"A-aku...." bingung Ronald harus menjawab apa.
"Kamu gak bisa jawab ya be," potong Sirena menatap lurus ke depan.
Sirena yakin pasti nanti Ronald juga akan melakukan hal yang sama seperti lelaki yang meninggalkan wanitanya di saat wanitanya tengah sakit dan tak bisa memberikan keturunan.
"Udah ah, lagian kamu juga ngapain ngomong seperti itu sih. Aku tuh yakin banget pasti nanti kita berdua bisa punya anak, kan kita udah bilang kalau mau berikan mama sama papa cucu." Ronald merangkul pundak Sirena dan membawanya ke dalam pelukannya.
Mendengar apa yang Ronald katakan, Sirena semakin takut. Memang dia tidak ada riwayat penyakit yang berbahaya, tapi entah kenapa dia sangat takut tidak bisa memberikan keturunan kepada Ronald.
Apalagi mengingat kalau kedua mertuanya itu sangat menginginkan untuk memiliki cucu secepatnya. Sirena hanya bisa berdoa kepada tuhan semoga saja dia segera di berikan momongan.
"Udah yuk gak usah sedih gitu, sini suratnya." Ronald mengambil surat yang ada di tangan Sirena dan memasukkannya kembali ke dalam botol, dan setelah dia tutup botolnya dia lemparkan kembali ke lautan.
"Kok di buang sih?" protes Sirena.
"Biar gak ganggu pikiran kamu, lagian tempatnya tadi juga di sana. Ingat kalau kamu pengen cepat cepat punya anak jangan stres dan memikirkan hal yang tidak mungkin akan terjadi." balas Ronald.
"Udah ayo kita kembali ke hotel, aku masih ngantuk pengen tidur." ajak Ronald mengajak Sirena kembali lagi ke hotel.
Sirena yang sedang banyak pikiran pun menurut saja, mereka berdua kembali lagi ke hotel dan Ronald pun beneran langsung tidur.
"Apakah nanti pernikahan ini akan berakhir sama seperti pernikahan wanita tadi?" gumam Sirena bertanya tanya.
Ternyata walaupun sudah Ronald buang suratnya, tapi dia masih mengingat isi dari surat yang dia baca tadi.
Lama melamun memikirkan hal itu, membuat Sirena tanpa sadar tertidur sambil duduk di atas sofa yang ada di dalam kamar hotel miliknya dan juga Ronald.
Ronaldo terbangun dan segera memindahkan Sirena ke atas ranjang dan dia langsung berbaring di samping Sirena sambil memeluknya.
"Aku yakin sama kamu kalau kamu bakalan bisa hamil. Maaf tadi aku gak bisa menjawabnya karena aku takut malah nanti akan melukai hati kamu."
Cup.
Setelah mengatakan permintaan maaf dan memberikan kecupan kasih sayang di kening Sirena, Ronald pun langsung ikutan tidur sambil memeluk Sirena dengan erat.
...**...
Sementara itu di Jakarta, mama Desi tengah melakukan arisan bersama teman teman sosialita nya. Kebanyakan teman teman mama Desi sudah mempunyai cucu dan selalu membawa cucu mereka untuk dia pamerkan kepada teman temannya.
Maka dari itu mama Desi sudah tidak sabar ingin memiliki cucu dari Ronald dan Sirena.
"Pasti sebentar lagi giliran jeng Desi deh yang akan punya cucu, denger denger kalau anak dan menantunya sekarang lagi melakukan bulan madu, benar begitu jeng?" ucap salah satu teman sosialita mama Desi.
"Iya jeng, minta doanya saja semoga menantuku segera isi." balas mama Desi.
"Pasti jeng, kan nanti kalau jeng Desi punya cucu juga kan kita jadi lengkap, sekarang kan yang belum punya cucu tinggal jeng Desi aja." balas temen mama Desi.
"Iya jeng, maklum anak sayakan sibuk bekerja jadi menikahnya sudah di usia tua jadi ya saya belum mempunyai cucu." balas jeng Desi.
"Aku jadi gak sabar deh jeng pengen lihat wajah cucu jeng Desi, pasti nanti bakalan cantik atau ganteng, secarakan bibitnya model sama pengusaha." timpal teman mama Desi yang lainnya lagi.
Mereka terus berbincang bincang tentang cucu hingga membuat mama Desi risih dan ingin segera mempunyai cucu seperti teman temannya.
...***...
Sudah satu Minggu mereka berdua di Bali, dan juga sudah tiga hari mereka kembali ke Jakarta. Hari ini Ronald sudah akan kembali bekerja, dan begitupula dengan Sirena yang akan mengawali harinya sebagai model setelah dia menikah.
Selama beberapa hari ini juga pernikahan mereka baik baik saja, bahkan yang ada malah semakin romantis. Sirena selalu melakukan tugasnya sebagai istri dengan baik, menyiapkan keperluan Ronald dan juga selalu patuh dengan apa yang Ronald katakan.
Sepulang dari Bali juga Ronald langsung mengajak Sirena untuk tinggal di rumah baru yang sudah dia beli, mereka tinggal di sana berdua dan di temani beberapa pelayan yang Ronald kerjakan untuk membersihkan rumahnya.
"Be nanti siang kamu ada waktu gak, kita makan siang bersama yuk." ajak Sirena sambil memasangkan dasi di leher Ronald.
"Kalau kamu yang ngajak mah meskipun aku sibuk aku akan meluangkan waktu agar bisa makan siang bersama kamu yang." balas Ronald menatap wajah cantik istrinya yang berada di hadapannya.
"Dah selesai." Sirena memberikan dua kali tepukan di dada Ronald menandakan kalau penampilan Ronald sudah perfek.
"Ya udah yuk kita sarapan dulu." ajak Sirena hendak berbalik pergi menuju pintu tapi Ronald langsung menahan pinggang Sirena sehingga membuat Sirena tetap menatap ke arah Ronald.
"Kenapa be?" tanya Sirena heran.
Serena mengganti penampilan Ronald, memeriksa apakah ada yang kurang karena mungkin Ronald menahannya karena ada yang kurang dari penampilan Ronald.
"Sunnya mana?" ucap Ronald menarik dagu Sirena dengan salah satu tangannya yang tidak dia gunakan untuk memeluk pinggang Sirena agar menatap ke arahnya.
"Hah?" tidak mengerti Sirena.
"Ini sayang, morning kiss nya belum loh." jelas Ronald.
"Astaga aku kira apaan, nih."
Cup.
Sirena memberikan kecupan singkat di pipi Ronald.
"Kok di pipi sih, di sini sayang." Ronald menunjuk bibirnya sambil agak dia monyongin dikit.
"Sama aja ah, kan sama sama kiss juga." balas Sirena.
"Iih beda loh, ayo cepat kiss dulu baru kita sarapan." pinta Ronald.
"Huh, kamu ini." Sirena pun mendekatkan wajahnya hendak mencium bibir Ronald.
Saat wajah mereka sudah dekat dan bibir mereka juga sudah saling menempel satu sama lain, Ronald langsung menahan ceruk leher Sirena untuk memperdalam ciuman mereka berdua.
"Emhh...." d254h Sirena tertahan saat tangan nakal Ronald malah m3r3m45 buah semangka nya.
Hah hah hah.
Nafas mereka berdua ngos ngosan saat Ronald melepaskan ciumannya.
"Kamu bikin lipstik aku berantakan deh." omel Sirena setelah nafasnya kembali normal.
"Ya elah yang tinggal pakai lagi yang baru kan bisa, lagian juga bibir kamu candu banget sih aku kan jadi gak tahan." balas Ronald tanpa rasa bersalah.
"Udah sana duluan ke ruang makan, aku mau pakai lipstik dulu." suruh Sirena agar Ronald pergi ke ruang makan dahulu.
"Oke sayang aku duluan ya, jangan lama lama dan jangan tebal tebal pakainya."
Cup.
Setelah mencuri ciuman dari Sirena, Ronald langsung berlari keluar dari kamar mereka sebelum dirinya kena omel lagi dari Sirena.
"RONALD...." teriak Sirena geram.
"Dasar suami m35um." maki Sirena dan dia pun segera pergi ke depan meja riasnya untuk memperbaiki penampilannya yang sudah Ronald buat acak acakan.
"Astaga ini aku sih harus make up ulang." monolog Sirena saat menatap penampilannya di dalam cermin yang sudah sangat berantakan.
Rambutnya yang sudah acak-acakan, dan juga lipstik yang sudah jerembet ke sana sini.
Biarlah Ronald menunggu dirinya lama, salah sendiri kok buat ulah, pikir Sirena sambil make up ulang wajahnya agar terlihat kembali rapi dan yang pastinya cantik.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments