BAB 12

BAB 12.

Pukul 05. 45 pagi, lima belas menit, sebelum waktu janjian Riana dan Brian.

Riana yang sudah terbangun, masih mengenakan piyama tidur, wajah bantal, dan mata sembab, khas orang baru bangun tidur, beberapa hari ini ia seperti tak lagi merasakan mual, seperti sebelum sebelumnya, bahkan Riana bisa enjoy menikmati makanan apapun, justru naf Su makannya meningkat drastis, sepertinya bayi kecilnya suka sekali jika mommy nya makan banyak.

tit

tit

tit

tit

tit

Terdengar suara dari pintu, seseorang tengah menekan pasword pintu unit apartemennya, siapakah gerangan? bukankah Andre sudah kembali ke Jakarta, lalu selain Andre dan semua sepupu sepupunya, tak ada yang mengetahui password pintu apartemennya.

Wajah Brian menyembul dari balik pintu utama, pria itu mengenakan jas semi formal, wajah dingin dan arogan, tapi tetap terlihat tampan tinggi menjulang, seperti biasa.

"Dari mana kamu tahu password pintu ku?” tanya Riana sengit.

Brian mengambil tempat di depan Riana, dan tanpa permisi menyambar air putih milik Riana, kemudian meminumnya tanpa rasa berdosa.

Riana menghembuskan nafas kesal, tak tahu harus melakukan apa, mantan suaminya ini begitu suka bersikap seenaknya sendiri, dan kini ia seenaknya saja nyelonong masuk kedalam apartemennya, padahal Riana tak pernah memberitahukan pada pria tersebut, berapa sandi kombinasi pintu apartemennya.

“Tidak ada yang tidak ku ketahui, dan mungin kamu juga belum lupa, perusahaan pengaman pintu ini adalah anak perusahaan dari Gustav.Inc, dan kebetulan aku sendiri yang mendesain pengaman pintu nya, jadi aku tahu trik rahasia cara membobol sandi kombinasinya,” jawabnya santai tanpa menatap wajah Riana yang mulai jengah dengan arogansinya.

“Sepertinya, besok aku akan menghubungi pihak apartemen agar mereka mengganti pengaman pintuku.” gerutu Riana, tapi Brian mendengarnya dengan jelas.

“Sayang nya, desain pengaman pintu buatanku, masih yang terbaik hingga saat ini.”

Riana menghentakkan kakinya dengan  kesal, ia masuk ke kamar mandi dan mulai membasahi tubuhnya dengan air dingin, karena semalam ia sudah mencuci rambut, jadi pagi ini ia tak perlu melakukannya lagi.

Usai mengganti pakaiannya dengan gaun formal yang biasa ia pakai ke tempat kerja, Riana memulas make up tipis, dan menyisir rambut coklatnya, tiba tiba potongan ingatan malam itu melintas, sayup sayup ia mendengar Brian memuji rambut kecoklatan miliknya, ‘rambut ini begitu halus, dan harum’, bisiknya ditengah aktivitas mereka, ‘tergerai indah laksana permadani menutupi bantal’.

Riana memejamkan mata, mengutuk kejadian malam lak nat itu, bagaimana ia begitu terbuai, dan kini ia terpaksa kembali terjebak, hubungan rumit dengan mantan suaminya.

Karena benci dengan ingatan malam itu, akhirnya Riana hanya mencepol asal rambutnya, bahkan surai surainya tampak berantakan menjuntai berkibar di depan kening dan pipinya, Riana tak menyadari bahwa penampilan wajah dan rambutnya yang berantakan ditambah hormon kehamilan, membuat wajahnya kini terlihat lebih segar dan cantik.

Sebelum meninggalkan kamarnya, Riana Tak lupa ia mengenakan kacamata minus nya, kacamata yang dulu tebal, atas saran dari sahabatnya, kini berganti dengan kacamata dengan lensa tipis, yang tentu saja membuat nya terlihat elegan, tentu saja harga memang tidak bisa berbohong, ia mati matian bekerja keras hingga sampai di titik ini, tapi tak pernah menikmati hasil kerjanya, sungguh rugi, begitulah kira kira perkataan Viona sahabatnya, dan akhirnya sedikit demi sedikit Riana mulai mengubah penampilan, yang dahulu terlihat membosankan, kini terlihat lebih anggun dan elegan, sekali lagi, uang membawa pengaruh besar dalam merombak penampilan Riana.

Brian masih setia mengunyah apapun jenis camilan yang ia temukan di lemari penyimpanan dapur Riana, sungguh ia benar benar abai dengan rasa malu, yang penting dirinya bisa makan, karena semalam ia masih terlalu kenyang usai menyantap makan siang bersama Riana, dan tadi belum sempat sarapan, ia sudah tak sabar menjumpai mantan istrinya, tentu saja demi menghilang kan rasa pusing dan mual yang langsung menyambutnya sesaat setelah matanya terbuka.

Dan ketika Riana menatap tingkahnya yang tidak biasa, Brian hanya cuek mengangkat bahunya, “maaf, aku lapar,” ujarnya tanpa rasa berdosa.

‘Kamu mau sarapan dulu? ada rendang dari mama.’

Riana ingin mengatakannya, tapi itu hanya terucap di pikirannya, terserah, dia mau kelaparan, aku tak peduli, monolog Riana.

Setelah memastikan semua lampu padam, Riana berjalan mendahului Brian keluar dari unit apartemennya. 

Dari belakang Brian menatap punggung Riana, Riana memiliki tubuh sempurna, bahkan rambut coklatnya sungguh terasa lembut dan harum, itu tidak pernah berubah sejak dulu, dan kini tiba tiba Brian merasa jengkel, karena Riana justru membuat rambutnya berantakan, ketika mereka berhenti di depan lift, Brian membuka gulungan rambut Riana, dan membiarkannya tergerai indah, entah shampo apa yang Riana pakai, tapi aromanya membuat Brian terbuai sesaat.

Riana reflek bergeser ketika Brian menyentuh mahkotanya, tapi tak bisa menjauh, kala Brian menahan rambutnya, “apa yang kamu lakukan?” Riana mengajukan protes ketika Brian membuka gulungan rambutnya.

Tapi alih alih merasa bersalah pria itu justru dengan santainya memasukkan karet rambut Riana kedalam saku celananya, tak pantang menyerah, Riana kembali mengambil karet cadangan dari dalam tasnya, kemudian lagi lagi menggulung asal rambutnya langsung di hadapan Brian.

Brin mengumpat kesal, “oh Sh it … bisakah kamu tidak mempermalukan aku? setidaknya rambutmu harus terlihat rapi ketika berjalan bersamaku.” 

“Aku tidak peduli, kalau aku memang membuatmu malu berhentilah mendatangiku, apalagi menginginkan anakku.” balas Riana tanpa ekspresi, apalagi rasa takut.

“Tidak akan, benih itu milikku, setidaknya aku harus mengambil peran seperti seorang daddy pada umumnya.” Brian kembali menarik karet rambut Riana, “sekali lagi kamu mengikat rambutmu, aku akan menutup pabrik pembuat karet Si Alan ini,” maki Brian, kemudian pria itu melempar benda malang tak berdosa itu ke tempat sampah.

‘Duh Riana … kamu dulu lahir bawa pertanda buruk apa sih, kok bisa bisa nya terjebak dua kali dengan pria yang sama?’ gerutu Riana kesal, tapi ia belum berenergi untuk membalas ucapan Brian. 

Pintu Lift terbuka, ada sepasang lansia di dalam sana, hingga membuat Riana dan Brian menghentikan perdebatan tidak penting mereka untuk sesaat.

Setibanya di lobi utama, Fabian sudah menanti di sana, setelah mengangguk tanda memberi hormat pada Riana, dengan sigap ia membukakan pintu untuk tuan dan calon nyonya Gustav Agusto.

Riana masuk terlebih dahulu, disusul kemudian Brian.

Brian melirik Riana yang kini sibuk mengamati ponselnya, otomatis rambut panjang Riana bergerak secara alami mengikuti pergerakan kepala Riana yang kini tertunduk, tanpa sadar sudut bibirnya menampakkan senyuman, tapi sebisa mungkin ia menahannya.

“Tuan, tadi Grace mengingatkan, bahwa hari ini ada rapat penting dengan Huang Corp, terkait tender proyek kita bersama mereka.” Fabian melapor.

“Jam berapa?”

“Jam 9 disambung dengan makan siang bersama.”

“Batalkan saja makan siangnya, aku ingin makan bersama anakku,” 

“Jam 11 aku ada operasi penyempitan aorta, jadi kemungkinan aku akan makan siang di ruang operasi, apa kamu mau ikut makan siang bersama tim kami?” Riana buka suara tanpa menunggu Brian mengajukan pertanyaan.

Brian menggeram kesal, karena sudah bisa dipastikan siang ini ia tak akan bisa menelan makanannya.

“Kalau begitu, kita bertemu di jam  makan malam, setidak nya sehari sekali aku ingin makan di dekat anakku.”

.

.

.

.

.

.

.

.

Gemes banget sama si Brian ini ... njengkelin gimanaa gitu 🤭

.

.

.

.

.

.

jangan lupa tinggalkan jejak seikhlasnya gaes ... like komen vote

.

.

.

.

sarangeeeeee 💟❤️

Terpopuler

Comments

Farida Wahyuni

Farida Wahyuni

ga gemes, malah aku kesel bgt sama bryan, ga tau malu.

2023-12-29

1

Siti Munariyah

Siti Munariyah

gengsinya tinggi

2023-10-22

1

Anisah Nisah

Anisah Nisah

modus loe brai bilang aja pengen deket mamanya

2023-04-17

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 103 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!