Chapter 04

Chapter 04 🌹

Arga memasuki ruangannya bersama Leo, selama Leo berada di Indonesia dia lebih suka menghabiskan waktunya dikantor sang kakak.

Arga melangkah menuju kearah kursi kerjanya dan Leo menuju sofa, dia menghentakkan tubuhnya disofa.

Arga yang awalnya memeriksa beberapa dokumen yang ada diatas mejanya itupun terhenti, dia kemudian meraba kalung yang dia pakai saat ini, Arga melonggarkan dasinya dan membuka satu kancing bajunya dan mengeluarkan kalung tersebut.

Dia meraba-raba liontin kalung itu sembari terdiam.

Leo yang melihat sang kakak kemudian menatapnya dengan heran dia berdiri dan mendekati Arga, Leo duduk didepan Arga.

" Kamu masih menyimpan kalung itu kak?"

Arga tersentak dengan teguran suara Leo sang Adik membuat dia tersadar dan kembali menyimpan kalung tersebut dibalik kemejanya dan mengacingkan kembali bajunya tersebut,namun dasinya masih tetap dilonggarkannya, diapun langsung melanjutkan pekerjaannya itu dan tidak menjawab pertanyaan dari sang Adik.

Leo tersenyum...

" Kakak masih menyimpan kalung itu?" ulangnya lagi, Arga menatap kearah sang Adik.

Arga menarik nafasnya dan menyandarkan tubuhnya dikursi kerjanya tersebut.

Arga mengangguk...

" Aku masih tetap menyimpannya, entah ada kekuatan apa yang membuat ku masih menyimpannya sampai saat ini, aku juga tidak tahu."

" Kenapa kakak tidak mencari tahu siapa pemilik kalung itu?"

Arga kemudian memikirkan apa yang dikatakan Leo barusan diapun kemudian menganggukkan kepalanya.

" Benar juga ya apa kata kamu, tapi aku mencarinya kemana? kalung ini hanya kalung biasa saja yang tidak terlalu istimewa kalau menurut ku, diliontinnya itu bertuliskan inisial aja." ucapnya seraya menatap kearah Leo.

" Iya juga ya kak..." ucap Leo seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi yang dia duduki saat ini, matanya menatap kesebuah benda yang ada diatas lemari kecil yang ada diruangan itu dia pun kemudian melangkah menuju ke arah lemari itu diikuti tatapan Arga.

" Kak, kenapa benda ini masih kakak simpan?" ucapnya sembari mengambil bingkai fhoto yang terbuat dari sebuah ukiran yang dipahat langsung dari tukang pahat bingkai tersebut, dimana didalam bingkai fhoto itu tertulis nama Sonia dan Arga yang terukir rapi serta tanggal jadian mereka tertera disana.

Arga menghela nafasnya dengan panjang.

" Biarkan saja benda itu disitu nanti aku sendiri yang akan membuangnya."

" Kak, sudah lima tahun kakak berpisah dengan Sonia, dia juga sudah menikah dengan pilihannya mungkin saja sekarang dia sudah mempunyai anak buah dari perselingkuhannya dibelakang kakak, saatnya kakak bangun hidup kakak dan kakak mencari pengganti dia biar dia tahu kalau kakak itu tidak apa-apa berpisah dengannya." ucap Leo seraya menatap sang kakak dengan lekat.

Arga terdiam dan menyandarkan kembali dirinya disandaran kursi tersebut.

" Aku ini bagaikan berada dijalan yang berlobang dan berliku saat itu dia berlalu begitu saja dariku." ucapnya.

" Maka itu kak, kakak harus bangkit sudah cukup kak lima tahun lamanya itu untuk melupakan dia dan memulai hidup baru kakak dengan wanita terbaik yang bisa memahami kakak dan menjaga cinta kakak dari lelaki lain, jangan kakak larikan kesedihan dan kegalauan kakak dengan bekerja dan bekerja." ucapnya.

Arga menganggukkan kepalanya.

Terdengar ruangannya diketuk dari luar, Arga dan Leo saling pandang dan Arga menatap jam tagan yang melingkar ditangannya tersebut.

" Masuk..!" ucapnya sembari menatap kearah pintu tersebut.

Pintu terbuka dan terlihatlah sekretarisnya melangkah menuju kearah dirinya.

" Ada apa? bukankah rapat masih beberapa jam lagi."

" Bukan soal rapat pak..."

" Soal apa?"

" Pak Arga ditunggu diruangan penasehat."

" Ruangan penasehat?" ucapnya seraya menatap kearah Leo.

" Apakah aku ada rapat sama Mamah?" tanyanya pada sang Adik.

" Mana aku tahu kak..."

" Bos besar ingin bertemu bapak, karena sangat mendesak sekali, karena diruangan itu Bos Besar menerima tamu." ucapnya.

" Baiklah..." ucapnya sembari menganggukkan kepalanya.

Kemudian sekretarisnya pun berlalu dari hadapannya tersebut.

" Ada tamu? kenapa juga tidak langsung menuju keruangan ku tamunya, kenapa mesti keruangan Mamah sih." ucapnya sembari berdiri.

Arga dan Leo melangkah menuju kearah ruangan penasehat dimana sang Mamah dan tamunya menunggu dirinya.

Mereka berdua berbicara sambil tersenyum tapi saat mereka sampai didepan ruangan sang Mamah mereka berdua terkejut melihat seorang perempuan duduk dengan anggunnya dan duduk terlihat menunggu seseorang, Arga dan Leo terhenti dan wanita itupun terkejut melihat kedua lelaki tersebut.

" Sonia kak! buat apa dia berada disini?"

Terlihat Sonia tersenyum dan berdiri melangkah menuju kearah mereka khususnya kearah Arga.

" Apa kabar Ga?" ucapnya sembari matanya menatap kearah dasi Arga yng belum diperbaikinya bekas dia membuka kemejanya.

Arga hanya menghela nafasnya saja sedangkan Leo mendengus dengan kesal.

" Aku baik-baik saja." ucap Arga.

" Kamu masih kebiasaan bila menggunakan dasi pasti tidak diperhatikan." ucapnya hendak meraih dasi yang digunakan Arga tersebut berniat hendak memperbaikinya, namun Leo sang adik tidak tinggal diam, dia langsung menepiskan tangn Sonia dan langsung mengambil dasi sang kakak dan membenarkannya membuat Arga tersenyum melihat ulah Adiknya itu, dan terlihat Sonia kesal dengan gerakan Leo,Sonia tidak terlalu akrab dengan Leo sewaktu dia masih mempunyai hubungan khusus dengan Arga.

Dan tanpa disadari Sonia Ibu Diana dan suaminya melihat Arga dan Sonia bertemu,mereka yang ada didalam ruangan itupun melihat kearah jendela kaca itu, terlihat wajah suaminya memerah melihat sang istri terlihat hendak meraih dasi Arga dan Ibu Diana pun menyimpan kemarahan pada kelakuan Sonia yang sudah tidak pantas dimatanya.

" Pantesan dia tidak mau ikut masuk kedalam, apa hubungannya dia dengan lelaki itu.?" gumamnya karena dia tidak tahu kalau lelaki yang ditunggu mereka adalah Arga yang pernah dilihatnya lima tahun yang lalu saat dia membawa pergi Sonia dari rumah Arga saat Arga hendak melamar Sonia.

" Nggak usah ya Mbak memperbaiki dasi kakak Aku, Masih ada Aku yang bisa memperbaikinya, paham!" ucap Leo terlihat sinis setelah dia memperbaiki dasi sang kakak didepan Sonia.

Sonia hanya tersenyum dan mengangguk mendengar perkataan Leo.

" It's oke, nggak masalah, karena itu adalah kebiasaan kakak kamu setiap pakaian yang harus menggunakan dasi selalu tidak rapi." ucapnya.

" Itu dulu, bukan sekarang, itu masa lalu Mbak, jadi nggak usah di ingatkan lagi, karena masa lalu yang manis aja dilupakan apalagi yang pahit lima tahun yang lalu." ucapnya sedikit ketus membuat Sonia tekejut dengan ucapan Leo.

" Sonia, Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Arga sembari menatap Sonia.

Sonia tersenyum manis semanis mungkin agar Arga terpesona lagi dengannya.

" Aku hanya ikut dengan suamiku, karena aku tahu suamiku hendak menjalin kerjasama dengan perusahaan Bu Diana, yang aku tahu Bu Diana adalah ibu kamu, dan aku hanya ingin ikut saja."

" Hah? suami kamu?ingin menjalin kerja sama ?" ucap Arga merasa terkejut dengan ucapan Sonia.

" Hadeh!! ni cewek suaminya hendak menjalin kerjasama dengan kak Arga,udah bangkrut kali ya, tapi perasaanku mengtakan ini tidak baik, otomatis dia pasti selalu akan berdekatan dengan kak Arga." gumam Leo seraya mentap kearah Sonia dengan lekat.

" Rapat dengan kakak dong?!" celetuk Leo.

" Bukan dengan Arga tapi sama ibu Diana pemilik perusahan." ucap Sonia sembari menatap Leo.

" Eh! Nyonya! sekarang yang memutuskan kerjasama setuju apa nggaknya itu adalah kak Arga! karena kak Arga pewaris tunggal seluruh aset keluarga kami! paham!!" ucap Leo spontan membuat Sonia terkejut.

" Udah kak Mamah sudah terlalu lama menunggu." ucapnya menarik tangan sang kakak memasuki ruangan dimana sang Mamah berada.

Sonia hanya menatap kepergian mereka sembari menepuk dahinya dengan pelan dan melangkah menuju kearah sofa yang ada diluar ruangan penasehat tersebut.

Arga dan Leo memasuki ruangan tersebut, awalnya suami Sonia tersebut menundukkan kepalanya, karena menahan amarah dengan sang istri yang di depan matanya hendak memperbaiki dasi seorang laki-laki.

" Arga duduklah." ucap ibu Diana sembari mempersilahkan anaknya tersebut duduk.

" Oh ya Pak Bayu, ini adalah pimpinan perusahaan ini, saya hanya sebagai penasehatnya yang sudah saya katakan kepada Bapak, saat Bapak ingin bertemu dengan pimpinan perusahaan ini, dia adalah pemilik dan sekaligus anak saya." ucap Bu Diana memperkenalkan Arga kepada Bayu suaminya Sania itu, Bayu mengangkat wajahnya dia terkejut kemudian dia berdiri melihat ke arah Arga.

Arga tersenyum, dia pun kemudian mengulurkan tangannya dan disambut oleh Bayu yang masih tidak bisa menguasai rasa terkejutnya di hadapan Arga.

" Silakan duduk!" ucap Arga dengan wajah biasa saja dan dia pun tidak terkejut dengan kehadiran Bayu suaminya Sonia mantan kekasihnya tersebut.

Leo pun ikut duduk di samping kakaknya itu, Dia tahu kalau pertemuan itu tidak melibatkan dirinya, tapi dia ingin tahu sebenarnya apa yang terjadi dengan perusahaan Bayu sang suami Sonia tersebut.

" Bu Diana bolehkah saya ikut dalam pertemuan ini?" tanya Leo, Bu Diana tersenyum dia hanya menganggukkan kepalanya.

Bayu memperhatikan dasi yang digunakan oleh Arga, terlihat rapi, tapi sayangnya itu bukan perbuatan istrinya, melainkan sang adik yang memperbaiki dasi sang kakak, Leo memperhatikan Bayu yang menatap dasi kakaknya itu.

" Hemmm... Maaf Pak Bayu, Saya bersuara di sini, lebih baik Pak Bayu berbicara langsung tentang keperluan bapak ke sini untuk apa, nggak usah Bapak memandangi dasi Pak Arga, karena bukan istri anda yang memperbaiki dasi Pak Arga, melainkan saya sendiri yang memperbaikinya, awalnya istri Anda yang ingin memperbaiki dasi pak Arga, tapi saya mencegahnya, karena saya tidak ingin dasi Pak Arga disentuh dengan wanita yang sudah menikah." ucapnya ceplas-ceplos mengatakan di hadapan Bayu, Bayu terlihat kesal mendengar ucapan Leo itu, Dia memalingkan wajahnya ke arah lain namun Bu Diana dan yang lainnya melihat reaksi Bayu saat Leo berbicara seperti itu, Arga hanya tersenyum dia tidak menampakkan wajah sinisnya ataupun dendamnya pada Bayu, Karena semua itu sudah berlalu lima tahun yang lalu di saat Bayu merebut Sonia dari dirinya.

Arga menatap ke arah Bayu, mereka berdua saling tatap seakan-akan mereka berbicara dengan tatapan mata mereka tersebut, Bayu menatap tajam ke arah Arga, kemudian Arga beralih menatap ke arah sang Mamah sembari berkata.

" Ada hal yang mendesak apa Mamah, sehingga Mamah memanggil Arga ke ruangan penasehat ini, kenapa tidak di ruangan rapat aja bertemunya." ucap Arga sembari tersenyum ke arah sang Mamah.

Bu Diana hanya memberikan senyumannya kepada sang anak, dia tahu kalau Bayu adalah laki-laki yang pernah menjadi orang ketiga di hubungan sang anak kala itu.

