BAB 5

BAB 5.

Satu bulan setelah kencan buta.

"Huweeeeekkk …" Riana berlari cepat menuju wastafel terdekat, sudah satu minggu ini ia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, setiap pagi ia mual bahkan muntah.

Riana menatap pantulan bayangan dirinya di cermin, wajahnya pucat dan lelah, dan rambut coklatnya kusut tak beraturan, wajar saja karena ia baru saja menyelesaikan piket malamnya di William Medical Center.

Drrrtt

Drrrtt

Drrrtt

Ponselnya bergetar.

Riana menilik siapa gerangan orang yang menghubungi nya.

"Andre …" bibirnya menyunggingkan senyuman, manakala membaca nama adik sepupunya tersebut.

"Iya And…" sapanya ketika panggilan mereka terhubung.

"Kakak di mana? Di apartemen atau di rumah sakit?" Tanya Andre.

"Aku di rumah sakit, kapan kamu tiba?" 

"Semalam, karena sudah terlalu malam, jadi aku tak berani menghubungimu."

"Ada apa?"

"Ada titipan rendang dari bibi Nisya, aku antar ke rumah sakit sekarang yah." 

"Baiklah, kita bertemu di Cafe lima belas menit lagi yah." 

🌹

🌹

🌹

Suasana rumah sakit masih sepi ketika Andre tiba di Cafe rumah sakit, pria itu segera memesan dua hot choco untuk menghangatkan paginya, tangan nya membuka galeri ponsel, sebaris senyuman tersungging manakala menatap wajah kedua putra nya, bayi bayi itu sudah berhasil mencuri hati nya, rasanya kini ia sudah ingin segera kembali ke Jakarta andai tak ingat bahwa ia punya beban pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

Dari kejauhan Riana melihat adik sepupunya tengah duduk dan menunggunya.

Riana berjalan mendekatinya, kemudian duduk di hadapan sepupunya tersebut.

Andre menyodorkan hot choco yang tadi ia pesan, “aaahh hangatnya, terima kasih.”

“Kakak sakit? wajahmu pucat sekali.” tanya Andre khawatir, manakala melihat wajah pucat Riana.

“Tidak, aku hanya lelah, setelah ini aku istirahat.” elak Riana, “oh iya … bagaimana kabar si kembar? kamu jahat sekali, aku bahkan baru sebentar menimang anak anakmu, dan kamu sudah membawanya kembali ke Jakarta.” keluh Riana, yang sebenarnya ia hanya beralasan, agar Andre tak lagi menanyakan keadaannya.

Andre tersenyum, pria ini tengah sangat bahagia karena anak anak nya, Dean dan Danesh. “mereka baik kak, begitu juga Luna, Daniel dan Darren.”

“hmmmm senangnya, kenapa keluarga kalian begitu Ramai, sementara aku terjebak di rumah sakit sepanjang hari bersama pasien pasienku." Keluh Riana.

“Kalau begitu menikahlah lagi kak, apa salahnya? kakak berhak bahagia.”

Riana menggeleng, “aku takut jika kembali harus mengulang kisah pahit rumah tanggaku.”

“Tidak semua laki laki jahat kak, pasti ada seseorang yang diam diam berdoa pada sang Tuhan, berharap agar kakak lah yang akan menjadi pendamping hidupnya,”

Riana hanya tersenyum simpul.

🌹

🌹

🌹

Tak jauh Beda dengan Riana, Brian pun mengalami hal yang sama, pria itu bahkan lebih parah, karena mualnya berlangsung setengah hari, dan sudah satu minggu ini ia tak bisa makan dengan nyaman, ia bahkan bermimpi melihat seorang wanita tengah menggendong bayi yang sedang menangis, anehnya di mimpi tersebut wanita tersebut tak menunjukkan wajahnya.

Fabian sang asisten hanya bisa menatapnya dengan pandangan iba, karena tak ada yang bisa ia lakukan.

"Ayo kita ke dokter tuan, jika anda menolak ke dokter, saya khawatir anda akan pingsan karena kekurangan nutrisi." 

"Abaikan saja keadaanku, bagaimana pencarian mu? Apa setidaknya ada sedikit saja jejak yang bisa kamu telusuri."

Sekali lagi Fabian menggeleng, karena sudah berbagai cara ia lakukan agar ia bisa menemukan wanita yang malam itu tidur dengan sang atasan, namun tak juga ia menemukan titik temu.

Brian sendiri merutuki kebodohannya, karena hari itu ia bisa tertidur lelap, usai ia mendapat pelepasannya, ia bahkan tak menyadari teman kencannya sudah bangun dan pergi terlebih dahulu, hari itu ia sangat lelah karena baru saja pulang dari perjalanan bisnis.

"Ayolah tuan, kita ke dokter dulu, saya janji setelah mengantar anda ke dokter, akan saya lanjutkan kembali pencarian saya." Fabian kembali membujuk Brian.

Akhirnya Brian mengangguk, sejujurnya ia sudah tak bertenaga, karena tak bisa makan apapun.

"Kita ke rumah sakit mana tuan?" 

"William Medical Center…" jawab Brian sambil memejamkan matanya.

Sementara Fabian, masih bengong antara percaya dan tidak, karena sejak berpisah dengan mantan istrinya, Brian tak pernah mendatangi William Medical Center, walaupun ia adalah pasien VVIP di sana.

'Entah kenapa aku juga ingin bertemu mantan istri ku'. Sambung Brian dalam hati, ia tak mungkin mengatakan perasaannya pada Fabian, bisa jatuh harga dirinya.

Fabian menjalankan mobil dengan kecepatan sedang, barangkali atasannya berubah pikiran, dan lagi kondisi Brian sedang tidak sehat.

Rupanya hingga mereka tiba di lobi rumah sakit, Brian tak merubah perkataannya, pria tampan itu tetap berwajah dingin dan datar ketika menginjakkan kakinya di lobi utama rumah sakit.

Pandangannya menyapu seisi rumah sakit, bahkan selama menjalani pernikahan dengan Riana, dirinya tak sekalipun menginjakkan kakinya di William Medical Center, karena hatinya terlanjur diliputi rasa benci pada wanita yang pernah menjadi istrinya selama dua tahun tersebut.

"Silahkan tuan, saya sudah mengatur reservasi, jadwal anda masih tiga puluh menit lagi." Fabian menjelaskan.

Brian mengangguk paham, ia pun mengikuti Fabian untuk menunggu di ruang tunggu VVIP.

Tiba tiba panggilan alam itu datang lagi, Brian merasa perutnya diaduk dengan kuat, ia segera berlari menuju toilet terdekat, demi mengeluarkan isi perutnya yang hanya berupa cairan, beberapa saat berlalu, benar saja seluruh cairan di perutnya keluar, bahkan hingga cairan berwarna kekuningan, setelah perutnya kembali tenang, Brian membasuh wajah dan mulutnya, setelah mengeringkan tangan, ia pun berjalan keluar dari toilet.

Siapa sangka, sesampainya di ujung lorong ia bertemu dengan wanita yang entah kenapa sangat ingin ia temui hari ini, seperti halnya Riana, pria itu pun terkejut melihat keberadaan Riana, namun keterkejutan itu hanya berlangsung sesaat, karena Riana segera memutus pandangannya, ia berjalan dengan langkah cepat meninggalkan Brian, bahkan tak ada saling sapa diantara mereka, karena yang ada di hati keduanya hanyalah rasa benci.

Brian kembali ke ruang tunggu, tanpa ia sadari pening di kepalanya tiba tiba hilang setelah melihat Riana, tapi kebencian yang membumbung membuat kepekaannya berkurang, hingga ia tak menyadari fakta tersebut.

Sepuluh menit kemudian, Brian bertemu dengan dokter Robert.

Sungguh mengherankan, karena hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Brian seratus persen sehat, tidak ada penyakit serius yang dideritanya.

"Tapi tuan, kecurigaan saya mengarah pada satu hal, anda sedang mengidap couvade syndrome, atau lebih akrab disebut sindrom kehamilan, yang biasanya diderita para calon ibu, berita baiknya adalah, istri anda kemungkinan sedang hamil tuan." Jelas dokter Robert, tanpa tahu bahwa pria dihadapannya adalah seorang duda.

Kini Fabian tahu, bahwa wanita yang malam itu terlibat kencan buta dengan Brian, saat ini dalam kondisi hamil, dan itu artinya Fabian harus bekerja ekstra keras menemukan jejak wanita tersebut.

Dan Brian, entah harus tertawa keras atau menangis, karena akhirnya ia terbebas dari kutukan Riana beberapa tahun yang lalu, ia senang akhirnya kini ia memiliki seorang penerus, walau kini entah dimana wanita yang membawa benihnya itu berada, tapi Brian bertekad akan mencari wanita itu, walau harus menggali lubang semut sekalipun.

.

.

.

.

.

.

.

sudah tahu siapa Riana? yup anaknya Richard, keponakan Stella.

Terpopuler

Comments

Farida Wahyuni

Farida Wahyuni

richard emang kejam dari sana nya yah, aku sama anaknya aja dia kejam

2023-12-29

1

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

semoga brian bucin sama riana

2023-11-21

1

YuWie

YuWie

dan kamu kecelik Brian..krn wanita yg kamu cari adalah Riana... ternyata jiper juga kamu sama kutukan Riana ya

2023-09-05

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 103 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!