Episode 4

“안녕 하세요 여러분 (Annyeong Haseyo Yeorobun)! Perkenalkan, aku adalah Triple Kill, Band Bassist, Park Ji Won-imnida (박지원입니다), mohon dukungannya.!”, lagi - lagi PD-nim terlihat bersemangat untuk menyambut anggota selanjutnya.

“Oh.. sepertinya ini pertama kalinya aku melihat Park Ji Won secara dekat. Sebelumnya aku sudah pernah bertemu dengan Daehyun di banyak program televisi. Tentunya sekitar tiga tahun yang lalu. Aku juga pernah bertemu dengan Jisu karena dia berteman baik dengan salah satu anggota boyband dan pernah datang di salah satu programku. Hyunwoo, percaya tidak percaya aku pernah terlibat pembuatan iklan bersamanya. Tapi Jiwon-shi, ini benar - benar pertama kali aku bertemu denganmu. Ini adalah sebuah kehormatan.”, kata PD-nim memberikan sambutan yang formal.

“PD-nim, kenapa kau memberikan sambutan yang formal pada Jiwon sementara kami tidak?”, Daehyun protes, suaranya bisa terdengar dengan jelas meski dia sedang berdiri di belakang kru.

Seketika suara penggemar tampak riuh meski tak terdengar. Mungkin mereka menyetujui perkataan Daehyun barusan. Daehyun adalah tipikal yang frontal. Jadi, penggemar sangat memahaminya.

“Tentu saja aku harus baik - baik pada Jiwon, karena dia adalah maknae di grup kalian, kan?”, kata PD-nim lagi.

“Tidak PD-nim, aku memang maknae tapi kau tidak perlu terlalu formal padaku.”, jawab Jiwon tersenyum.

Jika Daehyun memiliki personaliti seperti tsundere, Hyunwoo seperti robot, dan Jisu playboy, maka Jiwon memiliki role sebagai maknae paling cute, bocah, namun bisa menjadi yang paling cool dan gentlemen diantara yang lain.

“Oh, Jiwon-shi, kamu bisa bela diri?”, tanya PD-nim kaget saat membaca keterangan tertulis dari manager mereka.

“Benar sekali PD-nim, aku sudah berhasil mencapai tingkat Kyudan sebelum akhirnya memutuskan untuk debut bersama band Triple Kill.”, jawab Jiwon santai seolah itu adalah hal yang lumrah.

“Kau bercanda? Dan saja sudah merupakan sabuk hitam, dan kau berada di tingkat 9 sabuk hitam?  Bukankah seharusnya kau berada di NIS atau tim atlet nasional saja ketimbang harus menjadi anak band.”, balas PD-nim terkejut.

“Aku pernah menjadi nasional. Tapi, aku mengundurkan diri. Aku bukan tipe yang disiplin.”, jawab Jiwon kembali.

“Ah… dan kamu juga tidak menyukai pekerjaan dengan resiko tinggi seperti NIS?”, tanya PD-nim lagi.

“Kau bisa membaca pikiranku dengan baik. PD-nim saranghae..”, tiba - tiba di sela - sela pembicaraan yang serius tadi, Jiwon memberikan ‘heart’ pada PD-nim.

Tidak hanya itu, dia juga memasang wajah manis padanya.

“Ah.. kau membuatku merinding. Kenapa tiba - tiba memberikanku ‘heart’? Permisi, apa ada anggota yang normal di Triple Kill. Sepertinya dari tadi aku belum menemukan satupun yang mendekati normal.”, canda PD-nim.

“Ha-ha-ha… “, sekarang Jiwon tiba - tiba tertawa.

“Disini tertulis, meskipun kau maknae, tetapi kau tidak bersikap seperti maknae. Bisa tolong kau jelaskan tentang informasi ini?”, tanya PD-nim.

“A-ah.. sebenarnya maknae kami adalah Jiwoo-hyung.”, sesaat setelah Jiwoo menjawab pertanyaan dari PD-nim, kamera diarahkan ke Daehyun.

“Bagaimana kami bisa memperlakukannya seperti maknae kalau penampilannya seperti preman? Dia juga menguasai karate sabuk hitam. Mungkin Jiwoo adalah satu - satunya maknae yang tidak pernah mendapatkan perpeloncoan.”, Daehyun memberikan ekstra informasi sambil berbisik - bisik.

“Hyung, kamu membicarakan apa?”, teriak Jiwoo dari tempat duduknya.

“Oh.. tidak.. Kau lanjutkan saja wawancaranya. Kau terlihat sangat tampan.”, kali ini Jisu yang berkomentar.

“Kalian melakukan percakapan saat syuting masih berlangsung. Seperti kalian memang cocok off-air saja.”, canda PD-nim yang langsung disambut oleh gelak tawa dari para penggemar dan member Triple Kill.

“Aku penasaran, sejak tadi aku ingin menanyakan pertanyaan ini pada anggota yang lain. Tapi, aku tidak sempat karena durasi sudah terlanjur habis. Jika tidak menjadi anggota band Triple Kill, kamu akan menjadi apa? Tidak apa cita - citamu.”, tanya PD-nim.

“PD-nim, bukankah dia tadi mengatakan kalau dia adalah mantan atlet nasional, tentu saja dia akan menjawab atlet nasional, kenapa kau menanyakan itu kembali padanya.’, protes writer-nim.

“Sebenarnya, atlet nasional hanyalah keinginan kakekku. Beliau dulu juga mantan atlet nasional. Jika tidak menjadi anggota band Triple Kill, mungkin aku akan masuk jurusan kedokteran? Atau mungkin hukum.”, jawab Jiwon terlihat tidak meyakinkan.

“Kedokteran? Hukum? Apa kau serius?”, tanya PD-nim.

“Ya, mungkin penampilanku urakan, tapi aku termasuk anak yang cerdas. Kau tidak percaya? Aku bisa memberikanmu beberapa hasil tesku. Aku selalu menyandang juara 1 di SMA.”, jawab Jiwon lagi.

“Juara satu dikelas?”

Jiwon menggeleng.

“Juara satu di sekolah?”

Jiwon menangguk.

PD-nim tidak percaya. Kemudian Manager mendekat dan memberikan beberapa screenshot evaluasinya yang mereka simpan.

“Wah.. kau benar - benar cerdas rupanya. Kalian banyak memberikanku kejutan hari ini. Sepertinya surat kabar akan memuat berita kalian semua.”, respon PD-nim masih terkejut.

Camera, Roll, Okay, Start!

“Eh, kita langsung masuk ke segmen selanjutnya?”, tanya Jiwon terkejut.

“Ya, betul sekali.”, jawab PD-nim penuh percaya diri.

“Kenapa tiba - tiba? Sepertinya kau tidak memberikan aba - aba dan belum menjelaskan peraturannya.”, tanya Jiwon.

“Aku rasa kau sudah paham karena sedari tadi kau sudah melihat tiga contoh dari hyung-mu.”, balas PD-nim.

“Jadi, kau akan copy paste penjelasanmu tadi dan memasukkannya dalam editan videoku?”, kata Jiwon.

“Ha-ha-ha-a kenapa kau berpikir seperti itu? Tidak. Tenang saja, editannya akan bagus. Kau tidak perlu khawatir. Kita mulai pertanyaan pertama.”, kata PD-nim segera membacakan pertanyaan pertama.

“Aaaaaa…”, teriak Jiwon mengejutkan semua orang disana.

“Tunggu… tunggu.. Jangan mulai dulu. Aku ingin memastikan, di kotak hukuman itu tidak ada binatang mengerikan yang benar - benar hidup, kan?”, tanya Jiwon sudah menjauh dari tempat duduknya.

Bahkan kameramen harus refleks menggerakkan kamera mereka untuk tetap mengambil gambarnya.

PD-nim mengangkat bahu.

“Apa maksudmu dengan ..’ini’?”, tanya Jiwon sambil mengikuti gerakan  PD-nim tadi.

“Bisa apa saja. Aku tidak tahu apa yang sudah dimasukkan tim produksi disana.”, kata PD-nim.

“Aah.. aku ingin skip saja. Aku tidak berani.”, kata Jiwon.

“Kau hanya perlu menjawab pertanyaan dengan cepat selama kurang dari 30 detik. Bukankah kau penyandang sabuk hitam, kenapa takut?”, tanya PD-nim heran.

“Apa hubungannya karate dengan game ini. Bagaimana kalau ada hewan asli yang jatuh dari sana.”, Jiwon menunjukkan gerakan takut dan geli dengan seluruh tubuhnya.

“Tenang saja, aku tidak menaruh hewan asli karena aku harus meminta izin dulu. Kalaupun ada hanya hewan mainan seperti yang di dapat oleh Daehyun tadi.”, kata PD-nim.

“Hyung, apa itu mengerikan?”, tanya Jiwon berteriak pada Daehyun.

“Yaa… ikuti saja. Kau membuat aku jadi pulang lebih lama. Duduk saja dan jawab pertanyaan dengan benar. Kau akan selamat.”, teriak Daehyun dari jauh.

“Ah.. baiklah. Lakukan dengan cepat PD-nim. Ah…”, Jiwon terus saja mengeluh.

Tadinya dia kira, dia akan baik - baik saja dalam segmen ini ternyata dia salah.

“Siapa member yang paling tidak kau suka di Triple Kill.”, tanya PD-nim.

“Daehyun-hyung.”, jawab Jiwon tanpa ada keraguan sama sekali.

Alhasil seisi studio dan penggemar tertawa lebar.

“Ha-ha-ha-ha.. Kenapa kau menjawab dengan sangat jujur. Kau bisa bilang ‘tidak ada’.”, respon PD-nim masih menahan tawanya.

“Aku sangat takut sekarang, langsung ke pertanyaan berikutnya. Awas, tim teknis, jangan sampai membuka kotak selama aku menjawab dengan benar ya.”, kata Jiwon memperingatkan.

“Kenapa kau tidak menyukainya?”, tanya PD-nim.

“Ya! Mi-chin Nom (미친 놈)”, teriak Daehyun dari belakang.

“Hyung, mianhae!!”, teriak Jiwon lagi.

“Aku akan menjawab detailnya kalau PD-nim mengundangku lagi ke acaramu.”, balas Jiwon meniru respon yang sama dengan Jisu.

“Kau punya pacar saat ini?”, pertanyaan selanjutnya dari PD-nim.

“Tidak. Aku jomblo.”, jawab Jiwon.

“Ah.. itu juga yang membuat aku tidak suka pada Daehyun-hyung. Dia mendapatkan wanita yang luar biasa jauh lebih baik darinya. Sementara aku masih jomblo.”, kata Jiwon bercanda.

“A-ah.. apa menurutmu Triple Kill akan tetap bertahan sampai tahun depan?”, tanya PD-nim lagi.

“Tentu saja.”, jawabnya.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 Episode 108
110 Episode 109
111 Episode 110
112 Episode 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Episode 114
116 Episode 115
117 Episode 116
118 Episode 117
119 Bab 118 Puncak dari Skandal Daehyun
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
Episode 108
110
Episode 109
111
Episode 110
112
Episode 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Episode 114
116
Episode 115
117
Episode 116
118
Episode 117
119
Bab 118 Puncak dari Skandal Daehyun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!