Semua orang di sekitar mereka mendengus, merendahkan ketika mendengar pertanyaa Lea, namun sebelum tawa mengejek itu berhenti, sesosok tubuh yang tidak asing lagi tiba-tiba muncul di hadapannya, menariknya ke belakang dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi
Plak!
tangan orang itu menampar wajah Lea Atkinson dan terdengar suara tamparan yang keras, "Lea, sebaiknya kau jaga sikapmu! berhentilah mempermalukan kami! apa kau pikir reputasimu belum cukup buruk?
"Kau telah mencoreng dua nama keluarga," ujar marah Nyonya Anne merujuk pada keluarga Atkinson dan juga keluarga Baker.
Pipi Lea terasa panas dan hatinya tiba-tiba diliputi rasa ingin menangis. Dia gemetar tak terkendali dan rambutnya tergerai, menutupi separuh wajahnya. Meskipun demikian, dia masih berniat untuk mendengar jawaban Eddie Baker.
Melihat jika tunangannya itu diam saja, dia Lea pun berkata lagi dengan histeris, "Ayo jawab, jangan jadi pria pengecut."
“Cukup Lea, sudah cukup!” ujar marah Nyonya Anne dengan penampilannya yang elegan.
Sekali lagi Lea bertanya, “Apa kau benar-benar menjebak ku? Ayo katakan, dasar pria pengecut!” Hardik Lea sangat marah bercampur dengan nada benci.
Nyonya Anne, menarik dan menghempaskan Lea sampai dia terjatuh duduk, Sesaat dia duduk terdiam. Tubuhnya sedikit gemetar karena menangis. Pada saat ini Ibu tiri Lea berkata lagi, "Mari kita bicarakan nanti di rumah, jangan merusak nama baik keluarga Atkinson dengan reputasi sikapmu yang rendahan seperti ini,”
"Kau sama saja seperti ibumu, wanita murahan."
Mendengar jika ibunya yang sudah mati di hina-hina, Lea pun perlahan bangkit berdiri, dia menyelipkan rambutnya ke balik telinga lalu berkata dengan suaranya yang terdengar gemetar menahan marah, “Ini perbuatan kalian semua kan?”
Lea menatap kepada Eddie Baker. Jika dulu tatapannya penuh cinta tapi hari ini Lea menatap Eddie dengan pandangan marah dan jijik, hati dan otaknya masih tidak percaya. Eddie miliknya selama ini selalu bersikap lemah lembut penuh cinta. Tapi, sekarang malah mendorong dia ke tepi jurang yang curam, “Aku membencimu!” ujarnya sambil menatap Eddie dengan matanya yang sudah memerah karena air mata yang banyak terjatuh.
“Kau yang berbuat salah. Tapi malah menyalahkan kami. Urat malu milikmu nampaknya sudah benar-benar putus ya!” hardik marah Nyonya Anne lagi kepada Lea.
Sekali lagi Nyonya Anne mau melayangkan tamparan ke pipi Lea. Pada Saat ini Eddie menaikan satu alisnya. Melihat Reaksi Eddie yang terlihat ingin melerai, Claudia Atkinson segera saja berlari menghampiri Nyonya Anne dan merangkulnya untuk menenangkan.
Dia pun memohon atas nama adiknya itu, "Ibu, tolong jangan lakukan ini. dia ... dia hanya sedang berlaku bodoh saja."
"Dia ini memang gadis bodoh!" ujar Nyonya Anne sembari mendengus bercampur jijik.
Claudia melihat kepada Lea dan berkata lagi, “Kau masih terlalu muda, aku mengerti kau ingin merasakan banyak hal. Tapi aku mohon jangan seperti ini. Tidakkah kau sadar kau sudah terlalu liar."
"Apa untuk sekali saja, kau bisa mengendalikan diri?" ujar nasihat Claudia tapi sebenarnya sedang menggiring opini orang-orang yang sedang melihat mereka saat ini. Memberi kesan jika Lea ini adalah gadis liar yang sulit diatur.
Tiba-tiba Lea tertawa karena mentertawai dirinya sendiri, “Brengsek kalian!” ujarnya seraya mengusap air matanya dengan satu tangan mengepal keras-keras.
“Memang sangatlah betul, Situasi nyata akan selalu mengungkap apa itu sebuah kepalsuan. Beberapa orang terlihat baik. Beberapa orang terkuak kepalsuan nya dan beberapa orang memang benar-benar pandai berpura-pura, “ Lea menlanjutkan perkataannya lagi.
"Aku dulu berpikir bahwa musuh adalah orang terburuk di dunia, namun hari ini aku tahu pasti, jika keluarga palsu ternyata mereka adalah orang yang jauh lebih buruk," ujar Lea dengan nada dingin.
“Lea, kau boleh saja marah, tapi mengatai keluarga sendiri buruk. Kali ini kau sungguh keterlaluan!” ujar Claudia dengan nada sedikit tinggi.
“Sebaiknya kita pulang, dan bicarakan ini dengan kepala dingin,” ajak Claudia kepada ibu dan adiknya itu.
Lea menghempaskan tangan Claudia yang menyentuh lengannya, ingin menariknya pulang, "Aku tidak memiliki keluarga seperti kalian. Dan, bahkan aku tidak ingin mengenal kalian lagi," ujar Lea dengan kemarahan yang memuncak di kepalanya.
"Lea, mengapa kau harus seperti ini, ayo kita pulang. Kita selesaikan ini baik-baik di rumah, ok," ujar Claudia membujuk adiknya itu, memberi kesan jika dia adalah kakak tiri yang sempurna baiknya.
Semua yang di sana memuji betapa baiknya Clauda Atkinson meski hanya seorang saudara tiri saja, tapi begitu perhatian, mau membela dan menasehati adik tiri yang sudah berantakan itu. Mereka pun berbisik-bisik lagi, “Nona pertama Atkinson ini memang sangat baik.”
“Ya bukan hanya baik, dia juga sangat cantik dan juga rendah hati,” puji mereka lagi.
Lea merasa muak mendengar puja dan puji untuk Claudia dari orang-orang yang sedang mengelilingi mereka, dia juga merasa muak dengan kepura-puraan ibu dan kakak tirinya itu.
"Hipokrit!" ujar Lea mengatai ibu dan anak.
"Kau mengatai kami, dasar anak kurang ajar," nyonta Anne ingin menyambae tubuh Lea, tapi di tahan oleh Claudia.
Marah dan sedih menjadi satu, lalu Lea memilih berbalik untuk melarikan diri, tetapi sebelum ia sempat berlari jauh, tiba-tiba ia merasa lelah dan lemas. Rasa pusing masih terasa dan dia pun bergumam sambil bersandar di dinding gedung "Bagaimana bisa?"
Hatinya masih tidak percaya jika dia harus meninggalkan semua kehidupan yang dia anggap indah ketika Eddie hadir di dalam kehidupannya, tapi hari ini semua telah usai. Eddie adalah pria pertama yang membuatnya merasakan jatuh dan cinta, tapi sekaligus menjadi pria pertama yang juga mematahkan hatinya sampai terpotek-potek.
Lea sedikit terhuyung, samar-samar dia mendengar ada yang berkata. "Seorang wanita yang bijaksana dapat dihancurkan oleh kebijaksanaannya."
Sebuah suara yang jelas, seperti suara air terjun, terdengar dari balik punggungnya, membuat hatinya merasa menggigil, dan saat berikutnya, dia pingsan dalam pelukan dingin seorang pria.
Lea merasa dikelilingi oleh nafas yang dingin dan aneh, dan penglihatannya berangsur-angsur kabur, dia bergumam, "Lepaskan, lepaskan aku!"
Lea berusaha untuk melepaskan diri dengan sisa-sisa tenaga yang dia miliki. Dia takut jatuh ke dalam perangkap Claudia Atkinson lagi, Dan dia juga tidak ingin Eddie Baker menyentuh tubuhnya.
"Aku akan membawamu ke tempat yang aman," kata pria itu lagi dengan suara yang jernih dan indah, dengan sedikit kesadaran Lea yang masih tersisa, dia membuka kedua matanya lagi dan menyadari jika pria itu ternyata bukanlah Eddie Baker.
"Kau siapa?" gumam terbata pelan Lea lagi, sebelum tidak sadarkan diri secara penuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Khansa Rafani
dia adalah dewa penolong mu Lea. smoga aja ya..
2024-06-26
0
gia nasgia
Claudia layak dapat Oscar karena acting nya
2023-12-23
2
gia nasgia
Dasar rubah 😡
2023-12-23
0