Malam hari pun tiba, sesuai dengan permintaan Sirena di siang hari tadi, sekarang mereka berdua tengah jalan jalan di bibir pantai.
Berjalan tanpa menggunakan alas kaki, dengan ombak ombak kecil yang mengenai kaki keduanya membuat Sirena sangat senang.
"Sayang udah yuk, udaranya semakin dingin." ajak Ronald karena dia merasa sudah kedinginan dari tadi.
"Iih bentar dulu be, ini asik tau." balas Sirena yang malah semakin mendekat pada laut.
"Ehh kamu mau ngapain?" Ronald mengejar Sirena.
"Itu apa sih kok nyala nyala gitu?" balas Sirena sambil menunjuk ke arah sesuatu yang menyala di bawah air.
"Udah ayo kita pergi, gak baik mengambil sesuatu dia tempat seperti ini." Ronald menarik tangan Sirena untuk pergi dari sana.
Sirena pun tak bisa membantah lagi, mungkin esok hari dia akan mengajak Ronald ke sana lagi dan mencari benda itu.
Sirena sangat penasaran dengan benda itu, karena terlihat seperti botol yang mengkilap terkena cahaya rembulan.
"Bee, mampir ke sana dulu yuk." ajak Sirena saat melihat warung makan yang begitu ramai pengunjung.
"Yang lain aja deh yang, itu ramai banget pasti bakalan lama antriannya." balas Ronald menolak keinginan Sirena.
"Iih justru itu, karena itu ramai pengunjung mungkin karena makanan di sana itu enak. Udah ah ayo kamu lama." Sirena menarik tangan Ronald mendekati warung yang ramai itu.
"Maaf tuan nona, tempatnya sudah penuh, mohon menunggu pengunjung yang ada di dalam keluar dulu." ucap pelayan warung itu menahan mereka agar tidak masuk karena di dalam tempatnya sudah penuh.
"Hah seramai itu sampai sampai tempatnya gak muat?" tak percaya Ronald.
"Hus," tegur Sirena.
"Iya mbak kita akan menunggu di sini." balas Sirena ramah.
"Terimakasih nona, maaf atas ketidak nyamanannya." balas pelayan itu meminta maaf.
"Ayo kita tunggu di sana." Sirena lagi lagi menarik tangan Ronald pergi.
Sirena membawa Ronald pergi ke sebuah tempat duduk yang tempatnya agak jauh dari lokasi warung tadi.
"Lah kalau kita di sini ya kita mana tahu kalau ada pengunjung yang keluar yang." ucap Ronald.
"Udah diam, nanti juga bakalan kelihatan kok." balas Sirena.
Sirena duduk bersandar di pundak Ronald yang berada di sampingnya. Pandangannya ke atas, menatap rembulan yang begitu bulat sempurna. Sepertinya ini pertengahan bulan, makanya bukannya bisa bulat seperti itu.
"Bee, lihat deh, indah banget kan." tunjuk Sirena pada bulan yang di kelilingi banyak bintang.
"Iya indah banget." balas Ronald tapi dia tidak melihat ke atas, melainkan melihat ke arah Sirena yang berada di sampingnya.
Sirena yang merasa ada yang menatapnya pun menoleh ke samping dan seketika bibirnya bersentuhan dengan bibir Ronald.
"Emmh...." lengkuh Sirena karena Ronald malah menekan tengkuknya untuk mencium dirinya.
Ronald tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan begitu saja, di saat ada peluang baru di sanalah dia akan berjuang.
Seperti saat ini, di tengah tengah bibirnya tengah men ciu m bibir Sirena, tangannya malah berkelana kemana mana, terutama tujuannya adalah buah besar Sirena yang berada di balik baju yang dia kenakan.
"Emmmhh...." d354h Sirena tertahan karena ciuman mereka.
Ronald melepaskan ciu man mereka di saat dia merasa pasokan udara yang ada di paru parunya dan Sirena menipis.
"Kamu gila, ini dia tempat umum." Sirena berusaha mengalihkan tangan Ronald yang berada di dalam baju miliknya.
"Sudah sayang nikmatin aja, orang lain gak bakalan tahu kalau kamu diam." balas Ronald santai dan melanjutkan kegiatannya yang semakin gila.
Sirena yang mulai terbawa suasana pun akhirnya menikmati apa yang Ronald lakukan kepadanya.
Di kegelapan yang hanya di terangi oleh sinar rembulan, mereka berdua melakukan hal yang tak seharusnya mereka lakukan di tempat umum.
...**...
Pagi hari, Sirena beneran mengajak Ronald datang ke pantai di mana semalam dia melihat sesuatu di dalam air.
"Aduh yang ini masih pagi banget loh, aku masih ngantuk." protes Ronald merasa tidur nyenyak nya terganggu.
"Ya makanya kalau malam itu tidur, jangan malah begadang." balas Sirena.
"Kan begadangnya main sama kamu, jadi ya jangan di sia siakan lah." balas Ronald dengan wajah tak berdosa.
"Terserah kamu lah, udah ayo cepat jalannya jangan lelet." Sirena menarik tangan Ronald agar berjalan lebih cepat.
Sampai di sana, kebetulan air laut sedang surut jadi memudahkan Sirena untuk mencari benda itu.
"Kan kemarin kita ada di sini, dan aku melihat benda itu ada di sana." ucap Sirena mencoba mencari benda itu dengan mengingat posisi mereka berdua semalam.
"Kok gak ada ya, masak iya sudah terbawa air." gumamnya saat tidak mendapati benda yang dia cari.
"Udah ah ayo kita kembali, lagian mungkin saja sudah terbawa ombak." ajak Ronald menarik tangan Sirena untuk pergi.
"Tunggu tunggu, itu apa." Sirena melepaskan tangan Ronald dan dia langsung berlari menuju sesuatu benda yang menarik perhatiannya.
"Nah akhirnya ketemu juga." senang Sirena yang berhasil menemukan benda yang dia cari semalam.
"Apaan yang emang?" Ronald yang penasaran pun ikutan mendekat Ingin melihat benda apa yang ada di tangan istrinya.
"Ya elah cuma botol gitu doang sampai sampai kamu harus mengganggu tidurku." kesal Ronald saat mengetahui ternyata benda yang Sirena cari cari adalah sebuah botol kaca yang sepertinya sudah lama berada di dalam air.
"Sepertinya ini bukan botol biasa deh, nih liat aja ada kertasnya di dalam." balas Sirena menunjuk lipatan kertas yang ada di dalam botol itu.
"Bukan botol sembarangan gimana, maksud kamu botol ajaib gitu, yang kalau kita buka terus keluar jin dan kita boleh meminta tiga permintaan, ya elah yang, ini udah jaman modern kali, mana ada yang begituan." cerocos Ronald yang sama sekali tidak Sirena hiraukan karena Sirena lebih fokus untuk membukakan botol itu.
Ronald yang merasa tidak di hiraukan pun akhirnya diam dan lebih memilih untuk melihat apa yang akan istrinya lakukan.
Sirena mulai membuka tutup botol itu, dan dengan susah payah dia mengeluarkan kertas yang ada di dalamnya dan ternyata setelah dia buka ternyata itu adalah surat isi curahan hati seseorang.
Aku memang tidak sempurna, aku tidak bisa memberikan kamu keturunan karena sebuah penyakit yang aku derita. Tapi kenapa semua orang malah menyalahkan ku bukannya malah memberikan semangat.
Dan kamu, orang yang aku anggap sangat mencintaiku dengan tulus ternyata kamu malah main dengan wanita lain di belakangku hingga wanita itu hamil anak kamu, dan sekarang kamu ingin menikahinya.
Kenapa kamu tidak jujur kepadaku, mungkin kalau kamu jujur ada main dengan wanita lain di belakangku aku akan memilih mundur dan mengikhlaskan kamu bahagia dan memiliki keturunan dengan wanita itu.
Dari pada aku tahu sekarang di saat semuanya sudah terjadi, itu malah membuat hati aku sangat sakit, sakit banget.
Maaf aku harus pergi, semoga kamu bisa berbahagia dengan wanita barumu dan juga calon anakmu.
27 Desember 2010
Wanita yang kuat
Hati Sirena yang membaca isi dari surat itupun tersentuh, dia tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan wanita itu di masa itu. Sehancur apa perasaan wanita itu di saat orang orang tidak ada yang memperhatikan dirinya.
"Sayang kok kamu malah nangis sih?" Ronald merangkul pundak Sirena.
"Hiks hiks pasti rasanya sakit banget ya, di khianati oleh orang yang kita cintai." ucap Sirena sambil menangis.
"Seandainya itu terjadi kepadaku, aku menderita penyakit dan tidak bisa memberikan keturunan buat kamu, apakah kamu akan melakukan hal itu juga?" lanjut Sirena mendongakkan kepalanya menatap Ronald.
"Kamu ngomong apa sih, gak boleh bicara seperti itu." balas Ronald yang tidak suka dengan apa yang Sirena katakan.
"Ayo jawab, jawab yang jujur apa yang akan kamu lakukan kalau itu terjadi kepadaku?" kekeh Sirena meminta Ronald Jujur.
"A-aku...."
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments