Keesokan pagiNya, Rissa Kembali ke tempat kerja walaupun sudah Resign. Disana ia menunggu orang yang telah lancang membawa handphoneNya.
Waktu berlalu sangat cepat, yang tadiNya Rissa menunggu jam 8 pagi, kini waktu sudah menunjukkan jam 12 siang.
"Kok dia gak muncul-muncul ya? apa jangan-jangan dia kabur? ah gak mungkin, dia kan kerja, ya kecuali jika gak ada yang pesan sih." Batin Rissa tidak tenang.
Karna lelah menunggu, Rissa memutuskan ke mushola sholat Dzuhur.
Saat selesai sholat, Rissa berlalu meninggalkan mushola dan ingin kembali ke tempat kerjaNya.
Tapi di tengah perjalanan, Rissa menemukan sosok yang telah membuatnya kesal semalaman.
Tentu saja adalah Dirman. Tanpa fikir panjang, Rissa menghampiriNya.
"Sini balikin hp ku." Rissa menengadah ke Dirman.
Tapi dirman pura-pura tidak kenal, dan mulai melanjutkan cerita dengan teman-teman Nya.
"WOII, BUDEK YA? SINI BALIKIN HP KU." Rissa sungguh naik pitam di buatNya.
"Maaf, mbak kenapa? kok datang marah marah?". Tanya salah satu dari mereka penasaran.
"Ini kak, si Dirman. Semalam bawa kabur hpKu, padahal kenal juga baru tapi udah sok iye."
"Bener Bro?" Tanya temanNya lagi.
Tapi Dirman justru diam dan berlalu.
Karna tak terima, Rissa mengejar. Tapi siapa sangka, ternyata dia menuju motornya dan berlalu dengan ngebut. Rissa yang tadinya ingin menghampiri Dirman malah tertinggal jauh.
`uhh Rese' banget sih tu orang. hiks gimana nasib hpKu` Rissa bergumam di pinggir jalan.
Karna belum mendapatkan hpNya kembali, Rissa memutuskan kembali ke tempat dimana Dirman dan temannya nongkrong tadi.
"Kak mau nanya, itu si Dirman mau kemana ya? Kok ngebut kayak ngejar sesuatu?"
"Oh mungkin dia udah berangkat ke pantai Tanjung bunga, Tadi emang rencana mau kesana mau ngadain acara bakar-bakar ikan sama sesama ojol, Ini kami juga udah mau berangkat kesana." Jelasnya pada Rissa.
"Oh gitu. Hm aku boleh ikut kalian gak?Soalnya hpKu dibawa sama Dirman, tapi aku nebeng ya hehe." Ucapku malu pada mereka.
Sejak kejadian semalam, Rissa tak ingin memanggil Dirman dengan sebutan kakak lagi.
Jika ingin menyalahkan, Rissa lah yang pantas di salahkan karena telah menggoda Dirman saat bekerja. Sehingga Dirman berfikir dirinya diharapkan oleh Rissa.
"Boleh kok, kamu boncengan sama Rama aja. Dia lagi sendiri."
'Hah Kak Rama? Diakan gebetanNya si Jane. untung ada dia, Hm Jane gak akan marah kan kalau aku bareng sama kak Rama?Lagipula aku gakada niatan mau rebut kok. aku tulus mau minta tolong di anterin, kan aku juga gak lihat kak Rama disini. Jadi bisa di bilang kenetulan'. Batin Rissa takut disalahkan oleh sahabatNya itu.
"Kak Rama aku nebeng sama kakak kesana gakpapa kan?". Tanyaku Ragu.
"Iya, boleh."
Di perjalanan menuju pantai, Rama bertanya pada Rissa mengapa ingin ikut. Rissa pun menjelaskan semuaNya tanpa Ragu bahwa Dirman membawa hp Rissa tanpa persetujuan Rissa.
"Ohh gitu, emang kalian punya hubungan apa sampai Dirman lancang gitu? Kalian pacaran ya"?.
"Enak aja, Dirman bukan tipe aku. Kami gak ada hubungan apa-apa, teman juga enggak. Tapi ya gitu, dia sok berkuasa dengan milikku. Mau di lawan juga ya jelas aku kalah. Badan besar gitu hahah".
"Oh gitu ya."
"Iya."
1 jam lebih perjalanan akhirnya Rissa dan yang lain sampai di pantai.
Baru turun dari motor, Rissa langsung menangkap wujud Dirman dan menghampiriNya.
"Dirman sini balikin hpKu. Kamu kenapa sih nyebelin banget jadi orang."
"Eh Rissa, kok bisa tahu aku disini?Kamu sama siapa?". Ucap Dirman basa-basi.
"Bukan urusan kamu, udah mana hpKu. gara-gara kamu aku sama Riko makin jauh. padahal kami hampir balikan, tapi gara-gara kamu semuanya jadi hancur."
Rissa dan Riko memang sering berkomunikasi walaupun sudah putus, dan semalam Rissa meminjam hp Selena untuk menghubungi Riko kalau hpnya tengah di bawa kabur.
Tapi yang membuat Rissa terkejut, ternyata Dirman dengan lancangnya menghubungi Riko menggunakan hp Rissa dan mengaku bahwa Rissa adalah kekasihnya.
Riko pun semakin menjauhi Rissa dan mengatakan kalau ini terakhir kalinya mereka berkomunikasi.
Rissa yang mengetahui hal itu, semakin benci dengan Dirman karna telah ikut campur dalam urusan percintaan Rissa.
(Back Rissa Dirman)
"HpNya gak aku bawa, ada di rumah. kalau kamu mau ambil nanti ikut aku ke rumah". Ucap Dirman enteng.