" Ya Arga Mamah menyuruh kamu ke ruangan penasehat ini, karena tamu kita ini sejak tadi sudah menghubungi Mamah berhubung Mamah memang berada di kantor dan dia pun sudah menunggu sejak tadi kedatangan Mamah, Dia mengira perusahaan ini masih milik Mamah, tidak tahunya sudah Mamah serahkan kepemimpinannya dan kepemilikannya atas nama kamu, ini adalah Bayu Purba dari perusahaan BP group mereka tertarik untuk mengajukan kerjasama pada perusahaan kita." ucap Ibu Diana sembari menatap ke arah sang anak, terlihat Arga terkejut dia pun kemudian mengerutkan dahinya dia memang mendengar dari Sonia tapi dia ingin lebih meyakinkan lagi kata-kata Sonia barusan saat dia bertemu di luar ruangan.

Arga langsung menatap kembali ke arah Bayu, Bayu hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya, sebenarnya dari tatapan Bayu dia tidak senang untuk berhadapan dengan Arga, karena dia tidak menyangka kalau Arga adalah pemilik perusahaan tersebut, yang dia tahu dari sang Ayah Arga bukanlah pemilik perusahaan sebut melainkan pemilik aslinya adalah ibu Diana, yang ternyata hanya menjadi seorang penasehat di perusahaan yang dipimpin Arga sang anak.

" Apakah Anda membawa proposal yang akan diajukan kepada kami?" tanya Arga pada Bayu.

" Proposalnya sudah aku serahkan sama Ibu Diana." ucapnya.

Ibu Diana kemudian memberikan proposal tersebut pada Arga.

" Baiklah ku tinggal kalian berdua untuk berbicara." ucapnya sembari berdiri dan mengajak Leo meninggalkan ruangan tersebut sembari menepuk pelan pundak sang anak

Dianggukan Arga kemudian mereka berdua pun keluar dari ruangan tersebut.

Saat menutup ruangan penasehat itu, kemudian Bu Diana menatap lekat ke arah Sonia yang sedang duduk di sofa seorang diri. Bu Diana kemudian mendekati Sonia yang sedang menatap jauh keluar jendela, Sonia tidak mengetahui kalau Bu Diana sudah ada di sampingnya.

" Sonia..." panggilnya membuat Sonia tersentak dari lamunannya dia pun kemudian menatap ke arah Bu Diana dia menganggukkan kepalanya sembari berdiri memberi salam pada bu Diana yang gagal jadi mertuanya tersebut.

" Apa kabar tante." ucapnya sembari tersenyum.

" Saya baik-baik saja, bahkan lebih baik dari lima tahun yang lalu." ucapnya membuat Sonia terdiam dan terlihat rona wajahnya terkejut dengan ucapan ibu Diana yang ada di hadapannya itu.

" Sedang apa kamu di sini Sonia?"

" Saya menemani suami saya ke kantor ini, karena suami saya ingin mengajukan kerjasama dengan perusahaan Ibu."

" Hanya itu saja.?" tanyanya sembari menatap lekat ke arah Sonia, membuat Sonia jadi salah tingkah karena pertanyaan dari wanita paruh baya yang ada di depannya itu yang sangat mengena di hatinya.

" Saya juga ingin bertemu dengan Arga karena sudah lima tahun lebih tidak bertemu dengannya."

" Aku lihat kamu masih sama seperti yang dulu, tidak tahu malu! seharusnya wanita yang sudah memiliki seorang suami tidak boleh mendekati seorang pria lain, apalagi suaminya itu ada bersama dengannya, itu tidak baik bagi wanita itu sendiri, dan keluarganya, Aku harap kamu paham dengan kata-kataku ini!" ucap Ibu Diana dengan penuh penekanan di dalam ucapannya tersebut dan begitu saja dia berlalu dari hadapan Sonia, Sonia tersentak dengan ucapan bu Diana, dia hanya terdiam tidak bisa berbicara sepatah kata pun, dia hanya memandangi kepergian ibu Diana dan Leo dari hadapannya itu.

Terpopuler

Comments

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

jangan jadi kan Arga budak cinta. Masih mau nya sama Sonia.

2023-03-16

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

Alhamdulullah..bu diana sm leo posesif sm arga..dan smg arga ga mendekati sonia lg..

2023-02-08

0

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

syukur kamu Sonia nyesel kan sekarang tau kl Arga sekarang jadi pemegang perusahaan Bu Diana

2023-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!