Berjuang Bersama

"Sore Pak, Dini ada pak"tanya Rudi ke Bapaknya Dini

"Eh sore nak Rudi,Dini ada di belakang,Desi juga ada disana"

"Ijin Pak, boleh kami ke belakang sebentar, ada perlu sedikit dengan mereka pak"

"Silahkan nak"

Rudi langsung begegas ke belakang rumah yang diikuti oleh Andri dari belakang.Disana ada Desi dan Dini yang sedang duduk sambil memakan buah jambu yang baru mereka petik. Pekarangan rumah Dini lumayan luas, banyak juga buah - buahan dan tanaman lainya yang di tanam di sekitar rumah, sehingga membuat suasana disana sangat asri dan siapapun yang datang kesana,akan betah untuk berlama - lama.

"Des dicariin tadi kerumah, tante bilang kerumah Dini"

"Ia Rud, pengen ngobrol santai disini, eh ngomong - ngomong ini kami ada buat rujak,ayo gabung "ajak Desi

"Enak banget ini, siapa yang buat Din, "tanya Rudi

"Ibu yang buat tadi,kami hanya bantu ulek cabe saja"jawab Dini

"Oh yah Din, bisa kita bicara sebentar,Des kami ke sana dulu yah"sambung Rudi, dan langsung menuju pohon jambu yang sengaja di buat tempat duduk di bawahnya.

"Din....semalam tidak keluar, aku lama menunggu kamu di rumah Desi, aku minta maaf atas perkataan kakakku yang menyakiti perasaanmu, Desi pasti sudah kasih tau semuanya.Aku harap kamu tidak terpancing emosi, walau aku tau itu menyakitkan Din. Ibuku tak ada bicara apapun yang jelek tentang kamu, ibuku berpesan jangan sampai melewati batasan, harus saling dukung. Kamu berhak marah Din"ucap Rudi panjang lebar.

"Aku tidak marah Rud,itu sudah resiko aku juga"

"Din ingat kamu tidak sendiri,ada aku di sampingmu, aku siap bantu apapun yang kmu butuhkan, terutama dalam hal sekolahmu Din, kalau ada biaya yang kamu butuhkan di sekolah bilang ke aku Din,kita harus Berjuang Berasama melewati ini Din"

"Terimkasih Rud,untuk sampai saat ini, kebutuhan sekolah kami masih bisa dipenuhi sama Bapak dan Ibu Rud.Untuk uang yang kemarin kamu titipkan ke Desi,aku tak bisa ambil Rud"Dini langsung merogoh kantong celana dan menyerahkan amplop yang berisi uangi tu ke Rudi.

"Kenapa Din, aku kasihkan itu untukmu bukan maksud apa - apa, itu hadiah untukmu, atas keberhasilanmu kemarin"

"Tapi aku tak bisa ambil ini Rud, aku minta maaf,bukanya tidak bersyukur atau tak tau terimaksih,dan aku minta maaf juga kalau kamu jadi tersinggung yah Rud, kedepan kalau ada kendala pasti akan aku akan bicara Rud"

"Baik lah kalau menurutmu itu yang terbaik"dengan wajah kecewa, Rudi memasukkan amplop tadi kedalam kantong celananya.

Hening,tak ada yang berbicara, mereka hanyut dalam pikiran masing - masing.

"Din...tak terasa sebentar lagi kamu akan tamat, apa rencana kamu kedepan, apa kamu lanjut kuliah atau gimana"tanya Rudi memecahkan keheningan diantara mereka.

"Belum tau Rud,kalau untuk kuliah,kayaknya kami tak mampu, palingan nanti merantau dulu, kalau ada rejeki bisa sambil kuliah.Tapi itu masih jauh Rud, ujian saja pun belum Rud,"sambung Dini.

"Kamu sangat pintar Din, kalau sendainya melanjutkan Kuliah, pasti akan mudah, pasti ada jalan juga Din, sayang sekali namti kalau kamu tak lanjut Din, atau.... "

"Nanti saja itu kita bahas Rud, kalau aku sudah lulus nanti yah"potong Dini.

"Jangan segan untuk bertukar pendapat dengan ku Din, walaupun aku kurang paham tentang kuliahan, maklum taunya hannya bertani"

"Ok boss... "jawab Dini

........

Hari - hari berjalan seperti biasa,malam itu setelah keluarga mereka selesai makan malam,Pak Dahlan dan Ibu Astri(nama Bapak dan ibunya Dini) membuka percakapan diantara mereka.

