauh Dari Pohonnya
104 Aku? Membuat Kue Untuk Siapa? 104
105 Kamu Memikirkan Apa Yang Ku Pikirkan? 105
106 Penguasa Masedonia 106
107 Jangan Khawatirkan Posisimu Di Rumah Ini 107
108 Aku Akan Tetap Pergi 108
109 Cantikan Mana Kamu Sama Larisa? 109
110 Assalamu'alaikum, Tuan Khan 110
111 Ke Sini Dengan Berjalan Kaki, Apa Kita Sudah Semiskin Itu? 111
112 Bukan Berharga Lagi, Tapi Kamu Adalah Harta Karun Di Rumah Ini 112
113 Tapi Di Sini Benar-Benar Ada Penyusup 113
114 Seharusnya Kamu Memberi Dia Basick Attack Terlebih Dahulu 114
115 Kuda Itu Sepertinya Dia Sudah Menjadi Musuhku 115
116 Sejak Kecil Ayah Sudah Menanamkan Jaringan Emas Clonel 116
117 Seharusnya Aditya Tidak Memberimu Hukuman Yang Kecil 117
118 Anda Mencintai Saya, Tapi Dengan Beraninya Anda Memukul Cucu Mu Sendiri 118
119 Jangan Lakukan Itu Pada Suamiku 119
120 Mari Kita Lihat Siapa Yang Akan Menang 120
121 Aku Akan Membencimu Seumur Hidupku 121
122 Kamu Telah Berhadapan Dengan Ku 122
123 Akeno, Kamu Memang Pintar 123
124 Aku Masih Belum Menikah Dengan Akeno, Kan? 124
125 Tikus Kecil Ingin Bermain Dengan Ku 125
126 Aku Hanya Ingin Kamu Tetap Mengenal Siapa Tuhan Mu 126
127 Kimazuki? Presiden Dari Jepang? 127
128 Di Antara Kita, Sepertinya Hanya Aku Yang Waras, Kalian Semua Stres 128
129 Kalian Para Pelayan, Tidak Bisa Bekerja Dengan Baik 129
130 Sesuatu Yang Sudah Tertanam, Sudah Terlihat 130
131 Kejadian Ini Terulang Lagi, Sesuatu Yang Sudah Tertanam Terlebih Dahulu. 131
132 Maafkan Aku, Nona Aira. Tapi, Aku Benar-Benar terpaksa 132
133 Aira, Ku Mohon Ingatlah Aku Meski Hanya Sebentar Saja 133
134 Ingin Membunuh Seorang Aira? Apa Kamu Sanggup? 134
135 Bahkan Kutub Utara Pun Akan Kalah Dari Mu 135
136 Pak Tua, Aku Belajar Dari Mu 136
137 Penari Itu, Apa Dia Sudah Bosan Hidup? 137
138 Aku Datang Ingin Mempelajari Ilmu Tentang Mimpi 138
139 Aku Masih Belum Bisa Menemui Istri Ku 139
140 Tumben Bener 140
141 Dari Sabang Sampai Merauke,Sepertinya Kita Memang DiTakdirkan untuk Berteman 141
142 Apa Anda Adalah Calon Menantu Dari Keluarga Nona Dew? 142
143 Di Kota Phylix 143
144 Izinkan Saya Untuk Menyambut Anda 144
145 Tidak Sia-Sia Kita Pergi Ke Sini 145
146 Tidak Boleh Egois 146
147 Sepertinya Mereka Penasaran Pada Lucas 147
148 Salju Yang Dingin Akan Menghangatkan Jika Sedang Bersama orang Tercinta 148
149 Ingin Melihat Siapa Orang Yang Berkata Menentang Itu 149
150 Bukan Hanya Pengecut, Tapi kau Juga Bermain Dari Belakang 150
151 Kau Lahir Di Download Atau Dari Rahim Ku 151
152 Ini Adalah Obat Yang Bisa Memulihkan Ingatan Seseorang 152
153 Bab tayang
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Sang putra 1
2
Nenek Gayung 2
3
Nyonya Elly 3
4
Pingsan 4
5
Malam Tahun Baru 5
6
Kedatangan Aryan 6
7
Berasa Kek Main Film Utaran 7
8
Kau Tidak Mengomel, Kabir? 8
9
Boleh Aku Memanggilmu Ayah? 9
10
Kau Bisa Percayakan Itu Padaku 10
11
Bibi Jia, Dia Wanita Gila 11
12
Nama Dia... Aira 12
13
Masalah Dengan Ingatannya 13
14
Dia Ada Di Sini, Anda Tidak Perlu Khawatir 14
15
Aku Hanya Menjauh 15
16
Dia Adalah Ayah Biologis Anda 16
17
Menjadi Rebutan Para Orang Kaya 17
18
Mengirim Orang-Orang 18
19
Kau Yang Seorang Anak Dari Ibu Yang Begitu Kaya, Tentu Akan Kalah 19
20
Kita Harus Menjadi Orang Yang Kejam 20
21
Hanya Akan Lumpuh Selama Beberapa Jam 21
22
Uang Mengalahkan Ketakutannya 22
23
Kau Kehilangan Ingatan Mu Sendiri 23
24
Kau Sudah membaik, Itu Sudah Melegakan Hatiku. 24
25
Terlalu Bermurah Hati Hanya Akan Membuat Kita Rugi 25
26
Mereka Tahu Apa Yang Akan Terjadi 26
27
Tidak Boleh Terjadi Sesuatu Pada Ibunya 27
28
Tidak Akan Aku Biarkan Dia Menyentuh Ibuku Meskipun Hanya Ujung Rambutnya Saja28
29
Akhirnya Aku Menemui Mu 29
30
Hanya Akan Mengembalikan Ingatannya Pada Masa Waktu Dulu 30
31
Yaitu Kebersamaan Keluarga 31
32
Itu Lebih Bagus 32
33
Rasanya Melebihi Pedesaan 33
34
Bibi Ku Mengirimkannya Untuk Menjaga Ku Di Kemudian Hari 34
35
Benar-Benar Bodoh, Kecepatan Peluru Memang Tidak Bisa Di Kalahkan! 35
36
Dia Adalah Ayah Biologis Saya 36
37
Dengan Berpikir Untuk Bunuh Diri? Apa Itu Bisa Menuntaskan Masalah Anda? 37
38
Ah, Melumpuhkan Seorang Wanita Memang Terlalu Mudah Untuk Ku 38
39
Tak Memungkinkan Untuk Melakukan Pengobatan Modern 39
40
Siapa Yang Melakukan Ini? 40
41
Berpikir Jika Obat Itu Sudah Mengembalikan Ingatan Masa Lalunya. 41
42
Di Korea, Rumput Abolaezom, Bisa Menyembuhkan Pikiran Kita Dan Otak Kita 42
43
Memiliki Rasa Iri Karena Putranya Tidak sehebat Kabir 43
44
Dia Hilang, Tapi Kau Tidak Mengkhawatirkannya Sama Sekali 44
45
Kamu Tidak Pernah Menunjukkan Rasa Cintamu 45
46
Aku Berani Terluka Beberapa Kali Jika Ini Menyangkut Kebahagiaan Mu 46
47
Hanya Mendapat Satu Tanaman Sudah Sangat Bersyukur 47
48
Calista Rexford 48
49
Dengan Saingan Mu Yang Berat, Mana Mungkin Kamu Bisa Mengalahkannya 49
50
Nona Aira Seorang Muslim, Sedangkan Anda... 50
51
Dia Berniat Menyenangkan Hati Mereka 51
52
Dia Lebih Suka Di Panggil Najma 52
53
Entah Dalam Wujud Alena Ataupun Dalam Wujud Aira 53
54
Yang Berhak Menyentuhnya Hanyalah Aku 54
55
Dia Ingin Belajar Tentang Formasi 55
56
Itu Sangat Tidak Bermoral! 56
57
Ayok Dexter. 57
58
Kau Seperti Psikopat, Suamiku 58
59
Aku Juga Punya Telinga 59
60
Apa Dosa Melihat Calon Istrinya? 60
61
Nona Aira Akan Menjadi Milik Anda Sebentar Lagi 61
62
Apa Ini Dari Tetua Keenan 62
63
Rumput Liar Abolaezom 63
64
Pergi Mati Saja, Aku Tidak Peduli 64
65
Tidak Akan Bisa Menoleransi Kan Semuanya 65
66
Apa Kau Istrinya Atau Bidadari? 66
67
Terlalu Percaya Diri Itu Tidak Lah Baik 67
68
Melihat Kilatan Amarah 68
69
Recispark 69
70
Angkat Pedangmu Lucas 70
71
Jangan Tertawa, Lucas 71
72
Dia Melakukan Kesalahan Yang Sangat Fatal 72
73
Indah Namun Mematikan 73
74
Merasa Akan Ada Sesuatu Hal Yang Besar 74
75
Belum Bisa Menjadi Seorang Ayah Yang Baik 75
76
Paman Ingin Kamu Pergi Ke Singapura 76
77
Sangat Menawan 77
78
Buah Pembakar Hati 78
79
Termasuk Mommy? 79
80
Putri Dari Seorang Nona Larissa 80
81
Kedua Ponakan Kita Yang Sangat Lucu 81
82
Kata Orang, Singapura Sangat Bagus 82
83
Setelah Melihatnya, Apa Masih Ada Keraguan? 83
84
Kamu Ingin Bertemu Dengan Ibumu? 84
85
Alam Bawah Sadar 85
86
Saatnya Acara Kremasi 86
87
Tindakan Mu Sangat Salah Dan Gegabah 87
88
Kamu Adalah Penerus Keluarga Ini 88
89
Tuan Ahmad Khan Adalah Ayah Dari Nona Aira Nazma 89
90
Penyakit Jantung 90
91
Kau Ingin Pergi Ke Pegunungan Fengyuzen? 91
92
Tetap Saja, Tuan Lucas Akan Memberikannya Kepada Tuan Muda Dzaky 92
93
Kita Sudah Berada Di Sini, Bukan Berarti Tidak Ada Bahaya Lagi 93
94
Penangkal Buah Pembakar Hati 94
95
Miss Adalah Ayah Ku 95
96
Kamu Harus Menikahi Putriku Lou Yi 96
97
Berarti Tidak Ada Cara Untuk Membukanya 97
98
Dia Putrimu 98
99
Lihat Kan, Kamu Sangat Cocok Memakai Pakaian Tradisional 99
100
Ini Pembalasan Atas Rasa Sakit Hatiku 100
101
Kartu Apa Ini Sehingga Bisa Membuat Bos Senang 101
102
Akan Tetapi Saya Tahu Jika Anda Adalah Orang Yang Berpengaruh 102
103
103. Buah Juga Tak Jauh Dari Pohonnya
104
Aku? Membuat Kue Untuk Siapa? 104
105
Kamu Memikirkan Apa Yang Ku Pikirkan? 105
106
Penguasa Masedonia 106
107
Jangan Khawatirkan Posisimu Di Rumah Ini 107
108
Aku Akan Tetap Pergi 108
109
Cantikan Mana Kamu Sama Larisa? 109
110
Assalamu'alaikum, Tuan Khan 110
111
Ke Sini Dengan Berjalan Kaki, Apa Kita Sudah Semiskin Itu? 111
112
Bukan Berharga Lagi, Tapi Kamu Adalah Harta Karun Di Rumah Ini 112
113
Tapi Di Sini Benar-Benar Ada Penyusup 113
114
Seharusnya Kamu Memberi Dia Basick Attack Terlebih Dahulu 114
115
Kuda Itu Sepertinya Dia Sudah Menjadi Musuhku 115
116
Sejak Kecil Ayah Sudah Menanamkan Jaringan Emas Clonel 116
117
Seharusnya Aditya Tidak Memberimu Hukuman Yang Kecil 117
118
Anda Mencintai Saya, Tapi Dengan Beraninya Anda Memukul Cucu Mu Sendiri 118
119
Jangan Lakukan Itu Pada Suamiku 119
120
Mari Kita Lihat Siapa Yang Akan Menang 120
121
Aku Akan Membencimu Seumur Hidupku 121
122
Kamu Telah Berhadapan Dengan Ku 122
123
Akeno, Kamu Memang Pintar 123
124
Aku Masih Belum Menikah Dengan Akeno, Kan? 124
125
Tikus Kecil Ingin Bermain Dengan Ku 125
126
Aku Hanya Ingin Kamu Tetap Mengenal Siapa Tuhan Mu 126
127
Kimazuki? Presiden Dari Jepang? 127
128
Di Antara Kita, Sepertinya Hanya Aku Yang Waras, Kalian Semua Stres 128
129
Kalian Para Pelayan, Tidak Bisa Bekerja Dengan Baik 129
130
Sesuatu Yang Sudah Tertanam, Sudah Terlihat 130
131
Kejadian Ini Terulang Lagi, Sesuatu Yang Sudah Tertanam Terlebih Dahulu. 131
132
Maafkan Aku, Nona Aira. Tapi, Aku Benar-Benar terpaksa 132
133
Aira, Ku Mohon Ingatlah Aku Meski Hanya Sebentar Saja 133
134
Ingin Membunuh Seorang Aira? Apa Kamu Sanggup? 134
135
Bahkan Kutub Utara Pun Akan Kalah Dari Mu 135
136
Pak Tua, Aku Belajar Dari Mu 136
137
Penari Itu, Apa Dia Sudah Bosan Hidup? 137
138
Aku Datang Ingin Mempelajari Ilmu Tentang Mimpi 138
139
Aku Masih Belum Bisa Menemui Istri Ku 139
140
Tumben Bener 140
141
Dari Sabang Sampai Merauke,Sepertinya Kita Memang DiTakdirkan untuk Berteman 141
142
Apa Anda Adalah Calon Menantu Dari Keluarga Nona Dew? 142
143
Di Kota Phylix 143
144
Izinkan Saya Untuk Menyambut Anda 144
145
Tidak Sia-Sia Kita Pergi Ke Sini 145
146
Tidak Boleh Egois 146
147
Sepertinya Mereka Penasaran Pada Lucas 147
148
Salju Yang Dingin Akan Menghangatkan Jika Sedang Bersama orang Tercinta 148
149
Ingin Melihat Siapa Orang Yang Berkata Menentang Itu 149
150
Bukan Hanya Pengecut, Tapi kau Juga Bermain Dari Belakang 150
151
Kau Lahir Di Download Atau Dari Rahim Ku 151
152
Ini Adalah Obat Yang Bisa Memulihkan Ingatan Seseorang 152
153
Bab tayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!