Ara selalu tenang setiap kali berada di kediaman Bundanya alias Renata di bandingkan di rumahnya sendiri, Rena juga begitu menyayanginya dan memanjakannya seperti anak kandungnya sendiri.
" Eh Bun, tau nggak tadi Ara dapat dua kejadian sekaligus. "
" Hm..... kejadian sayang, kejadian apa Nak. " Tanya Rena pelan
" Tapi ada yang buruk dan ada juga yang super duper wow. Bunda mau denger yang mana dulu. "
Dalam hati Rena terkejut karena mendengar kata buruk, Ia takut Putrinya kenapa kenapa. Namun Ia tetap mencoba untuk tenang.
" Coba ceritakan pada Bunda hm... Bunda mau dengar yang buruk saja dulu deh. "
Ara menghela nafas berat sebelum mulai bercerita mengenai pengalaman pahitnya beberapa waktu lalu.
" Tadi kan Ara lari dari rumah, terus karena lapar Ara mampir ke warung baksonya Mang Dulah. Eh pas mau jaga taxi tiba-tiba ada beberapa orang preman yang datang dan mengganggu Ara. "
Mendengar cerita Ara membuat Rena langsung gelisah, Ia ingin memastikan kalau tidak ada hal buruk terjadi pada Putrinya itu.
" Tapi sayang, kamu tidak apa apa kan Nak. " Tanya Rena, berusaha menyembunyikan kegelisahannya.
Ara mengangkat tangannya dan membentuk jarinya seperti huruf O.
" Ara tidak apa apa Bun, justru dari situlah Ara ketemu kabar baiknya Bun. "
Kening Rena berkerut, Ia masih serius mendengar kisah Putrinya sembari mengusap lembut kepala gadis itu.
" Oh gitu, terus kabar baiknya apa sayang. "
" Bun, tadi itu Ara bertemu seorang gadis yang cuan.....tik banget dan juga baik. Dia juga yang sudah nolongin Ara dari para Preman Preman itu. " Ara mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya.
Ia begitu bahagia namun tiba-tiba wajahnya berubah murung ketika Rena menanyakan mengapa tidak mengajak gadis itu kerumahnya.
" Nah itu dia Bun, Dia nggak mau Ara ajak kemari. Tadi sih katanya Dia ingin cepat cepat pulang karena takut orang tuanya mencarinya. "
Rena manggut-manggut mendengar cerita Ara, sepertinya gadis itu telah membawa kebahagiaan tersendiri untuk Putrinya itu.
" Tapi Bun, kok.. ... " Ara nampak berusaha mengingat ingat sampai keningnya berkerut.
" Hm... tapi apa sayang. " Tanya Rena lagi.
Ara segera bangkit dan duduk menghadap Renata.
" Kok aneh ya Bun, wajahnya..... wajahnya seperti, seperti.......
Ara memutar bola matanya kesana kemari, Ia ingin mencari persamaan wajah sahabat barunya itu karena memang wajahnya sangat mirip dengan seseorang yang selalu Ia lihat.
" Seperti, ah iya.... seperti Bunda. " Pekiknya setelah melihat wajah Bundanya.
" Ya, persis seperti Bunda selagi muda. Cantik sekali Bun. "
Dalam hati Rena sebenarnya penasaran namun Ia tidak ingin menunjukkannya pada Putrinya itu.
" Assalamu'alaikum..... ! "
Sedang asyik mengobrol tiba-tiba terdengar dari luar seseorang mengucap salam, dan Rena melihat dari jauh siapa yang datang. Rena menempelkan satu jari tangannya di bibirnya, Ia tahu saudara dari suaminya itu pasti mencari Putrinya.
" Mama. "
Nayla tersenyum lembut, Ia lega karena putrinya ternyata memang berada di rumah saudaranya sendiri.
" Duduk dulu Nay, Mbak akan ambilkan minum serta cemilan sebentar. Sayang, Bunda tinggal kedalam ya
. "
Ara mengangguk begitu juga dengan Nayla, sebenarnya Ia tidak ingin apapun namun Ia biarkan saja Rena kedalam karena ingin berbicara dengan Putrinya.
" Sayang, kamu sudah lama disini. Kok nggak kabarin Mama sih kalau mau kemari, Mama kan sangat khawatir padamu Nak. "
Ara diam saja, Ia masih kecewa pada Ibunya yang tidak peka padanya. Padahal hari ini adalah hari bahagianya tapi Ibu dan Ayahnya hanya membahas pernikahan saudara laki lakinya itu.
" Kenapa sayang, ada apa dengan cantiknya Mama hm... " Nayla memeluk dan mengelus kepala dan pundak Ara dengan sayang. "
" Nggak apa apa Ma, Ara hanya ingin bertemu Bunda doang. " Jawab Ara dengan wajah cemberut.
" Benarkah Nak, bertemu atau lari karena menganggap kalau Mama, Papa dan juga Mas mu melupakan hari bahagia mu hm. "
Dari luar terdengar lagu ucapan selamat ulang tahun, nampak sebuh kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya. Ara langsung menyunggingkan senyum, apalagi melihat siapa yang membawakan kue ulang tahun tersebut.
" Mas... Mas Alwi, Ara kangen.....! " Pekik Ara sambil menghambur kedalam pelukan saudara laki lakinya itu.
Nayla segera mengambil kue ulang tahun dari tangan Alwi karena takut kue itu jatuh.
" Mas, Ara kangen. Mas kok jarang pulang ke rumah sih. " Rengeknya manja.
Alwi tersenyum melihat tingkah Adik perempuannya itu yang masih saja seperti anak anak berumur sepuluh tahun, padahal hari ini usianya genap delapan belas tahun.
" Hm... Nggak usah cemberut begitu, nanti cantiknya hilang. Kan kamu bisa datang ke apartemennya Mas tiap hari sayang. " Alwi menoel hidung mancung Adiknya.
" Hm..... mana hadiah Ara Mas. " Ara mengulurkan tangannya meminta hadiah dari Mas nya itu.
Alwi tertawa kecil dan menggeleng pelan melingkat tingkah menggemaskan adiknya, begitu juga dengan Nayla yang merasa lucu melihat perilaku kedua buah hatinya itu.
" Hadiah, Mas mana punya hadiah sayang. Apa Mas juga harus memberikan hadiah untuk adik Mas yang cantik ini. Mas pikir kedatangan Mas sudah merupakan hadiah terbesar untuk mu. "
Ara memilih kembali duduk di sofa, Ia kecewa pada saudara laki-lakinya itu. Meskipun benar kedatangan Mas Alwi adalah sesuatu yang sangat Ia harapkan di hari ulang tahunnya.
" Masa iya punya satu saudara nggak bisa ngasih apa apa gitu di hari bahagia adiknya, Mas kan punya banyak uang. Apa sesayang itu Mas sama uang Mas sampai nggak bisa belikan apa apa untuk Ara. " Ara mengeluarkan kekecewaannya dengan melipat kedua tangannya di depan dada.
Nayla yang melihat Putrinya kecewa langsung menghadiahi Putranya dengan tatapan tajam. Ia masih tidak habis pikir dengan jalan pikir Putranya itu, bisa bisanya Ia menggoda adiknya sampai separah itu.
Alwi adalah sosok penyayang untuk adiknya tapi juga usilnya jangan di lupakan.
" Ais aish..... gitu saja ngambek. Sebentar Mas ambil dulu. "
Alwi mengambil sebuah kotak kecil dan menyerahkannya pada adiknya yang moodnya sudah mulai buruk itu.
" Ambillah, atau kalau nggak Mas ambil lagi nih. " Goda Alwi.
Ara langsung menyambar kotak kecil dari tangan Alwi.
" Ish ngasih barang sekecil ini saja nggak ikhlas, ngasih tuh yang gedean dikit dan juga harus ikhlas. " Ara masih saja cemberut apalagi mendapatkan hadiah sekecil itu.
Rena datang bersama beberapa pelayan membawakan minuman serta cemilan, Ia tersenyum melihat Putrinya cemberut.
" Di minum dulu Nay, Nak Alwi. Eh eh.... cantiknya Bunda kenapa lagi nih coba. Mas Alwi, adiknya di apain lagi sih. Cup cup, sini sama Bunda. " Rena menarik tubuh Ara membawanya kedalam dekapannya.
Ekor mata Rena melihat kotak kecil di tangan Ara, hal itu sudah cukup membuatnya faham.
" Sayang, coba di buka dulu hadiahnya Nak. Jangan pandang penampilannya, mungkin saja isinya seperti yang Ara harapkan, gimana. Apa mau Bunda yang buka. " Bujuk Rena pelan.
Nayla merasa bahagia, Ia beruntung karena Andre menikahi Rena yang begitu penyayang bahkan menyanyangi kedua buah hatinya.
Kotak berukuran kecil di buka oleh Ara secara perlahan, setelah terbuka ternyata ada kotak lagi. Hati Ara mulai semakin kesel, namun Rena memberinya perhatian.
Tiba-tiba wajahnya langsung sumringah ketika kotak kedua terbuka, senyumnya mengembang begitu lebar sehingga kedua pipinya menampakkan lesung pipi yang sangat indah di pandang.
" Mas, makasih. " Ara kembali menghambur memeluk tubuh kekar Alwi.
" Makasih Mas, Mas yang terbaik deh. "
" Hm di puji pas dapat hadiah, tadi belum dapat apa apa ngambek. " Alwi masih saja menggoda adiknya.
Ara hanya tertawa kecil menanggapi perkataan Mas nya.
" Tapi apa ini Mas, kok ada kunci. " Tanya Ara memperhatikan isi kotak kecil di tangannya.
" Keluarlah sayang, hadiahnya ada di luar. " Bisik Alwi sedikit membungkuk agar bisa sejajar dengan telinga adiknya.
Mata Ara kembali berbinar, Ia berlari kecil keluar di susul yang lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
𝐕⃝⃟🏴☠️នӈᷭɜͧiͤււͤaᷠᶫᵌᵌ❤️⃟Wᵃf
nah kan bener pasti hadiahnya sesuai dengan apa yang kamu inginkan
2023-03-22
1
𝐕⃝⃟🏴☠️នӈᷭɜͧiͤււͤaᷠᶫᵌᵌ❤️⃟Wᵃf
astaga Ara jangan di lihat dari bentuk nya siapa tau kecil2 gitu harga nya selangit 🙊
2023-03-22
0
🍌 ᷢ ͩ𝐕⃝⃟🏴☠️Meiling❤️⃟Wᵃf
kebiasa'an seorang kakak yang suka menjahili adiknya nih
2023-03-22
0