Bab 5

Sepulang sekolah, seperti biasa Zia tidak langsung pulang ke rumah namun kali ini bukan ke perusahaan melainkan ke pesisir pantai bersama dengan Yuda mengendarai sepeda motornya. Memanglah sangat nyaman bermain di tepi pantai di sore hari hembusan angin yang menerpa rambut Zia menjadi pesona nya tersendiri sehingga menyejukkan mata Yuda yang melihatnya.

Zia menuliskan dua nama di dalam bentuk love yang ia buat di atas pasir kemudian ia memotretnya dan mengirimnya pada Saga. Senyuman yang Zia pancarkan menarik perhatian Yuda sehingga cowok itu berjalan menghampirinya guna untuk menanyakan hal apa yang telah membuat Zia tersenyum seindah itu.

"Apa yang kau tulis?" Yuda berdiri di samping Zia dan melihat apa yang di tulis gadis di sampingnya itu.

"Hanya sebuah nama." Sahut Zia dengan menampakkan senyumnya.

"Fotoin gue dong." Zia meminta Yuda untuk memotret dirinya dengan pose yang sangat indah.

"Oke." Yuda mengambil ponselnya dan bersiap untuk memotret gadis yang telah berpose.

Selesai memotret, Yuda terus menatap foto Zia yang terlihat begitu manis sampai kedatangan Zia di sampingnya berhasil mengalihkan pandangan Yuda. "Kirimin ke gue dong, habis itu terserah mau Lo buang atau di apain juga." Ucap Zia yang melihat layar ponselnya ketika ada pesan masuk. Setelah mengirim foto nya, Yuda memberanikan diri untuk meminta foto bersama Zia. "Foto bareng gue sini." Ucap Yuda yang sedikit ragu namun perkiraannya itu salah, Zia mendekat ke arah Yuda dan tanpa canggung ia merangkul cowok yang sedikit lebih tinggi dari nya itu.

Hal itu cukup membuat Yuda sedikit kaget, namun ia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu Yuda langsung memotret dirinya bersama dengan Zia. "Tunggu sebentar." Zia melihat ponselnya yang berdering sebuah panggilan video dari Saga membuatnya sedikit menjauh dari Yuda.

"Kau di pantai?" Tanya Saga.

"Hm, gimana? Bagus kan?" Zia memperlihatkan hampir seluruh bagian pantai.

"Tunggu, siapa yang di belakang mu?"

Zia menoleh ke belakangnya dan melihat sosok Yuda yang sedang mengambil beberapa potret.

"Ahh itu, dia Yuda teman ku."

"Sebentar lagi aku jemput jangan dulu pulang sebelum aku sampai."

"Baiklah cepat kemari sebelum aku di ambil orang." Zia tertawa kecil dengan candaannya.

Saga terkekeh mendengar penuturan Zia sebelum akhirnya ia menutup panggilan video nya.

*

Sore hari, selesai dengan pekerjaannya Saga bergegas pergi ke tempat dimana Zia berada. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang sampai tak sengaja Saga melihat sosok gadis yang sangat ia kenal berjalan di trotoar dengan keadaan yang terlihat tidak baik-baik saja. Saga menepikan mobilnya dan menghampiri gadis tersebut.

"Disha." Panggil Saga seraya menatap ke arah Disha.

Gadis itu menoleh ke belakangnya dengan wajah yang cukup pucat.

"Saga.. kamu ngapain disini?" Tanya Disha.

"Aku hanya kebetulan lewat dan tak sengaja melihat kamu berjalan disini."

"Ahh begitu."

"Kau baik-baik saja?" Tanya Saga kembali.

Disha mengangguk mengiyakan ucapan Saga. "Aku baik-baik aja."

"Tapi wajah mu begitu pucat, apa gak sebaiknya kita ke rumah sakit?"

"Gak usah, aku akan segera pulang dan beristirahat." Disha menghentikan taksi yang kemudian masuk kedalamnya dan meninggalkan Saga begitu saja.

Melihat Disha yang telah pergi, Saga kembali masuk kedalam mobilnya. Sesampainya di pantai, ia langsung menghampiri Zia yang telah menunggunya sedari tadi. "Kenapa kau lama sekali?" Zia mengerucutkan bibirnya karena telah di buat kesal oleh Saga yang harus menunggu nya cukup lama. "Maaf, tadi aku gak sengaja bertemu Disha dan ngobrol sebentar." Sahut Saga yang membelai wajah Zia dan menyibakkan rambut yang menutupi sebagian wajahnya karena hembusan angin.

Tatapan Saga terhenti ketika ia melihat pipi Zia yang masih terlihat sedikit merah akibat tamparan oleh Rosie. Ia menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Zia, namun tidak ingin ada masalah Zia memilih untuk bungkam dan mencari alasan untuk menjawab pertanyaan kekasihnya itu. Sungguh sulit untuk membohongi seorang Saga karena ketelitian dan kecerdasan yang dimilikinya menjadikan salah satu nilai lebih dari dirinya.

Tapi untuk kali ini Zia lebih memilih untuk percaya pada Zia daripada ia harus di musuhi kekasih kecilnya itu karena tidak mempercayainya.

Sementara di sisi lain, Yuda yang melihat semuanya hanya tersenyum tipis menyaksikan kedekatan Zia bersama dengan orang lain. Niatnya untuk menghampiri Zia kini ia urungkan Yuda lebih memilih untuk memutar balik dan mengirimi pesan pada Zia memberitahu bahwa dirinya telah pulang lebih dulu karena ada urusan mendadak.

"Haishh.. kenapa harus pulang duluan sih? Padahal aku ingin mengenalkan Saga padanya." Gumam Zia setelah membaca isi pesan dari Yuda.

Setelah melihat sunset yang menjadikan suasana semakin romantis, Saga dan Zia pun bergegas pulang. Sesampainya di rumah, Saga mengantarkan Zia sampai masuk kedalam hingga tak sengaja ia bertemu dengan kedua orang tua Zia yang pada dasarnya mereka telah saling mengenal bahkan cukup dekat.

"Baru pulang kamu Zi?" Tanya tuan Elvano.

"Hm, aku habis jalan sama Saga." Sahut Zia dengan ketus.

"Disha ada om? Apa dia baik-baik aja?" Tanya Saga yang secara tiba-tiba.

Pertanyaan Saga membuat Zia merasa sedikit cemburu, karena sepertinya baru kali ini Saga menanyakan gadis lain apa lagi dengan perhatiannya walau hanya sekedar menanyakan kabar.

"Disha ada di kamarnya dia baik-baik aja dan sedang istirahat." Ucap tuan Elvano.

"Syukurlah, tadi aku gak sengaja bertemu dengan nya di jalan."

"Aku ke kamar dulu bye!" Zia berpamitan dengan nada kesal pada Saga, ia masuk kedalam kamarnya dengan sikap yang tidak seharusnya ia lakukan. Pintu yang di banting membuat Saga sadar apa yang di rasakan Zia saat ini.

"Kalau gitu aku pamit dulu om, Tante, permisi." Saga langsung berpamitan untuk pulang sebelum Zia kembali keluar dari kamarnya dengan api amarah yang berkobar.

Saga tahu betul jika Zia sudah marah maka ia tidak akan mengenal tempat dimana dan ada siapa saja di tempat itu. Ia akan mengutarakan isi hatinya secara habis-habisan.

"Oke, pertama papa, mama dan sekarang Saga! Ck, pinter banget Lo menarik perhatian orang." Zia menggerutu mengutarakan kekesalannya pada Disha tanpa ia tahu yang terjadi sebenarnya seperti apa.

****

Terpopuler

Comments

sasa

sasa

lanjuuutt

2023-02-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!