" Ayo masuk My," ajak bibi Maya.
" iya bi," ucap Amy pelan.
Bibi Maya dan Amy pun masuk..
lagi lagi Amy terpukau saat masuk kedalam rumah, Amy terpukau dengan desain Interior bangunan mewah itu,
dan juga semua isi rumah yang berbentuk aneh aneh berada di dalamnya..
Amy melihat ada sebuah guci besar yang terletak di bagian kanan dan juga masih banyak lagi lukisan beserta gambar gambar yang menurut Amy sangat cantik,
Amy benar benar terpesona dengan semua isi rumah besar itu..
" Cantik banget bi, Itu siapa," anya Amy penasaran saat melihat lukisan tangan yang terpajang di ruang tamu..
lukisan itu berhias wanita cantik di dalamnya dan juga dua anak laki laki yang berwajah tampan, walaupun masih kanak kanak namun sudah terlihat tampannya,
Dua laki laki itu berdiri di samping wanita cantik itu, dan yang satu lagi berwajah imut karena masih bayi dan Ia duduk di pangkuan wanita cantik itu.. mungkin umur anak anak itu berkisaran 7 atau 3 tahun, amy tak tau,
" oh itu, nyonya Mona, mediang ibunda den Fadlly My," kata bibi Maya memperhatikan lukisan cantik itu.
" oh.... ibunya Aden yang tadi ya bi," tanya Amy, ya walau pun Amy tak begitu jelas melihat sosok yang tadi bertemu di depan pintu,
" iya... yang tadi itu den Fadlly,...nah yang itu, itu den Fadlly," kata bibi Maya menujuk lukisan laki laki yang berdiri di samping ibundanya.
" Lalu yang itu siapa bi," tanya Amy menunjuk balita laki laki yang berwajah imut dan lucu.
" kalo yang itu, namanya den Raffy, adiknya den Fadlly," kata bibi Maya lagi.
" oh jadi di sini tinggalnya hanya berdua saja ya bi," tanya Amy,
" Tidak...hanya satu orang, den Fadlly saja," kata bibi Maya menjelaskan,
" kalo den Raffy, kuliah di Amerika dan biasanya pulang setahun dua kali," kata bibi Maya lagi.
" hmmmmm, kalo den Fadlly usia berapa tahun bi sekarang," tanya Amy penasaran dengan usia majikanya karena terlihat masih muda.
" Den Fadlly baru umur 27 tahun, sedangkan den Raffy baru berumur 24 tahun.," jelas bibi Maya.
" Kalo boleh tau, Ibunda den Fadlly sama den Raffy meninggalnya kenapa bi." tanya Amy yang penasaran dengan sosok lukisan wanita cantik yang berada di hadapannya.
" nyonya Mona, meninggal saat umur mereka 7 dan 3 tahun, saat setelah lukisan ini dibuat," kata bibi Maya,
" Nyonya Mona meninggal karena kecelakaan dan saat itu bersama den Fadlly.
namun beruntungnya...den Fadlly saja yang selamat sedangkan ibundanya meninggal di tempat karena nyonya memeluk den Fadlly.," kata bibi Maya lagi.
" namun belum juga satu bulan Ibunda den Fadlly meninggal, ayah den Fadlly malah menikah lagi, dan memperkenalkan Ibu baru pada den Fadlly dan den Raffy yang masih menangisi ibundanya," kata Maya mengingat saat dimana kedua anak kecil itu menangis dan marah bersamaan.
" sehingga den Fadlly marah dan menentang pernikahan Itu karena den Fadlly beranggapan kalo ayahnya Itu sangat kejam," kata bibi Maya lagi.
" semenjak itu...den Fadlly menjadi sosok yang dingin, cuek dan galak," kata bibi Maya lagi.
" tapi...bukan hanya den Fadlly yang membenci ayahnya itu, nyonya besar, yaitu ibunya nyonya Mona, juga sama membenci menantunya itu,
Apa lagi semenjak menantunya itu menikah di saat putrinya belum satu bulan meninggal, nyonya besar sangat murka," kata bibi Maya mengingat saat ibunya nyonya Mona marah besar dan mengusir ayah den Fadlly saat itu juga.
" kasihan den Fadlly sama den Raffy ya bi," ucap Amy menitikan air mata saat membayangkan dimana kejadian itu terjadi.
" Mau bagaimana lagi...mungkin itu sudah takdir yang harus den Fadlly jalani," kata bibi Maya lagi.
" ya sudah... kamu istirahat dulu sana, nah di sini kamar kamu," ajak bibi Maya menuju kamar Amy.
Kamar Amy berada di lantai bawah dekat tangga. sedangkan kamar bibi Maya berada sedikit jauh berada di kanan kamar Amy.
" nah Ini kamarnya, kamu Istirahat dulu saja," kata bibi Maya saat menujukan kamar yang begitu luas..
" gak salah bi Ini kamar buat Amy," tanya Amy.
" memangnya kenapa," tanya balik bibi Maya.
" Gak kebagusan bi, Ini kamar buat Amy,," kata Amy pelan dan mengangumi kamar yang akan menjadi kamarnya.
" bagus dan luas," kata Amy yang masih mengangumi kamar barunya Itu.
" Kamu Ini ..tentu saja Ini buat kamar kamu,," kata bibi Maya tersenyum.
" nah...baju bajunya simpan saja di lemari Itu," kata bibi Maya menujuk lemari besar yang berada di kamar ini.
" iya bi," ucap Amy singkat.
" Ya sudah kamu Istirahat saja dulu bibi ke dapur dulu ya," ucap bibi Maya lagi sebelum meninggalakan amy..
Amy melihat sekeliling kamar Amy yang baru Ini, dan Ia berdecak kagum saat melihat kamar yang begitu luas, dan Ia pun duduk di kasur yang begitu empuk, beda dengan kasurnya yang keras di kampung.
" ini sih bagus kamarnya, beda banget sama kamar aku yang di kampung," kata Amy tersenyum.
" udah gitu kasurnya empuk lagi,," kata Amy lagi.
" nanti saja deh Istirahatnya,lagi pula Amy belum lelah kok," ucap Amy pelan.
" lebih baik Amy kedapur aja deh, siapa tau bibi Maya butuh bantuan Amy," ucap Amy dan Amy pun menuju dapur..
" loh My, Amy kok malah ke dapur, Amy gak Istirahat, gak cape memangnya," tanya bibi Maya saat melihat amy yang malah ke dapur.
" Amy gak cape kok bi," kata Amy pelan.
" Ya sudah, sana buat minuman mu sendiri, Amy mau buat teh, susu, kopi, atau apa saja terserah Amy," kata bibi Maya,
" nah ada di sana," kata bibi Maya menujuk lemari kichen yang beda di bawah sana.
Amy pun membuka lemari kitchen Itu, dan benar saja di sana terdapat banyak makanan seperti, susu, teh, gula, kopi, mie bermacam macam rasa ada mie goreng, mie kuah
berbagai rasa, bahkan ada snack snack juga di sana.
" Ini bibi sendiri loh yang beli," ucap bibi Maya lagi.
" oh Ini punya bibi semua," tanya Amy.
" hmmm.... semua Ini bibi siapkan buat Amy, takutnya Amy pengen makan snack, susu, mie, semua Ini buat Amy," kata bibi Maya tersenyum melihat Amy yang berbinar senang.
" Amy boleh minum Ini kan bi" tanya Amy saat mengambil susu uht di sana,
" boleh...lebih enak kalo dingin, entar bibi simpan sisanya di kulkas saja, biar nanti kalo Amy mau, ambilnya di kulkas aja ya," kata bibi Maya dan Amy pun menganguk.
" memangnya den Fadlly pulangnya jam berapa bi," tanya Amy penasraan.
" den Fadlly tuh biasanya pulang paling jam 5 sore," kata bibi Maya pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments