Chapter 05 🌹
Arga kemudian melihat proposal yang ada di tangannya tersebut, dia membolak-balik lembar demi lembar, tapi dia tidak membacanya sama sekali, kemudian dia menutupnya kembali dan meletakkannya di atas meja sembari menatap ke arah Bayu.
Bayu tersenyum dengannya berharap mendapatkan persetujuan dengan cepat dari Arga.
" Bagaimana pak Arga, Apakah bapak menyetujui kerjasama ini ?"
Arga menghela nafasnya dengan pelan.
" Saya akan mempelajarinya lagi nanti akan saya hubungi kembali Anda."
" Tapi apakah kerjasamanya ini disetujui oleh Bapak? dan saya mendapatkan kabar baiknya dari bapak nantinya."
Lagi-lagi Arga menghela nafasnya dengan pelan.
" Maaf,saya belum bisa memastikan, Apakah saya menyetujui atau tidaknya, Karena saya belum membaca sepenuhnya proposal yang telah Anda berikan pada saya."
" Kalau boleh tahu berapa hari bapak akan mempelajari proposal dari saya?"
" Saya juga tidak tahu, berapa hari saya akan benar-benar mempelajari proposal tersebut, karena saya belum ada persiapan untuk mempelajari perusahaan Anda yang bergerak dalam bidang apa saja."
" Baiklah Pak, saya akan menunggu kabar baik dari Bapak, terima kasih karena sudah meluangkan waktunya untuk bertemu dengan saya dan berbicara dalam satu ruangan ini." ucapnya terlihat nada bicaranya datar karena terlihat kecewa mendengar perkataan dari Arga, Bayu kemudian berdiri dan mengulurkan tangannya untuk menyalami Arga, Arga menyambut uluran tangan Bayu, kemudian Bayu keluar dari ruangan tersebut diikuti Arga, dia tersenyum dengan sang istri yang duduk di sofa didepan ruangan tersebut, walaupun senyuman itu terlihat terpaksa untuk sang istri,karena di dalam hatinya dia merasa marah dengan istrinya itu, dia kemudian mendekati Sonia sembari meraih tangan Sonia.
" Oh ya pak Arga, kenalkan ini adalah istri saya, namanya Sonia dia sudah menemani saya selama 5 tahun lebih." ucapnya sembari memperkenalkannya dengan Arga.
Arga hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.
" Kami sudah saling kenal." ucapnya singkat.
" Oh...benarkah? sungguh tidak terduga ya, kalau kalian berdua sudah saling kenal,di mana kalian berdua kenalnya?" tanyanya sembari menoleh sesaat ke arah sang istri.
Wajah Sonia pun berubah seakan-akan ucapan Bayu itu menusuknya dengan cepat mengenai jantungnya, debaran jantungnya pun semakin kuat tangannya berkeringat ingin marah ingin kecewa dengan suaminya itu karena berbicara di hadapan Arga seperti itu.
" Aku dan Pak Arga kenal karena kami sama-sama satu kampus jauh sebelum aku mengenal kamu dan menikah denganmu." sanggah Sonia.
" Oh gitu ya, baguslah kalau kalian saling kenal, sorry! kalau aku memperkenalkan kembali kalian berdua,karena aku tidak tahu kalau kalian berdua memang sudah saling kenal." ucapnya sembari merangkul istrinya agar mendekat ke arah dirinya, Arga hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
" Baiklah Pak Arga, kami pamit dulu, karena kami ada janji dengan keluarga yang mengadakan acara sedikit merayakan kebahagiaan pernikahan kami selama ini, kapan-kapan kita bertemu lagi dan saya akan menjamu untuk makan bersama dan saya juga ingin mengenal istrinya pak Arga." ucap Bayu membuat Sonia terkejut dia pun menatap ke arah Bayu, Bayu hanya tersenyum dan Arga menanggapi ucapan Bayu hanya dengan senyumannya saja.
" Baiklah saya akan tunggu undangan kalian dan saya akan membawa calon istri saya."
Lagi-lagi Sonia terkejut mendengar ucapan Arga, dia pun kemudian menjauh dari Bayu dan dia hanya memindah posisinya untuk merangkul tangan Bayu, mereka berdua kemudian meninggalkan Arga yang ada di hadapannya itu setelah berpamitan pada Arga, Arga hanya menatap kepergian mereka berdua, Arga kemudian melangkah meninggalkan ruangan sang ibu, sedangkan Bayu mencengkram kuat tangan istrinya setelah melihat ke arah belakang Arga tidak ada lagi.
Sonia tersentak dengan cengkraman Bayu, karena membuat dia mengaduh merasakan sakit diakibatkan cengkraman itu sangat kuat, kemudian dengan kuat Sonia melepaskan cengkeraman suaminya itu, setelah mereka keluar dari kantor Arga, mereka berdua kemudian berjalan menuju ke arah tempat parkir.
" Ada apa dengan kamu, kenapa kamu mencengkram tanganku begitu kuat, Apa kamu tidak malu aku diperhatikan oleh semua orang yang ada di kantor tersebut, kamu tidak menyadari siapa kamu?kalau kamu memperlakukan aku seperti itu di hadapan mereka, Apakah kamu tidak memandang reputasi kamu sebagai pemilik perusahaan terkenal di kota ini."
" Aku tidak peduli!! karena kamu sudah membuat aku marah, Apa kamu tidak sadar dengan perlakuan kamu terhadap Arga tadi hah?!! kira kamu mataku buta tidak melihat kejadian tadi.!!" ucapnya dengan nada tinggi berbicara pada Sonia.
" Kejadian apa?"
" Tidak usah kamu pura-pura kalau kamu tidak mengetahui kejadian yang telah kamu perbuat sendiri!!"
" Apa sih maksud kamu? Aku jadi tidak mengerti?"
" Jangan bilang kamu tidak mengerti! Apakah kamu memang sengaja berbuat seperti itu di hadapanku!Apa kamu tidak sadar kalau kamu itu seorang wanita yang sudah berstatus sebagai seorang istri, tapi kenapa kamu hendak merapikan pakaian laki-laki lain di hadapan suami kamu sendiri hah?!! apakah pantas perlakuan kamu seperti itu? apa yang kamu rencanakan di balik ini semua? Kamu sengaja kan ikut denganku ke kantor ini karena kamu sudah mengetahui pemilik kantor ini adalah orang yang pernah ada di hati kamu!!"
Sonia terkejut dia menatap lekat ke arah suaminya itu.
" Kamu tidak usah terkejut seperti itu, Aku tahu di saat kamu memutuskan hubungan kamu dengannya dan kamu memilih aku sebagai pendamping hidupmu kala itu, Aku mengenali siapa Arga, saat aku mengatakan ingin ke perusahaan ibu Diana kamu pun mau ikut begitu saja, saat itu kamu bertanya detail sekali tentang ibu Diana siapa, ternyata kamu sudah mengenalinya kan!! itukah maksud kamu ikut denganku ingin bertemu dengan Arga hah!! Agar kalian bisa mengingat masa-masa Indah kalian yang sudah berakhir itu!!" ucap Bayu sembari menatap sinisnya sang istri, Sonia tidak bisa berkata apa-apa lagi,karena yang dikatakan oleh Bayu itu memang benar adanya, setelah Bayu mengatakan kalau dia ingin bertemu dengan bu Diana dia sudah teringat akan Arga, apalagi dia tahu sekarang Arga sudah menjadi pemilik perusahaan keluarganya yang sah, tidak menjadi pesuruh ibunya lagi.
" Kamu sebagai seorang istri tidak memandang perasaanku sebagi seorang suami, aku seakan-akan kamu lempari dengan batu di saat kamu ingin merapikan dasi seorang laki-laki di depan suamimu sendiri, selama ini kamu tidak pernah merapikan pakaianku dan kamu pun juga tidak peduli dengan apa yang aku pakai." Ujarnya.
" Apa?? kamu di sini menyinggung soal perasaan? apa aku tidak salah dengar? Apakah kamu tidak memandang perasaanku 5 tahun terakhir ini, Apakah kamu tidak memandang perasaanku di saat kamu sedang berkencan dengan wanita lain dan kenapa kamu tidak memandang perasaanku dan mengingatku di saat kamu berkencan dengan lebih dari satu wanita, jangan kamu bawa perasaan di saat pertengkaran kita ini, aku bosan bertengkar dengan kamu setiap harinya, kamu menyuruh aku memandang perasaan kamu, tapi kamu tidak pernah memandang perasaanku selama ini, aku menyesal memilih kamu untuk menjadi pendamping hidupku!!" ucapnya dengan nada amarahnya itu, Bayu hanya tersenyum sinis dengan sang istri
" Sonia! saat itu kamu mengetahui siapa Aku dan bagaimana kelakuanku, serta tabiatku, aku sudah mengatakan kepada kamu kalau aku tidak puas untuk satu wanita saja, tapi kamu tetap memilih denganku, Oh!! Aku curiga jangan-jangan saat itu Arga tidak menjadi seorang pemilik perusahaan tapi dia masih berada di bawah kaki ibunya,yang membuat kamu meninggalkannya dan memilih hidup bersama denganku walaupun kamu tahu bagaimana diriku, sekarang kamu mendengar kalau dia adalah pemilik perusahaan itu sehingga kamu mulai berani melawanku.!!" ucapnya sembari mencengkram kembali kedua tangan istrinya tersebut.
" Dengar Sonia! Aku tidak akan pernah melepaskan kamu, biar bagaimanapun usaha kamu untuk berpisah denganku, Aku tidak akan pernah melepaskan kamu sedetikpun dan aku tidak akan membiarkan kamu bertemu dengan Arga sesuka hatimu!! ingat itu!!" ucapnya dengan penuh nada penekanan pada sang istri.
Sonia pun kemudian kembali melepaskan cengkraman suaminya itu sembari berucap.
" Itu terserah padamu! tapi jangan harap aku bisa berbaik pada dirimu lagi! karena aku sudah kecewa denganmu!"
" Seharusnya aku yang kecewa denganmu Sonia, Dari dulu aku sudah berbicara tentang diriku padamu, tapi apa jawabmu, Kamu akan selalu menemaniku, asal kamu tahu bagaimanapun caramu ingin berpisah denganku, Aku tidak akan pernah mau melepas kamu!! camkan itu!!" ucapnya.
" Terserah! apa katamu!!" ucapnya kemudian meninggalkan sang suami menuju ke arah jalan utama untuk memberhentikan sebuah taksi, beberapa saat kemudian taksi itu pun membawa Sonia berlalu dari hadapan kantor Arga.
Bayu hanya menatap kepergian sang istri sembari bergumam.
" Aku tidak akan pernah melepaskan kamu Sonia, biar bagaimanapun cara kamu ingin lepas dariku, Aku tidak akan pernah mengabulkan permintaan kamu itu, apalagi sekarang kamu sudah bertemu dengan Arga, Aku tidak ingin kalian memanfaatkan waktu dan keadaan untuk selalu bertemu, Aku tidak akan membiarkan celah kosong untuk Arga memasuki hatimu, begitu juga denganmu!" ucapnya sembari masuk ke dalam mobilnya beberapa saat kemudian mobil itu pun meninggalkan kantor Arga menuju ke arah kantor pribadinya sendiri.
Di ruangan Arga, ibu Diana dan Leo pun berbicara sambil menunggu kedatangan Arga.
" Leo merasa heran sama mama kenapa Mama membiarkan Bayu suaminya Sonia itu datang ke kantor kita ini."
" Kamu jangan merasa heran dengan Mama, karena Mama juga tidak tahu kalau Bayu itu adalah suaminya Sonia, saat Mama berada di ruangan Mama dia menghubungi Mama melalui ponsel pribadi Mama, mengatakan kalau dia sudah berada di depan kantor kita, Mama langsung menyuruhnya menuju ke arah ruangan Mama, Mama terkejut setelah melihat mereka berdua masuk ke dalam ruangan Mama, Mama sempat menanyakan kepada Bayu ada hubungan apa dengan Sonia, Bayu mengatakan Kalau Sonia adalah istrinya, Mama hanya tersenyum mendengar perkataan dari Bayu itu, Mama langsung mengatakan pada Bayu kalau mama hanya sebagai penasehat perusahaan ini dan perusahaan ini sudah beralih tangan ke orang lain, tapi Mama tidak mengatakan pada Bayu kalau orang lain itu adalah kakak kamu, saat mendengar penjelasan dari Mama itu Sonia pun ijin keluar untuk duduk di sofa di depan ruangan Mama itu."
Leo hanya menganggukkan kepalanya memahami apa perkataan sang Mama tersebut.
" Mama juga melihat perlakuan Sonia terhadap kakakmu, bukan Mama saja yang melihat tapi suaminya juga melihat, tapi Mama bersyukur karena kamu berada di samping kakakmu, Mama tahu kamu tidak akan membiarkan kakakmu jatuh ke jurang yang sama." ucapnya sembari menatap ke arah Leo.
Leo pun tersenyum dengan ucapan Mamahnya itu.
" Iya Mah, Leo tidak akan membiarkan kakak jatuh ke jurang yang sama, karena Sonia tidak pantas untuk kakak."
Mereka kemudian dikejutkan dengan pintu terbuka, Arga melangkah mendekati mereka yang sedang duduk di sofa yang ada di ruangannya itu, dia kemudian menghentakkan tubuhnya di samping sang Adik sembari menghela nafasnya dengan panjang.
" Mereka sudah pulang?" tanya bu Diana sembari menatap anak sulungnya itu. Arga hanya menganggukkan kepalanya sembari menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa itu.
" Mama harap kamu tidak terpengaruh dengan perlakuan Sonia terhadapmu, karena Mama sudah melihat perlakuannya bagaimana dia di hadapanmu, Mama tidak ingin kamu jatuh ke jurang yang sama."
" Mama jangan khawatir, Arga tidak akan pernah terjatuh lagi di jurang yang sama, karena jurang pertama itu sudah memberikan Arga pelajaran tentang perselingkuhan yang sebenarnya."
" Itu yang ingin Mama dengar dari kamu, Mama yakin kamu tidak akan mudah tergoda oleh Sonia, walaupun sebenarnya Sonia sangatlah berarti bagi kamu tapi itu adalah masa lalu kamu."
" Dari sini Kak, aku bisa menarik kesimpulan, Kenapa Sonia bisa memilih Bayu dan meninggalkan Kakak kala itu, karena Sonia terpengaruh dengan banyaknya kekayaan yang dimiliki oleh keluarga Bayu, kakak tahu, perusahaan Bayu kala itu bisa dikatakan popularitasnya tingkat tinggi, Walaupun dia masih di bawah perusahaan yang dipimpin Mama saat itu, kakak tidak menyadari saat Sonia berbicara sewaktu Dia memutuskan hubungannya dengan kakak, kalau dia tidak ingin memiliki suami yang masih bernaung di bawah kaki ibunya, karena kakak hanyalah sebagai pesuruh Mama, itulah yang ada di dalam pikiran Sonia, sehingga dia begitu saja memilih lelaki lain waktu itu." ucap Leo sembari menatap ke arah Arga.
Arga tersentak dengan ucapan sang Adik, dia pun kemudian menatap lekat ke arah Adiknya sembari memikirkan sesuatu, beberapa saat kemudian dia pun menganggukkan kepalanya.
" Benar kata kamu, aku juga baru menyadarinya saat dia tadi mendengar kalau aku adalah pewaris tunggal aset keluarga kita, dia memang terlihat terkejut tapi dari pancaran matanya menampakkan rasa bahagia karena mendengar ucapan kamu itu."
" Benar apa kata Adikmu, semoga saja kamu tidak terpengaruh dengan Sonia, Walaupun dia menggunakan berbagai macam cara untuk mempengaruhi kamu dalam kata lain dia menggoda kamu kembali."
" Iya mah!" ucapnya sembari berdiri kemudian melangkah menuju ke arah meja kerjanya, beberapa saat kemudian ruangan itu pun menjadi hening, kemudian ibu Diana pun mengajak Leo untuk mengantarkannya berbelanja dengan senang hati sang anak pun mengiyakan keinginan sang Mama, Kemudian mereka pun berpamitan dengan Arga, Arga hanya bisa mengganggukan kepalanya sembari menatap kepergian kedua orang yang disayanginya itu keluar dari ruangannya, dia pun kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali.
🌹🌹🌹🌹🌹
Di rumah sakit Segar Mulia, terlihat Vie sedang duduk bersandar di atas tempat tidurnya tersebut sembari menatap lekat ke arah pintu ruanganya itu.
" Sepertinya ada yang disembunyikan Namira selama ini dari ku, kalau seandainya Rio memang benar ada pekerjaan di luar kota dia pasti akan menghubungi aku melalui ponsel pribadi Namira, tidak mungkin kalau Namira tidak memberikan kabar pada Rio tentang keadaanku sekarang ini, ditambah lagi setelah aku mendapatkan kesadaranku Om Drajat pun tidak pernah mengunjungiku, sebenarnya ada apa ini? kenapa Namira tidak jujur padaku? aku akan menanyakan ini pada Namira." ucapnya berbicara sendiri kemudian pintu ruangan itu pun terbuka, Namira melangkah mendekati sang kakak sembari tersenyum walaupun sebenarnya di hatinya merasa sedih dan sakit hati dia berusaha menyembunyikan dari sang kakak tersebut, karena dia tidak bisa lagi untuk memasuki rumah pribadi peninggalan kedua orang tuanya, Rumah itu sudah dijaga oleh orang suruhan Om Drajat, dia tersenyum pada sang kakak kemudian dia duduk di samping kakaknya itu.
" Kakak sudah bangun? Maafkan Namira karena Namira meninggalkan Kakak sendirian di ruangan ini." ucapnya namun dia tidak menatap ke arah Vie, bukan namanya Vie kalau tidak mencari tahu melalui tatapan mata sang adik, dia pun kemudian menyentuh dagu Adiknya itu agar Adiknya itu menatap ke arahnya, Namira pun kemudian menatap ke arah sang kakak.
" Katakan pada kakak, apa yang terjadi? kamu tidak bisa menyembunyikan semuanya dari kakak, kamu bisa menyembunyikan kesedihan kamu, kesakit hatian kamu, tapi kamu tidak bisa menyembunyikannya dari tatapan bola matamu itu." ucap Vie sontak membuat Namira terkejut dengan ucapan kakaknya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
ternyata rumah tangga nya Sonia tidak baik" aja Tah
2023-02-08
0
🌷💚SITI.R💚🌷
jujur aha namira itu lbh bauk..insya Allah vie bisa nerima dan sabar..lanjuut
2023-02-08
1