Bab 5. Ancaman Kades

"Tuh ada yang nanyain. Ada apa sih?" Bu Windi risih juga belum tahu permasalahannya.

"Siapa sih? Orang mau tidur jam segini nanya-nanya?" sungut Darpin, seraya keluar kamar dan ke teras rumah.

Ternyata di sana sudah ada Rama, Wati, Warya, dan Anwar. Darpin hapal semuanya karena masih satu desa dan mereka tetangganya Wiwi.

Melihat kedatangan mereka, Darpin terkejut. Pun dengan Rama, sama terkejutnya.

"Kok si Darpin ada di rumah? Kalau begitu, siapa yang menculik Wiwi. Kata Wati yang menculik Wiwi empat orang?" gumam batin Rama bingung.

"Mau apa kalian?" sungut Darpin.

"Eu, emh, eu....gini Gan Darpin," Rama bicara agak terbata-bata, takut salah. Ia ingat nasihat bapaknya yang mewanti-wanti jangan sampai berbuat yang menyebabkan dia kehilangan pekerjaan gegara ada urusan dengan Darpin.

"Ngomong yang jelas, jangan mbalelo gitu kamu Rama!" bentak Darpin kesal.

"Wi, Wiwi, Wiwi...." kata Rama lagi.

"Wiwi hilang ada yang menculik!" kata Wati menjelaskan, kesal saja ingin segera melihat reaksi Darpin.

"Hah, Wiwi hilang? Lalu mengapa nanyain aku? Emang apa urusannya dengan aku?" kata Darpin makin marah, sejenak matanya melirik Warya yang tengah mengepal-ngepal tinju.

"Rasain lu Warya!" benak Darpin.

"Ya, barangkali aja Gan Darpin tahu," kata Rama.

"Maksudmu menuduh anakku menculik adikmu, hah?" kata Pak Danu dan plak, plak, plak menampar pipi Rama hingga terjengkang.

"Ya, apa lagi kalau bukan menuduhku Pak. Bajingan lu! Dari tadi juga gue di rumah!" ucap Darpin lagi seraya mau menambah Rama dengan tonjokan kerasnya, namun segera ditahan Rama.

"Ya, ya, udah kalau tidak tahu tak apa-apa. Kami permisi..." kata Rama lalu mengajak kawan-kawannya pergi.

Namun langkahnya terheti karena Kades Danu memanggilnya.

"Hai anak orang miskin! Bilang sama si Muslih dan Si Ratih, mulai besok tidak usah kerja lagi di ladangku. Dan utangnya sebesar lima juta harus dibayar besok juga, kalau tidak........jangan menyesal kamu!" ancam Pak Kades.

"Lho kenapa Pak Kades? Urusan kami tidak ada sangkut pautnya dengan orangtua kami. Mohon Pak Kades tidak melakukan itu...." Rama menangkupkan kedua telapak tangannya.

"Tidak bisa! Kamu sudah membuat hatiku tersinggung! Harus diterima akibatnya. Sekali lagi awas utang orangtuamu harus dibayar besok!" kata Kades Danu lalu menutup pintu rumah dengan bunyi keras.

Rama dan kawan-kawan akhirnya meninggalkan rumah Kades Danu dengan hati kecewa.

Di tengah jalan Rama menyuruh Warya menghentikan sepeda motornya, diikuti oleh Anwar yang membonceng Wati.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang. Wiwi belum ketemu, Si Darpin ternyata ada di rumah. Lalu siapa yang menculik Wiwi. Kades Danu mengancam orangtuaku harus membayar lunas utang lima juta besok," lirih Rama benar-benar masalah yang tengah dihadapinya membuat sesak dadanya.

"Tenang Kak Rama. Jangan merasa sendiri, ada kami," kata Warya menguatkan hati calon kakak iparnya.

"Iya Kak, aku pun siap membantu meski harus bertaruh nyawa," kata Anwar membesarkan hati Rama.

"Oke, oke, terima kasih atas bantuannya War, dan kamu Anwar."

Hanya itu yang bisa diungkapkan Rama. Padahal ia ingin mendengar segera apa yang akan dilakukan Warya dan Anwar tentang masalah yang tengah dihadapinya yang begitu mendesak, mencari Wiwi dan menolong orangtuanya.

"Tentang utang Bapak kepada Kades Danu, jangan dipikirkan. Besok, aku akan bawa uang sejumlah yang diminta Kades Danu. Dan jika benar-benar memaksa, besok juga akan dibayar," kata Warya.

"Benarkah War?"

"Insyaallah. Ini demi menolong sesama, bukan semata-mata karena aku kekasih Wiwi Kak."

"Ya, ya, aku mengerti War. Insyaallah kalau aku ada rezeki kelak, uang itu akan kuganti," ujar Rama berkaca-kaca.

"Terima kasih Kak Warya," giliran Wati yang merasa terharu.

"Lalu, siapa yang menculik Wiwi dan ke mana kita harus mencari?"

"Menurut saya Kak Rama. Tetap yang berbuat ulah si Darpin. Bisa saja dia berada di rumah sengaja untuk membuat alibi sehingga orang tidak mencurigainya," kata Anwar.

"Benar Kak Rama, pasti itu akal-akalan si Darpin. Makanya kita jangan terkecoh dengan ulahnya."

"Benar katamu Wat. Lalu kamu ingat tidak mobil apa yang saat itu digunakan penculik?" tanya Rama mencari-cari celah penyelidikan kayak serse aja.

"Mobil apa ya? Kayaknya mobil jeep, Kak."

"Itu kan mobil yang suka dipakai si Darpin?"

"Ya, ya, sudah ada petunjuk. Kita akan terus lakukan penyelidikan sampai si Darpin mengaku," kata Rama lagi.

"Nah, sekarang sudah tengah malam. Ayo kita pullang aja. Besok kita begerak lagi dan kalau memang Dek Warya ada uang, dan Kades Danu datang ke rumahku, siap-siap aja ya!"

"Beres Kak Rama. Insyaallah Bapak saya akan membantu."

Lantas mereka meninggalkan tempat itu dengan menaiki sepeda motor. Semuanya tiba ke rumah Pak Muslih. Dari sana Warya dan Anwar pulang ke rumah masing-masing.

Ternyata Pak Muslih dan Bu Ratih belum pada tidur. Bu Ratih tampak menangis sambil meratapi Wiwi.

"Bagaimana? Apakah ketemu Wiwi?" Berondong Pak Muslih.

Rama geleng kepala. Maka Pecahlah tangis Bu Ratih. Lalu Wati mendekati sang ibu, sambil mengusap-usap punggungnya.

"Udahlah Bu istirahat aja dulu. Kali ini kami belum behasil mencari Kak Wiwi, besok akan dilanjutkan, mohon doanya saja," kata Wati menghibur hati sang ibu.

"Barusan dari mana saja kalian?" tanya Pak Muslih ingin tahu mengapa Wiwi belum ditemukan.

Maka, Rama pun menerangkan apa yang telah dikerjakannya ke rumah Kades Danu, termasuk ancaman Kades Danu bahwa mulai besok bapaknya harus berhenti bekerja dan melunasi utangnya Rp 5 juta.

Bukan apa-apa Rama bicara terus terang, agar bapaknya tahu lebih cepat dan harus menerima kenyataan yang terjadi.

"Bapak harus kerja di mana dan membayar utang besok dengan apa Ram? Bapak 'kan udah bilang kamu harus hati-hati. Kalau sudah begini ....." Pak Muslih tak melanjutkan kata-katanya, air matanya nyaris saja menetes.

"Pak, Bapak tidak sendiri. Ada Rama, ada Wati, ada Warya, ada Anwar yang siap membantu. Bapak jangan pikirkan lagi tentang pekerjaan, kalau disuruh berhenti ya berhentilah, mugkin bisa bekerja di orang lain. Kalau tidak bekerja pun insyaallah kami, anak-anak Bapak takkan membiarkan orangtuanya kelaparan!" ucap Rama panjang lebar agar orangtuanya tegar.

"Uang untuk membayar utang, Ram? Emang kamu punya?" tanya Pak Muslih lagi makin gusar.

"Aku sih enggak punya Pak. Tapi insyaallah Warya bersedia membantu," ucap Rama membuat hati Pak Muslih sedikit tenang.

"Uang pinjaman?" Pak Muslih ingin lebih jelas lagi.

"Tidak tahu Pak, entah mengasih entah meminjamkan. Tapi apa pun itu, tadi Rama udah bilang ke Warya kalau aku ada rezeki kapan-kapan uang itu akan dikembalikan..." kata Rama membuat hati Pak Muslih sedikit tenteram.

Dia pun berdoa semoga besok apa yang dikatakan anaknya itu menjadi kenyataan.

"Ya udah Pak, Bu, ayo tidur daripada sakit. Besok kami akan bergerak lagi," kata Rama.

Pak Muslih dan istrinya pun beranjak ke peraduan meski membawa hati gundah gulana mengingat nasib anak gadisnya belum diketahui nasibnya apakah masih hidup atau bagaimana.

Wati pun ngeloyor ke kamarnya. Seperti kedua orangtuanya, Wati pun masih memikirkan nasib sang kakak. Dia menyesal mengajak kakaknya ke warung malam-malam.

Hanya Rama yang masih duduk di atas kursi, dia belum ditegur kantuk terpengaruh kecamuk batin antara dendam kepada Darpin dan keadaan keluarganya yang harus menggantungkan nasib kepada Kades Danu yang ternyata anaknya membuat susah.

Rama bergegas ke ******. Bersih-bersih tubuh. Tadinya mau sekalian mandi, tetapi ingat kurang baik mandi malam-malam.

Dia pun mengambil air wudu saja, ia ingat belum salat isya. Sesudah wudu, Rama keluar dari ****** dan lalu ke kamarnya, mengambil sajadah, ganti pakaian , lalu salat isya dengan khusuknya menghadap Sang Khalik.

(Bersambung)

Episodes
1 Bab 1. Bikin Gara-gara
2 Bab 2. Rencana Jahat
3 Bab 3. Aksi Dimulai
4 Bab 4. Mendatangi Kades
5 Bab 5. Ancaman Kades
6 Bab 6. Diludahi
7 Bab 7. Darpin Mabuk
8 Bab 8. Dinodai
9 Bab 9. Ditagih Utang
10 Bab 10. Ada Penampakan
11 Bab 11. Nyi Ratu Mayanggeni
12 Bab 12. Mendatangi Gudang
13 Bab 13. Ditemukan
14 Bab 14. Didatangi Kades
15 Bab 15. Pov (Kades) Ada Penampakan di Pemakaman
16 Bab 16. Terpaksa Menunggu Gelap
17 Bab 17. Baju dan Celana Jadi Bukti
18 Bab 18. Ketukan Misterius
19 Bab 19. Diancam
20 Bab 20. Wanted
21 Bab 21. Penampakan Siang Hari
22 Bab 22. Dipanggil Suara Misterius
23 Bab 23. Bertemu Teman
24 Bab 24. Demi Sebuah Ambisi
25 Bab 25. Azimat Paket Komplet
26 Bab 26. Diakui Keturunan Embah Sawi
27 Bab 27. Batin Hitam
28 Bab 28. Perkelahian Empat Sekawan
29 Bab 29. Curhat Penampakan Wiwi
30 Bab 30. Cerita Anggraeni dan Sarkawi
31 Bab 31. Benih-benih Cinta
32 Bab 32. (PoV Warya) - Ikrar Kesetiaan
33 Bab 33. (PoV Warya) - Perempuan Idaman
34 Bab 34. (PoV Warya) Amanat Almarhumah
35 Bab 35. (PoV Warya) - Membicarakan Bulan Ramadan
36 Bab 36. (PoV Warya) - Mau Dijodohkan
37 Bab 37. (PoV Warya) - Mengejar Anjing
38 Bab 38. Arwah Penasaran
39 Bab 39. Ultimatum Bu Tita dan Raker para Jin
40 Bab 40. Dihadang Pocong
41 Bab 41. Mayanggeni Temui Bu Tita
42 Bab 42. Pencuri di Bulan Suci
43 Bab 43. (PoV Rama) - Ketiduran
44 Bab 44. (PoV Rama) - Pinjam Uang
45 Bab 45. (PoV Wati) - Menjual Kalung
46 Bab 46. (PoV Wati) - Ojek Gadungan
47 Bab 47. (PoV Wati) - Dibawa ke Embah Sawi
48 Bab 48. (Pov Rama) - Mencari
49 Bab 49. (PoV Rama) - Tangis Imas pun Pecah
50 Bab 50. Melacak Jejak di Kota Kecamatan
51 Bab 51. Penculik Buka Suara
52 Bab 52. Bersua Darpin Cees
53 Bab 53. Tewas
54 Bab 54. Babi Hutan Misterius
55 Bab 55. Kehilangan Jejak
56 Bab 56. Terkuaknya Sang Babi Misterius
57 Bab 57. Dibuang ke Jurang
58 Bab 58. Tragedi 'Pusaka' Si Embah
59 Bab 59. Imas dan Iis Diperingati
60 Bab 60. Siasat Jahat Kades Danu terhadap Imas dan Iis
61 Bab 61. Imas dan Iis Dibius
62 Bab 62. Melarikan Diri
63 Bab 63. Kena Perangkap
64 Bab 64. Mesin Mobil Tak Bisa Dihidupkan
65 Bab 65. Kemarahan Tanu Anaknya Hilang
66 Bab 66. Menuduh Rama & Gadis Mirip Wiwi
67 Bab 67. Warya Kagumi Triana
68 Bab 68. Didatangi Polisi
69 Bab 69. Tercium Ada Kebohongan
70 Bab 70. Kabur Membawa Pistol
71 Bab 71. Misi Baru Kades Danu
72 Bab 72. Lagi, Seorang Gadis Berhasil Diculik
73 Bab 73. Tanu Merasa Ditipu
74 Bab 74. Nasib Tragis Tarso dan Sukinah
75 Bab 75. Melihat Para Gadis yang Disekap
76 Bab 76. Tanu Meregang Nyawa
77 Bab 77. Iis Histeris Melihat Bapaknya Tewas Bersimbah Darah
78 Bab 78. Warya Dituding Penyebab Gadis Hilang
79 Bab 79. Ancang-ancang Menyerang
80 Bab 80. Ludes Terbakar
81 Bab 81. Balas Dendam Dimulai
82 Bab 82. Imas vs Beni Codet
83 Bab 83. Si Beni dan si Gono Pamit dari Muka Bumi
84 Bab 84. Ketika 'Burung' Si Darpin Kena Terjang
85 Bab 85. Si Darpin Merengek Minta Ampun
86 Bab 86. Sodom Tewas, Danu Mengajak Damai Sang Istri
87 Bab 87. Tak Ada yang Menangisi
88 Bab 88. Sawi pun Tewas Dikapak Bi Utih
89 Bab 89. Meski Terlambat Datang Aparat
90 Bab 90. Ada Hikmah di Balik Aksi Penculikan
91 Bab 91. Pantun dalam Hati
92 Bab 92. Wejangan Ustaz Hamid dan Amuk Warga
93 Bab 93. Pertemuan 'Sersan' dan Rencana Syukuran
94 Bab 94. Geladi Resik di Pelaminan & Syukuran yang Mengharukan
95 Bab 95. Yang Cemburu kepada Si Embah
96 Bab 96. Jeritan Imas di Rumah Bu Windi
97 Bab 97. Misteri di Rumah Bu Windi
98 Bab 98. (PoV Bu Windi) - Dia Datang Menyerang
99 Bab 99. (PoV Bi Utih) - Kapak Berdarah di Gedung Tua
100 Bab 100. (PoV Bi Utih) - Satu Malam 3 Kali Jeritan
101 Bab 101. (PoV Imas) - Sepotong Tangan Gentayangan
102 Bab 102. (PoV Imas) - Kedua Tangan Terlepas
103 Bab 103. Menyerupai Ustaz
104 Bab 104. Kamar Rahasia
105 Bab 105. Dibakar dan Dikubur
106 Bab 106. Reunian di Tukang Bakso
107 Bab 107. Tukang Bakso Penampakan
108 Bab 108. Dia Merestui
109 Bab 109. (PoV Warya) - Tepergok Lagi Berdekapan
110 Bab 110. (PoV Ira) - Sebal Melihat yang Berdekapan
111 Bab 111. (PoV Ira) - Berakhir dengan Perdamaian
112 Bab 112. Enam Bulan Kemudian
113 Bab 113. Ustaz juga Manusia
114 Bab 114. Umi Utih dan Warya Didatangi Kembali Penampakan Wiwi
115 Bab 115. Ending
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1. Bikin Gara-gara
2
Bab 2. Rencana Jahat
3
Bab 3. Aksi Dimulai
4
Bab 4. Mendatangi Kades
5
Bab 5. Ancaman Kades
6
Bab 6. Diludahi
7
Bab 7. Darpin Mabuk
8
Bab 8. Dinodai
9
Bab 9. Ditagih Utang
10
Bab 10. Ada Penampakan
11
Bab 11. Nyi Ratu Mayanggeni
12
Bab 12. Mendatangi Gudang
13
Bab 13. Ditemukan
14
Bab 14. Didatangi Kades
15
Bab 15. Pov (Kades) Ada Penampakan di Pemakaman
16
Bab 16. Terpaksa Menunggu Gelap
17
Bab 17. Baju dan Celana Jadi Bukti
18
Bab 18. Ketukan Misterius
19
Bab 19. Diancam
20
Bab 20. Wanted
21
Bab 21. Penampakan Siang Hari
22
Bab 22. Dipanggil Suara Misterius
23
Bab 23. Bertemu Teman
24
Bab 24. Demi Sebuah Ambisi
25
Bab 25. Azimat Paket Komplet
26
Bab 26. Diakui Keturunan Embah Sawi
27
Bab 27. Batin Hitam
28
Bab 28. Perkelahian Empat Sekawan
29
Bab 29. Curhat Penampakan Wiwi
30
Bab 30. Cerita Anggraeni dan Sarkawi
31
Bab 31. Benih-benih Cinta
32
Bab 32. (PoV Warya) - Ikrar Kesetiaan
33
Bab 33. (PoV Warya) - Perempuan Idaman
34
Bab 34. (PoV Warya) Amanat Almarhumah
35
Bab 35. (PoV Warya) - Membicarakan Bulan Ramadan
36
Bab 36. (PoV Warya) - Mau Dijodohkan
37
Bab 37. (PoV Warya) - Mengejar Anjing
38
Bab 38. Arwah Penasaran
39
Bab 39. Ultimatum Bu Tita dan Raker para Jin
40
Bab 40. Dihadang Pocong
41
Bab 41. Mayanggeni Temui Bu Tita
42
Bab 42. Pencuri di Bulan Suci
43
Bab 43. (PoV Rama) - Ketiduran
44
Bab 44. (PoV Rama) - Pinjam Uang
45
Bab 45. (PoV Wati) - Menjual Kalung
46
Bab 46. (PoV Wati) - Ojek Gadungan
47
Bab 47. (PoV Wati) - Dibawa ke Embah Sawi
48
Bab 48. (Pov Rama) - Mencari
49
Bab 49. (PoV Rama) - Tangis Imas pun Pecah
50
Bab 50. Melacak Jejak di Kota Kecamatan
51
Bab 51. Penculik Buka Suara
52
Bab 52. Bersua Darpin Cees
53
Bab 53. Tewas
54
Bab 54. Babi Hutan Misterius
55
Bab 55. Kehilangan Jejak
56
Bab 56. Terkuaknya Sang Babi Misterius
57
Bab 57. Dibuang ke Jurang
58
Bab 58. Tragedi 'Pusaka' Si Embah
59
Bab 59. Imas dan Iis Diperingati
60
Bab 60. Siasat Jahat Kades Danu terhadap Imas dan Iis
61
Bab 61. Imas dan Iis Dibius
62
Bab 62. Melarikan Diri
63
Bab 63. Kena Perangkap
64
Bab 64. Mesin Mobil Tak Bisa Dihidupkan
65
Bab 65. Kemarahan Tanu Anaknya Hilang
66
Bab 66. Menuduh Rama & Gadis Mirip Wiwi
67
Bab 67. Warya Kagumi Triana
68
Bab 68. Didatangi Polisi
69
Bab 69. Tercium Ada Kebohongan
70
Bab 70. Kabur Membawa Pistol
71
Bab 71. Misi Baru Kades Danu
72
Bab 72. Lagi, Seorang Gadis Berhasil Diculik
73
Bab 73. Tanu Merasa Ditipu
74
Bab 74. Nasib Tragis Tarso dan Sukinah
75
Bab 75. Melihat Para Gadis yang Disekap
76
Bab 76. Tanu Meregang Nyawa
77
Bab 77. Iis Histeris Melihat Bapaknya Tewas Bersimbah Darah
78
Bab 78. Warya Dituding Penyebab Gadis Hilang
79
Bab 79. Ancang-ancang Menyerang
80
Bab 80. Ludes Terbakar
81
Bab 81. Balas Dendam Dimulai
82
Bab 82. Imas vs Beni Codet
83
Bab 83. Si Beni dan si Gono Pamit dari Muka Bumi
84
Bab 84. Ketika 'Burung' Si Darpin Kena Terjang
85
Bab 85. Si Darpin Merengek Minta Ampun
86
Bab 86. Sodom Tewas, Danu Mengajak Damai Sang Istri
87
Bab 87. Tak Ada yang Menangisi
88
Bab 88. Sawi pun Tewas Dikapak Bi Utih
89
Bab 89. Meski Terlambat Datang Aparat
90
Bab 90. Ada Hikmah di Balik Aksi Penculikan
91
Bab 91. Pantun dalam Hati
92
Bab 92. Wejangan Ustaz Hamid dan Amuk Warga
93
Bab 93. Pertemuan 'Sersan' dan Rencana Syukuran
94
Bab 94. Geladi Resik di Pelaminan & Syukuran yang Mengharukan
95
Bab 95. Yang Cemburu kepada Si Embah
96
Bab 96. Jeritan Imas di Rumah Bu Windi
97
Bab 97. Misteri di Rumah Bu Windi
98
Bab 98. (PoV Bu Windi) - Dia Datang Menyerang
99
Bab 99. (PoV Bi Utih) - Kapak Berdarah di Gedung Tua
100
Bab 100. (PoV Bi Utih) - Satu Malam 3 Kali Jeritan
101
Bab 101. (PoV Imas) - Sepotong Tangan Gentayangan
102
Bab 102. (PoV Imas) - Kedua Tangan Terlepas
103
Bab 103. Menyerupai Ustaz
104
Bab 104. Kamar Rahasia
105
Bab 105. Dibakar dan Dikubur
106
Bab 106. Reunian di Tukang Bakso
107
Bab 107. Tukang Bakso Penampakan
108
Bab 108. Dia Merestui
109
Bab 109. (PoV Warya) - Tepergok Lagi Berdekapan
110
Bab 110. (PoV Ira) - Sebal Melihat yang Berdekapan
111
Bab 111. (PoV Ira) - Berakhir dengan Perdamaian
112
Bab 112. Enam Bulan Kemudian
113
Bab 113. Ustaz juga Manusia
114
Bab 114. Umi Utih dan Warya Didatangi Kembali Penampakan Wiwi
115
Bab 115. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!