#02

Ronald keluar dari kamar mandi dengan rasa tidak sabar karena ingin melakukan ritual malam pengantin bersama istri tercintanya, tapi yang dia dapat malah membuatnya lesu.

Bukannya apa apa, tapi dia melihat istrinya malah sudah tertidur pulas menghadap ke arahnya. Sepertinya dia tadi terlalu lama saat mandi makanya membuat istrinya tertidur.

"Yah gatot deh." lesu Ronald.

Tadi yang niatnya tidak usah memakai pakaian pun berubah menjadi memakainya karena gagal melakukan ritual malam pengantin baru bersama istrinya.

"Tau gini tadi aku bawa aja dia ke kamar mandi sekalian biar gak tidur gini." gumam Ronald yang masih tidak terima karena istrinya malah sudah tidur.

Selesai memakai pakaian Ronald langsung pergi ke atas ranjang dan berbaring sambil memeluk Sirena di sana.

"Good night sayang, semoga mimpi yang indah."

Cup.

Setelah memberikan kecupan dan mengucapkan selamat malam, Ronald ikutan pergi ke alam tidurnya sambil memeluk Sirena agar tidurnya terasa lebih nyenyak.

Sirena yang merasakan kenyamanan berada di pelukan Ronald pun semakin membalas pelukannya dan tidurnya juga terasa semakin nyaman.

Pagi hari, mereka berdua sudah bersiap untuk check out dari hotel, mereka langsung pergi ke rumah kedua orang tua Ronald sebelum nanti mereka akan pergi ke bandara hendak melakukan perjalanan bulan madu.

"Be nanti aku bawa pakaian dikit aja ya, nanti kita beli di sana aja yang lainnya biar gak ribet bawanya." ucap Sirena yang duduk sambil memeluk Ronald di dalam mobil.

"Iya terserah kamu saja apa yang membuat kamu bahagia aku akan setuju." balas Ronald sambil membelai rambut Sirena.

"Terimakasih be, kamu memang suami yang terbaik buat aku." Sirena semakin mengeratkan pelukannya seolah dunia ini adalah milik mereka berdua yang lainnya ngontrak.

"Aku minta maaf ya soal yang semalam, habis kamu lama banget di kamar mandi, katanya cuma sebentar jadi aku gak bisa nahan kantuk jadi tertidur deh." lanjut Sirena mendongakkan kepalanya menatap wajah Ronald yang ada di atasnya.

Cup.

"Iya aku maafin, tapi nanti kalau sudah ada di Bali jangan harap kamu bisa lolos dari aku." balas Ronald setelah mencium bibir Sirena.

Glek.

Sirena menelan ludahnya kasar, dia tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya nanti saat berada di Bali. Dia tahu betul selama ini Ronald sudah menahannya sangat lama, jadi saat Ronald sudah di izinkan untuk berbuka puasa pasti nanti dia akan sangat ganas memakannya.

"Kenapa kamu gitu lihatin aku nya, takut hmm?" tanya Ronald yang melihat raut wajah Sirena seperti tengah ketakutan.

"E-enggak kok, siapa juga yang takut, aku sudah siap kok melakukannya." gagap Sirena.

"Hahaha... kamu imut banget sih kalau kayak gini, jadi makin sayang deh akunya." saking gemesnya Ronald sampai mempererat pelukannya hingga membuat Sirena kesulitan bernafas.

"Be... kamu mau bunuh aku." garang Sirena melepaskan paksa pelukan Ronald.

"Hahaha... sorry sayang, habisnya aku gemes banget sama kamu." tawa Ronald tanpa merasa bersalah.

"Gak mau, aku marah sama kamu." merajuk Sirena menolehkan kepalanya tidak ingin menatap Ronald.

"Atututu... istri aku malah nih ya, cup cup cup...." Ronald malah menghujani wajah Sirena dengan banyak kecupan hingga membuat Sirena tidak bisa berkutik lagi.

Seseorang di antara mereka yang tak lain adalah sopir Ronald pun tersenyum melihat keromantisan mereka berdua, dia bahagia kalau majikannya bahagia seperti ini.

Hingga sampai di rumah kedua orang tua Ronald, mereka berdua terus melakukan adegan adegan kemesraan tanpa memikirkan adanya orang di sana.

...**...

"Assalamualaikum ma, pa." ucap salam Ronald dan Sirena saat baru memasuki rumah kedua orang tua Ronald.

"Waalaikum salam nak, kalian pasti belum sarapan kan ayo kita sarapan sama sama dulu sebelum kalian siap siap pergi." ajak mama Desi mengajak anak dan menantunya untuk sarapan pagi.

"Iya ma." balas mereka berdua.

Mereka pun berjalan menuju tempat makan, dan setelah sampai di sana Sirena langsung mengambilkan makanan untuk Ronald dan begitu pula dengan mama Desi yang juga mengambilkan makanan untuk papa Darmo.

"Papa kok tumben belum berangkat?" tanya Ronald kepada papa Darmo.

"Papa nunggu kalian dulu baru nanti kalau kalian sudah berangkat papa akan pergi juga, masak iya anak mau pergi jalan jalan papa malah berangkat kerja sih." jawab papa Darmo.

"Iih papa kayak sama siapa aja, biasanya juga kalau Ronald mau pergi kemana mana papa selalu pergi kerja duluan tuh." balas Ronald.

"Ya kan beda do, sekarang kan kamu gak sendirian lagi, ada menantu papa yang harus papa lihat keberangkatannya." balas papa Darmo.

"Ooh jadi istri Ronald lebih penting bagi papa dari pada Ronald yang anak papa gitu?" cemburu Ronald.

"Oh ya jelas dong, kalau kamu mah bodo amat mau jalan jalan kemana aja papa gak peduli," balas papa Darmo membuat Ronald semakin cemberut.

"Tauk ah papa pilih kasih." cemburu Ronald.

"Hahaha... papa cuma becanda do gak usah marah gitu, kalian sama sama pentingnya buat papa." kekeh papa Darmo yang melihat wajah Ronald yang di tekuk.

"Udah udah, ayo cepat makan nanti keburu semakin siang." ucap mama Desi menengahi bapak dan anak itu agar tidak berdebat lagi.

"Mereka pun diam dan langsung kembali fokus untuk makan sarapan mereka pagi ini.

Sirena merasa bersyukur karena keluarga suaminya bisa menerima dirinya apa adanya. Sirena adalah anak yatim piatu, 4 tahun yang lalu kedua orang tuanya pergi meninggalkan dirinya seorang diri dalam kecelakaan pesawat saat mereka hendak melakukan perjalanan bisnis.

Sirena yang tidak mempunyai saudara pun merasa terpukul saat itu, beruntungnya ada Ronald yang selalu setia berada di sampingnya dan membuat dia menjadi wanita yang kuat hingga dia bisa mencapai karir modelnya seperti saat ini.

Kedua orang tua Ronald juga sangat menyayangi dirinya, mereka selalu memanjakan dirinya seperti anak kandung mereka sendiri sehingga membuat Sirena betah berada di rumah Ronald.

"Ayo sayang kamu makanan yang banyak ya, kan sebentar lagi kalian akan melakukan perjalanan jauh biar turun kamu tetap vit dalam perjalanan nanti." suruh mama Desi perhatian pada Sirena.

"Iya ma, ini udah banyak kok." balas Sirena.

"Jangan sungkan sungkan sama mama sama papa, kita kan orang tua kamu juga jadi jangan malu malu kalau mau apa apa di sini ya." ucap mama Desi agar Sirena tak minder ataupun malu saat hendak melakukan apapun di rumahnya.

"Iya ma," balas Sirena.

Selesai makan, Ronald di bantu Sirena di kamar Ronald mengambil beberapa pakaian untuk Ronald. Dan setelah selesai mereka berdua pun turun untuk berpamitan kepada kedua orang tua Ronald.

"Kalian hati hatinya ya di sana, Ronald jaga istri kamu dengan baik, jangan buat dia menangis." pesan mama Desi kepada mereka berdua.

"Iya ma, mama gak usah khawatir Ronald akan jagain istri Ronald dengan baik kok." balas Ronald.

"Ingat nanti mainnya jangan kasar kasar boy," pesan papa Darmo membuat pipi Sirena bersemu malu, sedangkan Ronald biasa saja.

"Tenang aja pa, Ronald tahu bagaimana ya terbaik nanti." balas Ronald.

"Sudah sudah kalian ini, lihat pipi menantu mama merah gitu." sela mama Desi.

"Mama gak sabar deh sudah pengen gendong cucu." lanjut mama Desi membayangkan dirinya nanti mengendong anak Sirena dan Ronald.

"Sabar ma, buat aja belum udah pengen dapet cucu." balas Ronald.

"Berarti semalam kalian belum...."

"Udah sayang ayo kita berangkat, nanti keburu kesiangan." ajak Ronald memotong ucapan papanya.

