Story' Zerzia

Story' Zerzia

Bab 1

Blam!!

Seorang gadis keluar dari kamar membanting pintunya. Pemandangan pertama yang ia saksikan ketika melewati ruang makan adalah keharmonisan satu keluarga yang sedang menikmati sarapan paginya.

"Ck, selalu seperti ini." Gumam gadis yang hendak melangkahkan kakinya keluar.

"Zia... Kamu gak sarapan?" Seru mama nya yang melihat Zia berjalan.

Zerzia Xavellyn Alexander, putri kedua dari pasangan tuan Elvano Alexander dan nyonya Aleana Nadira merupakan gadis berparas cantik dengan postur tubuh yang ideal, ia memiliki sifat sedikit barbar yang bertolak belakang dengan kakak nya yang bernama Disha Putri Alexander jarak diantara mereka tidaklah begitu jauh hanya terpaut 2 tahun. Zia masih duduk di bangku SMA kelas 3 sementara Disha telah berhasil masuk universitas bergengsi di kota nya.

"Zia berangkat" Ucap Zia seraya melangkahkan kakinya menuju pintu utama dan meninggalkan ketiga orang yang masih sarapan.

Selepasnya membuka pintu utama, Zia telah di sambut oleh senyuman hangat dari seseorang yang selalu ia kagumi. Sagara Putra Adhiyaksa, seorang pria berparas tampan yang memiliki tubuh tegap yang banyak di kagumi para wanita di luar sana tidak sedikit yang ingin memiliki dirinya namun hatinya telah terkunci oleh pemilik nama Zerzia gadis yang sempurna di matanya.

Dengan segera Saga membukakan pintu mobilnya untuk Zia sang kekasih tercinta. Hubungan diantara keduanya cukuplah lama mulai dari Zia kelas 2 SMA hingga saat ini. Di dalam mobil Saga memberikan sebuah paper bag yang berisi roti isi serta susu cokelat kesukaan Zia, ia tau betul kalau gadis yang duduk di sampingnya itu belum sarapan karena begitulah kebiasaan Zia.

"Makasih untuk yang kesekian kalinya." Ucap Zia yang telah mengigit roti di tangan nya.

"Apa kau tidak bosan terus berterimakasih pada ku?"

"Baiklah lain kali aku tidak akan berterimakasih lagi".

"Hey.. bukan seperti itu maksud ku, alangkah baiknya kamu sarapan di rumah sebelum berangkat".

"Jika sudah bosan berhentilah".

Saga mengerutkan dahi nya untuk mencerna ucapan Zia barusan.

"Jangan membuatkan aku sarapan lagi, aku bisa makan di kantin". Tutur Zia menjelaskan ucapan sebelumnya.

Saga hanya mengulas senyum nya seraya mengusap pucuk kepala Zia. Kelembutan serta perhatian Saga lah yang membuat Zia nyaman bersamanya sampai saat ini, meski sering ngambekan dan marah-marah tidak jelas namun Saga masih setia dengan gadis pemilik nama Zerzia itu.

Sesampainya di depan gerbang sekolah, Saga menghentikan mobilnya gadis di sebelahnya pun bergegas turun, ada yang kurang rasanya jika Zia pergi tanpa kecupan Saga di keningnya, ia kembali masuk kedalam mobil dan memberi kode pada pria yang berada di dalamnya. Mengerti dengan kode yang di berikan Zia, Saga pun segera memberikan kecupan lembut di kening Zia.

"Nanti gak usah jemput, aku ada acara sama temen."

"Hm, masuk gih gerbangnya mau di tutup."

"Oke bye." Zia melambaikan tangannya sambil berjalan melewati gerbang sekolah.

Baru beberapa langkah Zia berjalan, terdengar suara yang cukup nyaring memanggil namanya dari belakang. Sontak Zia langsung menoleh dan menatap datar pemilik suara cempreng itu.

Veranda sahabat terbaik yang selalu ada untuk Zia disaat susah maupun senang. Keduanya telah bersama semenjak mereka kecil karena dulu rumah mereka bertetangga, walau sekarang telah berjauhan namun mereka masih satu sekolah. Di ibaratkan dimana ada Zia disitu ada Vera.

"Yang makin lengket sama si doi sampai lupa sama temen sendiri." Ujar Vera yang terkadang cemburu dengan kekasih Zia.

Bukan cemburu karena cinta melainkan karena waktu yang selalu mereka habiskan bersama sedikit tersita oleh keromantisan Zia bersama Saga. "Makanya lo cari cowok dong biar gak ngenes sendiri terus." Sahut Zia sedikit mengejek Vera yang statusnya masih jomblo abadi.

"Ngomong-ngomong masalah cowok, lo gak sadar sama doi yang selalu ada buat lo?"

"Doi yang selalu ada buat gue? Maksud Lo Saga?"

"Bukan bestie, otak Lo kayak nya isinya Saga doang."

"Ohh iya jelas Saga kan kesayangan gue."

"Terserah, tapi bukan dia maksud gue...." Ucapan Vera seketika terhenti ketika seseorang yang di maksudnya datang menghampiri mereka.

"Zi.." Panggil Yuda yang merupakan teman sekelas Zia yang sekaligus menjabat sebagai ketua OSIS.

Zia langsung menoleh dan menyahuti panggilan Yuda. "Kenapa?" Tanya balik Zia pada cowok yang kini telah berdiri tepat di depan nya.

Yuda meminta Zia untuk membantunya mengatasi masalah pembelajaran di kelas, karena selain ketua OSIS Yuda juga merangkap sebagai ketua kelas yang sangat di segani karena kecerdasan dan ketampanan yang di milikinya. Hari ini kebetulan jam kosong karena guru yang bersangkutan ada halangan hingga tidak bisa mengajar alhasil guru tersebut menyerahkan tugas nya pada Yuda.

"Kenapa harus gue? Lo kan bisa?" Protes Zia.

"Gue ada rapat OSIS, jadi tolong kali ini ya? Sebagai gantinya nanti gue traktir Lo di cafe yang baru buka." Ujar Yuda membujuk Zia yang tipikal agak keras kepala.

"Oke deal." Sahut Zia menyetujui permintaan Yuda.

"Wait... Tapi gak cuma berdua kan? Gue boleh ajak Vera?"

"No! Pulang sekolah gue ada urusan kalian pergi berdua aja." Belum sempat Zia mengajak, Vera sudah menolaknya terlebih dulu.

"Urusan Lo kan sama gue Ra."

"Ada urusan lain maksud gue." Jawab Vera.

"Yaudah nih tugas nya, sebentar lagi bell Lo usahakan jangan ada keributan di kelas." Ucap Yuda memberikan buku mapel hari ini pada Zia.

"Gue gak janji, kayak gak tau aja Lo hebohnya seisi kelas kalo gak ada guru." Sahut Zia seraya menerima buku yang di berikan Yuda.

Setelah memberikan tugas nya cowok itu pun pergi meninggalkan Zia dan juga Vera yang masih diam di tempat. Setelah Yuda cukup jauh baru lah Vera mengeluarkan suaranya melanjutkan ucapan yang sebelumnya sempat terpotong.

"Dia loh zi."

"Apaan? Gak ada awal gak ada akhir tiba-tiba bilang dia loh zi, maksud Lo apa?"

"Dia yang gue maksud."

"Huh? Gue gak ngerti."

"Doi yang gue maksud selain Saga."

Daripada menanggapi ucapan Vera dengan serius Zia lebih memilih menanggapi nya dengan candaan semata. "Oh Yuda? Gosip di sekolah kan gue sama dia emang udah kayak yang pacaran haha." Celetuk Zia sambil berjalan menuju kelasnya yang di iringi tawa nya.

Vera yang selaku sahabatnya hanya menggeleng pelan melihat tingkah gadis yang bernama Zerzia itu. Zia memanglah sosok gadis yang super random tergantung suasana hati nya seperti apa kalau di ibaratkan dia gak jauh sama bunglon yang bisa berubah warna sesuai tempat.

"Guys.. kata si ketos yang sekaligus pak ketu kita hari ini bebas alias gak ada pembelajaran karena guru nya lagi honeymoon jadi lakukan sesuka kalian." Ujar Zia yang menaruh buku di meja guru.

Suara sorakan di dalam kelas pun seketika bergemuruh, bukan menyampaikan apa yang seharusnya di sampaikan melainkan Zia malah membuat keributan di kelas dengan apa yang di ucapkan nya. "Dasar setres Lo zi, ketahuan si Yuda tau rasa Lo." Ucap Vera yang menggelengkan kepalanya ketika melihat tingkah Zia yang membohongi teman satu kelas nya.

"Bodo amat, yang penting gue ngerjain tugas nya kalo mereka di hukum bareng-bareng kan seru tuh haha..." Sahut Zia yang tertawa lepas.

***

Terpopuler

Comments

toon3

toon3

aku mampir kak

2023-02-15

0

🅜🅘🅝🐯Zerzia M

🅜🅘🅝🐯Zerzia M

waaah udh up toh mak😭

2023-02-07

0

❥︎𝐦𝐢𝐧🐱{Hyura🐺}❀シ︎

❥︎𝐦𝐢𝐧🐱{Hyura🐺}❀シ︎

aku like dulu, bacanya ntar ya Mak😌

2023-02-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!