Dewantara group, perusahaan turun-temurun keluarga Dewantara yang berkembang dalam berbagai sektor dan merupakan perusahaan yang mendunia itu, memiliki tampilan gedung yang selalu memanjakan mata. didesain dengan arsitektur yang luar biasa dengan fasilitas berkualitas tinggi didalamnya. Menawarkan suasana perkantoran mewah dan eksklusif, sekaligus terintegrasi dengan mal dan apartemen kelas atas. Lokasinya yang strategis pun memudahkan akses ke area bisnis lain serta tempat hiburan yang ada di sekitar. tidak heran jika banyak orang memimpikan masuk bekerja didalamnya.
tuan muda Liam mahardika, Presdir Dewantara group memasuki area perkantoran dengan sangat berwibawa dan wajah tegasnya, tidak heran banyak wanita yang tergila gila padanya karena pesonanya yang terlalu sempurna.
"Ken, keruangan saya sekarang" katanya diseberang telepon.
" tuan muda" sapa Ken, sekretaris tuan Liam.
"hmm apa sudah ada rekrutan?" tanya tuan muda.
Presdir tidak ingin kursi diperusahaan kosong dalam waktu yang lama, kekurangan karyawan juga dapat memperlambat proses kerja untuk itu mereka membutuhkan karyawan secepatnya. Tentunya tidak sembarangan terpilih hanya orang yang berkompeten yang dapat diterima oleh perusahaan karena gaji yang di tawarkan juga sesuai dengan nilai kerja.
"baru saja ada seorang gadis yang melamar tuan muda tapi, usianya masih sangat muda dan masih dalam fase pemeriksaan data tuan"
"suruh dia untuk interview kursi di perusahaan jangan terlalu lama kosong." perintah tuan muda Liam.
"saya juga berfikir demikian tuan muda"
"lakukanlah Ken"
"sepertinya kepala tuan muda bermasalah. baiklah situasi hatinya sedang baik hari ini"
Ken
sekretaris Ken tidak membuang waktu segera melakukan panggilan telepon. Suara sekretaris Ken nyaris membuat jantung Nadila melompat, bahkan dia belum melewati gerbang kantor yang luas itu tetapi, dia sudah ditelepon untuk interview sungguh alam ini berpihak padanya.
Nadila sangat bersemangat menuju ruang kepala personalia untuk melakukan interview
"astaga, aku gemetaran bagaimana ini "
"selamat pagi nona." sapa pria paruh baya itu dengan ramah
"selamat pagi juga pak." sambut Nadila
"saya bisa katakan bahwa anda adalah satu satunya calon karyawan yang beruntung. bahkan saya rasa anda belum melewati luar atap gedung ini." kata pak Irwan selaku penanggung jawab itu dengan menahan tawanya. ini tidak pernah terjadi sebelumnya.
wawancara berjalan dengan baik. Nadila menjawab dengan sangat jelas dan lugas, tidak ada alasan untuk menolak lamaran kerjanya. Nadila cukup berpotensi di bidangnya.
"senang bertemu dengan anda nona Nadila Keith dan selamat bergabung bersama kami di Dewantara group." kata pak Irwan
"kyaaaa..." teriak Nadila.
"nona anda baik baik saja?" kata pak Irwan terkejut.
"hah. hehe iya pak maaf saya hanya terkejut jadi saya diterima bekerja pak?" kata Nadira tersadar.
"iya nona selamat bergabung" pak Irwan berusaha menahan tawanya agar tidak terlepas itu bisa menghancurkan image yang ia miliki. Nadila keluar dari ruangan pak Irwan sambil melompat kegirangan dia sangat senang
Diruang Presdir dua pria tampan itu bergelut dengan berkas di atas meja dengan segala mimik wajah yang diekspresikan berbeda tiap membuka lembaran kertas itu. bukan dua pria tapi, satu karena tuan muda sang raja memiliki kesibukan tersendiri. Tuan Liam tidak berhenti memandangi monitor seperti menemukan sesuatu yang menyenangkan di sana
"hahahaha" tawanya pecah.
"tuan muda" kata sekretaris Ken terkejut dan juga khawatir, sepertinya tuan mudanya benar benar bermasalah.
"hm, Ken! berikan hadiah untuk pak Irwan"
sekretaris Ken masih diam menunggu alasan dibalik pemberian hadiah dia menjadi orang bodoh kali ini.
"apa kau butuh jadwal ke dokter ken?" tuan Liam kesal melempar pulpen ke kepala Ken
"maaf tuan muda"
"cih! apa kau bosan bekerja Ken?"
"baiklah tuan muda, akan saya siapkan"
"hm, tapi alangkah lebih baik kalau kamu pergi saja ke dokter." lanjut tuan Liam kembali pada kegiatannya.
sekretaris Ken masih berfikir keras tentang semua yang terjadi tapi dia belum menemukan ujung dari benang kusut di kepalanya itu.
"kau memang sudah mulai bodoh Ken. apa kau perlu kuliah lagi?" kata tuan Liam lagi.
Ken kembali sibuk dengan tumpukan kertas itu berusaha menghiraukan tuan Liam
"setidaknya beri alasan tuan muda, kenapa pak Irwan mendapat hadiah jangan bilang karena rekrutan hari ini berhasil aku sudah mulai gila" ken
Nadila kembali kerumah dan menceritakan perjalanannya kepada keluarganya dan betapa bahagianya mereka.
"apa! kyaaa kamu diterima bekerja" sorakan dalam rumah itu.
sekarang Nadila akan memulai hari dengan pekerjaan barunya rumah makan bubur itu akan di ambil alih oleh kangsan namun tetap oleh pemantauan Nadila.
kangsan adik Nadila sebentar lagi lulus SMA jadi, tidak masalah jika mulai belajar mencari uang.
"jadi, kapan pekerjaanmu di mulai?"
"besok pagi ayah" jawab Nadila lemas
"hei, seharusnya kamu bersemangat bodoh!" timpal ibu.
"ibu aku tidak percaya diri ibu tahu kan kalau perusahaan itu sangat besar semua pegawai didalamnya berpakaian rapi dan sangat pintar pastinya"
"bukankah kamu juga pintar kamu mahasiswa berprestasi dulu" puji ibu.
"ya benar anakku, masalah yang lainnya serahkan pada ayah" ayah Nadila pergi kedalam kamar dan membawa beberapa sen uang.
mereka mengumpulkan uang tabungan masing masing
"sepertinya cukup untuk membeli beberapa pakaian kantor" kata kangsan setelah menghitung semua uang yang terkumpul itu.
"tunggu apa lagi, ayo pergi berbelanja"
semangat ayah Nadila.
mereka mulai memilih pakaian di toko baju.
"ayah sepertinya ini terlalu berlebihan, sebaiknya kita pulang saja baju baju ini mahal semua" Nadila tidak tega menghabiskan uang tabungan keluarganya.
"uang itu akan kembali saat kamu gajian. sudahlah ayo pilih beberapa yang cocok untukmu, jangan membuat dirimu malu dengan tampilanmu seperti gembel besok" kata ibunya.
acara berbelanja itu selesai juga, Nadila memilih beberapa baju yang harganya murah mengingat perekonomian keluarga nya yang kurang mendukung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Aidah Djafar
awal yg bagus 👌
suka cerita novelmu Thor 🙏
2023-06-19
0