Mereka berdua pun pamit pergi kepada kedua orang tua Ronald, mereka pergi menuju bandara untuk terbang menuju pulau Dewata Bali untuk melakukan bulan madu.

...***...

Episodes
1 #01
2 #02
3 #03
4 #04
5 #05
6 #06
7 #07
8 #08
9 #09
10 #10
11 #11
12 #12
13 #13
14 #14
15 #15
16 #16
17 #17
18 #18
19 #19
20 #20
21 #21
22 #22
23 #23
24 #24
25 #25
26 #26
27 #27
28 #28
29 #29
30 #30
31 #31
32 #32
33 #33
34 #34
35 #35
36 #36
37 #37
38 #38
39 #39
40 #40
41 #41
42 #42
43 #43
44 #44
45 #45
46 #46
47 #47
48 #48
49 #49
50 #50
51 #51
52 #52
53 #53
54 #54
55 #55
56 #56
57 #57
58 #58
59 #59
60 #60
61 #61
62 #62
63 #63
64 #64
65 #65
66 #66
67 #67
68 #68
69 #69
70 #70
71 #71
72 #72
73 #73
74 #74
75 #75
76 #76
77 #77
78 #78
79 #79
80 #80
81 #81
82 #82
83 #83
84 #84
85 #85
86 #86
87 #87
88 #88
89 #89
90 #90
91 #91
92 #92
93 #93
94 #94
95 #95
96 #96
97 #97
98 #98
99 #99
100 #100
101 #101
102 #102
103 #103
104 #104
105 #105
106 #106
107 #107
108 #108
109 #109
110 #110
111 #111
112 #112
113 #113
114 #114
115 #115
116 #116
117 #117
118 #118
119 #119
120 #120
121 #121
122 #122
123 #123
124 #124
125 #125
126 #126
127 #127
128 #128
129 #129
130 #130
131 #131
132 #132
133 #133
134 #134
135 #135
136 #136
137 #137
138 #138
139 #139
140 #140
141 #141
142 #142
143 #143
144 #144
145 #145
146 #146
147 #147
148 #148
149 #149
150 #150
151 #151
152 #152
153 #153
154 #154
155 #155
156 #156
157 #157
158 #158
159 #159
160 #160
161 #161
162 #162
163 #163
164 #164
165 #165
166 #166
167 #167
168 #168
169 #169
170 #170
171 #171
172 #172
Episodes

Updated 172 Episodes

1
#01
2
#02
3
#03
4
#04
5
#05
6
#06
7
#07
8
#08
9
#09
10
#10
11
#11
12
#12
13
#13
14
#14
15
#15
16
#16
17
#17
18
#18
19
#19
20
#20
21
#21
22
#22
23
#23
24
#24
25
#25
26
#26
27
#27
28
#28
29
#29
30
#30
31
#31
32
#32
33
#33
34
#34
35
#35
36
#36
37
#37
38
#38
39
#39
40
#40
41
#41
42
#42
43
#43
44
#44
45
#45
46
#46
47
#47
48
#48
49
#49
50
#50
51
#51
52
#52
53
#53
54
#54
55
#55
56
#56
57
#57
58
#58
59
#59
60
#60
61
#61
62
#62
63
#63
64
#64
65
#65
66
#66
67
#67
68
#68
69
#69
70
#70
71
#71
72
#72
73
#73
74
#74
75
#75
76
#76
77
#77
78
#78
79
#79
80
#80
81
#81
82
#82
83
#83
84
#84
85
#85
86
#86
87
#87
88
#88
89
#89
90
#90
91
#91
92
#92
93
#93
94
#94
95
#95
96
#96
97
#97
98
#98
99
#99
100
#100
101
#101
102
#102
103
#103
104
#104
105
#105
106
#106
107
#107
108
#108
109
#109
110
#110
111
#111
112
#112
113
#113
114
#114
115
#115
116
#116
117
#117
118
#118
119
#119
120
#120
121
#121
122
#122
123
#123
124
#124
125
#125
126
#126
127
#127
128
#128
129
#129
130
#130
131
#131
132
#132
133
#133
134
#134
135
#135
136
#136
137
#137
138
#138
139
#139
140
#140
141
#141
142
#142
143
#143
144
#144
145
#145
146
#146
147
#147
148
#148
149
#149
150
#150
151
#151
152
#152
153
#153
154
#154
155
#155
156
#156
157
#157
158
#158
159
#159
160
#160
161
#161
162
#162
163
#163
164
#164
165
#165
166
#166
167
#167
168
#168
169
#169
170
#170
171
#171
172
#172

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!