"Hah? Ke rumah kamu?? gak gak. kamu gila ya? aku udah jauh-jauh ke sini, ternyata hasilnya zonk. mending kamu balik ke rumah kamu ambil hp aku. aku gak mau ikut, bahaya kenal sama kamu apalagi ikut kamu".Rissa sudah kehabisan stok kesabaran menghadapi Dirman.
"Oke, kalau gitu hpnya gak aku balikin".
"Kamu... Oke aku ikut tapi jangan macam-macam. yasudah kita berangkat sekarang, takutnya kesorean".
"Oke".
Jalan yang di tempuh kerumah Dirman cukup jauh hingga memakan waktu cukup lama.
Setelah duduk cukup lama di atas motor akhirnya Rissa sampai di kontrakan Dirman.
"Yuk masuk". Dirman menarik tangan Rissa seperti memaksa untuk masuk.
"Apa? Kamu gila ya?? Gak mau, aku maunya kamu ambilin hpKu sekarang!".
"Oh ya udah, kamu tunggu ya".
Beberapa menit kemudian, Dirman keluar membawa dua handphone, Rissa mengira salah satunya adalah miliknya. Ternyata salah! KeduaNya adalah milik Dirman.
"Loh kok? Hp ku mana? Ini bukan punyaku".
"Iya itu hp aku, kamu pegang itu aja dulu".
"Gak mau. Kamu kenapa sih. udah capek-capek kesini malah di bohongin".
"Ini hp kamu, tapi aku yang pegang dulu. kamu pake itu aja".Dirman mengeluarkan handphone Rissa dari kantong celananya.
"Gak mau, Kamu kok lama-lama nyebelin ya. Kamu tuh gak ada hak mau ngatur-ngatur".
"Aku berhak, karna aku suka kamu".
Karna emosi Rissa menarik paksa handphone Nya, tapi malah di dorong oleh Dirman. Mungkin karna Rissa perempuan, jadi dia di dorong pelanpun akan terjatuh, Tapi tenanggg.. Dia berhasil dapat handphone nya.
Namun,,
Tak terima dirinya di dorong, Rissa membuang kedua handpone Dirman dan berlalu menjauhinya.
'Aduh jalan pulangNya lewat mana lagi, mana banyak belokan. Kiri kanan atau lurus aja ya?? hm belok kanan aja deh'. Gumam Rissa
Saat berjalan tiba-tiba Dirman muncul, menyuruh Rissa naik. karna arah yang di lalui Rissa tadi salah.
Tapi Rissa menolak, Takut dengan Dirman yang semena-mena dengan dirinya.
Hingga akhirnya.. Treekk
Dirman menarik Tas Rissa hingga putus dan membuangNya ke selokan. Dan berlalu meninggalkan Rissa di tempat yang tidak di ketahui Rissa sama sekali.
'Ya Allah jahat banget sih tuh orang. mana aku gak tau jalan lagi. eh tapikan tadi dirman bilang jalan yang ini salah, mending aku bertanya sama orang deh. Malu bertanya sesat di jalan' GumamNya.
"Pak, Jalan poros lewat mana ya??".
"Oh bukan lewat sini dek, harusnya tadi kamu lurus saja, nanti ketemu sama jalan porosnya".
"Oh gitu ya. makasih ya pak".
Aku putar arah, dan melalui jalan yang lurus seperti kata bapak tukang bentor tadi.
'Dari sini aku sudah lihat banyak kendaraan lalu lalang. akhirnya sampai jalan poros. Tapi, gimana pulangNya? Handphone mati, kayaknya gak di cas nih. mana uang gak ada lagi' Khawatir Rissa tak bisa pulang kosannya.
Saat Rissa hampir sampai di jalan besar, Rissa melewati pengkolan ojek. Tentu saja semuaNya lelaki.
" suuiitt..suuiitt mau kemana dek".
'Jujur aku malu, tapi demi bisa pulang aku harus kubur rasa malu'.
Rissa berjalan mundur dan mendekati para lelaki yang ada di pengkolan.
"Mau pulang kak. mm boleh minta tolong gak kak?".TanyaKu tanpa rasa malu.
"Minta tolong apa dek?"
"Aku mau pinjam charger kak".
"Oh kalau disini gak ada cas dek, kalau di rumah samping ada. Rusman, antarin ke sebelah gih. kasihan udah hampir malam ini".
Rissa mengikuti Rusman dari belakang menuju rumah samping. sampai di sana keluar ibu ibu pemilik rumah, dan bertanya ada apa. Rusman menjelaskan kalau Rissa hendak mengisi daya handphonenya agar bisa pulang.
Setelah ibu-ibu itu masuk ke dalam rumah mengecas hp milik Rissa, dia keluar lagi menemui Rissa.
"Kamu darimana tinggal di mana".
Rissa menjelaskan semuaNya termasuk di tinggalkan oleh Dirman di kota yang tidak pernah Rissa datangi. Banyak yang mendengarkan cerita Rissa termasuk Rusman.
"Terus, kamu pulangNya gimana?".Tanya ibu pemilik rumah.
"Saya bisa pesan g*JK Bu, Kalau boleh hp saya mau saya ambil mungkin isinya susah banyak".
Tapi sayang, Menunggu selama 20 menit hp Rissa tak kunjung terisi. mungkin rusak.
"Rusman kamu bisa antar Rissa pulang tidak?". Tanya ibu itu.
"Bisa Bu."
Akhirnya Rissa bisa pulang ke kosan, di perjalanan pulang tiba-tiba gerimis. Tapi kami tetap melanjutkan perjalanan karna hari makin gelap. Rissa tanpa sadar memegang samping kanan kiri baju Rusman bagian pinggang. Mungkin jika pacar, dia akan memeluk Rusman. Tapi dia hanya orang asing yang ingin menolong Rissa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments