“안녕 하세요 여러분 (Annyeong Haseyo Yeorobun)! Perkenalkan, aku adalah Triple Kill, Band Drummer, Kim Ji Su-imnida (김지수 입니다), mohon dukungannya.!”, PD-nim sangat bersemangat begitu mendengar anggota berikutnya.
“Kau tahu, Hyunwoo sudah menghabiskan hampir 90% energiku hari ini.”, ucap PD-nim mengeluarkan ekspresi lelah.
“Ha-ha-ha… “, Jisu tertawa terpingkal - pingkal mendengarnya. Dia bahkan memukul - mukul pahanya karena tidak bisa menghilangkan bagaimana momen kekocakan Hyunwoo hyung pada PD-nim tercinta.
“Aku melihat kalian sangat puas menertawakanku di belakang sana. Sepertinya ekspresiku saat mewawancarai Hyunwoo tadi akan segera menjadi meme.”, ujarnya kemudian sambil mengambil cheat sheet yang baru untuk segmen selanjutnya bersama drummer dari band Triple Kill.
“Tentu saja. Kami selalu berada dalam tour off-air yang panjang dan jarang sekali masuk ke channel televisi seperti ini. Ini adalah pertama kalinya sejak 3 tahun terakhir. Kami sangat puas melihat interaksimu dengan Hyunwoo hyung.”, jawab Jisu masih sesekali tertawa lebar.
“Oh, aku dengar dari manager kalian kalau kamu adalah member yang paling ceria dan bersemangat diantara yang lain.”, kata PD-nim.
“Oh.. manager sangat mengenalku. Hyunwoo hyung adalah orang yang paling privat yang pernah aku temui. Daehyun hyung memiliki kepribadian ganda. Sedangkan aku sangat ceria. Kalian akan melihat personaliti member yang lain yang lebih mengejutkan.”, ucap Jisu sambil mengarahkan pandangannya pada penggemar yang berada di luar studio.
“Menarik sekali. Kamu sudah memberikan fans service bahkan sebelum kami memintanya. Ngomong - ngomong, selain ceria dan bersemangat, manager juga mengatakan bahwa kamu adalah member yang paling playboy diantara yang lainnya. Apakah kamu sering bergonta - ganti pacar?”, pertanyaan yang sangat sulit untuk segmen pertama keluar dari writer-nim.
“Omo… writer-nim. Bukankah seharusnya kita memulai pertanyaan seperti ini di segment berikutnya? Kenapa kamu ingin sekali memulainya sekarang?”, Jisu benar - benar tahu bagaimana harus menghindar dari semua pertanyaan menjebak ini.
“Tentu saja kami memiliki banyak pertanyaan dahsyat lagi setelah ini. Namun, aku sangat berharap kamu bisa menjawab pertanyaan writer kami yang tadi.”, ucap PD-nim.
“Okay, baiklah. Dalam sebuah idol group, meski kami adalah band, kami juga harus memiliki persona dan role masing - masing.”, Jisu menjawab dengan penuh percaya diri, semua terlihat dari ekspresi wajahnya.
“Jadi, kau mengatakan menjadi ‘playboy’ adalah semacam role atau peran yang harus kamu lakukan di dalam tim? Semacam role menjadi sosok yang misterius atau sosok yang cerdas?”, tanya PD-nim memperjelas.
“Yeah.. tentu saja. Aku tidak benar - benar playboy. Penggemarku bisa menjawabnya untukku. Benarkan?”, jawaban Jisu barusan sangat percaya diri. Dia bahkan melemparkan pada penggemar untuk melakukan validasi terhadap jawabannya.
PD-nim sengaja kembali membuka akses suara dari luar ke dalam, dan jawaban dari para penggemar sangat unexpected.
“아니요 (aniyo)!!!”, para penggemar bahkan berteriak dan menunjukkan dengan ekspresi mereka.
“Mereka sepertinya setuju denganku.”, lanjut PD-nim yang langsung membuat Jisu tersipu malu. Berpura - pura untuk tersipu malu lebih tepatnya.
“Baiklah, bagaimana perasaanmu Triple Kill bisa kembali ke siaran televisi lagi setelah sekian lama?”, tanya PD-nim.
“Hm.. perasaanku bercampur. Tapi percaya padaku, kembali ke channel televisi itu melelahkan. Ha-ha-ha. Aku tidak bermaksud apa - apa. Tetapi bayangkan perbedaannya. Saat off-air, kami tidak benar - benar harus ke salon, mengenakan baju tertentu, fitting, dan hal lainnya. Kami hanya perlu mengenakan pakaian yang nyaman dan keluar seperti itu lalu manggung. Untuk siaran televisi, kami harus bangun shubuh, pergi ke salon, kemudian stylist-nim dengan berbagai pilihan baju. Wah.. sangat melelahkan.”, ucap Jisu yang memang terkenal ceria namun blak - blak-an.
“Bagaimana dengan hari ini.”, tanya PD-nim lagi.
“Yah… aku harus bangun pagi hari ini. Rumahku sangat jauh dari Seoul dan berarti aku harus bangun ekstra pagi. Lalu aku harus menunggu giliran untuk make-up karena di salon hanya tersedia dua orang make-up artist. Setelah itu aku harus fitting baju yang sesuai. Benar - benar melelahkan. Tapi, aku senang karena bisa memberikan tampilan yang lebih fresh dan terlihat seperti idol untuk para penggemarku. Meski aku yakin mereka lebih suka versi aku di panggung.”, lagi - lagi Jisu menjawabnya dengan penuh percaya diri.
“Menarik. Kita mulai segment kedua.”, ucap PD-nim.
“Wuhuuuu… segmen yang paling aku nanti.”, respon Jisu.
“Benarkah? Aku kira Daehyun dan Hyunwoo cukup trauma dengan segmen ini. Meski aku tidak bisa mengartikan bagaimana ekspresi takut Hyunwoo. Tapi aku tahu dia cukup kesal dengan segmen ini.”
“Aku adalah tipe orang yang penasaran. Aku penasaran apa yang akan keluar dari kotak itu. Tentu saja, aku juga penasaran dengan pertanyaan yang akan kamu lontarkan padaku.”, balas Jisu.
Camera, Roll, Okay, Start!
“Apa saat ini kau sedang berpacaran?”, tanya PD-nim sambil memberikan ekspresi sedang menanti jawaban.
“Oh tentu saja. Aku sudah 32 tahun. Daehyun-hyung saja sudah memiliki istri dan anak. Kenapa aku tidak.”, jawab Jisu santai.
“Ooo… aku tahu Daehyun melewati banyak hal dengan pilihannya untuk menikah dan berkeluarga. Namun, aku tidak menyangka kau akan sejujur ini. Aku kira kamu akan berpikir agak lama sebelum menjawabnya.”, komentar PD-nim.
“No no.. tidak perlu berpikir.”
“Apa kau baru saja berpacaran. Akankah hubungan yang ini bertahan lama?”, melihat Jisu yang jujur, PD-nim mencoba mencari kesempatan untuk mengulik - ulik lebih dalam.
“Apakah ini pertanyaan kedua?”, Jisu sangat strategis dan berhati - hati.
“Oh tidak, aku hanya ingin tahu lebih detail.”, jawab PD-nim.
“Kalau begitu, undang aku ke episode selanjutnya, aku akan menjawabnya.”
PD-nim langsung speechless mendengar jawaban dari Jisu. Benar - benar jawaban yang tidak terduga.
“Kau sangat perhitungan rupanya.”, komentar PD-nim.
“Tentu saja. Ini juga adalah bisnis.”, jawabnya.
“Oke, pertanyaan selanjutnya. Apa kau setuju dengan keputusan Daehyun saat pertama kali go-public tentang hubungannya?”, PD-nim kembali melontarkan pertanyaan sensitif.
Jisu nampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Bahkan, dia tidak bisa langsung menjawab saat waktunya sudah habis.
“Oh.. akhirnya aku berhasil mengenaimu. Kau masuk perangkap.”, kata PD-nim senang.
“Aku hanya penasaran apa isi kotak yang ada di atas kepalaku. Jika aku terus bisa menjawab, aku tidak akan bisa merasakan bagaimana rasanya saat kotak itu dibuka.”, jawab Jisu sangat percaya diri sambil sesekali melihat ke atas.
“Jadi, maksudmu, kamu sengaja mengalah?”, tanya PD-nim.
“Hn.”, Jisu menjawab singkat.
“Ah… kenapa aku merasa sedang dikerjai olehmu sekarang.”, kata PD-nim.
“Ha-ha.. Aku tidak mengerti kenapa kau mengira bahwa kau menang.”, kata Jisu dengan nada menantang.
“Wah.. ternyata Triple Kill memang memiliki banyak cara untuk melakukan Triple Kill.”, kata PD-nim.
“Baiklah, sebelum aku membuka kotak di atas kepalamu. Aku ingin memastikan, apakah kau juga hanya akan memberikan jawaban untuk pertanyaanku tadi jika aku mengundangmu kembali di episode selanjutnya?”, tanya PD-nim.
“Tidak. Aku bisa memberikan jawabannya sekarang. Itu tidak terlalu menarik. Tentu saja aku tidak setuju. Daehyun hyung memutuskan untuk go-public sekitar 5 atau 6 tahun yang lalu? Saat itu kami baru saja debut. Meski kami sebenarnya sudah aktif tiga tahun belakangan sebelum tanggal debut, tapi saat itu kami sedang tenar - tenarnya. Dan dia go-public.”, jawab Jisu.
“Manager, apa dia boleh terlalu jujur begini? Apa tidak masalah?”, tanya PD-nim yang langsung cemas dengan jawaban Jisu yang terdengar blak - blak-an.
Manager mereka yang berada di luar kamera mengangguk. Seolah dia sudah menyerah. Jadi dia tidak menyetujuinya atau memperbolehkannya, namun lebih kepada dia tidak memiliki pilihan lain.
“Itu sebelum aku mengerti bahwa keputusan yang diambil oleh Daehyun hyung adalah keputusan yang tepat. Tidak semua orang bisa menemukan orang yang tepat. Dan menurutku, meski banyak sekali jatuh bangun yang kami alami terutama dia secara pribadi dan keluarganya alami, kami tumbuh ke arah yang lebih baik sebagai seorang band, dan juga sebagai seorang individu.”, jawaban Jisu selanjutnya langsung mendapatkan applaus dan ucapan salut dari para penggemar.
Mereka tidak menyangka idola mereka yang playboy ini bisa mengatakan hal seperti itu. Meski tidak ada yang menyadari, sebulir air mata turun dari mata Daehyun dan dia langsung menyekanya sebelum yang lain melihatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments