Happy reading
********
Sandra menjatuhkan tubuhnya di tempat ternyamannya, apalagi kalau bukan kasur yang selalu bisa membuat Sandra betah berlama-lama di atas kasur. Matanya menerawang ke arah langit-langit kamarnya yang di penuhi hiasan bintang berkelip-kelip menciptakan cahaya indah jika lampu kamarnya di matikan. Ia mendesah kasar, menekan dada sebelah kirinya. Ia bingung dengan kinerja jantungnya yang menggila ketika dekat dengan ayah Tasya tersebut.
Apakah ini yang di namakan cinta?
Sandra tak tau, karena memang gadis itu tak mengerti definisi cinta yang sebenarnya, ia hanya gadis polos dan lugu. Namun, terkadang bisa menjadi gadis yang sangat dewasa. Sifatnya mungkin membuat orang semua bingung.
"Jantung ayolah berdetak normal," gumamnya frustasi saat bayangan wajah Alex melintas di pikirannya.
"Ah kau di sini rupanya sayang,"ucap Bunda Sandra senang.
"Kenapa Bun?" ucap Sandra lirih ingin sekali memejamkan mata karena ia memang merasa mengantuk sekali.
"Itu yang mengantarkanmu tadi kekasihmu yah? Mengapa tak pernah cerita dengan Bunda sih," ucap Bunda Diana dengan semangat.
Sandra memutar bola matanya malas mendengar kekepoan sang bunda kepadanya. "Bukan Bun, itu ayah Tasya yang mengantarkan ku pulang," jelas Sandra membuat Bunda Diana mendesah kecewa.
"Tasya punya ayah yang masih ganteng dan kelihatan muda yah, masih cocok kok sama kamu sayang," ucap Bunda Diana berbinar.
"Apaan deh Bun, om Alex sudah tua. Mungkin hampir sama usianya dengan bunda."
"Kelihatannya ayah Tasya suka sama kamu, kamu tau gak tatapan matanya? Dalem banget loh sayang."
"Ih Bunda, please deh gak usah bahas om Alex. Sandra capek Bun mau istirahat," lirihnya membuat bunda Diana mendesah kecewa karena tak dapat mengorek informasi tentang kekasih anaknya. Diana setuju-setuju saja jika Alex yang akan menjadi kekasih anaknya. Karena memang Diana ingin Anaknya segera menikah, bukan apa-apa ia ingin juga seperti temannya yang sudah mempunyai cucu. Diana iri dengan temannya yang selalu bisa menggendong bayi dan mengajak bercanda cucu mereka. Maklum ia cuma mempunyai anak tunggal saja karena kejadian silam yang tak bisa membuat ia hamil kembali, jadi dia ingin mempunyai cucu yang banyak dari Sandra nanti dan hal itu sudah di setujui oleh sang suami tercintanya yang juga menginginkan seorang cucu.
"Ya sudah kamu istirahat, setelah itu kita ke rumah eyang. Eyang ingin memperkenalkan seseorang pada kita."
"Siapa bun? Tumben banget eyang mau ngenalin seseorang pakek acara kumpul keluarga lagi."
"Bunda juga kurang tau, eyang cuma berbicara begitu. Intinya malam ini kita harus pergi ke rumah eyang, ayah juga nanti pulang."
"Oo, Sandra istirahat dulu deh Bun. Capek banget."
Diana mengangguk, ia beranjak keluar dari kamar anaknya yang serba pink dengan gambar kartun kesukaannya yaitu hello kitty. terkadang Diana heran, anaknya sudah berumur 20 tahun tapi masih seperti berumur 5 tahun. Apalagi jika sedang sakit bertambahlah manja anaknya terhadap sang suami.
************
Alex menjambak rambutnya frustasi, ada apa dengan dirinya yang tak bisa mengotrol jantungnya ketika sudah berdekatan dengan gadis kecil sahabat anaknya. Gadis itu bisa membuat pikiranya hanya tertuju pada gadis itu.
"Papa?" panggil Tasya yang baru saja datang ke kantornya.
"Ada apa sayang, tumben datang ke kantor papa?" tanya Alex kepada anaknya.
"Hehehe Tasya ingin jalan-jalan aja bosan di rumah terus, Sandra juga di hubungi tak di angkat," ucap Tasya cemberut.
"Tasya tau, pakai handphone papa aja untuk menghubungi Sandra. siapa tau di angkat. pinjam ya pah," ucap Tasya merebut handphone Alex begitu saja. Alex memperhatikan Tasya yang sedang mengetik nomor Sandra di handphonenya, menanti dengan was-was apakah gadis itu mau mengangkat teleponnya, ah maksudnya telepon dari anaknya Tasya.
"Halo, lama sekali mengangkat telepon ku. Aku pakai nomor papa untuk menghubungimu"
"maaf, aku baru saja bangun tidur. Apa ada yang penting?"
"kau dimana? Mengapa kau tidak bilang kalau kau sudah pulang?"
"Aish aku sudah membangunkanmu Nona kebo, dasar menyebalkan. Kalau kau meneleponku hanya untuk membahas itu, sebaiknya tutup saja. Aku ingin pergi ke rumah eyang untuk menemui seseorang."
"Kau ingin bertemu seseorang? Siapa? Apakah eyangmu berniat menjodohkanmu?" tanya Tasya dengan antusias.
Alex yang mendengar apa yang di ucapkan Tasya, langsung menjadi kesal dan merebut handphonenya dari tangan Tasya.
"Hei gadis bodoh, pulsaku sudah habis aku tutup," kesal Alex menekan timbol merah pada handphonennya.
"Papa mengapa kau matikan, aku ingin mendengar cerita Sandra yang ingin bertemu seseorang, mungkin seseorang itu adalah jodoh yang sudah di cari eyangnya untuk Sandra, ah betapa beruntungnya Sandra yang tak perlu repot-repot mencari kekasih," jelas Tasya dengan mata berbinar.
"Dengar, obrolanmu dengannya itu tak jelas. tak usah di perpanjang menghabiskan pulsa Papa saja," gerutu Alex.
"Sejak kapan papa menjadi pelit seperti ini? Ya sudah lah Tasya pulang saja, mungkin ke rumah Sandra lebih baik, ikut dengan Sandra bertemu dengan calon suaminya itu lebih menarik."
"ya sudah pergi sana," ucap Alex yang sudah terlanjur kesal. Tasya yang melihat gelagat aneh dari sang papa hanya bisa tersenyum geli memandang wajah kesal Alex.
"Hayo papa cemburu ya." goda Tasya sambil kakinya melangkah keluar dari ruangan Alex
"Aish, cepat keluar Tasya! Papa banyak kerjaan dan tak usah menggoda Papa, Papa tidak cemburu sama sekali, kau dengar!"
"haha baiklah bos," ucap Tasya tertawa geli keluar dari ruangan Alex.
*************
Sedangkan Sandra menatap tak berkedip ke arah seseorang yang berada di sebrangnya, bukannya itulah adalah...
"Kak Reyhan," lirih Sandra tak percaya.
"Hei manis tak ingin memelukku hmm," ucap Reyhan merentangkan tangannya.
Tiba-tiba saja Sandra bangkit dari duduknya dan langsung menubruk tubuh kekar itu dengan erat.
Reyhan terkekeh dengan tingkah adik sepupunya yang sudah lama tak bertemu dengannya karena tugasnya sebagai seorang tentara yang harus membuat Reyhan rela berjauhan dengan keluarganya.
"Kau jahat kak, kenapa tak pernah mengabariku kembali. Ku pikir kau sudah lupa dengan ku," lirih Sandra dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Hahaha jangan menangis, sebegitu rindukah kamu terhadapku hmm?"
"Sangat!" serak Sandra karena menahan tangisnya yang ingin pecah.
"Sudah pelukannya. Sekarang ayo kita makan," kata eyang mengintrupsi keduanya.
Sandra mengerucutkan bibirnya lucu menatap ke arah sang eyang yang terkekeh kepadanya karena berhasil mengganggu momentnya dengan kakak sepupu yang sudah ia anggap seperti kakak kandungnya sendiri.
"Ah eyang mengaganggu saja, aku sedang berpelukan dengan pak loreng cogan," ucap Sandra kesal.
"Hahaha kau tidak berubah rupanya. Tetap manja walau umurmu sudah 20 tahun," ejek Reyhan merangkul pundak Sandra.
"Dia cucuku yang paling manja," kekeh eyang membenarkan, apa yang di katakan eyang Lastri memang benar di antara ke sembilan cucunya Sandra adalah cucu yang paling manja sebab ia adalah cucu perempuan satu-satunya. jika kakak sepupunya sudah berkumpul maka Sandra akan di manja seperti tadi, bahkan mereka sangat posesif terhadap Sandra. Terkadang sikap mereka membuat Sandra kesal.
semuanya sudah berkumpul di meja makan. Namun, masih banyak yang tak hadir dan di antara kedelapan kakak sepupunya hanya reyhan lah yang hadir karena lelaki itu sedang libur satu minggu. semua makan dengan tenang termasuk Sandra yang dengan senang hati mendapat suapan dari Reyhan. Sebelum suasana hening itu di pecahkan dengan suara yang sangat ia kenali dan menganggunya akhir-akhir ini.
"Selamat malam"
"Uhuk..uhuk..uhukkk"
"OM."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Olla Tulandi Jom
Tasya sama Reyhan saja heheheee
sandra sama om Alex
2023-07-22
0
Susilowati Wati
wahhhh om alex cemburu ya😅😅😅😅
2022-05-31
0
Heny Ekawati
ngapain alex kermh eyangx sandra
2021-08-18
0