BAB 2

BAB 2.

2 tahun kemudian.

"Datang yah?" 

Viona menatap Riana penuh harap, sahabat baik Riana ini bersikukuh mengikutsertakan Riana dalam acara kencan buta, bahkan Viona sudah mendaftarkan langsung.

Riana menatap malas pada Viona yang sudah memohon dengan wajah memelas. "Kamu sudah berjanji padaku," imbuhnya tak mau kalah.

"Kamu tahu sendiri aku malas menghadiri acara kencan buta, aku sudah cukup sibuk dengan jadwal operasi," 

Riana adalah dokter Spesialis jantung, jadi tak heran jika Riana nyaris tak memiliki hari libur dalam jangka waktu yang lama.

"Sekali saja, jika kali ini pun gagal aku tak akan memaksa." Viona kembali memohon. "Jangan khawatir, seperti yang sudah sudah, aku mengajukan banyak persyaratan demi tetap terjaganya privasi mu,"

"Maksudmu apa?" Tanya Riana penasaran.

"Seluruh peserta kencan buta, wajib memakai nama samaran, dan menggunakan topeng yang menutupi sebagian wajah, jadi ku jamin privasi kamu akan tetap terjaga, walau kencan kali ini pun kamu gagal mendapatkan pasangan." Viona menjelaskan dengan penuh semangat.

"Aku akan memikirkan nya lagi, sekaligus menyesuaikan dengan jadwal shift jaga di rumah sakit." Akhirnya dengan berat hati Riana menyetujui permintaan Viona, karena dua poin penting yang baru saja Viona sebutkan, cukup membuatnya merasa aman.

"Baiklah, aku akan kembali ke ruanganku." Sang dokter Spesialis anak itu pun kembali ke ruangannya.

Riana adalah wanita yang pendiam, dan tak banyak bicara, selain itu ia pun sangat tertutup, memiliki papa yang cukup keras watak dan sikapnya, membuat kepribadian Riana semakin melekat kuat, ia tak berani melawan kehendak Richard sang papa.

*

*

*

Akhirnya setelah melewati begitu panjang pergolakan batin, Riana datang menghadiri acara kencan buta tersebut, sejujurnya Riana tak berharap akan menemukan jodohnya, tapi lebih pada sekedar menyenangkan sang sahabat, yang sudah bersusah payah agar dirinya kembali memiliki kekasih, syukur syukur jika Riana bisa kembali berumah tangga setelah kegagalannya terdahulu.

Karena Jujur saja, Viona juga masih menyimpan amarah dan benci pada Brian Gustav Agusto, mantan suami Riana, jika misi kencan buta ini berhasil, Viona memiliki rencana terselubung untuk mengejutkan mantan suami Riana tersebut.

Sejujurnya tangan Riana masih dingin dan entah kenapa ia merasakan perasaan  yang aneh Sesaat sebelum melangkahkan kaki ke private room Gold Hotel Singapura, Viona bahkan sudah merombak total penampilan Riana, yang menurut Viona sangat  membosankan.

Gaun malam seksi, yang mengekspos salah satu pundak dan juga kaki jenjangnya, membuat penampilan Riana berubah seratus persen, kacamata minus yang biasa membingkai wajahnya, hari ini berganti dengan lensa kontak, wajah yang biasanya natural dengan rambut cokelat bergelombang, kini nampak mempesona dengan polesan aplikasi make up, ditambah lipstik dengan warna merah menyala, membuat aura Riana yang biasanya pendiam dan sangat introvert hilang begitu saja, berganti dengan 'Ice' nama samaran yang malam itu dipakai Riana, tak lupa topeng yang menutupi mata dan sebagian pipi nya, membuat penampilan seksinya makin misterius.

Ketukan irama heels nya, beradu dengan lantai marmer, mengesankan bahwa ia adalah, wanita matang yang berani, dan penuh percaya diri, berbanding terbalik dengan pribadi nya yang sesungguhnya.

Waktu masih terlalu cepat jika di sebut malam, karena saat Riana tiba, baru menunjukkan pukul sembilan belas malam waktu Singapura.

Riana kembali menarik nafas berkali kali ketika ia kembali berjalan meliuk seperti seorang model, yang tentu saja sudah melewati sesi khusus latihan berjalan memakai heels.

Baru beberapa langkah Riana berjalan memasuki private room, ia sudah menarik perhatian banyak kaum adam, tapi itu tak berlaku bagi seorang pria yang sejak tadi mengikuti langkah kaki Riana sejak wanita itu memasuki Gold hotel.

Pria yang sehari hari sudah terlihat dingin dan arogan itu merasa bahwa wanita yang sejak tadi ia ikuti, harus menjadi teman kencannya malam ini, jadi tak ingin menyia nyiakan kesempatan, pria itu dengan percaya diri menggandeng lengan Riana, seolah olah ingin mengatakan bahwa wanita ini adalah miliknya.

*

*

*

Pandangan mereka bertemu, tiba tiba debaran halus merayapi dada Riana.

Tatapan dingin itu seketika membiusnya, seperti halnya dirinya, pria di hadapannya ini pun mengenakan topeng yang menutup mata dan sebagian wajahnya, pria berbaju semi formal itu nampak gagah dengan aura misterius.

"Gold …" pria itu mulai memperkenalkan diri.

"Ice …" balas Riana, "maaf, genggaman anda membuatku tidak nyaman." 

Seketika pria itu tersenyum dingin, dan melepaskan genggaman tangannya, "ups … maaf jika anda kurang nyaman." Pria bernama Gold itu mengangkat kedua lengannya ke atas. "Apa anda juga salah satu peserta kencan buta kali ini?" 

"Iya …" jawab Riana singkat, yang semakin membuat pria di hadapannya semakin penasaran, ada rasa tidak asing yang menyergapi perasaannya, tapi entah apa, ia masih ingin mencari jawaban.

"Apa anda tidak keberatan jika menjadi teman kencanku malam ini?" Tanya Gold.

"Itu akan tidak adil untuk peserta yang lainnya," jawab Riana, "karena saya juga berhak menentukan pilihan dong." Kali ini Riana mengedipkan matanya, membuat kesan bahwa Riana adalah wanita matang yang sudah berpengalaman dengan banyak pria.

'Menarik' , Gold Membatin.

"Baiklah … kita bermain fair, tapi entah kenapa aku sangat yakin, malam ini anda akan berpasangan dengan ku." Gold menjawab dengan penuh keyakinan.

"Kalau begitu, sebaiknya kita menunggu, semoga anda adalah pria beruntung yang bisa berkencan denganku." Bisik Riana dengan suara lembut nya, hembusan nafasnya bahkan terasa hangat di tengkuk dan telinga Gold.

Gold seperti mendapatkan sebuah undangan, undangan yang sangat menggoda, pasalnya suara dan hembusan nafas Riana seakan membangkitkan insting kelelakiannya, walau ia biasa membayar wanita untuk itu, tapi entah kenapa kali ini dia sangat menginginkan Ice.

Setelah Riana melambai, wanita itu pun mengambil tempat duduk yang sudah bertuliskan namanya.

Perasaan Riana? Tentu saja ia gemetar, ini pertama kalinya ia keluar dari zona nyamannya, mencoba menjadi Riana baru yang sexy menggoda, serta penuh percaya diri, terlebih pria bernama Gold tadi sudah sangat berterus terang menginginkan dirinya menjadi teman kencannya, tentu sekarang perasaannya semakin tak menentu, takut, berdebar, serta grogi kini sudah campur aduk.

Malam ini suasana private room sudah di desain sedemikian rupa, lampu lampu sengaja di buat temaram, agar suasana dan para peserta pun terlihat semakin misterius.

Ini pertama kalinya ada event organizer, yang mengadakan acara kencan buta, bahkan mereka tanpa segan memberikan hadiah paket bulan madu, jika ada pasangan yang berhasil sampai ke pelaminan, tentu acara ini menarik minat banyak kaum jomblo, terbukti malam ini telah hadir di private room Gold Hotel, dua puluh orang peserta, yang terdiri dari sepuluh orang wanita dan sepuluh orang pria.

Sepasang pria dan wanita muncul di depan para peserta, mereka berdua pun mengenakan topeng seperti para peserta.

"Selamat malam … kami dari  aRed event organizer, mengucapkan banyak terima kasih kepada para peserta yang sudah bersedia meramaikan acara perdana yang kami selenggarakan, perkenalkan saya Jovanka dan ini rekan saya Linc."

"Terima kasih Jovanka, baiklah tanpa perlu menunggu lama, malam ini saya akan memperkenalkan para peserta yang menghadiri acara ini." 

Satu persatu peserta berdiri ketika nama mereka dipanggil, tak terkecuali Riana dan Gold.

Ketika Riana berdiri, seluruh peserta pria menatap Riana dengan pandangan takjub, tak terkecuali Gold, yang bahkan dengan pandangan penuh damba menelisik Riana dari ujung rambut, hingga ujung kaki, tapi Riana menyembunyikan semua ketakutan dan rasa tidak nyamannya, entah kenapa kini ia  sangat menikmati pandangan kagum para pria yang tertuju pada nya.

Di hadapan para peserta kini tampak layar lebar yang menampilkan nama samaran ke dua puluh peserta, dan dengan bantuan komputer nama nama tersebut diacak secara random, hingga masing masing peserta kini mendapatkan pasangan.

Pria bernama Gold tampak mengulum senyum smirk nya karena ia berhasil mendapatkan wanita yang ia inginkan.

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

Gold bisa jg itu nama samaran Brian aku jadi gak suka klo Riana bersama Brian lagi

2023-07-17

2

Alaina Sulifa Kaplale

Alaina Sulifa Kaplale

sebenarnya gue gak iklas klo riana berakhir dngan brien..

2023-04-21

2

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

lanjut thor

2023-02-26

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 103 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!