"Din...tadi ada saudara kita datang dari Kota M,mungkin kamu tidak kenal, tapi itu masih saudara jauh kita, kebetulan sengaja mereka pulang karna ada acara anak abangnya yang akan menikah minggu depan, tadi singgah kerumah kita, katanya mereka butuh orang untuk menggantikan menjagakan Apotik mereka, karna orang yang sebelumnya sudah menikah dan ikut suaminya tutur Pak Dahlan. Selama ini memang keluarga yang di bicarakan Pak Dahlan terkenal baik di kampung itu, banyak membantu anak yang mau sekolah,tetapi orang tuanya tidak mampu dan terkendala di biaya.

"Mereka tadi nanyain kamu, kalau seandainya mau, sekalian di kuliahkan juga, mereka butuh dua orang Din,Bapak juga sudah sampaikan tadi, kita belum bisa ambil kesimpulan,harus menunggu kamu datang"sambung Bu Astri.

"Bapak tidak memaksa nak,..ini masih rencana saja nak, lagian waktu juga masih lama kan,jangan jadi beban yah Din, fokus dulu belajarnya"nasehat pak Dahlan.

"Baik lah pak, trimakasih juga keluarga Bapak itu mau repot datang menawarkan ke kita yah Pak, Bu"sahut Dini.

"Betul nak, ibu juga kaget tadi pas mereka menyampaikan niatanya, katanya mereka sudah dengar tentang kamu selama ini, makanya mereka berniat baik datang kesini nak"sambung Bu Astri.

"Baiklah bu, semoga kedepan yang terbaik bagi keluarga mereka dan untuk kita bu"dan mereka serempak mengaminkan perkataan sang anak.

......

Berhubung hari ini tanggal merah,Dini dan anak -ana sekolah lainya tidak pergi kesekolah. Ibu Astri dan Dini sudah siap - siap mau pergi ke Desa tetangga sebelah. Ada orang yang baru pulang dari kota P, dan membawa titipan dari ke dua kakaknya yang merantau di kota yang sama.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam untuk pulang pergi, mereka tiba di rumah. Dini dan adek - adeknya sangat antusias membuka kiriman dari kakak mereka. Banyak pakaian, makanan ada juga uang dan satu buah HP yang sudah dilengkapi dengan kartunya, jadi mereka tinggal pakai langsung.

Setelah didesa itu terpasang listrik,keluarga disana rata - rata sudah mempunyai HP. Perkembangan di desa itu lumayan pesat.

.......

"Hallo nak, apa kabar kalian,"Bu Astri langsung memulai panggilan kepada anaknya

"Kabai baik ksmi disini bu"jawab si anak di sebrang sana

"Trimakasih banyak nak atas semua kiriman kalian, sehatlah kalian disana nak"ujar Bu Astri

"Baiklah Bu, Nanti malam kita telponan yah Bu, tunggu si adek pulang kerja juga"sambung si anak.

"Baik nak..... "

........

Malam itu Dini datang kerumah Desi, tetapi tak seperti biasanya,jika sebelumnya Rudi pasti akan yang pertama hadir disana malam itu beda, mereka sudah mengobrol sampai satu jam an, tetapi batang hidung Rudi tidak kelihatan.Desi langsung masuk ke rumah untuk mengambil HP nya, setelah di buka, Rupanya sudah adapanggilan dan sms masuk. Rudi menitip pesan untuk Dini, bahwa dia tak bisa datang menemuinya malam itu.

"Des tolong bilang sama Dini, aku tak bisa menemuinya malam ini, tetapi besok aku akan menemuinya, sekalian kita jalan -jalan ke desa tetangga yah"isi pesan Rudi untuk Dini

.....

