BAB 4-PERKARA UANG.

"Kurang ajar kamu,Mona.berani ngelempar aku pake pepaya busuk!"teriak Tika sambil membersihkan mulutnya.

"Siapa suruh bikin keributan di rumah orang,lebih baik Mba pergi deh.aku mau lanjut tidur dulu."

"Tunggu,aku belum selesai ngomong sama kamu.cepat buka pintunya aku mau masuk."

"Enak aja main suruh orang seenak jidat mu,lebih baik Mba pulang ke rumah dan masak jangan bisanya cuman ngemis aja."

"Aku nggak sempat masak,karna aku sibuk."

"Sibuk memfitnah orang atau sibuk pamer yang bukan milik mu."tampa berlama-lama Mona langsung menutup pintu tidak menghiraukan Tika yang masih berteriak diluar.

"Si*lan si Mona,bibir aku sakit banget."Tika meringis.

Tika pulang dengan tangan kosong,jika biasanya ia pulang selalu membawa makanan banyak tampa susah-susuh buat masak.

"Ma,makanannya mana aku udah lapar bangat."

"Betul,Ma.aku juga udah lapar."ucap Dedi suami Tika.

"Nggak ada makanan."ucap Tika ketus.

"Nggak ada gimana,Ma?biasa--"

"Iya biasanya,tapi sekarang beda. si Mona si*lan itu udah nggak bolehin aku masuk ke rumahnya,kamu lihat bibir aku ini akibat di lempar sama pepaya busuk."

"Kok si Mona jadi berani sekarang,Ma?biasanya dia akan selalu diam saat kita ngelakuin apa aja di rumahnya."

"Ya mungkin dulu dia belum tau kalo Dani selingkuh,sekarang kan beda kamu nggak lihat vidio pernikahan Dani sudah tersebar luas."

"Ma,laper."rengek Tia.

"Sabar dong,Tia.Mama juga lapar bukan kamu aja."

"Kalian tunggu di sini dulu ya,Papa mau ke rumah Mona minta makanan.kalo sama Papa dia nggak akan berani melawan."ucap Dedi percaya diri.

"Wah-wah ada yang berduaan ni.padahal pagi loh."

"Maaf,mungkin Bapak salah paham.kedatangan saya kesini cum--"

"Alah,mana ada maling mau ngaku.udah kedapatan juga masih mau ngelak!"

"Maksud kamu apa ya,Mas?"

"Mona-mona,padahal kamu baru bercerai satu hari sama suami mu tapi kamu udah berani bawa selingk*h*n mu ke rumah ini.dasar wanita mur*h*n!"ucap Dedi sinis.

Plak!

Dengan kuat Mona menampar wajah suami mantan kaka iparnya itu.

"Berani kamu nampar aku,dasar sialan."Mona secepat kilat menahan tangan Dedi yang hendak melayang ke pipinya.

"Kenapa nggak berani?mulut lemas mu itu emang pantas di tampar.agar nggak sembarangan memfitnah orang,lagi pula kalo ngomong itu di pikir dulu kalo emang dia selingkun ku kenapa nggak aku bawa aja dia masuk ke dalam rumah."bentak Mona.

"Lebih baik kamu pergi dari sini serang juga!"

"Aku nggak akan pergi sebelum kamu--"

"Sebelum apa?memberi makanan begitu kan maksud kamu."

"Baguslah ahirnya kamu ngerti juga,anggap aja itu imbalan karna kamu udah nampar aku tadi."ucap Dedi tampa malu.

"Dasar nggak tau malu,kalo mau makan itu suruh sana istri mu masak jangan taunya cuman ngemis ke sini."

"Aku bukan pengemis,lagi pula ini rumah Dani juga berarti kami punya hak di sini karna kami keluarganya."

"Itu dulu sebelum adik mu ketahuan selingkuh,lagi pula ini rumah atas nama ku jadi nggak usah halu kalo kalian punya hak di sini."sebenarnya Mona sangat malu apa lagi orang yang membeli mobil yang sering di pake Dani masih di sini.

"Tap---"

BRUK!

"PERGI DARI SINI PARAS*T!"teriak Mona.

DEdi pun buru-buru pergi dari rumah Mona,ia sangat takut melihat kemarahan di wajah Mona"Gila,ternyata si Mona seram juga kalo marah,bukannya dapat makanan eh malah dapat tamparan."Dedi mengelus pipinya yang merah.

Setelah kepergian Dedi,Mona meminta maaf atas kejadian baru aja.

" Sekali lagi saya minta maaf,Pak. soal kejadian tadi dan terima kasih sudah mau mengerti."ucap Mona.

"Sama-sama,Mba.kalo gitu saya permisi dulu."mobil Mona pun sudah di bawah pergi.

Mona sengaja menjual salah satu mobilnya,karna di simpan juga percuma karna jarang di pakai.

Mona pun masuk kedalam rumah tak lupa untuk menguncinya takut ada tikus masuk untuk mencuri makanannya.

"Kamu bawa apa,Pa?"tanya Tika.

"Nih,bawa pipi merah habis di tampar sama Mona."cicit Dedi.

"Kok bisa?"

"Tadi pas kesana Papa lihat dia lagi ngobrol sama seorang laki-laki,ya Papa kira itu selingkuhannya.ya Papa berniat buat dia mau gitu,eh.tau-taunya laki-laki itu pembeli mobil Mona,karna nggak terima di katain kasar Mona langsung nampar pipi,Papa!"

"Mona,benar-benar kurang ajar sekarang.terus kita makan apa hari ini? dari tadi Tia udah merengek karna lapar."

"Ya,Mama belanja lah ke warung sana.daripada kita mati kelaparan."

"Yaudah tunggu bentar."dengan kesal Tika pergi ke warung.

"Jangan lupa rokok satu bungkus,Ma!"teriak Dedi.

Sementara di rumah Wina mereka sedang bertengkar perkara uang belanja"Mas,uang segini mana cukup untuk beli kebutuhan kita."protes Wina.

"Nggak cukup gimana,Win?aku ngasih kamu dua ratus ribu loh untuk hari ini.lagi pula uang Atm cuman tinggal satu juta lagi."

"Apa?sa..tu juta lagi?"

"Bukannya uang di Atm kamu masih banyak,Mas?"

"Aku juga nggak tau,kok bisa tiba-tiba nggak ada."

"Pasti ini ulah mantan istri mu,Mas.aku sangat yakin itu karna nggak mungkin tiba-tiba hilang,lebih baik sekarang kamu telfon dia suruh balikin uang kamu,Mas."

Dengan wajah kesal Dani mengambil hpnya dan menghubungi Mona,ia juga penasaran sama yang di bilang Wina barusan.

(Halo,ada apa kamu nelfon aku lagi?)ucap Mona di seberang sana.

(Aku nggak mau basa-basi,kamu kan yang udah ambil semua uang ku di Atm?)

(Tepat sekali,emang aku yang udah ambil uang mu diam-diam.emang kenapa)

(LANCANG KAMU,BALIKIN SEKARANG JUGA,ATAU--)

(Tau apa,hah?kamu pikir aku takut sama kamu,dengar baik-baik ya.anggap aja itu nganti nafka yang tak pernah layak kamu kasih buat aku,padahal gaji mu besar tapi kamu hanya ngasih aku sedkit,berbeda sama pel*k*r itu kamu jatah dia empat juta satu bulan)

Sambungan telfon pun segera terputus karna Mona secara tiba-tiba mematikannya.

"Gimana,Mas?dia kan yang udah ngambil duit kamu?"

"Kamu benar,Win.tapi Mona nggak mau balikin uang itu lagi,dia bilang itu kekurangan nafka yang selama ini aku berikan."ucap Dani lesuh.

Di rumah Mona ia begitu puas setelah memaki Dani"Lebih baik aku sekarang ke warung dulu.mumpung yang mau kerja di rumah ini belum datang."gumam Mona.

"Eh,ada janda baru ni di kampung kita."baru juga sampe udah di sambut kata-kata nyinyiran.

Mona mencoba untuk bersikap cuek aja"Bu,beli ayamnya satu kilo sama bumbu rendangnya satu ya."ucap Mona.

"Hati-hati loh Ibu-ibu,jaga suami kalian agar tak di embat sama janda."ucap bu Darsih.

"Eh,ada si tukang nyinyir.nggak ada kerjaan lain ya selain ngosipin orang."ucap Mona sinis.

"Enak aja kamu bilang aku tukang nyinyir,dasar janda si*lan."

"Kalo nggak tukang nyinyir terus apa dong namanya,lagi pula emang kenapa kalo aku janda?"

"Ya nggak sukalah,takut aja kamu godain suami kita."ucap bu Darsih.

"Astaga,macam suami bu Darsih ganteng aja.mana sudi aku godain suami situ yang sudah bau tanah kuburan."Ibu-ibu yang di warung tersebut menahan tawa saat mendengar ucapan Mona.

"Kurang ajar kamu ngatain suami ku bau tanah!"

"Kalo nggak mau di nyinyirin balik yaudah diam aja,lagi pula aku heran sama Ibu kok suka bangat ngurusin hidup orang,nggak sekalian aja Ibu ngurusin biaya hidup ku."

"Enak aja,emang kamu siapa!"bentak bu Darsih.

"Terus Ibu juga siapa?terlalu suka ikut campur sama urusan orang.dengar baik-baik ya meskipun sekarang aku janda,tapi aku nggak pernah minta apapun sama bu Darsih."

"Bu,ini uangnya ya terimakasih.mari Ibu-ibu aku duluan."Mona berlalu pergi.

Bu Darsih adalah sekutu Tika mereka sama-sama suka ngurusin hidup orang,apa lagi itu Mona.

Terpopuler

Comments

Mirna Loden Mirna Mirna

Mirna Loden Mirna Mirna

org yg suka nyinyir semprot ajah gk usah takut2 mbak mona

2023-04-26

0

Angel Ssieyhunjoong

Angel Ssieyhunjoong

cwakep bner...byr tau rasa yg doyan nyinyir itu

2023-04-18

0

Vivilestari

Vivilestari

mana sih gk ada lgi kelanjutan nya

2023-02-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!