#02

Sesi perkenalan terus berlanjut, hingga sampai di bagian meja bangku Rena.

"Ayo kamu sebelahnya lagi." ucap Mr Dito menyuruh Rena agar berkenalan.

Tapi, Rena yang sedari tadi fokus bermain handphone pun tak menyadarinya, hingga Kiki memanggil Rena dengan keras barulah Rena menoleh ke arahnya.

"Ren, giliran lu tuh." ucap Kiki sambil tangannya memegang lengan Rena.

"Apaan sih lu...."

"Kamu sedari tadi bermain handphone?" suara tegas dan sangat keras membuat Rena menoleh ke depan.

Dan bisa dia lihat di sana Mr Dito tengah menatapnya tajam, bukan hanya Mr Dito yang menatapnya, tapi seluruh mahasiswa yang satu kelas dengannya pun ikutan menatap dirinya.

"Silahkan maju ke depan dan perkenalkan diri kamu di sini." perintah Mr Dito agar Rena memperkenalkan dirinya di depan sebagai hukuman karena dia bermain handphone.

"Loh kok gitu, tadi yang lainnya kan di tempat duduk aja perkenalan nya." tak terima Rena.

"Itu karena yang lain memperhatikan, sedangkan kamu dari tadi bermain handphone, dan sebagai hukumannya kamu harus memperkenalkan diri kamu di depan sini." balas Mr Dito tak mau di bantah.

"Udah sana lu ke depan dari pada nanti nilai lu yang bermasalah." bisik Kiki agar Rena maju ke depan.

"Hufft... baiklah." akhirnya mau tak mau Rena pun berdiri dan berjalan ke depan untuk memperkenalkan dirinya.

"Ayo perkenalkan diri kamu." suruh Mr Dito.

"Perkenalkan nama saya Rena." ucap Rena singkat.

"Udahkan mister, kalau begitu saya kembali dulu." Rena hendak kembali ke tempat duduknya setelah menyebutkan nama panggilannya.

"Ehh tunggu, semuanya tadi menyebutkan nama lengkap mereka, sedangkan kamu hanya nama panggilan kamu saja, ulangi sekali lagi." ucap Mr Dito menahan Rena.

"Ribet banget sih Mr, lagian juga nanti kalau mau pangil saya hanya nama panggilan saya aja gak mungkin kan mister pangil saya dengan nama lengkap saya." kesal Rena.

"Kamu ini ya, saya baru hari pertama ngajar di sini tapi kamu sudah berani bicara seperti itu sama saya, mau saya buat nilai kamu merah di mata kuliah saya hah?" bentak Mr Dito membuat Rena kicep, tak berani melawan lagi.

"Perkenalkan nama saya Rena Aldebaran Gilbert, kalian bisa memanggil saya Rena."

"Udah kan? lanjut Rena dan segera berlalu kembali lagi ke tempat duduknya.

"Untuk yang lainnya saya minta kalian tidak mencontoh perilaku dia, atau nilai akan saya buat menjadi merah." ucap Mr Dito memberikan pesan kepada seluruh mahasiswa agar tidak ada yang meniru kelakuan Rena.

"Baik Mister." balas mereka semua.

"Sumpah lu gila banget Ren, emang lu gak takut apa kalau sampai nilai lu merah." ucap Kiki saat Rena sudah kembali duduk.

"Bodo amat, lagian tuh dosen ngeselin banget." balas Rena bodo amat.

"Gue nanti gak ikut ikutan ya ren kalau sampai ada apa apa sama lu." takut Kiki.

"Ya elah, tenang aja kali, kalian tuh dosen juga gak bakalan berani macam macam sama gue, lu kan tahu gue ini adiknya siapa." santai Rena.

"Oke anak anak, saya mendapatkan pesan dari Mr Amir untuk mengambil alih tugas merangkum yang di berikan oleh Mr Amir Minggu lalu, jadi saya minta silahkan kumpulkan tugas kalian, dan setelah itu kalian bisa pulang untuk hari ini." ucap Mr Dito meminta semua mahasiswa agar mengumpulkan tugas yang Mr Amir berikan.

"Baik Mister." balas mereka semua kecuali Rena yang tengah panik.

"Aduh gimana ini, ki lu jangan ngumpulin tugas juga ya, biar gue ada temennya." Rena meminta Kiki agar tidak mengumpulkan tugasnya.

"Mana bisa begitu, nanti yang ada nilai gue jelek." balas Kiki menolak permintaan Rena.

"Iiih lu mah gak setia kawan sama gue."

"Kalau soal pelajaran beda ren, ini menyangkut masa depan gue." balas Kiki berdiri dari tempat duduknya hendak mengumpulkan tugas.

"Lagian lu suka banget gak ngerjain tugas, ini masih untung dosen baru, coba kalau masih Mr Amir yang mengajar, mungkin lu udah di tendang dari kelas ini." lanjut Kiki dan berlalu pergi meninggalkan Rena yang masih kebingungan.

"Ah Kiki mah gak asik, terus sekarang gue harus gimana ini." bingung Rena.

Jujur meskipun dia tidak memikirkan nilai dia ketakutan sekarang karena nilai dia sudah terlalu jelek dan mendekati merah, jadi kalau sampai dia tidak mengerjakan tugas untuk kali ini bisa saja nilai dia akan langsung berubah menjadi merah.

"Apa gue kabur aja ya," gumam Rena terlintas ide dalam otaknya untuk kabur dari kelas.

"Iya, sepertinya gue harus kabur." lanjutnya dan mulai membereskan barang barang miliknya ke dalam tas dan mulai mengendap endap untuk keluar dari kelas.

Mumpung di meja dosen lagi rame mahasiswa mengumpulkan tugas, Rena mengambil kesempatan itu untuk kabur dari sana.

Rena berjongkok saat berada di posisi lurus dengan meja dosen, dan sedikit lagi dia akan mencapai pintu yang sudah terbuka lebar siap menyambut Rena keluar.

"Mau kabur kemana kamu?"

"Mampus gue." Rena menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Mr Dito yang sudah berdiri di belakangnya menatapnya tajam.

"Hehehe mister." cengir Rena sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Mana tugas kamu, kumpulkan sekarang?" tanya Mr Dito menagih tugas Rena.

"Eh itu anu mister...."

"Apa, belum selesai atau tidak mengerjakan hmm?" potong Mr Dito membuat Rena semakin melebarkan cengirannya hingga menampilkan deretan gigi yang sangat rapi dan putih bersih milik Rena.

"Hehehe lupa mister." jujur Rena tak lupa dengan senyuman termanisnya berharap agar Mr Dito dapat memaafkan dirinya.

"Lupa?"

"Mr Amir sudah memberitahu saya kalau dalam tugas kali ini kamu tidak mengerjakan tugas kamu lagi maka nilai kamu akan saya beri merah dalam mata kuliah ini, karena kamu sudah sering kali tidak mengerjakan tugas." tegas Mr Dito.

"Jangan mister, jangan. Beri saya waktu lagi mister saya akan mengerjakan tugas ini ya, pliss...." mohon Rena agar dia di berikan keringanan.

"Tidak bisa, ini sudah konsekuensi kamu karena tidak pernah mengerjakan tugas." Balas Mr Dito tak bisa di bantah.

"Plis mister kasih saya satu kesempatan lagi." mohon Rena.

"Kamu datang ke ruangan saya setelah ini, dan bawakan semua tugas tugas para mahasiswa yang ada di meja saya itu." balas Mr Dito memerintahkan agar Rena datang ke ruangannya dan juga membawakan tugas para mahasiswa itu.

"Hah, seriusan mister itu berat banget loh, saya minta bantuan teman saya ya." Rena berusaha mencari keringanan.

"Tidak bisa, saya minta kamu yang bawa bukan yang lain." balas Mr Dito dan langsung pergi dari sana meninggalkan kelas menuju ruangannya.

"Sabar ren, gue yakin lu pasti kuat bawa semua tugas tugas itu." ucap salah satu teman satu kelas Rena sambil tersenyum mengejek dan setelah itu dia langsung pergi sebelum kena amukan dari Rena.

"Si*lan lu, awas aja nanti." kesal Rena.

"Udah ayo sini gue bantu bawain, tapi nanti kalau sudah dekat dengan ruangan Mr Dito lu bawa sendiri." ucap Kiki hendak membantu Rena.

"Nah gitu dong, itu baru namanya sahabat." balas Rena senang.

Akhirnya Rena dan Kiki pun membawa tugas tugas mahasiswa itu menuju ruangan Mr Dito sesuai dengan perintah Mr Dito tadi.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!