Beberapa hari ini Leira hanya menyibukkan diri dengan membaca buku koleksinya, dia belum mau menjalankan aktivitas rutinnya yang sebagai mahasiswa sekaligus pemilik sebuah butik ternama di kotanya.
"Bi, makanan sudah siap semua?" Tanya Leira kepada Bi Nenah yang masih sibuk mempersiapkan jamuan untuk menyambut kedatangan Mila.
"Belum Non, tapi sebentar lagi juga selesai." Jawab Bi Nenah sambil mengaduk-aduk masakan yang masih dalam proses pematangan itu.
"Baguslah Bi, lagian kita juga masih ada waktu sekitar 20 menitan lagi." Ujar Leira sambil menghela nafas, bukan masalah jamuan yang memberatkan tugasnya, tapi masalah yang akan di bahas oleh Tantenya ini yang menjadi pikirannya.
Waktupun cepat berlalu dan Mila sudah memberi kabar jika sebentar lagi dia akan segera tiba. Bi Nenah juga sudah menyelesaikan semua tugasnya dengan sangat baik bahkan tanpa cacat cela, pokoknya semua di tata dengan sedemikian rupa di atas meja. Hidangan dan cemilan sudah tersedia di atas sana demi menyambut sang Tante dan calon mertua yang belum tahu seperti apa rupanya.
Leira merasa gelisah dan tak bisa duduk dengan tenang menunggu detik-detik kedatangan Tante Mila yang di cintainya, dia terus bolak-balik berjalan di ruangan tengah, sampai-sampai Bi Nenah yang melihatnya harus terus menghiburnya.
"Sabar Non, sebentar lagi Nyonya Mila datang. Non Ara harus tenang ketika berbicara dengannya, jika Non memang belum siap untuk menikah, ya ... Non tinggal bilang saja." Ucap Bi Nenah berusaha menenangkan hati majikannya.
"Aku takut Bi, Tante bilang jika perjodohan ini sudah di atur sejak lama. Jika Leira tiba-tiba menolak, bagaimana dengan perasaan keluarga mereka." Ucap Leira berusaha menerangkan tentang situasinya.
"Ya ... Kan dari calon laki-lakinya juga belum tentu menerima perjodohan ini, Non tenang saja dulu, jika memungkinkan Bibi juga akan maju untuk membantu Non Ara menolak perjodohan ini."
"Bibi ... Terima kasih!" Ucap Leira dengan mata berkaca-kaca dan langsung berhambur ke pelukan Bi Nenah.
"Wah-Wah, ada yang lagi peluk-pelukkan nih." Suara seorang pria terdengar dari arah pintu depan.
"Ehhh ... Mas Alex." Ucap Leira setelah mengetahui pria yang bersuara itu adalah Alex.
"He-he ... Maaf ya Leira kalau aku ganggu moment kalian."kata Alex canggung.
"Tidak apa-apa kok mas. Eh, iya ... Silahkan masuk!" Kata Leira sambil mempersilahkan tamunya untuk masuk, meskipun ini bukan waktu yang tepat untuk menerima tamu, tapi ya ... Mau bagaimana lagi pikirnya.
"Iya! Iya! Terima kasih!" Jawab Alex linglung, sebenarnya dia datang bersama keluarganya dari Surabaya untuk menemui Leira, tapi di tengah jalan mendadak sang ibu malah menyuruhnya untuk pergi duluan.
"He-he ... Maaf ya Ara, aku jadi merepotkna kalian lagi." Ucapnya malu-malu.
"Tidak apa-apa kok mas! oh iya, mas Alex mau minum apa? Biar Bi Nenah nanti yang buatin." Tawar Leira kepada Alex.
"Aku air putih saja, terima kasih!" Jawabnya.
"Gak usah berterima kasih segala mas, kan minumnya juga belum di ada." Kata Leira sambil tersenyum lembut kepadanya yang menambah kegelisahan hati seorang Alex.
Ya Tuhan, sangatlah sempurna makhluk ciptaan-Mu ini. Batin Alex.
"Sebentar ya mas, aku mau panggil Bi Nenah dulu." Ucap Leira seraya bangkit dan berjalan ke arah dapur tanpa menunggu jawaban dari Alex.
"Aduh, kenapa hati aku jadi deg-degan seperti ini ya? Apa ini yang di namakan cinta pada pandangan pertama dan kedua." Monolog Alex.
Di dapur, Leira kini sedang meminta Bi Nenah menyiapkan air putih untuk Alex yang kini sedang menunggu di ruang tamu.
"Baik Non, Bibi akan segera mengantarkannya." Ujar Bi Nenah mengiyakan permintaan majikannya.
"Terima kasih ya Bi!" Jawab Leira sopan.
Kenapa ya, aku kalau dekat mas Alex suka merasa senang. Batin Leira yang kini sedang berjalan menuju ruang tengah tempat Alex berada.
"Di tunggu ya mas, sebentar lagi Bi Nenah datang." Ucapnya setelah sampai di depan Alex.
"Terima kasih!" Jawab Alex kikuk karena merasa malu sedang memikirkan Leira dari tadi.
Tottt... Tottt...
Suara klakson mobil terdengar keras dari arah luar gerbang, Bi Nenah yang baru datang membawa air putih pun langsung berbicara kepada Leira. "Sepertinya, Nyonya Mila sudah sampai Non." Ujarnya.
"Iya sepertinya Bi." Jawab Leira.
Alex hanya diam saja, dia ingin berpamitan karena takut mengganggu kunjungan tamu yang datang, tapi merasa bingung dengan alasan yang akan dia sampaikan kepada ibunya jika dia pergi sebelum menunggu kedatangan sang ibu untuk menyusulnya.
Sedari kecil Alex selalu menuruti semua perintah ibunya tanpa pernah membantah sekalipun. Alex adalah tipe anak yang baik yang selalu taat kepada kedua orangtuanya. Sangat cocok jika di sandingkan dengan gadis seperti Leira.
"Bibi permisi ke depan dulu Non, mau menyambut Nyonya Mila." Kata Bi Nenah meminta izin untuk menyambut adik dari ibunya Leira.
"Silahkan Bi!" Bi Nenah pun segera pergi menyambut Mila ke halaman dan membantu membawakan barang-barangnya.
"Ara mana Bi?" Tanya Mila.
"Ada di dalam Nyonya, bersama mas Alex." Terang Bi Nenah.
"Alex?" Mila mengernyitkan dahinya merasa tak asing dengan nama yang di sebutkan Bi Nenah tadi.
"Iya Nyonya." Jawab Bi Nenah lagi.
"Oh ya sudah ... tidak apa-apa, aku duluan ya Bi." Ucapnya lagi ketika melihat Bi Nenah masih sibuk dengan pak satpam yang akan membantunya membawakan barang.
"Iya Nyonya, silahkan." Kata Bi Nenah.
Mila pun mulai berjalan memasuki rumah, dari teras dia bisa melihat Leira sedang mengobrol dengan seorang pria asing, sebelah alisnya pun langsung terangkat.
Leira terlihat sangat senang mengobrol dengan pria tersebut, ini tidaklah baik menurutnya, mengingat Leira sudah terikat perjodohan dengan putra teman lama dari ibunya.
"Ra!" Panggilnya kepada Leira.
"Tante!" Pekik Leira merasa bahagia akhirnya bisa bertemu dengan adik dari ibunya tersebut.
"Ponakan Tante makin cantik saja ya ...," Ujarnya seraya mengelus lembut rambut Leira.
"Tante bisa saja, justru Tante yang semakin cantik menurut Ara." Puji Leira kepada Tantenya.
"Kamu bisa saja, Ra. Oh iya ... Ini siapa?" Ucap Mila sambil menoleh ke arah Alex dengan senyum lembutnya.
"Ini putra teman lamanya mama, Tante. Dan dia datang untuk mengucapkan bela sungkawa." Jawab Leira.
"Oh, begitu!" Kata Mila sambil manggut-manggut.
"Iya Tante! Perkenalkan, nama saya Alex." Ucap Alex sambil berdiri dan mengulurkan tangannya ke arah Mila dengan sopan.
Melihat kesopanan yang di perlihatkan Alex, Mila merasa sangat senang. Seandainya Leira belum terikat perjodohan, pasti dia akan membuat Alex menjadi pasangan yang pas untuk Leira pikirnya.
"Hallo Alex!" Balasnya sambil meraih tangan Alex yang mengajaknya bersalaman.
"Panggil saja Tante Mila, sama kaya panggilan Ara selama ini ya ...," Katanya sambil tersenyum.
"Baik Tante!" Alex pun menjawab sambil mengangguk kepadanya.
"Kalau begitu, Tante tinggal dulu ya ... Tante mau ganti baju, gerah." Pamitnya kepada Alex.
"Oh, silahkan Tante! Silahkan!" Jawab Alex sambil membungkuk sopan menambah kesan baik di hati Mila terhadapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments