Beberapa hari setelah pengakuan cinta Rusman, Rissa dan Rusman tidak lagi saling berkabar.
Mungkin Rusman menunggu jawaban dari Rissa dan tak ingin mengganggu.
Sedangkan Rissa malu untuk memulai percakapan.
Tringg...Triinnggg...Triingg
Suara panggilan masuk dari hp Rissa.
"Jane? Nongol juga nih anak setelah sekian lama bertapa di goa haha'. Canda Rissa sebelum mengangkat telfon.
"Halo Riss, Kamu apa kabar? Ada job gak hari ini"?
"Halo Jane, Aku baik, kamu gimana Kabarnya?
Aku Lagi free".
"Aku juga baik, Kita jalan-jalan ke mall yuk, udah lama gak kesana semenjak kerja".
"Wah ide bagus tuh, Kapan, Jam berapa? Aku juga lagi bete' nih pengen curhat. Kita ketemu dimana?".
"Langsung di mall aja, Hari ini jam 15:00. Kalau kamu sampai lebih dulu, tunggu di cafe Berlian aja".
"Oke, See you Beb".
"See you".
Setelah telfonan, Rissa bergegas mandi.
45 menit Lagi jam tiga sore, Rissa mulai memoles wajahNya dengan natural.
Setelah selesai Rissa langsung ke mall.
Tidak butuh waktu lama, karna mall hanya beberapa meter dari kosan Rissa, jadi Rissa memutuskan berjalan kaki. Lumayan hemat!
"Aduh Jane mana sih lama banget, Dia gak nyasar kan" Celutuk Rissa pelan.
Setelah menunggu beberapa lama, Jane belum juga kelihatan.
Rissa makin bete' dan memutuskan untuk pulang.
Saat hendak meninggalkan cafe, seorang wanita muncul bersama anaknya dan melambaikan tangan pada Rissa.
'Huh akhirnya datang juga'. Ucap Rissa jengkel.
"Nyasar dimana? Aku hampir kekeringan nungguin kamu". Kesal Rissa pada Jane.
"Hehe maaf ya Riss, tadi papanya Aldi datang mau bawa Aldi jalan-jalan. Tapi aku udah punya janji sama Aldi hari ini. Jadinya ya lama. iyakan sayang?". Tanya Jane pada anakNya.
"Oh gitu. Kamu kenapa gak balik aja sih sama papanya Aldi, Lagian kalian juga udah punya anak. kamu gak kasihan apa?".
"Kasihan sih Riss, tapi gengsi lah. masa'aku yang minta rujuk sama Aldi. Ogah". Ucap Jane sambil menggoyangkan minuman yang telah Rissa pesan.
"Aku sih cuma ngasih saran aja ya".
"Iya, ehh ngomong-ngomong, kamu mau curhat apaan?".
"Kamu tahukan aku gak bisa move on dari Riko?".
"Astaga Riko lagi Riko lagi. kirain apaan, udah sih masih banyak cowok di luar sana yang lebih baik dari Riko". Dengan nada jengkel Jane melihat Rissa malah tertawa.
"Kok ketawa? Ada yang lucu? Biasanya tiap cerita tentang Riko, kamu pasti nangis. sekarang kok malah ketawa. Apa jangan-jangan karna sakit hati kamu udah gak waras Riss?".
"Enak aja, TemanMu ini masih waras dan sehat wal Afiat. Aku emang mau cerita tentang Riko lagi, Tapi kali ini ceritanya ada yang beda tahu!".
"Masa'? Apaan emang?". Ucap Jane penasaran.
"Gini, Kamu tahukan aku gak bisa move on dari Riko".
"Iya, Terus kenapa?".
"Tapi semenjak ketemu dia, perasaan terhadap Riko seketika lenyap". Jelas Rissa senyum malu.
"Hah seriusan? Wah hebat ya dia bisa buat kamu langsung move-on. Emang dia siapa Riss, Dia ngelakuin apa sampai kamu bisa lupa sama Riko?" Tanya Jane penasaran.
"NamaNya Rusman, dia pernah nolongin aku waktu Dirman bawa kabur hp aku".
"Oh waktu itu ya, Kok bisa ketemu sama Rusman? ceritain dong" Ucap Jane penasaran.
Akhirnya Rissa menceritakan awal mula bertemu dengan Rusman, Jane hanya mengetahui kalau Dirman kabur membawa hp milik Rissa.
