Bagian 3 : Mantan yang Sakit Hati

Episode sebelumnya...

"Emang boleh yah?. " Tanya Deni berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan Livia.

###

Happy Reading and Enjoy Guys.

"Boleh aja sih. " Ucap Livia .

"Beneran Livia?. " Deni terlihat sangat senang dan langsung menarik Livia u tuk menatap wajahnya.

"Iya boleh... Asalkan.... " Livia mentap wajah Deni dari kepala hingga ke telapak kakinya.

"Asalkan apa?. " Deni menatap Livia penuh harap.

"Asalkan kamu mandi di laut Nyi Roro Kidul untuk membersihkan dirimu yang kotor itu dan bau itu, hahahaha. " Ejek Livia sambil tertawa dan mendorong tubuh Deni menjauh darinya.

Deni yang mendapat perlakuan seperti itu merasa sedikit kecewa karena sangat berharap Livia mau menciumnnya.

Namun, Deni tidak patah semangat dalam hatinya ia berdoa semoga suatu saat nanti Livia akan mau menciumnya. Deni akan melipat gandakan rasa sabarnya lagi untuk gadis pujaan hatinya itu.

###

Besok paginya Livia berangkat ke sekolah di antar oleh orang tuanya, gadis itu berjalan berlenggak lenggok ala model berjalan menuju ke kelasnya. Tinggal, beberapa langkah lagi gadis itu akan sampai tiba-tiba seseorang menarik tangannya dengan keras.

"Aw aw sakit aduh apa-apaan sih. " Teriak Livia kesakitan.

"Livia." Panggil laki-laki yang menarik tangannya itu ketika mereka sudah sampai ke tempat yang agak sepi.

"Apaan sih Radit, gak jelas banget deh. " Omel Livia kepada laki-laki bernama Radit salah satu mantan Livia, yang masih terobsesi pada dirinya namun Livia sama sekali suda tidak tertarik kepada laki-laki bernama Radit ini.

"Liat mata aku Livia, lihat dan tatap. " Ucap Radit memaksa Livia untuk menatap wajah cowok tersebut.

"Apaan sih kasar banget. " Livia menghempaskan tangan Radit yang masih mencengkram tangannya.

"Apa sih yang kamu liat dari si Deni itu, jelas-jelas aku lebih baik dari dia kenapa kamu malam milih dia dari pada jalan sama aku?. "Tanya Radit dengan nada suara yang sengaja di tekankan.

"Gak mau, siapa juga yang mau sama cowok kasar kayak kamu ini, idih big no deh. " Sinis Livia.

"Apa kamu bilang? laki-laki kasar? Emangnya kamu sendiri udah lebih baik dari aku? Awas ya kalau sampai kamu nggak putusin si Deni itu liat aja sesuatu yang buruk bakalan terjadi sama kalian berdua. " Ancam Radit.

"Gak jelas banget tau nggak kamu, Dit. Siaap juga yang mau sama laki-laki modelan kamu gini hah? Ngancem? Iya? Kamu pikir aku takut? . " Bukannya takut Livia justru mengancam balik laki-laki yang sangat terobsesi padanya itu.

"Oke, kamu nantangin yah? Awas aja kalau sampi minggu depan kalian masih belum putus bencana akan menimpa kalian berdua. " Ancam Radit lagi.

"Dih udah kayak bencana alam aja, dramatis banget sih. " Ejek Livia.

"Tunggu aja, awas!. " Livia dan Radit saking bertatapan untuk beberapa saat, kemudian laki-laki itu pergi meninggalkan Livia dengan wajah yang kesal.

"Emangnya dia siapa? Dih sok kecakepan, kayak duitnya banyak, aja. Cowok sialan" umpat Rania menatap punggung Radit yang semakin jauh melangkah.

Livia kemudian berjalan masuk ke dalam kelasnya karena pembelajaran akan segera berlangsung.

TIN.. TING.. TING..

Dua jam kemudian lonceng jam istirahat akhirnya berbunyi.

Livia segera pergi ke kelas Deni untuk mengajaknya pergi ke kantin bersama-sama.

Beberapa pasang mata menatap iri kepada Deni yang berhasil berpacaran dengan gadis populer di sekolahnya itu, beberapa di antaranya bersorak sambil menggoda Deni.

"Cie cie cie di jemput ayang. " Teriak salah satu teman kelas Deni

"Emang kalau lagi jatuh cinta dunia serasa milik berdua yang lain mah numpang. " Timpal yang lainnya.

Seisi kelas Deni kemudian tertawa, Deni hanya bisa tersenyum malu-maku sementara Livia asik melambai-lambaikan tangannya bagaikan Miss Universe yang sedang memperkenalkan dirinya.

"Yuk, aku udah lapar banget. " Deni langsung menarik tangan Livia.

"Ih Deni, main tarik-tarik aja. " Keluh Livia.

"Iya, iya maaf deh nih aku lepasin. " Deni kemudian melepaskan pegangan tangannya. Namun, Livia berinisiatif untuk memegang tangan Deni lagi.

"Kan aku gak bilang lepasin. " Omel Livia.

"Iya deh iya, terserah kamu aja. " Ucal Deni pasrah semaunya Livia saja.

"Aku mau makan mie ayam sama lontong yah hari ini, minumnya aku mau jus jeruk, terus nanti pulang sekolah aku mau di jajanin yah Deni. " Ucao Livia dengan nada manja namun tetap saja cara bicaranya seperti seseorang yang sedang memerintah.

"Iya Livia, apa sih yang nggak buat kamu. " Deni tidak ingin ambil pusing agar Livia tetap nyaman bersamanya apapun akan ia lakukan agar gadis itu senang.

Sesampainya di kantin Deni langsung mengambilkan pesanan Livia, lalu terakhir mengambil pesanannya sendiri. Mereka berdua pun asik menikmati makanannya masing-masing.

Beberapa pasang mata kembali memperhatikan mereka lagi, membuat Deni merasa kurang nyaman sebenarnya namun, sepertinya ia harus terbiasa dengan hal itu karena pacarnya adalah orang yang populer di sekolahnya. Jadi, wajar saja jika ada banyak orang yang akan memperhatikan mereka berdua.

"Kenapa Deni? Kok bengong. " Tanya Livia memperhatikan Deni yang hanya mengaduk-aduk makanannya.

"Gapapa kok Livia, makn lagi yuk di habisin yah makannya biar kamu sehat. " Ucap Deni penuh perhatian kepada Livia.

"Kamu mau aku gendut yah, terus gak ada yang suka lagi sama aku. " Omel Livia.

"Nggak Livia, bukan gitu maksud aku....."

"Udah ah, jadi malas makan aku. " Livia menghentikan makannya padahal mie ayamnya belum setengah mangkuk gadis itu habiskan.

"Iya deh iya, maaf Livia yang cantik, yang seksi dan terbaik deh 100 persen maafin aku yah, kalau kamu habisin makananya kami boleh deh minta hadiah apa aja. " Ucap Deni, mencoba mengambil hati Livia yang sedang badmood.

"Beneran Den?. "

Deni menganggukkan kepalanya, sambil sm tersenyum ke arah Livia. Benar saja Livia langsung antusias kembali dan melanjutkan makannya.

###

"Radit ngancem kamu?. " Deni tidak menyangka jika Livia pagi tadi mendapatkan ancaman dari Radit, dan baru sekarang gadis itu mencertiakan kejadian yang di alami Livia, padanya.

"Iya, katanya kalau kita gak lurus dia bakalan ngelakuin sesuatu ke kita, dikira mungkin aku bakalan takut sama gertakannya. " Oceh Livia dengan perasaan yang sangat menggebu-gebu merasa jengkel jika mengingat Radit mengancamnya tadi pagi.

"Terus dia ada bilang apa lagi sama kamu?. " Tanya Deni memastikan kekasihnya itu tidak di sentuh seinci pun oleh Radit.

"Nih liat nih tangan aku ampe merah gara-gara tadi pagi tangannya megang bagian ini keras banget. " Livia memperlihatkan pergekangan tangannya kepada Deni.

"SIALAN!. " Batin Deni.

"Ya ampun, ya udah kita singgah di apotik buat beli salap yah. " Ucap Deni kemudian di ikuti anggukan kepala Livia.

Deni kemudian menyalakan mobilnya, keluar dari gerbang sekolah lalu melaju bersama kendaraan lainnya di jalan Raya.

Deni merasa darahnya terasa panas mendengar Livia di ancam oleh Radit. Memangnya siapa laki-laki itu bisa dengan bebas mengatur orang lain untuk putus.

"Radit itu yang anak kelas 11 IPS C yah? . " Tanya Deni kemudian setelah cukup lama hening karena mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Iya Den, tapi ya udah lah yah gak usah terlalu di pikirin namanya juga sok jagoan, paling juga cuman gertak aja. " Ucap Livia.

Mendengar hal itu Deni hanya manggut-manggut saja, dalam hatinya berdoa semoga itu memang hanya gertakan Radit saja karena merasa sakit hati tidak bisa memiliki Livia.

Bersambung...

Klik like, vote, subscribe dan berikan komentar kalian yah.

Terpopuler

Comments

lanjutkan

2023-04-07

0

🥀

🥀

biar sama an sama mak gendut wkkwkwkw😊🤣

2023-03-31

0

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

kalau gak lurus atau gak putus kak ?!

2023-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 : Livia Renata
2 Bagian 2 : Kamu Pernah Ciuman?
3 Bagian 3 : Mantan yang Sakit Hati
4 Bagian 4 : Radit Brengsek!
5 Bagian 5 : Livia Prustasi
6 Bagian 6 : Aku Mau bertanggung Jawab
7 Bagian 7 : Deni, Minta Restu
8 Bagian 8 : Tetap Ke Sekolah.
9 Bagian 9 : Sensitif
10 Bagian 10 : Mual dan Muntah
11 Bagian 11 : Pinjam Uang
12 Bagian 12 : Merasa Bersalah
13 Bagian 13 : Kegilaan Yang Membuat Kecewa
14 Bagian 14 : Hari Pertunangan
15 Bagian 15 : Ketahuan Hamil ?
16 Bagian 16 : Pertunangan Batal
17 Bagian 17 : Berkelahi
18 Bagian 18 : Gosip-Gosip Bertebaran
19 Bagian 19 : Emosi
20 Bagian 20 : Sadar Diri
21 Bagian 21 : Bu Tania Marah
22 Bagian 22 : Flash Back
23 Bagian 23 : Flash Back Awal Perkenalan.
24 Bagian 24 : 50 Ribu
25 Bagian 25 : Radit Pengecut
26 Bagian 26 : Pura-Pura Kuat?
27 Bagian 27 : Andra, Masa Lalu Livia.
28 Bagian 28 : Sebuah Keputusan.
29 Bagian 29 : Berdebat
30 Bagian 30 : Susu Ibu Hamil
31 Bagian 31 : Sisi Lain Livia
32 Bagian 32 : Fitting Gaun Pengantin Livia.
33 Bagian 33 : Hadiah Deni
34 Bagian 34 : Hari Pernikahan
35 Bagian 35 : Malam Pertama Gagal
36 Bagian 36 :Berduaan
37 Bagian 37 : Deni Cemburu
38 Bagian 38 : Morning Kiss
39 Bagian 39 : Belanja
40 Bagian 40 : Berusaha Berubah?
41 Bagian 41 : Memasak
42 Bagian 42 : Bertemu Andra Lagi
43 Bagian 43 : Penyesalan Andra
44 Bagian 44 : Cemburu Lagi
45 Bagian 45 : Deni, Mencoba Kabur?
46 Bagian 46 : Berebut Kursi
47 Bagian 47 : Radit, tidak tahan!
48 Bagian 48 : Radit Berubah?
49 Bagian 49 : Gadis Lain?
50 Bagian 50 : Rencana Nakal
51 Bagian 51 : Kamera Tersembunyi?
52 Bagian 52 : Pesan Whatsapp
53 Bagian 53 : Ketahuan
54 Bagian 54 : Gosip-Gosip Kembali
55 Bagian 55 : Seperti Penguntit
56 Bagian 56 : Tidak Ada Kesempatan?
57 Bagian 57 : Mengurangi Stres
58 Bagian 58 : Sisi Lembut Livia
59 Bagian 59 : Tidak Ada Maaf
60 Bagian 60 : Panik
61 Bagian 61 : Kejadian Naas
62 Bagian 62 : Kecelakaan
63 Bagian 63 : Bu Ariana
64 Bagian 64 : Geger Otak
65 Bagian 65 : Menghukum Diri Sendiri
66 Bagian 66 : Ikut Ke Luar Negeri
67 Bagian 67 : Berobat
68 Bagian 68 : Sepi dan Asing
69 Bagian 69 : Check Up
70 Bagian 70 : Dokter Roi
71 Bagian 71 : Tidak Ingin Menyusahkan
72 Bagian 72 : Perasaan Sedih
73 Bagian 73 : Berpelukan?
74 Bagian 74 : Gadis Pengganggu
75 Bagian 75 : Perusak Rumah Tangga
76 Bagian 76 : Rumah Sakit Lagi
77 Bagian 77 : Perkara Obat
78 Bagian 78 : Tetap Brengsek
79 Bagian 79 : Berbaikan
80 Bagian 80 : Pergi
81 Bagian 81 : Sinta Kesetanan
82 Bagian 82 : Meninggal
83 Bagian 83 : Aku Mencintai Istriku
84 Bagian 84 : Sinta Menggila
85 Bagian 85 : Kembali Kritis
86 Bagian 86 : Berulah Lagi
87 Bagian 87 : Sadar
88 Bagian 88 : Pulang
89 Bagian 89 : Menghukun Diri Sendiri
90 Bagian 90 : Hidup Baru
91 Bagian 91 : Aku Ingin Melamarmu
92 Bagian 92 : Deni Kecelakaan
93 Bagian 93 : Aku Cinta Sama Kamu
