BAB 19 a

BAB 19

tit

tit

tit

tit

tit

Lagi lagi Brian masuk tanpa permisi, ia tak malu, apalagi merasa bersalah karena sudah masuk tanpa izin ke apartemen orang lain.

Lagipula, tak akan ada yang bisa menghalanginya masuk kedalam apartemen calon istrinya sendiri, itu bukan hal yang aneh bagi masyarakat pada umumnya, karena pasangan biasanya saling berbagi password atau kunci tempat tinggal mereka, tapi untuk kasus Brian, ia lebih terlihat seperti maling yang menerobos kediaman seseorang tanpa izin, karena Riana tak pernah memberikan kode pintu nya pada Brian.

Lampu ruang tengah menyala terang ketika Brian tiba, namun suasana sungguh lengang dan sepi, tak ada tanda tanda Rian sudah terbangun, ‘apakah aku datang terlalu pagi?’ monolog Brian.

Tapi pemandangan di hadapannya membuat Brian tertegun, Riana masih terlelap di depan macbook nya, ia bahkan tidak merebahkan tubuhnya, ‘pasti pegal sekali, bahkan macbook nya di biarkan mati karena kehabisan daya’ pikir Brian.

Brian berjongkok di hadapan wanita yang kini mengandung anaknya, wajah polosnya sungguh natural, pelan perlahan sekali Brian memindahkan Riana agar berbaring nyaman, walau hanya diatas sofa.

Hingga tiga puluh menit kemudian, Brian masih betah mengamati wajah Riana yang masih terlelap, bahkan Brian menyingkap anak anak rambut yang menutupi wajah Riana, semakin di tatap semakin terasa damai.

Sesaat kemudian, Riana menggeliat, dan matanya pun terbuka, menatap ke sekeliling, kemudian terkejut ketika netranya menatap wajah mantan suaminya, yang kini juga tengah menatap nya, buru buru Riana bangkitkemudian duduk dan merapikan piyamanya, Brian hanya tersenyum menatap Riana yang tengah kikuk karena piyama tidurnya yang sedikit terbuka.

“Apa yang hendak kamu tutupi, aku bahkan sudah pernah melihat semuanya.” ucapnya Brian tanpa memalingkan tatapannya.

Riana tak menghiraukan ucapan Brian, ia hanya menggulung asal rambutnya, kemudian sebisanya menutup sebagian tubuhnya yang kini terekspos oleh pandangan Brian, jengkel sekali rasanya, karena pria arogan ini harus masuk tanpa izin dan melihatnya mengenakan piyama tidur yang serba mini.

“Tak perlu canggung, kalau kamu menginginkannya, kita bahkan bisa melakukan hal yang lebih dari pada hanya sekedar saling menatap.” 

Riana menatap marah pada Brian, yang sudah bicara seenaknya, terlebih membicarakan hal hal yang menyerempet urusan ranjang.

“Kenapa marah? beberapa wanita hamil memang merasakan hasrat se**al lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak sedang hamil,” selorohnya tanpa perasaan, membuat wajah Riana semakin merona menahan malu.

Mereka sudah pernah menikah, jadi Brian membicarakan urusan Ranjang tanpa rasa malu sedikitpun, tapi lain halnya dengan Riana yang memang masih merasa malu, jika harus membahas urusan ranjang, terlebih dengan pria yang tidak ia inginkan untuk hadir di hidupnya.

Riana bergegas kembali ke kamar, kehadiran Brian benar benar meresahkan, selain menyebalkan, ia juga tidak tahu malu, pikir Riana.

Sebelum masuk kamar mandi, Riana tak lupa mengunci pintu kamarnya, ia tak ingin Brian mendadak jadi penonton selama ia memanjakan tubuhnya di kamar mandi.

Sengaja Riana berlama lama di kamar mandi, bahkan berkali kali mencuci rambut nya, ia ingin Brian merasa bosan karena menunggu, bila perlu, Riana ingin memancing kemarahan Brian, agar pria itu tahu bahwa kehadirannya sangat sangat tidak diharapkan oleh Riana, walaupun mereka memang ada janji bertemu hari ini, tapi tidak sepantasnya Brian mendatangi apartemennya sepagi ini, terlebih pria itu bertamu tanpa permisi, sungguh tak punya sopan santun sama sekali.

Setelah menghabiskan waktu lebih dari tiga puluh menit, akhirnya Riana menyudahi aktivitas mandinya, kini penampilannya lebih segar, dan lebih membahagiakan lagi, hari ini jadwal libur kerjanya di rumah sakit, jadi ia sudah terbiasa memanjakan dirinya jika sedang tidak bertugas di rumah sakit.

Betapa terkejutnya Riana ketika keluar dari kamar, dirinya berharap Brian akan marah karena bosan, tapi pemandangan di hadapannya kini benar benar membuatnya tercengang tak percaya, Brian sedang terlelap di sofa, persis seperti dirinya beberapa saat yang lalu, entah jam berapa Brian terbngun pagi ini, hingga kini ia tidur dengan pulasnya, tanpa menyadari Riana sudah keluar dari kamar.

Terpopuler

Comments

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

bkn mengagumi hati/sikap tp hanya mengagumi wajah doang....tp gak papa dr wajah turun ke hati /Heart//Heart//Smirk//Smirk/

2024-12-22

0

Yeni Fitriani

Yeni Fitriani

ceritanya panjng tp alurnya terlalu lambat....capek bacanya diulang2waealurnya

2025-01-09

1

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

gantian lg yg kagum liat wajah mereka tidur😅😅😅😅

2023-02-27

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 103 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!