Episodes
1 Dini
2 Dukungan
3 Janji
4 Hasil Yang Memuaskan
5 Berjuang Bersama
6 Bukan Pilihanku
7 Jangan Pernah Menyesal
8 Jangan Ikut Campur
9 Jaga Hatimu
10 Sakit
11 Terserah
12 Hampa
13 Aku Pasrah
14 Percayalah
15 Dilema
16 Bisa Gila
17 Kerja
18 Hargai Dia
19 Hanya Masalalu
20 Batal Menikah
21 Mimpikan Aku
22 Nasi Sudah Jadi Bubur
23 Kesempatan Bagus
24 Keberuntungan
25 Ijinkan Aku Mengagumi Mu
26 Aku Terima Cintamu
27 Aku Titipkan Dia Untukmu
28 Kamu Orang Baik
29 Aku Salut Kepadamu
30 Semua Pasti Baik Baik Saja
31 Lupakan Itu
32 Masih Polos
33 Jangan Terlalu Memuji
34 Semua Akan Indah Pada Waktunya
35 Kemana Aku Mencarimu
36 Aku Juga Manusia Biasa
37 Kami Hanya Mendokan Yang Terbaik
38 Sudah Menutup Hatinya Untukku
39 Sulit Tapi Pasti Bisa
40 Malaikat
41 Apa Aku Masih Memiliki Perasaan itu
42 Kamu Juga Harus Bahagia
43 Selamat Atas Pernikahanmu Rud
44 Semoga Hanya Firasatku Saja
45 Bapak Pergi Untuk Selamanya
46 Pesan terakhir untuk Dini
47 Perjodohan
48 Ada Yang Hilang Dari Hidupku
49 Maafkan Aku Din
50 Bolehkah Kamu Mengulanginya
51 Sudah jatuh ditimpa tangga pula
52 Apa Aku Membawa Sial
53 Jauhi Dini
54 Mengharapkan mu Dini
55 Siapa Aku dibandingkan Dia
56 Apa Aku Merampas Kebahagian Mereka?
57 Hasilnya Negative
58 Aku Ikut Saja
59 Titip Edo dan Tolong jaga Dia
60 Jangan Menolak untuk Kali Ini
61 Pernikahannya di Tunda Dulu
62 Betapa Beruntungnya Aku
63 Kedepan Kita tidak Tahu Apa Yang Terjadi
64 Aku Sudah Pasrah Dek
65 Berhentilah Membandingkan Kami Bu
66 Semoga Indra Mencintaimu setulus Hatiku
67 Aku Calon Suamimu Din
68 Tangis Sedih atau Tangis Bahagia
69 Masih Hanya Calon Suami
70 Aku Bahkan Seperti Anak Bayi
71 Maafkan Ibuku Dek
72 Sampaikan Salam Rinduku
73 Aku Berhutang Banyak kepadamu
74 Namamu Menempati Tahta Tertinggi
75 Aku Tak Pantas Bersanding Denganmu
76 Masa Depanku Bersamamu
77 Jaga Dia Sepenuh Hatimu
78 Semoga Aku Bisa Membahagiakan Dini
79 Malam Ini Aku Tidur Dengan Leni
80 Malam Pertama Yang Tertunda
81 Sayangi Dia,Hormati Dia
82 Aku Sah Memilikinya
83 Ada Yang Hilang Dari Dia
84 Aku Akan Memastikan Kebahagiaanmu
85 Jangan Usik Dini
86 Dini Tidak Sempat Memikirkan Hal Buruk
87 Apa Aku Serendah dah dan Sehina itu
88 Silahkan Pergi Meninggalkanku
89 Aku Harap Bukan Ibu Dalangnya
90 Apa Salahku Pak
91 Jangan Satukan Aku Dengan Ibu
92 Kedepan Kamu Harus Lebih Bijak Lagi
93 Kita Lupakan Semuanya Pak
94 Saat Ini Dini adalah Napasku
95 Jangan Mengambil Keputusan Saat Marah
96 Akan Kubuat Kau Membayar Mahal
97 Hanya Butuh Waktu yang Tepat
98 Aku Punya Harga Diri
99 Mulailah Hidup Baru
100 Semoga Ada Solusi Terbaik
101 Perbaikilah Diri Kalian
102 Keberadaanku Sudah Tidak Kamu Anggap
103 Masih Tetap Memberiku Muka
104 Mempercayakanmu Kepada Orang Yang Salah
105 Terimakasih buat semuanya
106 Saat Harta di depan Mata
107 Tidak Akan Aku Biarkan Dia Memilikimu
108 Akhir Dari Penantian
109 Harta Bukanlah Satu-Satunya Sumber Kebahagiaan
110 Saat Menabur maka Kita Juga Pasti Menuai
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Dini
2
Dukungan
3
Janji
4
Hasil Yang Memuaskan
5
Berjuang Bersama
6
Bukan Pilihanku
7
Jangan Pernah Menyesal
8
Jangan Ikut Campur
9
Jaga Hatimu
10
Sakit
11
Terserah
12
Hampa
13
Aku Pasrah
14
Percayalah
15
Dilema
16
Bisa Gila
17
Kerja
18
Hargai Dia
19
Hanya Masalalu
20
Batal Menikah
21
Mimpikan Aku
22
Nasi Sudah Jadi Bubur
23
Kesempatan Bagus
24
Keberuntungan
25
Ijinkan Aku Mengagumi Mu
26
Aku Terima Cintamu
27
Aku Titipkan Dia Untukmu
28
Kamu Orang Baik
29
Aku Salut Kepadamu
30
Semua Pasti Baik Baik Saja
31
Lupakan Itu
32
Masih Polos
33
Jangan Terlalu Memuji
34
Semua Akan Indah Pada Waktunya
35
Kemana Aku Mencarimu
36
Aku Juga Manusia Biasa
37
Kami Hanya Mendokan Yang Terbaik
38
Sudah Menutup Hatinya Untukku
39
Sulit Tapi Pasti Bisa
40
Malaikat
41
Apa Aku Masih Memiliki Perasaan itu
42
Kamu Juga Harus Bahagia
43
Selamat Atas Pernikahanmu Rud
44
Semoga Hanya Firasatku Saja
45
Bapak Pergi Untuk Selamanya
46
Pesan terakhir untuk Dini
47
Perjodohan
48
Ada Yang Hilang Dari Hidupku
49
Maafkan Aku Din
50
Bolehkah Kamu Mengulanginya
51
Sudah jatuh ditimpa tangga pula
52
Apa Aku Membawa Sial
53
Jauhi Dini
54
Mengharapkan mu Dini
55
Siapa Aku dibandingkan Dia
56
Apa Aku Merampas Kebahagian Mereka?
57
Hasilnya Negative
58
Aku Ikut Saja
59
Titip Edo dan Tolong jaga Dia
60
Jangan Menolak untuk Kali Ini
61
Pernikahannya di Tunda Dulu
62
Betapa Beruntungnya Aku
63
Kedepan Kita tidak Tahu Apa Yang Terjadi
64
Aku Sudah Pasrah Dek
65
Berhentilah Membandingkan Kami Bu
66
Semoga Indra Mencintaimu setulus Hatiku
67
Aku Calon Suamimu Din
68
Tangis Sedih atau Tangis Bahagia
69
Masih Hanya Calon Suami
70
Aku Bahkan Seperti Anak Bayi
71
Maafkan Ibuku Dek
72
Sampaikan Salam Rinduku
73
Aku Berhutang Banyak kepadamu
74
Namamu Menempati Tahta Tertinggi
75
Aku Tak Pantas Bersanding Denganmu
76
Masa Depanku Bersamamu
77
Jaga Dia Sepenuh Hatimu
78
Semoga Aku Bisa Membahagiakan Dini
79
Malam Ini Aku Tidur Dengan Leni
80
Malam Pertama Yang Tertunda
81
Sayangi Dia,Hormati Dia
82
Aku Sah Memilikinya
83
Ada Yang Hilang Dari Dia
84
Aku Akan Memastikan Kebahagiaanmu
85
Jangan Usik Dini
86
Dini Tidak Sempat Memikirkan Hal Buruk
87
Apa Aku Serendah dah dan Sehina itu
88
Silahkan Pergi Meninggalkanku
89
Aku Harap Bukan Ibu Dalangnya
90
Apa Salahku Pak
91
Jangan Satukan Aku Dengan Ibu
92
Kedepan Kamu Harus Lebih Bijak Lagi
93
Kita Lupakan Semuanya Pak
94
Saat Ini Dini adalah Napasku
95
Jangan Mengambil Keputusan Saat Marah
96
Akan Kubuat Kau Membayar Mahal
97
Hanya Butuh Waktu yang Tepat
98
Aku Punya Harga Diri
99
Mulailah Hidup Baru
100
Semoga Ada Solusi Terbaik
101
Perbaikilah Diri Kalian
102
Keberadaanku Sudah Tidak Kamu Anggap
103
Masih Tetap Memberiku Muka
104
Mempercayakanmu Kepada Orang Yang Salah
105
Terimakasih buat semuanya
106
Saat Harta di depan Mata
107
Tidak Akan Aku Biarkan Dia Memilikimu
108
Akhir Dari Penantian
109
Harta Bukanlah Satu-Satunya Sumber Kebahagiaan
110
Saat Menabur maka Kita Juga Pasti Menuai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!