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bagian 1 : Livia Renata
2
Bagian 2 : Kamu Pernah Ciuman?
3
Bagian 3 : Mantan yang Sakit Hati
4
Bagian 4 : Radit Brengsek!
5
Bagian 5 : Livia Prustasi
6
Bagian 6 : Aku Mau bertanggung Jawab
7
Bagian 7 : Deni, Minta Restu
8
Bagian 8 : Tetap Ke Sekolah.
9
Bagian 9 : Sensitif
10
Bagian 10 : Mual dan Muntah
11
Bagian 11 : Pinjam Uang
12
Bagian 12 : Merasa Bersalah
13
Bagian 13 : Kegilaan Yang Membuat Kecewa
14
Bagian 14 : Hari Pertunangan
15
Bagian 15 : Ketahuan Hamil ?
16
Bagian 16 : Pertunangan Batal
17
Bagian 17 : Berkelahi
18
Bagian 18 : Gosip-Gosip Bertebaran
19
Bagian 19 : Emosi
20
Bagian 20 : Sadar Diri
21
Bagian 21 : Bu Tania Marah
22
Bagian 22 : Flash Back
23
Bagian 23 : Flash Back Awal Perkenalan.
24
Bagian 24 : 50 Ribu
25
Bagian 25 : Radit Pengecut
26
Bagian 26 : Pura-Pura Kuat?
27
Bagian 27 : Andra, Masa Lalu Livia.
28
Bagian 28 : Sebuah Keputusan.
29
Bagian 29 : Berdebat
30
Bagian 30 : Susu Ibu Hamil
31
Bagian 31 : Sisi Lain Livia
32
Bagian 32 : Fitting Gaun Pengantin Livia.
33
Bagian 33 : Hadiah Deni
34
Bagian 34 : Hari Pernikahan
35
Bagian 35 : Malam Pertama Gagal
36
Bagian 36 :Berduaan
37
Bagian 37 : Deni Cemburu
38
Bagian 38 : Morning Kiss
39
Bagian 39 : Belanja
40
Bagian 40 : Berusaha Berubah?
41
Bagian 41 : Memasak
42
Bagian 42 : Bertemu Andra Lagi
43
Bagian 43 : Penyesalan Andra
44
Bagian 44 : Cemburu Lagi
45
Bagian 45 : Deni, Mencoba Kabur?
46
Bagian 46 : Berebut Kursi
47
Bagian 47 : Radit, tidak tahan!
48
Bagian 48 : Radit Berubah?
49
Bagian 49 : Gadis Lain?
50
Bagian 50 : Rencana Nakal
51
Bagian 51 : Kamera Tersembunyi?
52
Bagian 52 : Pesan Whatsapp
53
Bagian 53 : Ketahuan
54
Bagian 54 : Gosip-Gosip Kembali
55
Bagian 55 : Seperti Penguntit
56
Bagian 56 : Tidak Ada Kesempatan?
57
Bagian 57 : Mengurangi Stres
58
Bagian 58 : Sisi Lembut Livia
59
Bagian 59 : Tidak Ada Maaf
60
Bagian 60 : Panik
61
Bagian 61 : Kejadian Naas
62
Bagian 62 : Kecelakaan
63
Bagian 63 : Bu Ariana
64
Bagian 64 : Geger Otak
65
Bagian 65 : Menghukum Diri Sendiri
66
Bagian 66 : Ikut Ke Luar Negeri
67
Bagian 67 : Berobat
68
Bagian 68 : Sepi dan Asing
69
Bagian 69 : Check Up
70
Bagian 70 : Dokter Roi
71
Bagian 71 : Tidak Ingin Menyusahkan
72
Bagian 72 : Perasaan Sedih
73
Bagian 73 : Berpelukan?
74
Bagian 74 : Gadis Pengganggu
75
Bagian 75 : Perusak Rumah Tangga
76
Bagian 76 : Rumah Sakit Lagi
77
Bagian 77 : Perkara Obat
78
Bagian 78 : Tetap Brengsek
79
Bagian 79 : Berbaikan
80
Bagian 80 : Pergi
81
Bagian 81 : Sinta Kesetanan
82
Bagian 82 : Meninggal
83
Bagian 83 : Aku Mencintai Istriku
84
Bagian 84 : Sinta Menggila
85
Bagian 85 : Kembali Kritis
86
Bagian 86 : Berulah Lagi
87
Bagian 87 : Sadar
88
Bagian 88 : Pulang
89
Bagian 89 : Menghukun Diri Sendiri
90
Bagian 90 : Hidup Baru
91
Bagian 91 : Aku Ingin Melamarmu
92
Bagian 92 : Deni Kecelakaan
93
Bagian 93 : Aku Cinta Sama Kamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!