Nenek Gayung 2

"Kau sedang apa Kabir?" tanya Alena duduk di sisi ranjang putranya. Kabir menampilkan sesuatu, menyerahkan tablet yang berisi tentang data-data perusahaan.

"Milik siapa?" tanya Alena penasaran.

"Milik paman mu, Mom." jawab Kabir. Alena menutup mulutnya dengan satu tangan.

"Kau jahil sekali, Kabir! Apa paman tahu ini?" Kabir mengangguk sebagai jawaban.

"Ahhh... kau pintar sekali, Kabir ku sangat tampak dan manis, anak jenius." puji Alena dengan memeluk Kabir.

"Mom, berhenti untuk memujiku, telingaku akan gatal jika mommy memberikan pujian padaku!" Alena melebarkan mulutnya membentuk huruf O. Putra lain akan senang jika di puji, tapi tidak dengan putranya.

"Kau ini Kabir! hentikan sikap tidak sopan mu itu!" cibir Alena bangkit dari duduknya.

"Apa ibu bisa menghentikan sikap sombong mu? ku jawab pasti tidak bisa, ini sudah keturunan dari keluarga kita." jawaban telak. Alena memutar matanya kesal.

Baginya, Kabir seperti musuh, bukan seperti putranya.

"Terserah kau saja Kabir! selamat malam!" ucap Alena kemudian mematikan lampu kamar putranya. Kabir mulai menyimpan iPad nya, lalu memejamkan matanya untuk segera tidur.

Beberapa menit kemudian, Kabir tertidur, Alena masuk ke dalam kamar putranya, lalu tidur di samping Kabir. Alena mengelus rambut Kabir dengan lembut, perasaan bahagia membuncah dalam hatinya, ia sudah merindukan putranya. Alena menutup matanya, lalu ikut tertidur.

Pagi hari, matahari sudah keluar, Alena terbangun dari tidurnya, sedangkan putranya sudah mandi dan memakai baju.

"Oh, mom, jika putramu bukan aku, sudah pasti putramu itu akan mengeluh karena memiliki ibu yang bangun di jam delapan!" sindir Kabir dengan memakai jas kecilnya.

Alena tertawa kencang mendengarnya, baginya sindiran itu sudah menjadi makanan sehari-hari.

"Ya, Kabir. Jika saja putraku bukan dirimu, aku sudah sangat berterima kasih pada yang menciptakan mu!" timpal Alena terkekeh geli.

Tepat jam sembilan, Alena menekan alat yang akan melaporkan jika dirinya mengabsen. Semua orang yang ada di dekat Alena langsung saja mendekat dan satu-persatu mencubit hidung atau pipi Kabir.

"Hai, Kabir. Bagaimana jalan-jalan mu dengan paman mu?" tanya Santi yang memang sering mengajak Kabir bermain.

"Bibi, senang bertemu denganmu." ujar Kabir sopan. Santi yang di panggil bibi membulatkan mulut dan matanya.

"Tidak sayang, jangan panggil bibi ya, tapi panggil kakak." ralat Santi dengan senyum manisnya. Kabir dan Alena menahan tawa mereka saat Santi tersenyum seperti itu.

"Santi, jangan sampai nanti Kabir mengatakan padaku jika dia trauma melihatmu." ledek Rendi yang di timpali kekehan oleh mereka berdua.

"Rendi, sang manager, maaf maaf nih ya, tapi saya tuh emang cantik." sombong Santi dengan menggunakan bahasa Indonesia.

"San, jangan halu deh, udah halu nya, gue takut luh ke sambet nenek gayung." ejek Rendi lagi.

"Loh tuh ya, sebagai teman gue, harusnya dukung gue biar bisa jadi menantunya mama Alena, ya gak yank?" ujar Santi, matanya mengedip pada Kabir, lalu berkedip kembali pada Alena.

"Ih, amit-amit San. Yang ada nanti, anak gue baru umur 15, loh udah nenek-nenek." jawab Alena bergidik. Rendi mengacungkan jempolnya pada Alena yang mengatakan dengan jujur.

"Mommy, bukan kah ke sini untuk bekerja? Ayok kita bekerja." tegur Kabir pada mommy. Rendi dan Santi tertawa mendengarnya, mereka terkikik saat wajah Alena di tekuk.

"Bagus, son. Uncle suka sama kamu." Rendi mengacak-acak rambut Kabir.

"Yaudah, gue masuk dulu ya. Takut anak gue kecantol nenek-nenek." kekeh Alena tertawa meninggalkan mereka.

"Yehhh... gue masih cantik juga!" protes Santi.

"Udah lah, gue mau kerja dulu, bye, San." pamit Rendi sekarang.

Santi hanya mengedikkan bahunya, lalu kembali ke kursinya lagi.

Alena masuk ke dalam ruangannya, mulai mengerjakan pekerjaannya yang sempat tertunda. Beberapa jam sudah berkutat dengan pekerjaannya, Alena menatap ke arah Kabir yang masih fokus pada iPad nya, Alena sudah menduga, jika bukan tentang sekolah, pasti anak itu sedang melakukan pengecekkan data-data perusahaan dan juga melihat bisnis yang pamannya jalankan.

Saat jam 12 siang, bos Alexander sudah pasti memanggil Alena untuk ke ruangannya, menanyakan semua pertemuannya dengan klien dan meeting penting, jadwal yang padat membuat tuan Alexander keteteran, itu sudah pasti, karena di sini bukan hanya mengurus satu perusahaan, tapi di luar Alena dan pak Alexander harus mengurus satu perusahaan lagi.

"Alena, lihat data-data perusahaan kita." pak Alexander menyerahkan iPad nya pada Alena, dengan cermat Alena melihat dan menghitungnya.

"Pak, apa ada masalah?" tanya Alena melirik ke arah bosnya. Bos menggeleng, itu semakin membuat Alena bingung, jika bukan karena masalah, lalu untuk apa bos nya memperlihatkan data-data perusahaan?

"Setelah tahun baru nanti, kau yang mengurus semuanya, aku ingin beristirahat di rumah bersama istriku. Oh, kau juga akan di bantu oleh putraku, dia akan pulang ke sini, sudah tanggung jawabnya, mau atau tidak, dia tetap harus di sini!" ujar Alexander dengan penuh penekanan.

Alena sendiri bingung, dia bahkan belum pernah bertemu dengan putra bos nya yang pertama. Entahlah, lagi pula Alena tidak pernah penasaran sedikit pun, pekerjaan adalah yang utama baginya, apalagi dirinya tidak mau jika harus mencampuri urusan yang tidak penting.

"Putra Anda, tuan Steven?" tanya Alena dengan hati-hati.

"Bukan, tapi Aryan. Dia putra sulung ku, setelah tahun baru ini, dia yang akan menjalankan tugas ku." jawab Alexander. Pria paruh baya itu menyandarkan tubuhnya ke kursi kebanggaan, seperti kelelahan karena harus mengurus berkas-berkas yang harus dirinya baca sebelum menandatanganinya.

"Oh," balas Alena, ia tidak tahu harus mengatakan apa lagi.

"Kau akan di tugaskan bersamanya nanti." ujar Alexander. Alena menautkan aksinya.

"Tapi saya sekretaris Anda, pak." kilah Alena.

"Memangnya kenapa? apa kau takut dengan putraku?" Alena terkekeh mendengarnya, untuk apa takut, bersama putranya Steven saja dia berani.

"Dia sedikit temperamen, aku bahkan sampai pusing jika harus berdebat dengannya." keluh Alexander.

"Bos, untuk apa berdebat dengan putra sendiri? Akan lebih bagus diam dari pada suasana lebih buruk."

"Itu adalah dirimu, Alena. Bukan aku!" jawab Alexander tegas.

"Tapi sama saja, dari pada Anda bertengkar dengan putra Anda, lebih baik berbaikan, itu lebih baik." jawab Alena lagi. Alexander menghela nafas, sekretarisnya bukan hanya bagus dalam pekerjaan tapi dalam hal berdebat dengannya juga.

"Oh iya, tahun baru seminggu lagi kan? Setelah pulang dari sini, ke rumah lah, sepertinya istriku merindukan putramu." titah Alexander. Alena hanya mengangguk.

"Bos, Anda harus melakukan meeting dengan dewan direksi jam dua, lalu keluar untuk bertemu dengan klien." ujar Alena memberitahu.

"Kau ikut Alena?" Alena menggeleng.

"Pekerjaan di sini banyak, bos. Jika keluar dalam waktu satu jam atau dua jam, akan membuang waktu saja." ucap Alena.

"Baiklah, tolong foto copy berkas ini ya, setelah itu kau kemari kan." Alena mengambilnya, lalu pergi keluar dari ruangan bosnya.

Terpopuler

Comments

Zia_Lin

Zia_Lin

aku kembali🤭btw bisa berikan aku anak seperti Kabir? sepertinya aku akan bahagia 😅

2023-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Sang putra 1
2 Nenek Gayung 2
3 Nyonya Elly 3
4 Pingsan 4
5 Malam Tahun Baru 5
6 Kedatangan Aryan 6
7 Berasa Kek Main Film Utaran 7
8 Kau Tidak Mengomel, Kabir? 8
9 Boleh Aku Memanggilmu Ayah? 9
10 Kau Bisa Percayakan Itu Padaku 10
11 Bibi Jia, Dia Wanita Gila 11
12 Nama Dia... Aira 12
13 Masalah Dengan Ingatannya 13
14 Dia Ada Di Sini, Anda Tidak Perlu Khawatir 14
15 Aku Hanya Menjauh 15
16 Dia Adalah Ayah Biologis Anda 16
17 Menjadi Rebutan Para Orang Kaya 17
18 Mengirim Orang-Orang 18
19 Kau Yang Seorang Anak Dari Ibu Yang Begitu Kaya, Tentu Akan Kalah 19
20 Kita Harus Menjadi Orang Yang Kejam 20
21 Hanya Akan Lumpuh Selama Beberapa Jam 21
22 Uang Mengalahkan Ketakutannya 22
23 Kau Kehilangan Ingatan Mu Sendiri 23
24 Kau Sudah membaik, Itu Sudah Melegakan Hatiku. 24
25 Terlalu Bermurah Hati Hanya Akan Membuat Kita Rugi 25
26 Mereka Tahu Apa Yang Akan Terjadi 26
27 Tidak Boleh Terjadi Sesuatu Pada Ibunya 27
28 Tidak Akan Aku Biarkan Dia Menyentuh Ibuku Meskipun Hanya Ujung Rambutnya Saja28
29 Akhirnya Aku Menemui Mu 29
30 Hanya Akan Mengembalikan Ingatannya Pada Masa Waktu Dulu 30
31 Yaitu Kebersamaan Keluarga 31
32 Itu Lebih Bagus 32
33 Rasanya Melebihi Pedesaan 33
34 Bibi Ku Mengirimkannya Untuk Menjaga Ku Di Kemudian Hari 34
35 Benar-Benar Bodoh, Kecepatan Peluru Memang Tidak Bisa Di Kalahkan! 35
36 Dia Adalah Ayah Biologis Saya 36
37 Dengan Berpikir Untuk Bunuh Diri? Apa Itu Bisa Menuntaskan Masalah Anda? 37
38 Ah, Melumpuhkan Seorang Wanita Memang Terlalu Mudah Untuk Ku 38
39 Tak Memungkinkan Untuk Melakukan Pengobatan Modern 39
40 Siapa Yang Melakukan Ini? 40
41 Berpikir Jika Obat Itu Sudah Mengembalikan Ingatan Masa Lalunya. 41
42 Di Korea, Rumput Abolaezom, Bisa Menyembuhkan Pikiran Kita Dan Otak Kita 42
43 Memiliki Rasa Iri Karena Putranya Tidak sehebat Kabir 43
44 Dia Hilang, Tapi Kau Tidak Mengkhawatirkannya Sama Sekali 44
45 Kamu Tidak Pernah Menunjukkan Rasa Cintamu 45
46 Aku Berani Terluka Beberapa Kali Jika Ini Menyangkut Kebahagiaan Mu 46
47 Hanya Mendapat Satu Tanaman Sudah Sangat Bersyukur 47
48 Calista Rexford 48
49 Dengan Saingan Mu Yang Berat, Mana Mungkin Kamu Bisa Mengalahkannya 49
50 Nona Aira Seorang Muslim, Sedangkan Anda... 50
51 Dia Berniat Menyenangkan Hati Mereka 51
52 Dia Lebih Suka Di Panggil Najma 52
53 Entah Dalam Wujud Alena Ataupun Dalam Wujud Aira 53
54 Yang Berhak Menyentuhnya Hanyalah Aku 54
55 Dia Ingin Belajar Tentang Formasi 55
56 Itu Sangat Tidak Bermoral! 56
57 Ayok Dexter. 57
58 Kau Seperti Psikopat, Suamiku 58
59 Aku Juga Punya Telinga 59
60 Apa Dosa Melihat Calon Istrinya? 60
61 Nona Aira Akan Menjadi Milik Anda Sebentar Lagi 61
62 Apa Ini Dari Tetua Keenan 62
63 Rumput Liar Abolaezom 63
64 Pergi Mati Saja, Aku Tidak Peduli 64
65 Tidak Akan Bisa Menoleransi Kan Semuanya 65
66 Apa Kau Istrinya Atau Bidadari? 66
67 Terlalu Percaya Diri Itu Tidak Lah Baik 67
68 Melihat Kilatan Amarah 68
69 Recispark 69
70 Angkat Pedangmu Lucas 70
71 Jangan Tertawa, Lucas 71
72 Dia Melakukan Kesalahan Yang Sangat Fatal 72
73 Indah Namun Mematikan 73
74 Merasa Akan Ada Sesuatu Hal Yang Besar 74
75 Belum Bisa Menjadi Seorang Ayah Yang Baik 75
76 Paman Ingin Kamu Pergi Ke Singapura 76
77 Sangat Menawan 77
78 Buah Pembakar Hati 78
79 Termasuk Mommy? 79
80 Putri Dari Seorang Nona Larissa 80
81 Kedua Ponakan Kita Yang Sangat Lucu 81
82 Kata Orang, Singapura Sangat Bagus 82
83 Setelah Melihatnya, Apa Masih Ada Keraguan? 83
84 Kamu Ingin Bertemu Dengan Ibumu? 84
85 Alam Bawah Sadar 85
86 Saatnya Acara Kremasi 86
87 Tindakan Mu Sangat Salah Dan Gegabah 87
88 Kamu Adalah Penerus Keluarga Ini 88
89 Tuan Ahmad Khan Adalah Ayah Dari Nona Aira Nazma 89
90 Penyakit Jantung 90
91 Kau Ingin Pergi Ke Pegunungan Fengyuzen? 91
92 Tetap Saja, Tuan Lucas Akan Memberikannya Kepada Tuan Muda Dzaky 92
93 Kita Sudah Berada Di Sini, Bukan Berarti Tidak Ada Bahaya Lagi 93
94 Penangkal Buah Pembakar Hati 94
95 Miss Adalah Ayah Ku 95
96 Kamu Harus Menikahi Putriku Lou Yi 96
97 Berarti Tidak Ada Cara Untuk Membukanya 97
98 Dia Putrimu 98
99 Lihat Kan, Kamu Sangat Cocok Memakai Pakaian Tradisional 99
100 Ini Pembalasan Atas Rasa Sakit Hatiku 100
101 Kartu Apa Ini Sehingga Bisa Membuat Bos Senang 101
102 Akan Tetapi Saya Tahu Jika Anda Adalah Orang Yang Berpengaruh 102
103 103. Buah Juga Tak Jauh Dari Pohonnya
104 Aku? Membuat Kue Untuk Siapa? 104
105 Kamu Memikirkan Apa Yang Ku Pikirkan? 105
106 Penguasa Masedonia 106
107 Jangan Khawatirkan Posisimu Di Rumah Ini 107
108 Aku Akan Tetap Pergi 108
109 Cantikan Mana Kamu Sama Larisa? 109
110 Assalamu'alaikum, Tuan Khan 110
111 Ke Sini Dengan Berjalan Kaki, Apa Kita Sudah Semiskin Itu? 111
112 Bukan Berharga Lagi, Tapi Kamu Adalah Harta Karun Di Rumah Ini 112
113 Tapi Di Sini Benar-Benar Ada Penyusup 113
114 Seharusnya Kamu Memberi Dia Basick Attack Terlebih Dahulu 114
115 Kuda Itu Sepertinya Dia Sudah Menjadi Musuhku 115
116 Sejak Kecil Ayah Sudah Menanamkan Jaringan Emas Clonel 116
117 Seharusnya Aditya Tidak Memberimu Hukuman Yang Kecil 117
118 Anda Mencintai Saya, Tapi Dengan Beraninya Anda Memukul Cucu Mu Sendiri 118
119 Jangan Lakukan Itu Pada Suamiku 119
120 Mari Kita Lihat Siapa Yang Akan Menang 120
121 Aku Akan Membencimu Seumur Hidupku 121
122 Kamu Telah Berhadapan Dengan Ku 122
123 Akeno, Kamu Memang Pintar 123
124 Aku Masih Belum Menikah Dengan Akeno, Kan? 124
125 Tikus Kecil Ingin Bermain Dengan Ku 125
126 Aku Hanya Ingin Kamu Tetap Mengenal Siapa Tuhan Mu 126
127 Kimazuki? Presiden Dari Jepang? 127
128 Di Antara Kita, Sepertinya Hanya Aku Yang Waras, Kalian Semua Stres 128
129 Kalian Para Pelayan, Tidak Bisa Bekerja Dengan Baik 129
130 Sesuatu Yang Sudah Tertanam, Sudah Terlihat 130
131 Kejadian Ini Terulang Lagi, Sesuatu Yang Sudah Tertanam Terlebih Dahulu. 131
132 Maafkan Aku, Nona Aira. Tapi, Aku Benar-Benar terpaksa 132
133 Aira, Ku Mohon Ingatlah Aku Meski Hanya Sebentar Saja 133
134 Ingin Membunuh Seorang Aira? Apa Kamu Sanggup? 134
135 Bahkan Kutub Utara Pun Akan Kalah Dari Mu 135
136 Pak Tua, Aku Belajar Dari Mu 136
137 Penari Itu, Apa Dia Sudah Bosan Hidup? 137
138 Aku Datang Ingin Mempelajari Ilmu Tentang Mimpi 138
139 Aku Masih Belum Bisa Menemui Istri Ku 139
140 Tumben Bener 140
141 Dari Sabang Sampai Merauke,Sepertinya Kita Memang DiTakdirkan untuk Berteman 141
142 Apa Anda Adalah Calon Menantu Dari Keluarga Nona Dew? 142
143 Di Kota Phylix 143
144 Izinkan Saya Untuk Menyambut Anda 144
145 Tidak Sia-Sia Kita Pergi Ke Sini 145
146 Tidak Boleh Egois 146
147 Sepertinya Mereka Penasaran Pada Lucas 147
148 Salju Yang Dingin Akan Menghangatkan Jika Sedang Bersama orang Tercinta 148
149 Ingin Melihat Siapa Orang Yang Berkata Menentang Itu 149
150 Bukan Hanya Pengecut, Tapi kau Juga Bermain Dari Belakang 150
151 Kau Lahir Di Download Atau Dari Rahim Ku 151
152 Ini Adalah Obat Yang Bisa Memulihkan Ingatan Seseorang 152
153 Bab tayang
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Sang putra 1
2
Nenek Gayung 2
3
Nyonya Elly 3
4
Pingsan 4
5
Malam Tahun Baru 5
6
Kedatangan Aryan 6
7
Berasa Kek Main Film Utaran 7
8
Kau Tidak Mengomel, Kabir? 8
9
Boleh Aku Memanggilmu Ayah? 9
10
Kau Bisa Percayakan Itu Padaku 10
11
Bibi Jia, Dia Wanita Gila 11
12
Nama Dia... Aira 12
13
Masalah Dengan Ingatannya 13
14
Dia Ada Di Sini, Anda Tidak Perlu Khawatir 14
15
Aku Hanya Menjauh 15
16
Dia Adalah Ayah Biologis Anda 16
17
Menjadi Rebutan Para Orang Kaya 17
18
Mengirim Orang-Orang 18
19
Kau Yang Seorang Anak Dari Ibu Yang Begitu Kaya, Tentu Akan Kalah 19
20
Kita Harus Menjadi Orang Yang Kejam 20
21
Hanya Akan Lumpuh Selama Beberapa Jam 21
22
Uang Mengalahkan Ketakutannya 22
23
Kau Kehilangan Ingatan Mu Sendiri 23
24
Kau Sudah membaik, Itu Sudah Melegakan Hatiku. 24
25
Terlalu Bermurah Hati Hanya Akan Membuat Kita Rugi 25
26
Mereka Tahu Apa Yang Akan Terjadi 26
27
Tidak Boleh Terjadi Sesuatu Pada Ibunya 27
28
Tidak Akan Aku Biarkan Dia Menyentuh Ibuku Meskipun Hanya Ujung Rambutnya Saja28
29
Akhirnya Aku Menemui Mu 29
30
Hanya Akan Mengembalikan Ingatannya Pada Masa Waktu Dulu 30
31
Yaitu Kebersamaan Keluarga 31
32
Itu Lebih Bagus 32
33
Rasanya Melebihi Pedesaan 33
34
Bibi Ku Mengirimkannya Untuk Menjaga Ku Di Kemudian Hari 34
35
Benar-Benar Bodoh, Kecepatan Peluru Memang Tidak Bisa Di Kalahkan! 35
36
Dia Adalah Ayah Biologis Saya 36
37
Dengan Berpikir Untuk Bunuh Diri? Apa Itu Bisa Menuntaskan Masalah Anda? 37
38
Ah, Melumpuhkan Seorang Wanita Memang Terlalu Mudah Untuk Ku 38
39
Tak Memungkinkan Untuk Melakukan Pengobatan Modern 39
40
Siapa Yang Melakukan Ini? 40
41
Berpikir Jika Obat Itu Sudah Mengembalikan Ingatan Masa Lalunya. 41
42
Di Korea, Rumput Abolaezom, Bisa Menyembuhkan Pikiran Kita Dan Otak Kita 42
43
Memiliki Rasa Iri Karena Putranya Tidak sehebat Kabir 43
44
Dia Hilang, Tapi Kau Tidak Mengkhawatirkannya Sama Sekali 44
45
Kamu Tidak Pernah Menunjukkan Rasa Cintamu 45
46
Aku Berani Terluka Beberapa Kali Jika Ini Menyangkut Kebahagiaan Mu 46
47
Hanya Mendapat Satu Tanaman Sudah Sangat Bersyukur 47
48
Calista Rexford 48
49
Dengan Saingan Mu Yang Berat, Mana Mungkin Kamu Bisa Mengalahkannya 49
50
Nona Aira Seorang Muslim, Sedangkan Anda... 50
51
Dia Berniat Menyenangkan Hati Mereka 51
52
Dia Lebih Suka Di Panggil Najma 52
53
Entah Dalam Wujud Alena Ataupun Dalam Wujud Aira 53
54
Yang Berhak Menyentuhnya Hanyalah Aku 54
55
Dia Ingin Belajar Tentang Formasi 55
56
Itu Sangat Tidak Bermoral! 56
57
Ayok Dexter. 57
58
Kau Seperti Psikopat, Suamiku 58
59
Aku Juga Punya Telinga 59
60
Apa Dosa Melihat Calon Istrinya? 60
61
Nona Aira Akan Menjadi Milik Anda Sebentar Lagi 61
62
Apa Ini Dari Tetua Keenan 62
63
Rumput Liar Abolaezom 63
64
Pergi Mati Saja, Aku Tidak Peduli 64
65
Tidak Akan Bisa Menoleransi Kan Semuanya 65
66
Apa Kau Istrinya Atau Bidadari? 66
67
Terlalu Percaya Diri Itu Tidak Lah Baik 67
68
Melihat Kilatan Amarah 68
69
Recispark 69
70
Angkat Pedangmu Lucas 70
71
Jangan Tertawa, Lucas 71
72
Dia Melakukan Kesalahan Yang Sangat Fatal 72
73
Indah Namun Mematikan 73
74
Merasa Akan Ada Sesuatu Hal Yang Besar 74
75
Belum Bisa Menjadi Seorang Ayah Yang Baik 75
76
Paman Ingin Kamu Pergi Ke Singapura 76
77
Sangat Menawan 77
78
Buah Pembakar Hati 78
79
Termasuk Mommy? 79
80
Putri Dari Seorang Nona Larissa 80
81
Kedua Ponakan Kita Yang Sangat Lucu 81
82
Kata Orang, Singapura Sangat Bagus 82
83
Setelah Melihatnya, Apa Masih Ada Keraguan? 83
84
Kamu Ingin Bertemu Dengan Ibumu? 84
85
Alam Bawah Sadar 85
86
Saatnya Acara Kremasi 86
87
Tindakan Mu Sangat Salah Dan Gegabah 87
88
Kamu Adalah Penerus Keluarga Ini 88
89
Tuan Ahmad Khan Adalah Ayah Dari Nona Aira Nazma 89
90
Penyakit Jantung 90
91
Kau Ingin Pergi Ke Pegunungan Fengyuzen? 91
92
Tetap Saja, Tuan Lucas Akan Memberikannya Kepada Tuan Muda Dzaky 92
93
Kita Sudah Berada Di Sini, Bukan Berarti Tidak Ada Bahaya Lagi 93
94
Penangkal Buah Pembakar Hati 94
95
Miss Adalah Ayah Ku 95
96
Kamu Harus Menikahi Putriku Lou Yi 96
97
Berarti Tidak Ada Cara Untuk Membukanya 97
98
Dia Putrimu 98
99
Lihat Kan, Kamu Sangat Cocok Memakai Pakaian Tradisional 99
100
Ini Pembalasan Atas Rasa Sakit Hatiku 100
101
Kartu Apa Ini Sehingga Bisa Membuat Bos Senang 101
102
Akan Tetapi Saya Tahu Jika Anda Adalah Orang Yang Berpengaruh 102
103
103. Buah Juga Tak Jauh Dari Pohonnya
104
Aku? Membuat Kue Untuk Siapa? 104
105
Kamu Memikirkan Apa Yang Ku Pikirkan? 105
106
Penguasa Masedonia 106
107
Jangan Khawatirkan Posisimu Di Rumah Ini 107
108
Aku Akan Tetap Pergi 108
109
Cantikan Mana Kamu Sama Larisa? 109
110
Assalamu'alaikum, Tuan Khan 110
111
Ke Sini Dengan Berjalan Kaki, Apa Kita Sudah Semiskin Itu? 111
112
Bukan Berharga Lagi, Tapi Kamu Adalah Harta Karun Di Rumah Ini 112
113
Tapi Di Sini Benar-Benar Ada Penyusup 113
114
Seharusnya Kamu Memberi Dia Basick Attack Terlebih Dahulu 114
115
Kuda Itu Sepertinya Dia Sudah Menjadi Musuhku 115
116
Sejak Kecil Ayah Sudah Menanamkan Jaringan Emas Clonel 116
117
Seharusnya Aditya Tidak Memberimu Hukuman Yang Kecil 117
118
Anda Mencintai Saya, Tapi Dengan Beraninya Anda Memukul Cucu Mu Sendiri 118
119
Jangan Lakukan Itu Pada Suamiku 119
120
Mari Kita Lihat Siapa Yang Akan Menang 120
121
Aku Akan Membencimu Seumur Hidupku 121
122
Kamu Telah Berhadapan Dengan Ku 122
123
Akeno, Kamu Memang Pintar 123
124
Aku Masih Belum Menikah Dengan Akeno, Kan? 124
125
Tikus Kecil Ingin Bermain Dengan Ku 125
126
Aku Hanya Ingin Kamu Tetap Mengenal Siapa Tuhan Mu 126
127
Kimazuki? Presiden Dari Jepang? 127
128
Di Antara Kita, Sepertinya Hanya Aku Yang Waras, Kalian Semua Stres 128
129
Kalian Para Pelayan, Tidak Bisa Bekerja Dengan Baik 129
130
Sesuatu Yang Sudah Tertanam, Sudah Terlihat 130
131
Kejadian Ini Terulang Lagi, Sesuatu Yang Sudah Tertanam Terlebih Dahulu. 131
132
Maafkan Aku, Nona Aira. Tapi, Aku Benar-Benar terpaksa 132
133
Aira, Ku Mohon Ingatlah Aku Meski Hanya Sebentar Saja 133
134
Ingin Membunuh Seorang Aira? Apa Kamu Sanggup? 134
135
Bahkan Kutub Utara Pun Akan Kalah Dari Mu 135
136
Pak Tua, Aku Belajar Dari Mu 136
137
Penari Itu, Apa Dia Sudah Bosan Hidup? 137
138
Aku Datang Ingin Mempelajari Ilmu Tentang Mimpi 138
139
Aku Masih Belum Bisa Menemui Istri Ku 139
140
Tumben Bener 140
141
Dari Sabang Sampai Merauke,Sepertinya Kita Memang DiTakdirkan untuk Berteman 141
142
Apa Anda Adalah Calon Menantu Dari Keluarga Nona Dew? 142
143
Di Kota Phylix 143
144
Izinkan Saya Untuk Menyambut Anda 144
145
Tidak Sia-Sia Kita Pergi Ke Sini 145
146
Tidak Boleh Egois 146
147
Sepertinya Mereka Penasaran Pada Lucas 147
148
Salju Yang Dingin Akan Menghangatkan Jika Sedang Bersama orang Tercinta 148
149
Ingin Melihat Siapa Orang Yang Berkata Menentang Itu 149
150
Bukan Hanya Pengecut, Tapi kau Juga Bermain Dari Belakang 150
151
Kau Lahir Di Download Atau Dari Rahim Ku 151
152
Ini Adalah Obat Yang Bisa Memulihkan Ingatan Seseorang 152
153
Bab tayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!