Draft

Dari kejauhan Mona sudah mengenali siapa anak kecil yang berdiri di pagar rumahnya,siapa lagi kalo bukan Tia.

"Tante.aku minta uang dong,"Tia mengadahkan tangannya pada Mona.

Meskipun kesal Mona meraba saku kantong bajunya"Nih,Tante.cuman ada segini,"

"Aku nggak mau lima ribu,Tan.tapi sepuluh ribu buat beli bakso."

"Tia,lima ribu kan juga dapat."

"Aku tetap nggak mau lima ribu,Tante tambahan dong."

"Sabar-sabar,kalo nggak ingat dia ini anak kecil udah aku hajar dari tadi."batin Mona.

"Kalo nggak mau yaudah,udah di kasih segini kok malah ngelunjak."

"Dasar pelit,pantas aja sampe sekarang Tante belum punya.dasar Tante mandul."ucap Tia.

"Dasar bocah s*tan,pergi pulang sana!jangan pernah kamu datang lagi ke rumah,Tante."ucap Mona melotot.

"Dinda,sini sebentar.ini buat kamu jajan."

"Wah,makasih banyak ya.Tante.aku bisa beli bakso sisahnya aku tabung."ucap bocah tersebut girang.

"Sama-sama sayang,udah buruan sana beli baksonya.entar keburu habis lagi."ucap Mona.

Bocah tersebut pun pergi,dan Mona juga langsung masuk ke dalam rumahnya tampa memperdulikan Tia yang menangis keras.

Mona pun segera membersihkan ayam yang ia beli tadi sebelum orang yang akan bekerja di rumahnya datang.

Tia masih menangis hingga sampe rumahnya"Tia,kamu kenapa lagi sih?"omel Tika.

"Tante pelit,Ma.masa' aku minta duit sepuluh ribu malah di kasih lima ribu."Tia pun cerita soal kejadian tadi.

"Emang benar-benar ya si Mona itu.kamu nggak salah kok ngomong seperti itu,sekarang kamu nggak usah nangis lagi.nih Mama kasih uang buat jajan."

"Hore,kalo gitu aku kesana dulu ya,Ma.mau beli bakso."ucap Tia berlari.

"Ma,Papa minta uang dong.mulut udah sepat bangat karna belum merokok dari tadi."

"Ya ampun,Pa.kamu itu jangan terlalu boros dong,kita sekarang harus hemat.kamu tau sendiri kan?semenjak Mona larang kita buat ngambil makanan di rumahnya pengeluaran kita semakin bertambah."

"Ya elah,kan Mama tinggal minta lagi aja sama Dani.ingat Ma,gaji Dani itu besar jadi buat apa pusing-pusing mikirin itu."

"Papa benar juga ya,akibat pusing mikirin kelakuan si Mona.Mama jadi nggak kepikiran sampe sana,yaudah nih uangnya."Tika membrikan suaminya sebesar dua puluh ribu.

"Yaudah,kalo gitu Papa mau ke warung dulu."

"Iya,tapi habis beli rokok langsung pulang,sekalian ajak Tia juga."

Di rumah Mona ia sedang menjelaskan apa saja tugas yang harus di kerjaan Artnya.

"Sudah paham kan,Bik?"

"Sudah Nyonya!"

"Nggak usah panggil Nyonya segala,Bik.panggil nama aku aja biar lebih enak."Mona risih mendengarnya.

"Ya nggak sopan dong,kalo gitu.Bibik panggil Neng aja gimana?"

"Nah,itu lebih baik."

"Yuk,mending sekarang kita makan dulu.kebetulan aku udah selesai masak."

"Jadi nggak enak nih,masa' baru sampe langsung makan bukannya kerja."

"Nggak papa kali,Bik.perut itu lebih penting kalo soal kerjaan bisa nanti,kan kesehatan nomor satu."

Di rumah Wina,mereka sedang beres-beres karna besok pagi mereka harus berangkat ke kota karna Dani harus bekerja.

"Ingat pesan Ibu,Win.jangan kami dengar lagi kamu buat ulah di sana,karna jika itu sampe terjadi,Ibu tidak akan sudi lagi menganggap mu sebagai anak.hormati suami dan jaga mertua mu dengan baik."pesan bu Sri.

"Dan untu kamu,Dan.tolong jaga anak Ibu dengan baik,jika dia berulah jangan takut untuk menegurnya ataupun menasehati dia.sekarang tanggung jawab kami sudah beralih sama kamu,jadi jangan pernah kamu kecewain kami lagi."

"Baik,Bu.semua nasehat Ibu dan Bapak pasti akan aku laksanakan."ucap Dani.

"Bagus,kalo gitu lebih baik sekarang kalian istirahat aja.biar besok bisa bangun cepat."

"Mas,kalo kita nanti udah sampai kota kita mau tinggal dimana?nggak mungkin istri mu mau nampung kita."

"Soal itu kamu nggak usah pikirin,untuk sementara kita bisa tinggal di rumah Ka' Tika dulu."

"Benar juga,Mas.kalo gitu yuk kita tidur sekarang."

"Tunggu dulu,emang kamu malam pengantin dulu walaupun sudah lewat."Dani menatap Wina sangat dalam.

"Ah,kamu bisa aja ,Mas."Wina dengan malu-malu mendekat ke arah Dani.

Akhirnya malam ini mereka melakukan penyatuan setelah gagal beberapa hari karna masalah yang menimpa mereka,meskipun ini bukan pertama kali untuk mereka berdua.

Setelah aktivitas panas mereka selesai,Dani dan Wina pun tertidur saling berpelukan.

Tak terasa hari sudah pagi,Mona sudah berdandan rapi karna ia mulai masuk kerja di tempat lamanya dengan posisi yang dulu yaitu bagian keuangan.

"Bik,kalo nanti ada orang yang datang kesini mengaku sebagai keluarga ku. nggak usah di tanggapi ya,meskipun mereka ngotot."ucap Mona.

"Baik,Neng."

"Kalo gitu ayok sarapan,keburu dingin nanti nggak enak."

Sementara Tika baru saja sampe di warung,ia berniat untuk membeli daging karna Dani akan datang ke rumahnya.

"Bu,dagingnya satu kilo dong.sama bumbu rendangnya jangan lupa."ucap Tika lumayan keras.

"Eh,tadi aku lihat si Mona dandan rapi bangat,pas aku tanya katanya mau kerja."

"Oh,pantas aja dia menyewa Art untuk di rumahnya,ternyata dia udah kerja lagi toh."

Tika yang mendengar kalo Mona tidak ada di rumah begitu girang,ia buru-buru membayar belanjanya dan bergegas pulang.

"Kesempatan bagus nih.past babu itu akan percaya kalo aku bilang keluarga Mona,setelah aku masuk ke rumah itu,aku akan ambil semua stok kulkasnya."Tika bergumam senang.

"PERMISI!"teriak Tika begitu sampe.

"Maaf,cari siapa ya?"

"Nggak usah banyak tanya,cepat bukain pagar ini karna aku mau masuk."ucap Tika ketus.

"Maaf,saya nggak bisa."

"Nggak bisa gimana maksud kamu?asal kamu tau ya aku ini keluarga yang punya rumah ini,jadi kamu jangan kurang ajar sebelum aku menyuruh untuk memecat kamu."

"Cepat buka!"

"Maaf,Mba.majikan saya tadi berpesan siapapun yang datang dan mengaku keluarganya nggak usah di bukain,kalo gitu saya permisi dulu."

"Eh,tunggu dulu.dasar babu sialan."teriak Tika.

"Dasar orang gila,pergi kamu dari sini nenek lampir."ucap Bik Surti.

"Sialan,padahal aku udah banyangin bawa banyak makanan dari dalam,tau-taunya cuman mimpi doang.ternyata Mona itu nggak boleh di remehin."umpat Tika.

"Lama bangat,Ma.emang di warung lagi rame ya?"ucap Dedi.

"Bukan,Pa.tadi aku ke rumah Mona dulu habis pulang dari warung.aku berniat ingin mengambil bahan-bahan dari sana mumpung si Mona lagi nggak ada,eh.taunya babu sialan itu nggak bolehin aku masuk."

"Babu?"

"Iya,kan sekarang si Mona udah pake pembantu karna dia udah masuk kerja lagi."

"Wah,bisa makin sombong nanti dia,Ma.secara kan gaji dia sangat besar?"

"Emang,Papa tau berapa gaji dia?"

"Kalo nggak salah,dua puluh lima juta satu bulan.secarakan dia Maneger keuangan di salah satu perusahaan terkenal."

"Yang benar,Pa?"

"Benar dong,buat apa juga bohong."Dedi pun mulai bercerita dari Mana ia tau pekerjaan Mona.

Terpopuler

Comments

Ilan Irliana

Ilan Irliana

kluarga Dani pd g tau malu y...heran W mh dah..

2023-05-14

0

Mirna Loden Mirna Mirna

Mirna Loden Mirna Mirna

wwwaaaahhhh mbak mona makin kaya nc💪💪💪💪

2023-04-26

0

Bintang Ayundha

Bintang Ayundha

net donk

2023-02-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!