Tapi Rissa tidak pernah bercerita tentang Rusman, karena Rissa mengira pertemuan mereka hanya sekali. Tapi siapa sangka mereka malah semakin akrab dan akhirnya Rusman mengungkap perasaannya pada Rissa.
"Wah kayak film-film aja pertemuan kalian, Terus dia ngelakuin apa sampai kamu bisa moveon dari si Riko?
"Dia..
Sebelum lanjut bercerita, Rissa sempat tersenyum mengingat tentang Rusman.
"Dia baik, Dan perhatian. padahal kami gak saling kenal tapi dia beliin aku makan, antarin pulang, dan besokNya juga gitu. Terus orangNya asik banget". Dengan antusias Rissa menceritakan siapa Rusman.
"Ohya, terus gimana.selanjutnya, ada kemajuan gak?".
"Dia nembak aku, Tapi aku bilang aku butuh waktu. Setelah itu, dia gak pernah chat aku lagi". Ucap Rissa sedih
"APA? Dia nembak kamu trus kamu gak jawab jawab sampai sekarang?". Tanya Jane dengan nada yang agak kencang.
"Huust, Jane mah. Mau di lihatin orang.
Iya aku belum jawab sampai sekarang. Dan dia juga gak pernah chat aku lagi".
"Kalau aku jadi Rusman, aku juga gak akan chat kamu, Kamu sadar gak sih kalau kamu itu ngegantung perasaan orang.
Kalau suka ya jawab iya, kalau gak suka bilang gak. Dia gak hubungin kamu pasti karna merasa kalau kamu gak suka sama dia".
Ucap Jane panjang lebar.
"Tapi aku gak maksud buat gantung perasaan dia kok. aku cuma butuh waktu".
"Iya kamu butuh waktu sampai berhari-hari, dan akhirnya lupa ngejawab kan?". Jane emosi dengan temannya itu.
"Ihh kok kamu malah sewot sih Jane, aku kan butuh pendapat kamu".
"Gimana gak sewot kalau kamu loading banget. Huh! Tapi kamu suka kan sama dia?" Tanya Jane penasaran.
"Iya".
"Terus tunggu apa lagi, kamu chat Rusman kalau jawaban kamu iya".
"Kok aku? MaluLah. Kamu kan yahu sendiri aku gak pernah chat cowok duluan".
"Iya tapi ini kasusnya beda. Kan kamu yang minta waktu buat jawab, jadi kamu juga harus akhiri waktu tungguNya". Ucap Jane sangat pengalaman.
"Tapi kalau dia udah punya pacar gimana? Kan malu".
"Kan kamu minta waktu, pasti dia nunggu sampai dapat jawaban dari kamu".
"Yaudah, Aku coba chat".
Akhirnya Rissa memberanikan diri menghubungi Rusman melalui messenger.
"Hai Kak apa kabar?".
Pesan Rissa terkirim.
Beberapa menit kemudian..
Ding!
"Hai Riss baik".
"Kak aku mau jawab pertanyaan kakak terakhir kali kita ketemu". Balas Rissa lagi dengan rasa malu.
"Iya?".
"Apa kak Rusman punya waktu? Lebih baik kita bicara secara langsung kalau menyangkut perasaan".
"Oh boleh, Besok sore aku ke kos kamu. sekalian jalan-jalan ke pantai".
"Oke kak, Kak Rusman lagi dimana?".
"Lagi di tempat kerja, ini baru istirahat. Kamu lagi apa dan dimana?".
"Aku lagi di mall sama temen. Suntuk di kosan terus".
"Cewek atau cowok?".
'Kok dia nanya gini. apa jangan-jangan dia cemburu ya kalau cowok?Hihi astaga!'. Batin Rissa.
"laki-laki".
Balas Rissa iseng.
'Emang sama laki-laki kan. tapi bukan cowok. hihi' Tawa Rissa dalam hati.
"OH BEGITU".
'Waduh kayakNya dia beneran cemburu'. BatinNya.
"Iyya, laki-lakinya umur 3 tahun. EmakNya baru temanKu hehe".
"Kurang asem kamu Riss, Jantungku hampir putus gara-gara kamu. yaudah kamu lanjut aja jalan-jalannya, Aku juga bentar lagi mau kerja".
"Iyya kak, Yang semangat ya cari cuan untuk calon bini di masa depan haha".
Setelah Rissa dan Rusman chatingan, perasaan Rissa akhirnya lega.
Tapi Rissa malah di beri pertanyaan yang banyak oleh Jane, Rissa memilih untuk diam dan tertawa dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments