"Bapak, besok rencana kami mau pergi mendaki gunung,apa boleh ikut pak?"
"Siapa yang membantu bapak ngarit rumput nak "
"Tadi kami sudah ngarit pak,cukup untuk dua hari kedepan,dan kain kotor juga sudah dicuci semua pak, dan kami perginya juga siang pak"
"Ijin juga ke Ibumu besok nak"
"Terimakasih Bapak"langsung mencium tangan Bapaknya, Dini sangat senang dan langsung merebahkan diri disamping adik - adiknya yang sudah duluan tidur.Malam itu Dini sangat senang,
Dia tak menyangka,Rudi memiliki perasaan yang sama kepadanya.Bahkan perasaan Dini ini sudah di pendam sejak duduk di bangku kelas tiga SMP, mungkin inilah namanya cinta monyet,tetapi tetap di jaganya sampai kelas Tiga SMA.
Jam 04:30,Dini sudah bangun dan langsung bergegas untuk memasak.Dengan cekatan dan rasa gembira di hatinya,dia memasak masakan sederhana yang biasa mereka santap sehari - hari.Sekarang Dinilah yang berperan sebagai kakak tertua dirumah itu,karna kedua kakaknya sudah merantau.
"Ibu,Siang nanti rencana kami mau pergi mendaki gunung,bolehkah aku ikut Bu?"
" Siapa yang bantu Bapak nanti nak, lagian besok juga sekolah kan?"
"Ia Bu, tapi kami perginya sebentar saja, dan kami rame - rame pergi nya Ibu"
"Ia lah, tapi hati-hati di jalan nak, bergurau jangan kelewatan"
Dini langsung memeluk Ibunya, dan bergegas membereskan bekas piring makan keluarga mereka.Ibu Dini mengijinkan anaknya pergi, karna selama ini Dini tidak pernah banyak permintaan.Bahkan diusianya yang sudah menginjak 19 tahun, dia tak pernah ada permintaan yang membuat orang tuanya pusing, beda dengan teman seusianya, yang kadang tidak mau sekolah, maklum desa mereka kekecamatan untuk sekolah harus di tempuh selama satu setengah jam berjalan kaki.
"Din diboleh ikut sama Bapak"Andri langsung bertanya melihat temanya itu ada disana
"Boleh Dri, Ibu juga sudah setuju"
"Kita berangkat yok, semua sudah datang kan"Rudi memastikan teman mereka yang mau ikut.
Jarak Gunung dari desa mereka tidak terlalu jauh, cukup satu jam merekapun sudah akan sampai di tempat tujuan, apalagi mereka perginya ramai - ramai, jadi pasti tidak terasa sudah sampai di tempat tujuan.
Akhirnya kita sampai juga"ucap Rudi
"Capek benar"timpal Andre dan langsung meneguk air mineral yang mereka bawa dari rumah.
"Tapi terbayar dengan pemandangan yang sangat indah ini, jarang juga kita bisa rame - rame datang kesini"ucap Rudi.
Ia memang benar, apalagi bagi seorang Dini yang jarang bisa kumpul dengan temanya apalagi di hari libur, selain karna harus bantu Bapak ngarit rumput untuk kerbau, dia juga harus bantu Ibu ke sawah. Mereka pelihara kerbau saudara jauh, yang mana bila kerbaunya beranak, maka mereka akan dapat bagian.Itulah sebabnya mereka bahu membahu dalam merawat kerbau tersebut.
"Din ngomong - ngomong gimana tanggapan mu tentang ungkapan perasaan Rizal kemarin, atau jangan bilang sudah kamu terima cintanya Din, secara dia anaknya ganteng, dan paling penting dia pintar dan baik Din" cerocos Desi
"Rizal itu siapa Des"tanya Rudi
"Kawan satu kelas kami Rud, orangnya baik, jadi cocoklah di pasangkan dengan Dini"
Wajah Rudi langsung berubah, karna selama ini dia sudah lamamenunggu momen untuk ungkapkan perasaanya terhadap Dini.
"Apaan sih Des, Rizal itu sudah sering bilang kayak gitu sma ku,jadi udah gak heran lagi,selama ini aku hanya menganggap dia teman,karna orangnya tak pilih - pilih teman".
.......
"Din boleh kita kesana bentar"Rudi langsung berjalan dulun tanpa menunggu jawaban dari Dini.Tanpa menunggu lama, Dini lansung mengikuti Rudi dari belakang, setelah sebelumnya ijin ke teman mereka. Tempat mereka tak jauh, hanya berjarak sepuluh meter dari tempat mereka tadi berkumpul.
"Din...,gimana dengan yang semalam,apa bisa saya tau jawabanya?"
"Untuk saat ini aku masih fokus ke sekolah ku Rud, belum berani aku untuk.... "
"Atau jangan bilang kamu sudah suka sama si Rizal yang di bilang Desi tadi"
"Bukan itu Rud, aku berteman baik dengan semua orang yangmau berteman samaku, tak ada perasaan ku yang lebih untuk Rizal Rud"
"Terus apa alasanya Din, kalau untuk masalah fokus kesekolah,itu tidak akan mengganggu, kalau kita jadian, tidak ada yang berubah Din, sekolahmu tetap nomor satu, aku akan dukung kamu terus semampu saya"
"Tapi... "
"kalau belum bisa kasih jawabanya sekarang tak masalah Din, aku akan memunggu yang terbaik Din"
.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments