02

Happy reading

*********

setelah kejadian di mana Alex memergoki kamar Tasya yang berantakan karena ulah dua gadis itu. Kini, Sandra dan Tasya duduk berhadapan dengan Alex di kursi makan. Sandra duduk dengan kaku, perut nya yang terasa sangat lapar menjadi tidak berselera di kala ayah Tasya, Alex menatapnya tajam. Ia tak bisa mengartikan arti tatapan itu yang pasti bulu kuduknya berdiri, ia merinding di buat oleh Alex. Pria paru baya itu memakan makanannya dengan tenang hanya suara sendok yang beradu dengan piring saja yang terdengar, Tasya yang biasanya begitu cerewet tiba-tiba saja menjadi gadis yang sangat pendiam, mungkin saja ia takut dengan kejadian di mana Alex yang memarahinya tadi dan gagalnya acara kejutan untuk sang ayah.

"Bagaimana kuliahmu sayang?" Akhirnya suara berat Alex terdengar dengan mata yang sudah menatap lembut ke arah Tasya, Alex sadar ia tak seharusnya marah kepada anaknya. Tapi salahkan gadis yang berada di sebelah anaknya, siapa namanya saja Alex tak tau. Dimatanya Sandra terlihat sangat menyebalkan, sehingga Alex selalu menatap tajam ke arah Sandra.

"Hmmm, lancar pah. berkat bantuan Sandra," ucap Tasya tersenyum kecil.

"Sandra?"

"Iya Pah, Sandra yang berada di depan papa, di sebelahku. Dia adalah sahabatku Pah," jelas Tasya.

Sandra hanya bisa tersenyum kecil di saat Alex beralih menatapnya. Uhhh, tatapan itu lagi. Sandra tak bisa melihatnya, tubuhnya lemah jika mendapat tatapan mengimidasi dari Alex.

"Benar, kau yang membantu Tasya?" tanya Alex datar menatap ke arah Sandra.

"Eemmm, hanya sedikit om hehehe," ucap Sandra kikuk tak tau harus menjawab apa. Tenggorokkannya terasa kering sekali bila berhadapan dengan Alex, jantungnya berdetak dengan sangat keras membuatnya tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya sendiri.

"Tasya, mengapa kau bisa berteman dengan gadis yang seperti dia?" Tunjuk Alex dengan matanya kepada Sandra, tatapan meremehkan ke arah Sandra membuat Sandra mengeram kesal, ia tak suka di remehkan. Buktinya ketika ia masih sekolah dulu peringkatnya selalu berada diatas teman-temannya yang artinya Sandra memang pintar, guru-gurunya saja mengakui kepintarannya, tapi om yang berada di depannya ini sudah merehkannya pertemuan mereka saja masih bisa di hitung dengan menit, ck sungguh menyebalkan.

"Sandra baik Pah, dia sangat baik pada Tasya," jelas Tasya yang membela sahabatnya karena memang Sandra sangat baik kepadanya mau membantu mengerjakan tugasnya ketika dirinya merasa kesulitan.

"Cukup om, kalau memang anda tak menyukai saya jangan meremehkan saya. anda baru saja mengenal saya dan begitupun sebaliknya, jadi jangan menilai orang dengan pertemuan singkat saja," kesal Sandra menatap Alex dengan sengit.

"Kau memang gadis pemarah dan menyebalkan," ejek Alex kepada Sandra yang terlihat kesal.

"Aku sudah kenyang sebaiknya aku tidur. Permisi,"ucap Sandra sambil berdiri dan melenggang pergi meninggalkan Alex dengan tatapan yang sulit di artikan dan Tasya dengan tatapan bersalahnya.

Biarlah ia di anggap tak sopan di rumah orang, ia sudah terlanjur kesal dengan ucapan tajam dari Alex, pria tua menyebalkan tetapi entah mengapa selalu berhasil membuat kerja jantungnya menggila ada apa sebenarnya? sebelum-sebelumnya ia tak pernah begini dengan lelaki manapun.

**********

Entah apa yang di pikirkan pria paru baya itu, yang pasti ia merasa bersalah dengan ucapannya yang sudah melukai gadis sahabat anaknya sendiri, ia tak tau dengan dirinya mengapa ia tak bisa mengontrol ucapannya. Hanya saja ia ingin banyak bicara di depan gadis itu. Namun, itu bukan gayanya sekali. Entahlah Alex tak tau dengan apa yang terjadi pada dirinya.

Setelah makan malam selesai dengan tak mengenakkan Alex memasuki kamarnya tanpa memberi ucapan selamat malam pada Tasya yang tampak marah kepadanya, ia hanya acuh menanggapi kemarahan anaknya yang akan mereda esok.

"Kau mengingatkan ku pada seseorang," gumam Alex yang sedang berdiri di balkon kamarnya, dengan menghisap sebuah batang rokok, sehingga menimbukan asap yang keluar dari mulutnya. sebenarnya ia tak terlalu menyukai rokok, hanya di saat tertentu saja ia menghisap batang kecil itu.

Alex terkesiap ketika melihat Sandra yang juga sedang berada di balkon kamar anaknya, memang kamar Alex dan Tasya berdampingan sehingga jika seseorang berdiri di balkon maka akan terlihat sangat jelas. Alex menelan ludahnya kasar saat tak sengaja matanya memandang ke arah piama yang menerawang yang di pakai oleh Sandra, hei Alex lelaki normal yang bisa terangsang jika di hadapi wanita seksi.

"Belum tidur?"

"Astaga, Om mengagetkan ku," ucap Sandra dengan terkejut.

Alex tersenyum kecil melihat tingkah Sandra ketika sedang terkejut, ia gemas sekali dengan gadis itu. Sejak kapan hatinya berbunga-bunga seperti ini? ini tidak lucu.

"Kau saja yang melamun," ucap Alex santai dengan menghisap batang rokoknya dengan perlahan

"Aku tidak melamun, aku hanya melihat bintang. Om saja yang seperti hantu," ucap Sandra dengan kesal.

"Ck, gadis bodoh. Berani mengatai ku hantu,"ucap Alex mendelik tajam.

"iya Om hantu duda, hahaha," ucap Sandra mengejek membuat Alex kesal.

"Dasar menyebalkan," geram Alex maaih menghisap rokoknya.

"Buang batang tak berguna itu Om hantu, dada ku sesak menghirup asapnya," ucap Sandra kesal.

Alex membuang batang rokoknya yang tinggal setengah, ia merasa kaaihan juga karena Sandra mulai terbatuk-batuk.

"Awas saja kau gadis kecil," gumam Alex berjalan memasuki kamarnya.

*********

Hay semua semoga suka dengan story aku ya, aku pendatang baru di noveltoon. Sebelumnya aku menulis karya aku di *******....

Terpopuler

Comments

Aracely

Aracely

Sampai sini lumayan menghibur

2021-12-17

0

LinaMR

LinaMR

hantu duda 😅😅🤣

2021-11-22

0

Rafli Sitio

Rafli Sitio

dutuker duda tua tapi keren 😍 😍😍😍

2021-10-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!