Janji

Seminggu telah berlalu,setelah kejadian itu hidup Dini tetap berjalan seperti bisa, hanya saja belakangan ini Dini sering melamun sambil membayangkan ungkapan perasaan Rudi kepadanya.

Sore itu, setelah pulang sekolah Dini langsung pergi ke sawah untuk membantu ibunya membajak sawah.Di desa mereka untuk pengolahan sawah masih menggunakan alat tradisional yaitu mencangkul.

"Din tadi pagi di balai desa adarapat / pengumuman, katanya akan ada pemasangan listrik ke desa kita"ibu Dini menyampaikan hasil rapat di balai desa tadi.

"Kalau tak salah kata Bapak, minggu ini tiang Listriknya sudah datang,untuk upah masuknya juga sangat mahal nak,seperinya kita tak bisa ikut pasang nak, tadi juga sudah bicarakan dengan Bapak"ujar ibu Dini

"Tidak masalah Ibu,kita masih bisa hidup seperti biasa kan"

"Sebenarnya ibu ada simpanan Din, uang yang kiriman kakakmu itu masih Ibu simpan,takut ada keperluan mendadak"

"Nanti malam kita bahas lagi dengan Bapak dan Adek - adek Bu,oh yah bu, sabtu depan Ibu tidak ke Pasar pekan, sekaliankita ke wartel untuk telepon orang kakak"

"Bisa juga nak, sekalian mau beli sepatu adekmu si Riko yang sudah Rusak"sambung Ibunya Dini

.......

Sabtu pagi,Ibuny Desi sudah rapi mau kepasar, sebab hanya ada dua bus yang akan mengantar jemput penumpang ke pasar di kecamatan.Sesuai kesepakatan keluarga mereka,Listrik akan dipasang dirumah mereka.Setelah pulang sekolah, Dini dan temanya tidak langsung pulang kerumah, melainkan mereka ke Pasar dulu,mereka ada yang mau beli keperluan sekolah dll.

"Ibu sudah siap belanjanya, kita langsung pergi atau gimana Bu"

"Kita makan dulu nak, Ibu ad bawa bekal dari rumah" mereka langsung menuju kedai penjual soto, Dini bisa makan soto seperti ini karna Ibunya kepasar saja, selebihnya Dini tidak Pernah mampir kepasar, dia lebih memilih pulang cepat untuk bisa membantu orang tuanya.

......

"Hallo .. ini Dini kak, apa Kakak sibuk"

"Hallo Dek,kakak sedang libur hari ini"

"Baik lah kak, apa kabar kak, Kak Mia dan Kak Mila sehat kan kak"

"Sehat dek, Ibu ada disana Dek"sambung kakaknya yang bernama Mia

"Ia nak, ini Ibu nak"dan Ibunya Dini pun menympaikan apa rencana mereka ke anaknya Mia, karna anaknya Mila sedang kerja saat itu.

......

Malam harinya Dini ijin ke Bapak dan Ibunya untuk keluar sebentar. Setelah daat ijin, Dini beranjak dan pergi ke Rumah Desi. Disana teman mereka sudah ada ngumpul termasuk Rudi, Rumah Desi adalah tempat nongkrong mereka,rumah Desi besar dan juga ada mesin genset, jadi mereka juga bisa sambil menonton televisi disana.

"Hai Din, kok baru datang, kirain tadi gak dapat ijin keluar"ujar Desi

"Maaf, tadi aku harus jemur pakain dulu Des,eh Andri mana Des? "

"Andri lagi ada acara, Pamanya datang dari Kota" jawab Rudi

"Din aku ke dalam bentar yah"pamit Desi dan meninggalkan Rudi dan Dini yang duduk di Kursi halaman, sementara yang lain ada yang main gitar sambil bernyanyi di tempat duduk yang sengaja dibuat di halaman luas itu.

.....

