eps 5 hutang

Nadila kembali beraktivitas bersama para penghuni bumi, berusaha melupakan segala persoalan hidup yang tidak ada ujungnya. gadis itu melakukan segala pekerjaan dengan senyum sejuta Watt.

"hari yang sangat cerah" kata Nadila menggerakkan jari di keyboard komputernya.

Presdir memasuki area perkantoran dan tidak lupa Ken yang seperti magnet yang selalu lengket dengannya.

"Erina, tuan muda datang" kata Klara

"wah, dia semakin tampan memang cocok jadi suamiku" kata Erina

tuan muda Liam melewati mereka tanpa melirik sedikit pun walau begitu wanita wanita itu tetap merasa bangga tuan muda Liam mau melewati ruangan mereka.

langkah tuan Liam berhenti sejenak, matanya terhenti pada tubuh kecil di depan komputer. Lama memandang setelah itu, ia berjalan dengan sangat elegan masuk ke dalam lift menuju ruangannya di lantai 25. Memasuki ruang Presdir dan duduk di kursi kebesarannya terlihat gagah dan berwibawa bahkan sekretaris Ken iri melihat itu.

"ada apa dengan tatapanmu" melempar pulpen ke kepala sekretaris Ken".

"sial" kata Ken tanpa sadar

"beraninya kau Ken!!!"

"maaf tuan muda, terimakasih lemparannya ohw kepalaku nyaman sekali"

sekretaris Ken membanggakan lemparan itu seakan mendapat uang ratusan juta dalam sekali kedip mata.

"kembali ke mejamu Ken, kau membuatku kesal"

sekretaris Ken menuju meja nya sambil menggerutu.

"mood tuan muda berubah lagi"

sekretaris Ken mendapat banyak email dari anak perusahaan yang tersebar di seluruh penjuru kota, sedangkan sang Presdir dengan gaya santai menyelesaikan pekerjaannya.

seketika tuan muda Liam teringat sesuatu.

"Ken suruh dia membayar kerugian ku" perintah tuan Liam

" baik tuan " Ken " ternyata anda tidak melepasnya begitu saja " Ken sudah mulai paham situasi, berbicara dengan seseorang di telepon.

ibu Sarah ketua divisi pemasaran berjalan tergesa gesa.

"nadila" menunjuk ke arah Nadila

"iya Bu"

"ikut saya" Nadila melirik Belinda sebentar, lalu mengikuti ketua divisi yang memasuki lift.

"apa Nadila melakukan kesalahan lagi." Belinda sudah khawatir ketua divisi menjemput karyawan secara langsung ini terjadi sudah dua kali dalam siklus kerja Nadila. yang pertama pak Irwan kepala personalia dan sekarang ketua divisi itu berarti Nadila melakukan kesalahan terhadap atasan.

Nadila kembali memasuki ruangan yang luas itu ruangan sekretaris Ken.

"anda memanggil saya tuan?"

"ya"

sekretaris Ken tanpa basa basi menyodorkan surat di atas meja Nadila membaca tanpa melewatkan satu katapun.

"itu daftar kerugian yang harus anda bayar nona Nadila Keith"

"menabrak Presdir adalah sebuah kesalahan, menginap di hotel telah menyusahkan Presdir, membuat Presdir terganggu."

Nadila membaca detail isi surat itu.

"anda harus membayar waktu yang terbuang sia sia karena kecerobohan anda sendiri nona." jelas Ken yang ikut merasa aneh dengan surat tuntutannya itu.

"tuan apakah ini tidak keterlaluan?"

protes Nadila ketika melihat nominal uang yang dia bayar hanya karena alasan sepele

"bertanggung jawab lah nona, anda saya beri waktu tiga hari."

kata kata itu semakin mengejutkan Nadila.

Nadila merasa itu tidak adil Dia menerobos masuk ruangan Presdir tanpa izin.

"apa anda kekurangan uang tuan?"

dengan kemarahan menggebu Nadila mengungkap kekesalannya kepada tuan Liam yang terlihat acuh dengan protes Nadila.

"apa anda ingin saya bekerja tanpa gaji? bagaimana anda menyimpulkan hanya menabrak secara tidak sengaja harus membayar sebanyak ini, apa anda terluka atau lecet di bagian mana, saya rasa anda juga butuh biaya operasi "

Tuan Liam merasa terhibur baru kali ini ada gadis yang lancang padanya.

"apa kau sudah selesai ?" tanya tuan Liam. Nadila baru tersadar akan kelancangannya

"apa perlu ditambah satu poin lagi membuat keributan di ruangan saya hmm ?"

Nadila menciut menyadari betapa berkuasanya orang yang ada dihadapannya itu.

" keluarlah, telingaku sakit mendengar suaramu dasar kucing" kata tuan Liam lagi.

Nadila kembali kemeja kerjanya dengan wajah menunduk ternyata pria berjas itu sangat menyebalkan. seluruh karyawan memandang kearah Nadila mereka merasa heran, orang yang keluar dari ruang sekretaris Ken masih bisa duduk kembali ke kursinya biasanya mereka akan keluar dengan sebuah surat kiamat. tapi, kali ini beda.

"Nadila kamu baik baik saja?"tanya karyawan yang penasaran

"iya. tuan muda memanggil saya karena saya karyawan baru"

berbohong juga ada batasnya Nadila, sekretaris Ken atau tuan muda Liam tidak peduli dengan karyawan baru atau semacamnya karena karyawan sudah melalui interview. tapi, para karyawan tidak mau berurusan juga jadi cukup percaya aja dengan alasan yang dibuat nadila.

tiga hari berlalu, Nadila kembali berada di ruangan sekretaris Ken.

"maafkan saya tuan" kata Nadila

"jadi kau tidak bisa membayarnya?" senyum sekretaris Ken yang sangat sulit ditebak.

"baiklah" Ken

"tuan, beri saya kesempatan maafkan saya" kata Nadila memohon dengan matanya yang sudah berkaca kaca dan bersiap untuk pecah.

"ah... gadis ini, sekarang entah apa yang dipikirkan tuan muda sehingga memilih gadis ini dia bahkan sangat menyedihkan" Ken

Telepon di sudut meja kerja sekretaris Ken berbunyi.

" tuan muda, baiklah" meletakkan telepon.

"baiklah tuan muda memberimu kesempatan kedua sekarang keluarlah".

nadila bergegas keluar.

"ternyata, dia punya hari juga mau memberiku kesempatan" Nadila menarik nafas dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

di jam istirahat seluruh karyawan memanfaatkan kesempatan untuk makan siang dan meregangkan otot mereka yang sudah kaku bekerja, sedangkan Nadila bersiap dengan bekal makan siangnya. Dia

meletakkan kotak nasinya di atas meja.

"aisss, bagaimana bisa aku tidak membawa air minum kurasa memesan jus di kantin lebih menyegarkan otak." Nadila meninggalkan makanannya di atas meja.

sungguh bukan sesuatu yang mudah dipercaya Liam sangat penasaran dengan kotak nasi itu. presdir itu bergegas mencicipi makanan yang ada dikotak nasi itu dan seketika matanya berbinar.

"apa dia punya koki pribadi dan menu apa ini, aku tidak perna melihat ini sebelumnya." tuan Liam menyantap habis bekal itu.

setelah kenyang tanpa rasa bersalah meninggalkan ruangan itu. Bertepatan Nadila kembali dari kantin dengan segelas jus alpukat kesukaannya.

"aaaakk... makananku kemana?"

Nadila mencari makanannya merasa heran kotak bekalnya kosong. tapi, sekotak hidangan tersaji di mejanya ternyata tuan Liam mengganti makan siang yang telah mengenyangkan perutnya.

"tuan muda tidak makan siang?" tanya Ken

"aku masih kenyang Ken" jawabnya enteng

" kenyang? ahh baiklah tuan muda" sekretaris Ken merasa bingung tentang tuannya yang tiba tiba kenyang.

tuan Liam berusaha keras bahkan mencari di internet nama makanan dengan bentuk aneh yang barusan ia makan. tapi, dia tidak menemuka yang sama persis dengan yang dia makan baginya itu makanan kelas atas yang tidak pernah ada.

"sial, apa nama makanan aneh itu." gumam tuan Liam

"tuan muda bertanya pada saya?" Ken

"ya, apa nama makanan aneh itu?" kata Liam lagi membuat orang bingung saja.

"yang mana tuan muda tidak ada makanan aneh disini." Ken yang sedang menikmati makan siangnya sendiri. tuan Liam tersadar, jangan sampai ketahuan dia mencuri makan siang orang bisa turun harga dirinya.

"lupakan saja" katanya kemudian.

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

wkwkwk lucu tuan Liam curi mkan bekal Nadia, ngk tau nama makanannya 🤦 pasti masakan Nadia itu 🤔

2023-06-19

0

lihat semua
Episodes
1 eps 1
2 eps 2 Diterima kerja
3 eps 3 kesulitan
4 eps 4 hotel
5 eps 5 hutang
6 eps 6 pekerjaan lain
7 eps 7 rumah Presdir
8 eps 8 mengikuti
9 eps 9 tuan muda hilang
10 eps 10 pencarian
11 eps 11 perdebatan
12 eps 12 kembali
13 eps 13 pekerjaan ganda
14 eps 14 asisten
15 eps 15 kakek
16 eps 16 membasmi hama
17 eps 17 pindah kamar
18 eps 18 bertanggung jawab
19 eps 19 apa kau menyukainya?
20 eps 20 sangat asing
21 eps 21 ciuman pertama
22 eps 22 ken
23 eps 23 marah
24 eps 24 datang kembali
25 eps 25 tengah malam
26 eps 26 kebebaan
27 eps 27 cemburu
28 eps 28 tuan muda sakit
29 eps 29 Di kamar
30 eps 30 perasaan tuan muda
31 eps 31 di serang
32 eps 32 menyerangan kembali
33 eps 33 merasa dilupakan
34 eps 34 bulan madu
35 eps 35 memories
36 eps 36 yang pertama
37 eps 37 sampah
38 eps 38 meminta izin
39 eps 39 keributan
40 eps 40 balasan kecil
41 eps 41 marah dalam diam
42 eps 42 sulit memahami
43 eps 43 Geronimo dan Jennie
44 eps 44
45 eps 45 rumah kosong
46 eps 46 pemimpin pengganti
47 eps 47 kedatangan tamu
48 eps 48
49 eps 49 berterimakasih
50 eps 50 bunuh diri
51 eps 51 terluka
52 eps 52 rumah sakit
53 eps 53 pencarian di hentikan
54 eps 54 pengganti
55 eps 55 pembalasan
56 eps 56 pembalasan 2
57 eps 57 sementara berduka
58 eps 58 sementara berduka
59 eps 59 Hanya bisa mengenang
60 eps 60 otak dari penyerangan
61 eps 61 hidup sederhana
62 eps 62 ritual gila ken
63 eps 63 pesan misterius
64 eps 64 Ken dan Matteo
65 eps 65 dimana Ken?
66 eps 66 bertemu
67 eps 67 kembalinya Presdir
68 pengumuman
69 eps 68 undangan peresmian
70 eps 70 puncak peresmian
71 eps 71 seperti apa ayah
72 eps 72 siapa istri tuan Liam?
73 eps 73 dimana Jennie?
74 eps 74 rumah yang ramai
75 eps 75 cerita tuan Liam
76 eps 76 kelemahan tuan liam
77 eps 77 kontrol kehamilan
78 eps 78 pekerjaan tuan liam
79 eps 79 proyek kakek
80 eps 80 undangan pernikahan
81 eps 81 Tinggal bersama pria asing
82 eps 82 masalah keuangan
83 eps 83 berasa suami istri
84 eps 84 pelaku yang sesungguhnya
85 eps 85 drama kehilangan di pagi hari
86 eps 86 baby
87 eps 87 pengakuan kesalahan tidak terduga
88 eps 88 bolehkah aku memilikinya seutuhnya?
89 eps 89 pernikahan di hari yang sama
90 eps 90 salah paham yang tidak terkendali
91 eps 91 masih berlanjut
92 eps 92 Jadi ini wanita yang di cintai ya?
93 eps 93 aku mendukungmu
94 eps 94 libur yang di tarik kembali
95 eps 95 bisnis baru
96 eps 96 dia sudah menikah
97 eps 97 Temani istri ku
98 eps 98 ternyata kamu sudah menikah
99 author menyapa
100 eps 100 Istri saya
101 eps 101 Ledakan di tengah jalan
102 eps 102 Kejamnya Geronimo
103 eps 103 antara musuh dan kawan
104 eps 104 neraka Geronimo dimulai
105 104 laporan Rio
106 eps 106 dorrr dorrr
107 107 kamu punya hak memilih hidupmu Ken
108 eps 108 Puaskah kamu!
109 eps 109 keluarga Nadila
110 kebahagiaku (Tamat)
Episodes

Updated 110 Episodes

1
eps 1
2
eps 2 Diterima kerja
3
eps 3 kesulitan
4
eps 4 hotel
5
eps 5 hutang
6
eps 6 pekerjaan lain
7
eps 7 rumah Presdir
8
eps 8 mengikuti
9
eps 9 tuan muda hilang
10
eps 10 pencarian
11
eps 11 perdebatan
12
eps 12 kembali
13
eps 13 pekerjaan ganda
14
eps 14 asisten
15
eps 15 kakek
16
eps 16 membasmi hama
17
eps 17 pindah kamar
18
eps 18 bertanggung jawab
19
eps 19 apa kau menyukainya?
20
eps 20 sangat asing
21
eps 21 ciuman pertama
22
eps 22 ken
23
eps 23 marah
24
eps 24 datang kembali
25
eps 25 tengah malam
26
eps 26 kebebaan
27
eps 27 cemburu
28
eps 28 tuan muda sakit
29
eps 29 Di kamar
30
eps 30 perasaan tuan muda
31
eps 31 di serang
32
eps 32 menyerangan kembali
33
eps 33 merasa dilupakan
34
eps 34 bulan madu
35
eps 35 memories
36
eps 36 yang pertama
37
eps 37 sampah
38
eps 38 meminta izin
39
eps 39 keributan
40
eps 40 balasan kecil
41
eps 41 marah dalam diam
42
eps 42 sulit memahami
43
eps 43 Geronimo dan Jennie
44
eps 44
45
eps 45 rumah kosong
46
eps 46 pemimpin pengganti
47
eps 47 kedatangan tamu
48
eps 48
49
eps 49 berterimakasih
50
eps 50 bunuh diri
51
eps 51 terluka
52
eps 52 rumah sakit
53
eps 53 pencarian di hentikan
54
eps 54 pengganti
55
eps 55 pembalasan
56
eps 56 pembalasan 2
57
eps 57 sementara berduka
58
eps 58 sementara berduka
59
eps 59 Hanya bisa mengenang
60
eps 60 otak dari penyerangan
61
eps 61 hidup sederhana
62
eps 62 ritual gila ken
63
eps 63 pesan misterius
64
eps 64 Ken dan Matteo
65
eps 65 dimana Ken?
66
eps 66 bertemu
67
eps 67 kembalinya Presdir
68
pengumuman
69
eps 68 undangan peresmian
70
eps 70 puncak peresmian
71
eps 71 seperti apa ayah
72
eps 72 siapa istri tuan Liam?
73
eps 73 dimana Jennie?
74
eps 74 rumah yang ramai
75
eps 75 cerita tuan Liam
76
eps 76 kelemahan tuan liam
77
eps 77 kontrol kehamilan
78
eps 78 pekerjaan tuan liam
79
eps 79 proyek kakek
80
eps 80 undangan pernikahan
81
eps 81 Tinggal bersama pria asing
82
eps 82 masalah keuangan
83
eps 83 berasa suami istri
84
eps 84 pelaku yang sesungguhnya
85
eps 85 drama kehilangan di pagi hari
86
eps 86 baby
87
eps 87 pengakuan kesalahan tidak terduga
88
eps 88 bolehkah aku memilikinya seutuhnya?
89
eps 89 pernikahan di hari yang sama
90
eps 90 salah paham yang tidak terkendali
91
eps 91 masih berlanjut
92
eps 92 Jadi ini wanita yang di cintai ya?
93
eps 93 aku mendukungmu
94
eps 94 libur yang di tarik kembali
95
eps 95 bisnis baru
96
eps 96 dia sudah menikah
97
eps 97 Temani istri ku
98
eps 98 ternyata kamu sudah menikah
99
author menyapa
100
eps 100 Istri saya
101
eps 101 Ledakan di tengah jalan
102
eps 102 Kejamnya Geronimo
103
eps 103 antara musuh dan kawan
104
eps 104 neraka Geronimo dimulai
105
104 laporan Rio
106
eps 106 dorrr dorrr
107
107 kamu punya hak memilih hidupmu Ken
108
eps 108 Puaskah kamu!
109
eps 109 keluarga Nadila
110
kebahagiaku (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!