PENGAWAL RASA TUAN MUDA

Lea menatap Sepasang mata yang dalam dan tenang, memberikan kesan kesendirian yang dingin. Di bawah cahaya kuning yang hangat, wajah Will yang tampan dipenuhi dengan keterkejutan dan sedikit kepanikan.

Will berbicara dengan tergesa-gesa sebelum Lea bisa mengeluarkan suaranya lagi untuk menuntut sebuah jawaban, "Nona ini sudah malam, bukankah saatnya kita pulang."

"Eh tapi ... kau belum menjawab pertanyaanku," imbuh Lea.

"Anggap saja aku banyak membaca buku tentang akuntansi, itu bukan sesuatu yang aneh kan, karena hobiku memang membanca," jawab Will.

"Nona bisa memeriksa CV ku, itu tertulis di sana," tambah kata Will lagi.

Mata Lea tertuju pada cangkir cokelat, wajahnya yang malu-malu perlahan-lahan menjadi merah seperti apel. Meskipun will berbicara dengan lembut, tetap saja suaranya selalu seperti magnet ditelinga Lea.

Merasa memang sudah malam, maka Lea pun menutup berkas pekerjaannya dan berkata, "Baiklah, hari ini sampai di saja, terima kasih atas diskusinya."

Lea melangkah keluar dari ruang kerjanya, will memgikutinya berjalan di belakang. Tiba-tiba Lea menghentikan langkah kakinya yang ramping dan proposional itu, dia menoleh kepada pengawalnya itu dan berkata, "Berjalanlah di sampingku."

Will tetap terdiam, lalu Lea berkata lagi, "Anggap saja kita berteman baik sekarang."

"Teman baik itu berjalan saling beriringan, bukan saling membelakangi," ujar Lea sembari mengulurkan tangannya kepada Will.

Bibir Will terangkat tanpa suara saat dia tersenyum. Lalu dia pun melangkah ke sisi Lea dan mereka pun berjalan beriringan.

"Apa kau merasa lapar?" tanya Lea kepada Will.

"Eum ..." jawab singkat Will.

"Jika begitu ayo kita makan malam bersama," ajak Lea dengan suara renyah bersemangat.

Mereka pun melaju ke restoran kesukaan Lea, lebih tepatnya restoran kesukaan ibunya, karena dia mendengar jika ayah dan ibunya ini bertemu di restoran ini lalu saling jatuh cinta.

Tak disangka baru saja masuk ke dalam restoran, mereka sudah bertemu dengan Claudia dan Eddie. Terlihat kesedihan lagi di kedua mata Lea. Dua tahun yang lalu, dia telah bertunangan dengan Eddie Baker, seorang pria yang berasal dari keluarga berada. Bahkan saat itu ada beberapa wanita yang iri dengan pertunangan mereka. Lea juga sempat berpikir bahwa ia adalah wanita yang paling bahagia dan paling beruntung di dunia.

Sejak ia bertemu dengan Eddie, sebuah benih cinta telah tertanam di dalam hatinya. Demi bisa setara dengan Eddie, bahkan dia telah bekerja keras untuk meningkatkan kualitas dirinya selama dua tahun terakhir.

Lea selalu merasa bahwa mereka berasal dari dua dunia yang berbeda. Itu seperti mimpi ketika dia bertunangan dengan Eddie Baker. Namun, dia tidak yakin apakah waktu itu, dia sedang diberkati oleh Tuhan atau apakah Tuhan sedang bermain-main dengannya.

Sebelum Lea bisa memahami situasinya, Claudia sudah lebih dulu memprovokasi nya, "Wah, lihat siapa ini. Kebetulan sekali kita bertemu di sini," ujar Claudia seraya merangkulkan tanganya ke lengan Eddie Baker.

"Apa kau juga mau makan malam di sini?" tanya Claudia.

Lea mengangguk tanpa mengeluarkan suara, "Apa kau keberatan jika aku mengajak adik ku ini untuk makan malam bersama?" tanya Claudia kepada Eddie.

Will mengaitkan kelingkingnya pada kelingking Lea, tanpa di duga Lea menyambut tautan kelingking Will Armstrong.

Edia mengerutkan alisnya ketika melihat ini, dia pun memasukan tanganya ke saku celana panjangnya, dengan sedikit tersenyum sarkas, sambil bergumam dalam hati, "Hah! Wanita ini ternyata rubah licik juga. Cepat sekali mencari ganti pria."

Eddie pun menjawab, "Aku tidak berkeberatan,"

"Jika begitu, ayo kita masuk," ajak Claudia.

Pada saat ini Will berkata, "Maaf, Nona kami tidak bisa bergabung untuk makan malam bersama."

Eddie menoleh dan berkata, "Apa kau ini adalah pacarnya, mengapa kau yang bicara atas namanya?"

Lea tidak ingin membuang tenaga untuk sebuah pertengkaran tiada guna, maka dia pun memyelak perdebatan kedua pria tampan itu.

"Cukup ..." ujar Lea dengan nada sedikit meninggi.

"Kalian berdua makan saja, kami tiba-tiba tidak lapar," ujar Lea lagi.

"Tiba-tiba saja aku mencium bau busuk dan melihat banyak lalat di sini," ujar Provokasi Lea.

Berdiri di samping Eddie, Claudia Atkinson meraung marah, "Dasar j*lang, apa yang kau katakan tadi?"

"Ya hanya lalat yang menyukai sampah!" Jawab sarkas Lea seraya merangkul Will untuk bergegas pergi dari sana.

Lea masuk ke dalam mobil dan membantingnya, "Buat kesal saja!"

"Apa masih mau makan, apa sebaiknya kita pulang saja ke rumah?" tanya Will.

Lea memilih pulang, tapi tiba-tiba perutnya berbunyi, mengeluarkan suara pertanda jima dia sudah sangat lapar. Will menepikan mobilnya ke salah satu cafe and resto. Will membuka kaca jendelanya seraya berkata, "Sepertinya makan di sini enak."

Lea memperhatikan cafe and resto tersebut, lalu dia pun turun dan ikut masuk ke dalam. Di sini hanya ada menu burger keju dan kentang goreng serta minuman bersoda.

Mereka makan malam ala koboi dengan saling berbincang, "Kau anak ke berapa?" tanya Lea seraya memasukan kentang goreng ke mulutnya.

"Anak pertama," jawab singkat Will.

"Apa punya adik?" tanya Lea lagi, seraya menyesap cola-nya.

"Ada," jawab singkat Will lagi.

"Berapa?" Tanya Lea.

"Banyak," ujar Will.

"Wah, pantas saja kau harus bekerja keras bagai kuda," imbuh Lea lagi dengan sedikit tertawa.

Will melihat jam di tangannya lalu dia berkata, "Ayo kita pulang, Nyonya Atkinson pasti akan khawatir jika kita belum pulang."

Lea pun bangkit berdiri, mereka pun menuju ke rumah tua. Begitu sampai di rumah, betul saja Nenek Atkinson tengah menunggu keduanya datang.

"Mengapa pulang malam sekali?" tanya Nenek Atkinson.

"Nenek, ini baru jam 10 malam lho," jawab Lea sembari memeluk neneknya itu.

"Kau ini masih kecil, ingat bahaya selalu mengintaimu," nasihat Nenek atkinson lagi.

"Iya Nek, iya. Lain kali aku tidak akan nakal lagi," ujar Lea sembari mencium Nenek Atkinson.

Setelah bercengkrama dengan Neneknya, Lea pun pergi ke kamarnya. Meletakan tas nya di sofa, lalu merebahkan diri juga di sofa. Lea masih memikirkan jika Will memiliki pemikaran yang tidak sederhana.

"Hmm ... seharusnya dia benar-bemar menjadi Tuan Muda," pikir lucunya lagi, karena dipandang dari berbagai sudut, Will terlihat seperti pengawal rasa tuan muda.

Jika Lea masih memikirkan tentang diskusi sore tadi, maka Will malam ini pergi keluar untuk mengurus beberapa urusannya. Will mengendarai motornya, menembus kegelapan malam. Seseorang telah menunggu kedatangannya.

Tengah malam Lea terbangun, dia sempat melihat Will, ingin menyusul tapi malah Will sudah melesat kencang dengan motor tua nya itu. Lea tertegun sesaat lalu bergumam, "Apa dia mau menemui pacarnya?"

Terpopuler

Comments

Khansa Rafani

Khansa Rafani

will pergi keluar bukan ketemu pacar, Lea. jangan berprasangka ya. hehe

2024-06-26

0

gia nasgia

gia nasgia

Claudia dan Eddie memang cocok sama "licik

2023-12-23

0

Tika

Tika

ntar eddie nyesel tuh...
hayooo...lea udah mulai ada rasa🤭

2023-04-03

3

lihat semua
Episodes
1 USAI DI SINI
2 KAU SIAPA?
3 SUSU ALMOND
4 MARGIN
5 PENGAWAL RASA TUAN MUDA
6 SAMPAH DAN LALAT
7 PRIORITAS
8 PENGUMUMAN
9 JUNO JIRO
10 APA KAU PUNYA PACAR?
11 ANTING KUPU-KUPU
12 TEMPO DULU
13 DEAR ALL
14 WILL ARMSTRONG
15 KOMPETISI BISNIS
16 STRATEGI JITU
17 SAUS ALFREDO
18 KULIAH BISNIS
19 DIPAKSA MENIKAH
20 AKU BERSEDIA
21 SALING MEMUNGGUNGI
22 O RUPIAH
23 KAU BERANI MENIKAHI CUCU-KU
24 AKU KASIH TAHU YA!
25 JATUH CINTA DENGANMU ADALAH PILIHANKU
26 WILL
27 3,2,1
28 LYRA HANKS
29 CUCI PIRING YANG BERSIH YA!
30 GUA KUNTI
31 WAW, SO SWEET!
32 RENDANG
33 KAMAR MISTIS
34 LEA ATKINSON
35 ELANG JAWA
36 BERLIAN
37 SEPOTONG HATI
38 RAMBUT YANG BASAH
39 PIZZA, SEAFOOD, ES KRIM
40 MAKNA CINTA
41 KESEMPATAN KEDUA
42 SEMUA HANYA DEMI GADIS ITU
43 PENGIKUT
44 RESMI BERPACARAN
45 PEGASUS
46 VIRAL
47 KAU CANTIK SEKALI
48 TABIB SU AKAN DATANG
49 PENGUMUMAN
50 RUMOR
51 BOS BESAR!
52 TAGIHAN
53 DAFTAR DOSA
54 HELLIOS
55 TUDAK BERGUNA LAGI
56 MAU PERGI KE MANA?
57 ABE FOSTER
58 PRAHA
59 CHIP DIBAWAH KULIT
60 ARCADA 0001
61 KUNCI KEKAYAAN
62 NYONYA MO
63 SETENGAH PENYIHIR
64 KALENDER PERSEMBAHAN
65 ALIBI
66 DUA MENARA
67 PAGE FB AUTHOR
68 EMPAT KLAN
69 BARANG TIDAK BERGUNA
70 HUNGGARIA
71 APAKAH INI BENAR-BENAR TERJADI?
72 MENYALAKAN API
73 MENANGKAPNYA
74 BAWANG BOMBAY
75 SI KUPU-KUPU
Episodes

Updated 75 Episodes

1
USAI DI SINI
2
KAU SIAPA?
3
SUSU ALMOND
4
MARGIN
5
PENGAWAL RASA TUAN MUDA
6
SAMPAH DAN LALAT
7
PRIORITAS
8
PENGUMUMAN
9
JUNO JIRO
10
APA KAU PUNYA PACAR?
11
ANTING KUPU-KUPU
12
TEMPO DULU
13
DEAR ALL
14
WILL ARMSTRONG
15
KOMPETISI BISNIS
16
STRATEGI JITU
17
SAUS ALFREDO
18
KULIAH BISNIS
19
DIPAKSA MENIKAH
20
AKU BERSEDIA
21
SALING MEMUNGGUNGI
22
O RUPIAH
23
KAU BERANI MENIKAHI CUCU-KU
24
AKU KASIH TAHU YA!
25
JATUH CINTA DENGANMU ADALAH PILIHANKU
26
WILL
27
3,2,1
28
LYRA HANKS
29
CUCI PIRING YANG BERSIH YA!
30
GUA KUNTI
31
WAW, SO SWEET!
32
RENDANG
33
KAMAR MISTIS
34
LEA ATKINSON
35
ELANG JAWA
36
BERLIAN
37
SEPOTONG HATI
38
RAMBUT YANG BASAH
39
PIZZA, SEAFOOD, ES KRIM
40
MAKNA CINTA
41
KESEMPATAN KEDUA
42
SEMUA HANYA DEMI GADIS ITU
43
PENGIKUT
44
RESMI BERPACARAN
45
PEGASUS
46
VIRAL
47
KAU CANTIK SEKALI
48
TABIB SU AKAN DATANG
49
PENGUMUMAN
50
RUMOR
51
BOS BESAR!
52
TAGIHAN
53
DAFTAR DOSA
54
HELLIOS
55
TUDAK BERGUNA LAGI
56
MAU PERGI KE MANA?
57
ABE FOSTER
58
PRAHA
59
CHIP DIBAWAH KULIT
60
ARCADA 0001
61
KUNCI KEKAYAAN
62
NYONYA MO
63
SETENGAH PENYIHIR
64
KALENDER PERSEMBAHAN
65
ALIBI
66
DUA MENARA
67
PAGE FB AUTHOR
68
EMPAT KLAN
69
BARANG TIDAK BERGUNA
70
HUNGGARIA
71
APAKAH INI BENAR-BENAR TERJADI?
72
MENYALAKAN API
73
MENANGKAPNYA
74
BAWANG BOMBAY
75
SI KUPU-KUPU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!