"Gimana sekolahmu Din,apa ada lancar saja"tanya Rudi

"Lancar saja Rud, oh yah Rud, mengenai yang kamu bicarakan seminggu yang lalu, aku sudah pikirkan, tapi aku takut untuk mengungkapkanya"

"Kenapa harus takut Din, aku siap kok, apa pun keputusan mu tapi kalau itu jadi beban buat kamu, aku minta maaf Din, aku tidak memaksa perasaan ku harus di balas Din"

"Rud, aku hanyalah anak orang susah,aku tidak mau hal buruk terjadi karna adanya hubungan kita nanti, apalagi Bapak ku yang sakit selama ini,aku tak mau menambah beban orang tuaku Rud hanya karna perasaan ku untuk mu "

"Hubungan yang akan kita jalin adalah hubungan yang sehat, aku yakin kita bisa bijak menjalaninya Din"

"Aku hanya tak mau dianggap tak tau diri Rud"

"Cinta tak memandang itu Din,lagian kalau masah harta, itu bukan milikku Din, sampai sekarang pun aku masih beban orang tua"

Memang benar, Rudi walaupun dia anak dari seorang juragan kaya di desa itu, dia tetap bertani kopi dan sambil membantu orang tuanya,dia tidak sombong, dia tetap rendah hati.

"Rud aku hanya takut... "

"Tak ada yang perlu di takutkan Din, kita jalani dulu,yang penting kita harus saling percaya, saling mendukung, dan terbuka"

"Bolehkah hubungan ini hanya kita berdua dulu yang tau,ada waktunya nanti kita bisa kasih tau keteman dekat kita"

"Kenapa harus seperti itu, memang kamu masih sekolah, tapi tidak akan mengganggu sekolahmu Din, untuk apa harus di sembunyikan"

"Aku hanya tak mau jadi bahan gosipan orang didesa ini, please yah Rud"mohon Dini.

"Baiklah, aku janji tidak memberitahukan ke yang lain, setidaknya untuk saat ini dulu, kedepan saya tidak bisa pastikan Din, tetapi ingatlah Din, aku akan selalu mendukungmu.Din tadi Desi bilang akan ada perlombaan Lomba Cepat Cermat di Sekolah kalian, katanya enam orang perwakilannya yang berangkat ke kabupaten"

"Ia Rud,seminggu lagi kami akan berangkat, doakan kami yah Rud, biar sukses"

"Itu pasti Din"

Dini dan Rizal terpilih mewakili sekolah SMA mereka dari kelas tiga, sementara empat orang lagi masing - masing dari kelas satu dan dua. Berita ini juga sudah di sampaikan Dini kepada Bapak dan Ibunya, mereka sangat bersyukur atas itu.

........

Terpopuler

Comments

kasih s

kasih s

🙏🙏🙏

2023-06-01

0

kasih s

kasih s

tq kak🙏🙏🙏

2023-06-01

0

Ayano

Ayano

Wajar banget pikiran kek gini. Tapi hidup itu tidak seperti itu

2023-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 Dini
2 Dukungan
3 Janji
4 Hasil Yang Memuaskan
5 Berjuang Bersama
6 Bukan Pilihanku
7 Jangan Pernah Menyesal
8 Jangan Ikut Campur
9 Jaga Hatimu
10 Sakit
11 Terserah
12 Hampa
13 Aku Pasrah
14 Percayalah
15 Dilema
16 Bisa Gila
17 Kerja
18 Hargai Dia
19 Hanya Masalalu
20 Batal Menikah
21 Mimpikan Aku
22 Nasi Sudah Jadi Bubur
23 Kesempatan Bagus
24 Keberuntungan
25 Ijinkan Aku Mengagumi Mu
26 Aku Terima Cintamu
27 Aku Titipkan Dia Untukmu
28 Kamu Orang Baik
29 Aku Salut Kepadamu
30 Semua Pasti Baik Baik Saja
31 Lupakan Itu
32 Masih Polos
33 Jangan Terlalu Memuji
34 Semua Akan Indah Pada Waktunya
35 Kemana Aku Mencarimu
36 Aku Juga Manusia Biasa
37 Kami Hanya Mendokan Yang Terbaik
38 Sudah Menutup Hatinya Untukku
39 Sulit Tapi Pasti Bisa
40 Malaikat
41 Apa Aku Masih Memiliki Perasaan itu
42 Kamu Juga Harus Bahagia
43 Selamat Atas Pernikahanmu Rud
44 Semoga Hanya Firasatku Saja
45 Bapak Pergi Untuk Selamanya
46 Pesan terakhir untuk Dini
47 Perjodohan
48 Ada Yang Hilang Dari Hidupku
49 Maafkan Aku Din
50 Bolehkah Kamu Mengulanginya
51 Sudah jatuh ditimpa tangga pula
52 Apa Aku Membawa Sial
53 Jauhi Dini
54 Mengharapkan mu Dini
55 Siapa Aku dibandingkan Dia
56 Apa Aku Merampas Kebahagian Mereka?
57 Hasilnya Negative
58 Aku Ikut Saja
59 Titip Edo dan Tolong jaga Dia
60 Jangan Menolak untuk Kali Ini
61 Pernikahannya di Tunda Dulu
62 Betapa Beruntungnya Aku
63 Kedepan Kita tidak Tahu Apa Yang Terjadi
64 Aku Sudah Pasrah Dek
65 Berhentilah Membandingkan Kami Bu
66 Semoga Indra Mencintaimu setulus Hatiku
67 Aku Calon Suamimu Din
68 Tangis Sedih atau Tangis Bahagia
69 Masih Hanya Calon Suami
70 Aku Bahkan Seperti Anak Bayi
71 Maafkan Ibuku Dek
72 Sampaikan Salam Rinduku
73 Aku Berhutang Banyak kepadamu
74 Namamu Menempati Tahta Tertinggi
75 Aku Tak Pantas Bersanding Denganmu
76 Masa Depanku Bersamamu
77 Jaga Dia Sepenuh Hatimu
78 Semoga Aku Bisa Membahagiakan Dini
79 Malam Ini Aku Tidur Dengan Leni
80 Malam Pertama Yang Tertunda
81 Sayangi Dia,Hormati Dia
82 Aku Sah Memilikinya
83 Ada Yang Hilang Dari Dia
84 Aku Akan Memastikan Kebahagiaanmu
85 Jangan Usik Dini
86 Dini Tidak Sempat Memikirkan Hal Buruk
87 Apa Aku Serendah dah dan Sehina itu
88 Silahkan Pergi Meninggalkanku
89 Aku Harap Bukan Ibu Dalangnya
90 Apa Salahku Pak
91 Jangan Satukan Aku Dengan Ibu
92 Kedepan Kamu Harus Lebih Bijak Lagi
93 Kita Lupakan Semuanya Pak
94 Saat Ini Dini adalah Napasku
95 Jangan Mengambil Keputusan Saat Marah
96 Akan Kubuat Kau Membayar Mahal
97 Hanya Butuh Waktu yang Tepat
98 Aku Punya Harga Diri
99 Mulailah Hidup Baru
100 Semoga Ada Solusi Terbaik
101 Perbaikilah Diri Kalian
102 Keberadaanku Sudah Tidak Kamu Anggap
103 Masih Tetap Memberiku Muka
104 Mempercayakanmu Kepada Orang Yang Salah
105 Terimakasih buat semuanya
106 Saat Harta di depan Mata
107 Tidak Akan Aku Biarkan Dia Memilikimu
108 Akhir Dari Penantian
109 Harta Bukanlah Satu-Satunya Sumber Kebahagiaan
