“안녕 하세요 여러분 (Annyeong Haseyo Yeorobun)! Perkenalkan, aku adalah Triple Kill, Band Bassist, Park Ji Won-imnida (박지원입니다), mohon dukungannya.!”, lagi - lagi PD-nim terlihat bersemangat untuk menyambut anggota selanjutnya.
“Oh.. sepertinya ini pertama kalinya aku melihat Park Ji Won secara dekat. Sebelumnya aku sudah pernah bertemu dengan Daehyun di banyak program televisi. Tentunya sekitar tiga tahun yang lalu. Aku juga pernah bertemu dengan Jisu karena dia berteman baik dengan salah satu anggota boyband dan pernah datang di salah satu programku. Hyunwoo, percaya tidak percaya aku pernah terlibat pembuatan iklan bersamanya. Tapi Jiwon-shi, ini benar - benar pertama kali aku bertemu denganmu. Ini adalah sebuah kehormatan.”, kata PD-nim memberikan sambutan yang formal.
“PD-nim, kenapa kau memberikan sambutan yang formal pada Jiwon sementara kami tidak?”, Daehyun protes, suaranya bisa terdengar dengan jelas meski dia sedang berdiri di belakang kru.
Seketika suara penggemar tampak riuh meski tak terdengar. Mungkin mereka menyetujui perkataan Daehyun barusan. Daehyun adalah tipikal yang frontal. Jadi, penggemar sangat memahaminya.
“Tentu saja aku harus baik - baik pada Jiwon, karena dia adalah maknae di grup kalian, kan?”, kata PD-nim lagi.
“Tidak PD-nim, aku memang maknae tapi kau tidak perlu terlalu formal padaku.”, jawab Jiwon tersenyum.
Jika Daehyun memiliki personaliti seperti tsundere, Hyunwoo seperti robot, dan Jisu playboy, maka Jiwon memiliki role sebagai maknae paling cute, bocah, namun bisa menjadi yang paling cool dan gentlemen diantara yang lain.
“Oh, Jiwon-shi, kamu bisa bela diri?”, tanya PD-nim kaget saat membaca keterangan tertulis dari manager mereka.
“Benar sekali PD-nim, aku sudah berhasil mencapai tingkat Kyudan sebelum akhirnya memutuskan untuk debut bersama band Triple Kill.”, jawab Jiwon santai seolah itu adalah hal yang lumrah.
“Kau bercanda? Dan saja sudah merupakan sabuk hitam, dan kau berada di tingkat 9 sabuk hitam? Bukankah seharusnya kau berada di NIS atau tim atlet nasional saja ketimbang harus menjadi anak band.”, balas PD-nim terkejut.
“Aku pernah menjadi nasional. Tapi, aku mengundurkan diri. Aku bukan tipe yang disiplin.”, jawab Jiwon kembali.
“Ah… dan kamu juga tidak menyukai pekerjaan dengan resiko tinggi seperti NIS?”, tanya PD-nim lagi.
“Kau bisa membaca pikiranku dengan baik. PD-nim saranghae..”, tiba - tiba di sela - sela pembicaraan yang serius tadi, Jiwon memberikan ‘heart’ pada PD-nim.
Tidak hanya itu, dia juga memasang wajah manis padanya.
“Ah.. kau membuatku merinding. Kenapa tiba - tiba memberikanku ‘heart’? Permisi, apa ada anggota yang normal di Triple Kill. Sepertinya dari tadi aku belum menemukan satupun yang mendekati normal.”, canda PD-nim.
“Ha-ha-ha… “, sekarang Jiwon tiba - tiba tertawa.
“Disini tertulis, meskipun kau maknae, tetapi kau tidak bersikap seperti maknae. Bisa tolong kau jelaskan tentang informasi ini?”, tanya PD-nim.
“A-ah.. sebenarnya maknae kami adalah Jiwoo-hyung.”, sesaat setelah Jiwoo menjawab pertanyaan dari PD-nim, kamera diarahkan ke Daehyun.
“Bagaimana kami bisa memperlakukannya seperti maknae kalau penampilannya seperti preman? Dia juga menguasai karate sabuk hitam. Mungkin Jiwoo adalah satu - satunya maknae yang tidak pernah mendapatkan perpeloncoan.”, Daehyun memberikan ekstra informasi sambil berbisik - bisik.
“Hyung, kamu membicarakan apa?”, teriak Jiwoo dari tempat duduknya.
“Oh.. tidak.. Kau lanjutkan saja wawancaranya. Kau terlihat sangat tampan.”, kali ini Jisu yang berkomentar.
“Kalian melakukan percakapan saat syuting masih berlangsung. Seperti kalian memang cocok off-air saja.”, canda PD-nim yang langsung disambut oleh gelak tawa dari para penggemar dan member Triple Kill.
“Aku penasaran, sejak tadi aku ingin menanyakan pertanyaan ini pada anggota yang lain. Tapi, aku tidak sempat karena durasi sudah terlanjur habis. Jika tidak menjadi anggota band Triple Kill, kamu akan menjadi apa? Tidak apa cita - citamu.”, tanya PD-nim.
“PD-nim, bukankah dia tadi mengatakan kalau dia adalah mantan atlet nasional, tentu saja dia akan menjawab atlet nasional, kenapa kau menanyakan itu kembali padanya.’, protes writer-nim.
“Sebenarnya, atlet nasional hanyalah keinginan kakekku. Beliau dulu juga mantan atlet nasional. Jika tidak menjadi anggota band Triple Kill, mungkin aku akan masuk jurusan kedokteran? Atau mungkin hukum.”, jawab Jiwon terlihat tidak meyakinkan.
“Kedokteran? Hukum? Apa kau serius?”, tanya PD-nim.
“Ya, mungkin penampilanku urakan, tapi aku termasuk anak yang cerdas. Kau tidak percaya? Aku bisa memberikanmu beberapa hasil tesku. Aku selalu menyandang juara 1 di SMA.”, jawab Jiwon lagi.
“Juara satu dikelas?”
Jiwon menggeleng.
“Juara satu di sekolah?”
Jiwon menangguk.
PD-nim tidak percaya. Kemudian Manager mendekat dan memberikan beberapa screenshot evaluasinya yang mereka simpan.
“Wah.. kau benar - benar cerdas rupanya. Kalian banyak memberikanku kejutan hari ini. Sepertinya surat kabar akan memuat berita kalian semua.”, respon PD-nim masih terkejut.
Camera, Roll, Okay, Start!
“Eh, kita langsung masuk ke segmen selanjutnya?”, tanya Jiwon terkejut.
“Ya, betul sekali.”, jawab PD-nim penuh percaya diri.
“Kenapa tiba - tiba? Sepertinya kau tidak memberikan aba - aba dan belum menjelaskan peraturannya.”, tanya Jiwon.
“Aku rasa kau sudah paham karena sedari tadi kau sudah melihat tiga contoh dari hyung-mu.”, balas PD-nim.
“Jadi, kau akan copy paste penjelasanmu tadi dan memasukkannya dalam editan videoku?”, kata Jiwon.
“Ha-ha-ha-a kenapa kau berpikir seperti itu? Tidak. Tenang saja, editannya akan bagus. Kau tidak perlu khawatir. Kita mulai pertanyaan pertama.”, kata PD-nim segera membacakan pertanyaan pertama.
“Aaaaaa…”, teriak Jiwon mengejutkan semua orang disana.
“Tunggu… tunggu.. Jangan mulai dulu. Aku ingin memastikan, di kotak hukuman itu tidak ada binatang mengerikan yang benar - benar hidup, kan?”, tanya Jiwon sudah menjauh dari tempat duduknya.
Bahkan kameramen harus refleks menggerakkan kamera mereka untuk tetap mengambil gambarnya.
PD-nim mengangkat bahu.
“Apa maksudmu dengan ..’ini’?”, tanya Jiwon sambil mengikuti gerakan PD-nim tadi.
“Bisa apa saja. Aku tidak tahu apa yang sudah dimasukkan tim produksi disana.”, kata PD-nim.
“Aah.. aku ingin skip saja. Aku tidak berani.”, kata Jiwon.
“Kau hanya perlu menjawab pertanyaan dengan cepat selama kurang dari 30 detik. Bukankah kau penyandang sabuk hitam, kenapa takut?”, tanya PD-nim heran.
“Apa hubungannya karate dengan game ini. Bagaimana kalau ada hewan asli yang jatuh dari sana.”, Jiwon menunjukkan gerakan takut dan geli dengan seluruh tubuhnya.
“Tenang saja, aku tidak menaruh hewan asli karena aku harus meminta izin dulu. Kalaupun ada hanya hewan mainan seperti yang di dapat oleh Daehyun tadi.”, kata PD-nim.
“Hyung, apa itu mengerikan?”, tanya Jiwon berteriak pada Daehyun.
“Yaa… ikuti saja. Kau membuat aku jadi pulang lebih lama. Duduk saja dan jawab pertanyaan dengan benar. Kau akan selamat.”, teriak Daehyun dari jauh.
“Ah.. baiklah. Lakukan dengan cepat PD-nim. Ah…”, Jiwon terus saja mengeluh.
Tadinya dia kira, dia akan baik - baik saja dalam segmen ini ternyata dia salah.
“Siapa member yang paling tidak kau suka di Triple Kill.”, tanya PD-nim.
“Daehyun-hyung.”, jawab Jiwon tanpa ada keraguan sama sekali.
Alhasil seisi studio dan penggemar tertawa lebar.
“Ha-ha-ha-ha.. Kenapa kau menjawab dengan sangat jujur. Kau bisa bilang ‘tidak ada’.”, respon PD-nim masih menahan tawanya.
“Aku sangat takut sekarang, langsung ke pertanyaan berikutnya. Awas, tim teknis, jangan sampai membuka kotak selama aku menjawab dengan benar ya.”, kata Jiwon memperingatkan.
“Kenapa kau tidak menyukainya?”, tanya PD-nim.
“Ya! Mi-chin Nom (미친 놈)”, teriak Daehyun dari belakang.
“Hyung, mianhae!!”, teriak Jiwon lagi.
“Aku akan menjawab detailnya kalau PD-nim mengundangku lagi ke acaramu.”, balas Jiwon meniru respon yang sama dengan Jisu.
“Kau punya pacar saat ini?”, pertanyaan selanjutnya dari PD-nim.
“Tidak. Aku jomblo.”, jawab Jiwon.
“Ah.. itu juga yang membuat aku tidak suka pada Daehyun-hyung. Dia mendapatkan wanita yang luar biasa jauh lebih baik darinya. Sementara aku masih jomblo.”, kata Jiwon bercanda.
“A-ah.. apa menurutmu Triple Kill akan tetap bertahan sampai tahun depan?”, tanya PD-nim lagi.
“Tentu saja.”, jawabnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments