" Mona,bawa ibu bersama kamu.Nak, jangan tinggalkan Ibu di sini."teriak bu Rahma.
Namun Mona terus berjalan tanpa menoleh ke belakang lagi Meskipun jauh di dalam lubuk hatinya ia merasa kasihan kepada mantan Ibu mertuanya.
"Tenang,Bu.biarkan dia pergi kan udah ada Wina menantu baru Ibu."ujar Dani lembut.
"Ibu sangat kecewa sama kamu,Dan.apa yang menyebabkan kamu begitu tega menghianati Mona?selama menjadi istri mu apa pernah dia membantah atupun melawan sama kamu?"
Dani tak dapat menjawab semua pertanyaan ibunya karna semua benar,namun sekarang apa mau di kata Mona tidak mau lagi menjadi istrinya.
Pesta pernikahan yang tadi begitu bahagia dan penuh senyum kini berubah menjadi berantakan dan kacau dan satu persatu tamu mulai bubar.
Kini Dani dan Wina beserta keluarga besarnya sudah berkumpul di ruang tengah,Dani hanya menunduk tampa berani memandang ke arah kedua orang tua Wina.
"Kami benar-benar kecewa sama kalian berdua,terutama kamu,Win.apa kamu tidak berfikir dampak dari semua ini?"bentak pak Adi.
"Dan untuk kamu,kenapa nggak jujur dari awal kalo kamu itu sebenarnya udah berkeluarga?"
"Aku ngelakuin itu karna terpaksa,Pak.aku takut jika berkata jujur kalian tidak merestui hubungan ku dengan,Wina."cicit Dani gugup.
"Sudahlah,Pak.toh semua udah terjadi dan aku sama mas Dani pun udah resmi menikah sekarang."Wina membela Dani.
"Emang sekarang semua udah terjadi,tapi lihat sekarang seluruh kampung ini menghujad keluarga kita.ini semua gara-gara anak nggak tau d*ri seperti kamu!"bentak bu Sri.
"Bu,sedari awal saat dia datang ke rumah untuk melamar Wina aku kan sudah katakan,kita perlu mencaritahu semua tentang dia.namun kalian tidak mau mendengarkan,sekarang gimana?"ucap Rani kesal.
"Kamu diam aja deh,Mba.kamu itu hanya iri kan dengan ku karna menikah duluan?"ucap Wina sinis.
"Iri kamu bilang?ha..ha..ha.apa coba yang harus aku iri kan dari kamu,Win?iri dengan gelar kamu yang berhasil jadi pelak*r begitu."
"Jadi pelak*r aja bangga!"umpat Rani berlalu pergi.
Wina begitu marah mendengar ucapan Rani,namun ia tak dapat berbuat apa-apa dalam suasana seperti ini.
Di dalam kamar Wina habis-habisan menyalahkan Dani,ya menurut Wina suaminya lah penyebab semua kekacauan ini.
"Andai kamu tidak teledor,Mas.mungkin semua ini nggak akan terjadi."omel Wina.
"Berhenti menyalahkan aku terus,Win.aku juga nggak tau kenapa Mona bisa langcang membuka hp ku karna biasanya dia nggak akan berani."ucap Dani yang tak mau di salahkan sendiri.
Sementara Mona berada di dalam perjalanan pulang tapi sebelum itu Monas singgah di warung bakso langganannya.
"Laper bangat,gara-gara mengurus mereka aku jadi lupa buat ngisi tenaga.habis ini pasti aku yakin Mba Tika akan datang ke rumah buat marah-marah."batin Mona.
"Bang,pesan bakso satu ukuran jumbo sama es jeruknya satu."cicit Mona berjalan ke arah bangku kosong.
Mona memainkan hpnya karna pesanan-nya belum datang"Astaga,cepat sekali berita ini kesebar.aku yakin pasti perempuan itu sekarang lagi marah-marah."Mona tersenyum senang.
"Silahkan,Mba!"ucap pedang bakso tersebut.
"Terimakasih,Mas."ucap Mona tersenyum,dengan mata berbinar ia menatap bakso yang berada di depannya.
Di rumah keluarga Wina.
"Mas,kamu lihat vidio ini.semuanya menghujad kita aku malu,Mas.apa lagi teman-teman sekolah ku dulu."Wina menangis membaca cacian para netizen.
(Dulu ia begitu bangga saat memamerkan kalo udah punya pacar,eh.tau-taunya suami orang)
(Padahal istri pertamanya cantik loh,ya cuman lakiknya aja yang brengs*k)
Dan masih banyak lagi komend orang-orang yang menyerang Wina dan Dani.
"Kok,kamu diam aja si.Mas?"
"Jadi aku harus apa?"
Tak terasa hari sudah malam,semua keluarga Wina sudah berkumpul di meja makan.sedari tadi bu Rahma hanya diam aja dengan pandangan kosong.
"Win,mulai besok kamu harus belajar mengurus mertua mu,mulai dari memandikan memberi makan dan mengganti popoknya kalo udah penuh."ucap bu Sri.
"Tap....."
"Nggak ada tapi-tapian,kamu sekarang udah resmi menjadi istri Dani,cukup sudah kamu permalukan kami dengan tingkah luar biasa mu itu jangan lagi kamu tambah dengan lepas tangan semua pekerjaan yang seharusnya kamu kerjakan,paham?"
"Baik,Bu."ucap Wina pasrah.
Setelah itu mereka semua diam dan mulai menikmati makan malam.
"Besan,ayok di makan jangan hanya di lihat aja.kami ngerti kok gimana perasaan besan saat ini."bu Sri mengelus pundak bu Rahma.
Setelah selesai makan,Kini Wina di suruh membersihkan semua peralatan makan mereka.jika selama ini Wina acuh dengan pekerjaan rumah namun mulai sekarang ia harus membiasakan semuanya.
"Dani,kapan kalian akan berangkat ke kota?"
"Mungkin dua hari lagi,Pak.karna aku mau berangkat duluan untuk mencari kontrakan buat tempat tinggal kami."
"Baguslah,mulai sekarang belajarlah menjadi suami yang bertanggung jawab pada istri mu.jangan lagi kamu ulangi kesalahan yang sama."Dani hanya mengangguk pelan.
"Kenapa kami nggak tinggal di sini aja,Pak.rumah ini kan luas."ucap Wina yang tiba-tiba datang.
"Nggak bisa,kamu tau kan gimana orang-orang di kampung ini?Ibu tidak ingin terusir gara-gara menampung kalian terlalu lama,lagi pula suami mu kan kerjanya di kota jadi kamu harus ikut kemana pun suami mu pergi."ucap bu Sri.
Tak terasa hari sudah semakin larut mereka semua pun memutuskan untuk masuk ke kamar masing-masing,Mona juga baru saja naik ke tempat tidur bersiap untuk menjemput mimpi.
"Besok aku akan bakar semua foto pernikahan ini tampa ada yang tersisa,aku nggak mau terus menerus larut dalam kesedihan,bismillah aku pasti bisa."Mona mulai memejamka matanya hingga benar-benar terlelap.
pagi-pagi sekali Mona mendengar suara berisik dari luar tepatnya di halaman rumahnya,dengan langkah malas Mona berjalan ke luar untuk melihat.
"Dasar wanita pemalas,pantas,aja Dani ninggalin kamu."teriak Tika.
"Berisik,mau apa kamu datang pagi-pagi ke rumah ku?mau ngambil makanan lagi?"ucap Mona.
"Ini bukan cuman rumah kamu tapi rumah adik ku juga,kalo mimpi jangan ketinggian."
"Yang halu ketinggian itu kamu,sejak kapan rumah ini juga milik adik mu?dengar baik-baik ya nenek gayung.rumah ini pemberian orang tua sebelum menikah dengan adik mu yang gila sel*ngk*ng*n itu."
"Apa kamu bilang..dasar mandul syukurin di tinggal nikah sama Dani."ucap Tika tertawa.
Puk!
"Arrrgggghh,."Tika menjerit karna Mona Melemparkan sesuatu tepat mengenai mulut Tika yang sedang terbuka lebar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Tri Wahyuni
hahahaaa lemparin aja itu nenek gayong dtgn marah2 dn kmu kasi sambel itu mulut nya .biar fia tmbh ber teriak2 d dpn rmh mu ...
2023-02-11
0
Teh Euis Tea
hadir ka di tunggu kelanjutannya
2023-02-04
0
Wina Ardania
di tunggu kelanjutan nya kak,,👍
2023-02-04
0