CLBK(CINTA LAMA BERUJUNG KEPELAMINAN)
"Riss, kalau kamu ikut aku Resign, Ntar anak-anak nuduh aku yang pengaruhin kamu. kamu tahu sendiri kan, anak anak benci aku karna statusku ini janda muda, Terutama si Nadia. Sampai dia ngadu ke atasan kalo aku ini orangNya gak bener, kecentilan ma pelanggan, pemalas, ahhh dan banyak lagi deh fitnahNya." Dengan muka cemberut temanku Jane mengatakan keluh kesahNya padaku.
"Udahlah Jane, gak usah mikirin mereka mau ngomong apa, toh mereka yang dosa. Lagian, aku Resign bukan karna kamu. Dari dulu memang aku ingin keluar. SoalNya, perjanjianNya gak sesuai dengan apa yang ku alami."
"Jadi kamu udah fix pengen Resign juga?"
Jane bertanya seolah tak percaya dengan keputusanKu.
"Iya JANEKU SAYAAANNGG. Dan yang mempermantap keyakinan ku ingin keluar itu ya pergaulan di tempat ini. untung aja aku mau Resign, kalau gak bisajadi aku seperti mereka. tidur sama atasan biar dapat gaji gede. ihhhh ngerii, bayangin tidur sama om-om aja aku jijik. amit-amit."
Ucapku dengan geli
"Hahaha iya ya, masih mendingan aku udah jelas statusNya janda, di banding mereka masih gadis tapi udah b*long."
Jane tertawa terbahak-bahak saat berbicara mengenai mereka, tapi jujur aku kasihan dengan mereka.
Mungkin karna biaya hidup dan ingin membahagiakan orang tua, mereka melakukan hal di luar batas.
"Ya udah Jane, aku ambil gaji trakhir aku dulu ya, sekalian pamit sama calon gebetan aku, hehehe."
Ya aku menyukai seseorang di tempat kerjaKu, NamaNya Gaffi. Dia tampan, baik, tinggi dan suka main gitar, uuhh pokokNya tipe aku banget deh.
Tapi sayang, dia gak pernah nunjukin reaksiNya, padahal aku udah ngasih kode.
Mungkin dia risih sama aku, atau mungkin juga dia pacaran sama Gita, karna dari yang aku dengar, Gita sering bawain Gaffi bekal.
Hufftt yasudahlah, Ini akan menjadi kenangan di tempat kerjaKu.
Saat hampir sampai di pintu bos, aku mendengar samar-samar suara wanita Mendes*h.
Aku mendekatkan kuping ke pintu dan ternyata..
Oh tidak, itu suara Kak Nadia. Ya Tuhan, ternyata gosip yang aku dengar itu sungguhan? Kak Nadia di juluki anak kesayangan bos, padahal umurnya baru 18th, cuma beda satu tahun denganKu.
Apa dia tidak tahu kalau bos sudah punya istri?.
Aku menjauh dari pintu dan memilih menunggu Kak Nadia keluar dari ruangan.
20 menit berlalu, akhirNya Kak Nadia keluar dari ruangan dengan keringat yang bercucuran.
"Loh, Rissa? Kamu.. Kamu sejak kapan di sini?" Dengan panik dia merapikan bajuNya yang belum terkancing rapi.
"Ohh, mmm baru nyampe kak. Kak Nadia ngapain, Ambil gaji juga?" Tanyaku pura-pura tidak tahu, lagipula itu bukan urusanku.
"Iya, Kalau gitu aku ke bawah dulu ya"
Belum sempat ku jawab, Kak Nadia berjalan dengan sangat cepat.
Tok..Tok..Tok
"Masuk"
"Permisi pak, saya mau pamit pulang kampung, keluarga saya ada yang kena musibah, dan mungkin saya juga gak akan balik kerja lagi pak."
Aku tidak ingin mengatakan kalau aku Resign karna tidak betah.
"hm begitu, jadi kamu mau Resign"?
"Iya pak."
"Yasudah kalau begitu, Ini gaji trakhir kamu dan ini untuk keluargaMu yang terkena musibah"
Aku menerima dua amplop lalu pamit.
Aku naik ke lantai tiga, untuk pamit dengan teman-teman, saat sampai di tangga teratas,
Deg..
Apa yang ku lihat ini?? Gaffi dan Gita berciuman. Pantas saja Gaffi tak pernah membalas perasaanKu, ternyata dia lebih memilih Gita.
Aku tak melanjutkan berpamitan dengan teman-teman dan memilih pulang.
Saat sampai di pintu keluar, Jane masih ada di sana dan beberapa lelaki. Aku mengenal sebagian dari mereka, mereka sering berkunjung ke tempat ini untuk mengambil pesanan customer.
"Rissa." Teriak Jane melambaikan tangan, dan akupun mendekat ke tempat mereka.
"Rissa, kamu udah ambil gaji kamu kan? Kamu mau langsung pulang atau mau ikut kami karaokean? itung-itung biar galau kamu hilang hehe."
Kurang asem banget sih Jane, Padahal aku udah bilang jangan bilang bilang kalau aku putus sama Riko, plus di tolak Gaffi. Batinku
"hm, ya udah deh aku ikut. Tapi aku sama siapa? Aku kan gak punya motor."
"Sama aku aja Rissa, Aku sendiri kok."
Hah, itu kan Kak Dirman, ya tuhan dulu saat kerja aku sering menggodanya dengan kata-kata. Semoga saja dia tak ambil hati, bisa gawat kalau dia suka aku.
Aku bukanNya sok kecantikan, tapi Kak Dirman bukan tipe aku. Aku sukaNya cowok yang tinggi kurus.
"Oh, hai Kak Dirman, Emang boleh?" Tanyaku basa basi.
"Hai juga Rissa, kamu makin cantik. Boleh kok, Apa sih yang gak bisa untuk kamu hehe."
Ya Tuhan......
30 menit perjalanan akhirnya kami sampai di tempat tujuan, dan memesan waktu 3 jam free 1 jam serta ruangan ukuran medium.
*Mungkin ingin bertemu masih ada..
Ingin memeluk masih ada...
Sayang kini tak bisa..
Kau telah memilihnya oohh..
Mungkin saat hatiKu masih sayang...
salahku memutus cinta...
Dan kini ku menyesal, rindu hanya di dalam hatiku*..
Lagu yang di nyanyikan Jane menyayat hatiku lagi, entah Jane sengaja memilih lagu itu untuk di perdengarkan untukku atau memang dia sedang galau sepertiku.
Aku memilih keluar dari ruangan, dan duduk di tepi tangga. mengingat kenangan ku dengan Riko dulu aku belum bisa move on..
"Rissa, kamu ngapain duduk disini? kok kamu nangis??"
"Eh kak Dirman, gak apa-apa kok kak. Aku cuma sedih aja, mengingat mantan pacarKu dulu."
Seketika wajah Dirman berubah masam mendengar penuturan Rissa.
"Ohh gitu, kamu mau aku antar pulang? biar kamu tenangin diri kamu di sana."
"Hm, iya kak. bentar aku ambil tasKu di dalam dulu."
"Oke."
"Riss, mau kemana? kok tasNya di bawa?"
Jane mendekati dan khawatir dengan Rissa yang tiba-tiba mengambil tas.
"Ini Jane, aku mau balik duluan. aku udah ngantuk." Ucapku berbohong.
"Ohh gitu, kamu pulangNya di antar Kak Dirman kan? Hati-hati di jalan ya, kalau sampai rumah kabarin aku."
"Iyya Jane bawel."
Aku berlalu meninggalkan ruangan, Dan menuju parkiran bersama kak Dirman.
35 menit perjalanan akhirNya sampai di kosan.
Aku masuk ke dalam kamarku, dan ternyata di susul oleh kak Dirman.
Tanpa ku persilahkan masuk ke dalam, dia langsung duduk di bawah.
kosanKu, ketika di masuki langsung terlihat kasur, lemari dan alat makan.
Bisa di bilang ini kamar berpetak.
karna ruangan kecil, tak memungkinkan untuk membeli kursi, jadi jika ada yang datang, hanya duduk di atas lantai yang sudah di tehel.
"Kak Dirman ngapain masuk? ada keperluan apa?" Tanyaku dengan rasa sedikit takut karna berduaan dengan lelaki di dalam kosan.
"Numpang istirahat Riss, Gak apa-apakan? ohya, ngomong-ngomong kamu masih sedih putus sama mantanmu?"
"Iya kak, soalnya aku dan dia pacarannya lama." Jawabku sambil membuatkan minuman untuk kak Dirman.
"Oh, Gitu. hm Riss pinjam hp mu dong. aku mau kirim lagu-lagu di hpKu, soalnya hpKu masih baru, filenya juga kosong."
"Kak Dirman ambil aja di dekat jendela."
10 menit kemudian
"Riss aku balik dulu yah."
"Oh iya kak, Hp Ku kak Dirman simpan dimana?"
"Aku bawa dulu Riss biar kamu gak sedih."
"Hah, MaksudNya?."
"Iya, aku bawa dulu hpNya biar kamu gak galau terus mikirinantan kamu."
"Loh, emangnya kamu siapaNya aku? Kita cuma sebatas kenal, teman juga gak.
Aku tau niat kamu baik, tapi aku gak suka kamu ikut campur masalahKu." Jawabku denga nada yang cukup tinggi, sumpah pengen pukul kepalanya nih orang, sok akrab banget sih
" Maaf Riss, tapi ini demi kebaikan kamu."
Ia melangkah keluar, dan melakukan motornya menjauh dari kosanku. Saat ingin masuk tiba-tiba kakakKu datang dengan pacarnya.
"Riss, kamu kenapa?kok nangis?" Tanya kakakKu Selena yang baru pulang kerja.
"Kak Hp Ku di bawa kabur sama tukang ojol, padahal aku gak temenan sama dia, hiks kak gimana ini?" TanyaKu menangis sesegukan.
"Kamu kenal dia dimana emang?."
"Aku kenal dia di tempat kerja, tapi aku udah resign hari ini kak."
"Ya udah, besok kamu coba ke tepat kerja. Siapa tau dia kesana, kamu bilang dia Ojol kan? Siapa tau besok dia ada pesanan di sana."
"Astaga, iya yah. Kok aku lupa, ya udah besok pagi aku kesana kak. makasih saranNya."
Tunggu saja Kamu Kak Dirman, Besok kalau ketemu siapkan pipimu untuk ku tampar.
(JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW DAN PESAN TONER & HB THAILAND, BENAR-BENAR ASLI DARI THAILAND DI FACEBOOK Amelshope YA TEMAN-TEMAN, UNTUK TANYA-TANYA HARGA BISA CHAT DI AKUN Amelshope) Salam sayang untuk kalian🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments