Terdengar suara ribut dari kamar Tasya, suara teriakan terdengar sangat keras. Sandra mendengus ketika Tasya hanya menggeliat dalam tidurnya ketika ia bangunkan. Pasalnya ia harus segera pulang ke rumahnya karena sang bunda sudah menunggu di rumah, ia berdecak kesal ketika melihat Tasya tidur seperti orang mati. Dengan perasaan dongkol Sandra keluar dari kamar Tasya dengan menutup pintu kamar itu sangat keras berharap dengan suara pintu itu Tasya akan bangun. Biarkan saja sahabatnya itu mengomel tentang pintu yang ia banting cukup keras, Sandra sudah terlanjur kesal dengan Tasya.
"Kau ingin merusak pintu kamar Tasya," ucap suara yang terdengar sangat dingin masuk ke gendang telinganya.
"Tidak, aku kesal padanya tidak mau bangun sedari tadi." Cibik Sandra lirih takut dengan tatapan Alex yang membuat tubuhnya melemas.
"Biarkan saja, hari ini tak ada mata kuliahkan. Jadi biarkan saja Tasya tidur," ucap Alex membela Tasya.
"Ck, Om tau tidak, ini sudah pagi dan matahari sudah meninggi bagaimana bisa ia masih tidur nyenyak seperti itu, bagaimana nanti jika dia sudah menjadi seorang istri? Aku menyuruhnya bangun karena aku ingin pulang bunda sudah menunggu di rumah," jelas Sandra kesal.
"Kau ingin pulang, ya tinggal pulang saja. Pintu sudah terbuka dengan lebar di sana," ucap Alex datar menunjuk pintu utamanya yang memang sudah terbuka membuat Sandra kesal dan menghentakkan kakinya.
"Aish, kamu menyebalkan om. Apa semua orang tua itu menyebalkan?" dengus Sandra
"Hei, anak kecil. Aku tidak setua itu, kau tau. Dasar anak kecil," ucap Alex tak terima.
"Sudahlah om tak usah banyak mengoceh, aku mau pulang. Dasar semua tak ada yang peka," gerutu Sandra meninggalkan Alex yang melongo heran melihat sikap Sandra yang seperti anak kecil sedang mengambek pada ayahnya.
Sandra keluar dari rumah mewah Alex dengan gerutuan yang selalu terlontar di bibirnya, dari umpatan sampai sumpah serapah ia ucapkan untuk Alex pria tua yang tak peka. Sialnya Sandra tak punya aplikasi ojek online, dengan berat hati ia harus menunggu di depan pagar rumah Alex.
"Bunda pasti sudah mengomel tak jelas sekarang,"ucap Sandra dengan lirih melihat jam tangannya.
tinnn......
"Ayo masuk!" ucap suara dingin itu dengan penuh perintah, siapa lagi kalau bukan Alex yang sudah menghentikannya mobilnya di samping Sandra.
"Aku sedang menunggu Taxi Om,"ucap Sandra malas.
"Cepat masuk, atau saya tabrak kamu," ucap Alex kesal karena Sandra tak kunjung masuk padahal ia sengaja menutunkan egonya untuk mengantarkan Sandra pulang ke rumahnya.
"Ck, Om-om menyebalkan," gerutu Sandra kesal dengan menghentakkan kakinya dan masuk kedalam mobil mewah Alex.
Brak..
"Kau mau merusak pintu mobilku juga?" tanya Alex dengan dingin melihat sikap bar-bar dari Sandra
"Tidak sengaja Om, hehehe," ucap Sandra kikuk mendapat pelototan tajam dari Alex.
Mobil Alex sudah melaju dengan cepat, sepanjang jalan hanya ada keheningan tak ada satupun yang membuka suara, Alex fokus dengan kemudinya sedangkan Sandra sibuk dengan handphonenya membalas pesan dari sang bunda yang menanyakan keberadaannya sekarang. Sandra tak sadar jika ada yang sedang menatapnya kesal, ia merasa di duakan dengan benda kecil itu. dengan kesal Alex merebut handphone Sandra dari tangan gadis itu.
"Om, kembaliin ih," kesal Sandra hendak mengambil handphonenya yang berada di tangan Alex.
"Jangan terlalu fokus pada benda tak jelas ini, di dalam mobil ada saya juga. Hargai saya yang sedang mengantarkanmu pulang Sandra,"geram Alex. Entah mengapa ia merasa sangat tak suka saat Sandra terlalu fokus dengan ponselnya.
"Ck. Aku harus membalas pesan penting Om, lebih penting dari harus berbicara denganmu,"ucap Sandra yang terus berusaha mengambil ponselnya dari tangan Alex tetapi tidak bisa.
"Kau membalas pesan siapa? Pacarmu? Masih kecil sudah pacaran. Kau sangat berdampak buruk terhadap anakku Tasya," kesal Alex merasa hatinya memanas entah mengapa.
"Kalau aku membalas pesan dari pacarku, memangnya kenapa? Om cemburu?" Tantang Sandra melihat gelagat Alex yang seperti cemburu padanya membuat hatinya menghangat dan tersenyum geli.
Alex melihat ke arah Sandra, ia juga kaget dengan refleks dirinya. ia kenapa sih? Tak mungkinkan menyukai anak kecil yang sebaya dengan anaknya, yang benar saja. ia sudah gila sepertinya. dan apa tadi katanya ia 'cemburu' tak mungkinlah!
"Cemburu? Haha aku cemburu dengan anak kecil sepertimu, tidaklah dan tak akan pernah mungkin," kekeh Alex dengan menatap Sandra dengan geli.
"Ya sudah kembalikan handphone ku, aku ingin membalas pesan kekasihku,"ucap Sandra kesal sehingga ia berbohong pada Alex jika dirinya mempunya kekasih. Namun, faktanya Sandra tak mempunyai kekasih sampai sekarang.
"Tidak akan!"ucap Alex kembali datar dan menyembunyikan ponsel Sandra di saku celananya.
"Dasar orang tua aneh, kembalikan tidak Om," ucap Sandra yang berusaha mengambil ponselnya membuat Alex menjadi tidak fokus pada kemudinya saat tangan Sandra menyentuh pahanya.
"Hei apa yang kau lakukan Sandra? kita bisa celaka," teriak Alex tajam membuat Sandra menghentikan gerakan tangannya untuk berusaha mengambil ponselnya yang sudah berada di saku celana Alex.
Ciittt....
Alex mengerem mendadak mobilnya saat merasakan tubuh Sandra sangat dekat dengan dirinya hingga wangi tubuh Sandra tercium oleh hidungnya membuat sisi dalam dirinya menegang.
Sial!
Mengapa reaksi tubuhnya seperti ini ketika hanya berdekatan dengan Sandra? sebelumnya ia tidak pernah seperti ini ketika banyak wanita mendekatinya
"Om kok berhenti mendadak sih, sakit tahu Om," ucap Sandra mengelus keningnya yang terbentur dada Alex cukup keras.
"Ini semua karena kamu, kita hampir celaka. Dasar gadis ceroboh!" dengus Alex mencoba menetralkan detak jantungnya yang menggila hanya menatap mata Sandra.
"Kok aku sih Om, aku kan hanya mencoba mengambil ponsel ku saja. Ini semua salah Om tahu yang mengambil ponsel Sandra seenaknya saja," protes Sandra.
"Diam! Atau aku turunkan kamu di jalan," ancam Alex dengan dingin.
"Kembaliin dulu ponsel Sandra," lirih Sandra menunduk takut ke arah Alex.
"Sandra takut bunda nanti mencari Sandra yang tak kunjung pulang Om," lanjut Sandra membuat Alex bernafas lega ketika mengetahui Sandra membalas pesan dari ibunya bukan dari pacarnya.
"Nih!"
Sandra tersenyum dan dengan semangat mengambil ponselnya yang berada di tangan Alex.
"Terima kasih Om hantu duda."
*************
Simpan cerita ini ke favorit kalian ya ! semoga suka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Erli Ana
lanjut
2023-04-08
0
Umie
sandra bar bar
2022-10-26
0
Fransiska Siba
kok karakter Sandra gitu ga ada sopan2nya, ga bisa di contohin, bertamu di rumah org berlaku seenaknya banting pintu rumah org, terus bicara yg lebih tua pun tidak ada sopan nya.
kasih karakter yg bagus dong thor.
muak kalau perempuan kayak gitu
2022-03-06
0