110 Saat Menabur maka Kita Juga Pasti Menuai
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Dini
2
Dukungan
3
Janji
4
Hasil Yang Memuaskan
5
Berjuang Bersama
6
Bukan Pilihanku
7
Jangan Pernah Menyesal
8
Jangan Ikut Campur
9
Jaga Hatimu
10
Sakit
11
Terserah
12
Hampa
13
Aku Pasrah
14
Percayalah
15
Dilema
16
Bisa Gila
17
Kerja
18
Hargai Dia
19
Hanya Masalalu
20
Batal Menikah
21
Mimpikan Aku
22
Nasi Sudah Jadi Bubur
23
Kesempatan Bagus
24
Keberuntungan
25
Ijinkan Aku Mengagumi Mu
26
Aku Terima Cintamu
27
Aku Titipkan Dia Untukmu
28
Kamu Orang Baik
29
Aku Salut Kepadamu
30
Semua Pasti Baik Baik Saja
31
Lupakan Itu
32
Masih Polos
33
Jangan Terlalu Memuji
34
Semua Akan Indah Pada Waktunya
35
Kemana Aku Mencarimu
36
Aku Juga Manusia Biasa
37
Kami Hanya Mendokan Yang Terbaik
38
Sudah Menutup Hatinya Untukku
39
Sulit Tapi Pasti Bisa
40
Malaikat
41
Apa Aku Masih Memiliki Perasaan itu
42
Kamu Juga Harus Bahagia
43
Selamat Atas Pernikahanmu Rud
44
Semoga Hanya Firasatku Saja
45
Bapak Pergi Untuk Selamanya
46
Pesan terakhir untuk Dini
47
Perjodohan
48
Ada Yang Hilang Dari Hidupku
49
Maafkan Aku Din
50
Bolehkah Kamu Mengulanginya
51
Sudah jatuh ditimpa tangga pula
52
Apa Aku Membawa Sial
53
Jauhi Dini
54
Mengharapkan mu Dini
55
Siapa Aku dibandingkan Dia
56
Apa Aku Merampas Kebahagian Mereka?
57
Hasilnya Negative
58
Aku Ikut Saja
59
Titip Edo dan Tolong jaga Dia
60
Jangan Menolak untuk Kali Ini
61
Pernikahannya di Tunda Dulu
62
Betapa Beruntungnya Aku
63
Kedepan Kita tidak Tahu Apa Yang Terjadi
64
Aku Sudah Pasrah Dek
65
Berhentilah Membandingkan Kami Bu
66
Semoga Indra Mencintaimu setulus Hatiku
67
Aku Calon Suamimu Din
68
Tangis Sedih atau Tangis Bahagia
69
Masih Hanya Calon Suami
70
Aku Bahkan Seperti Anak Bayi
71
Maafkan Ibuku Dek
72
Sampaikan Salam Rinduku
73
Aku Berhutang Banyak kepadamu
74
Namamu Menempati Tahta Tertinggi
75
Aku Tak Pantas Bersanding Denganmu
76
Masa Depanku Bersamamu
77
Jaga Dia Sepenuh Hatimu
78
Semoga Aku Bisa Membahagiakan Dini
79
Malam Ini Aku Tidur Dengan Leni
80
Malam Pertama Yang Tertunda
81
Sayangi Dia,Hormati Dia
82
Aku Sah Memilikinya
83
Ada Yang Hilang Dari Dia
84
Aku Akan Memastikan Kebahagiaanmu
85
Jangan Usik Dini
86
Dini Tidak Sempat Memikirkan Hal Buruk
87
Apa Aku Serendah dah dan Sehina itu
88
Silahkan Pergi Meninggalkanku
89
Aku Harap Bukan Ibu Dalangnya
90
Apa Salahku Pak
91
Jangan Satukan Aku Dengan Ibu
92
Kedepan Kamu Harus Lebih Bijak Lagi
93
Kita Lupakan Semuanya Pak
94
Saat Ini Dini adalah Napasku
95
Jangan Mengambil Keputusan Saat Marah
96
Akan Kubuat Kau Membayar Mahal
97
Hanya Butuh Waktu yang Tepat
98
Aku Punya Harga Diri
99
Mulailah Hidup Baru
100
Semoga Ada Solusi Terbaik
101
Perbaikilah Diri Kalian
102
Keberadaanku Sudah Tidak Kamu Anggap
103
Masih Tetap Memberiku Muka
104
Mempercayakanmu Kepada Orang Yang Salah
105
Terimakasih buat semuanya
106
Saat Harta di depan Mata
107
Tidak Akan Aku Biarkan Dia Memilikimu
108
Akhir Dari Penantian
109
Harta Bukanlah Satu-Satunya Sumber Kebahagiaan
110
Saat Menabur maka Kita Juga Pasti Menuai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!