Nirbita ( Cinta Dua Alam)

Nirbita ( Cinta Dua Alam)

Keberadaan Nirbita.

Di tengah suasana malam mencekam di bawah sinar rembulan yang memancarkan sinarnya dengan sempurna, gesekan daun yang terhempas angin dan suara-suara binatang malam menambah keheningan di sebuah Villa tua di sebuah puncak. Suasana malam semakin mencekam saat terdengar suara tangisan seorang perempuan, tangisan yang sangat memilukan dan itu adalah tangis Nirbita.

"Apa kamu mendengar suara tangisan?" tanya seorang yang sedang menginap di villa tersebut. Villa itu sering di sewa oleh orang-orang yang sedang berlibur dan kali ini disewa oleh sebuah keluarga beranggotakan 4 orang. Ayah, Ibu dan 2 anaknya. Satu berusia 9 tahun dan satunya berusia 15 tahun.

"Tidak, Ayah," jawab sang putra yang berusia 15 tahun di saat ia dan ayahnya sedang menikmati suasana malam di teras rumah.

Sang ayah kembali memasang pendengarannya dan ia masih mendengar dengan jelas suara rintihan seseorang. Ia pun mencoba mengikuti sumber suara tersebut, mungkin saja ada seseorang yang sedang dalam kesulitan. Melihat ayahnya berjalan ke belakang Villa itu, sang anak langsung mengikutinya.

"Ayah, Ayah mau ke mana?" sahutnya sambil berjalan cepat di belakang ayahnya. Sementara sang ayah yang semakin mendengar suara rintihan itu juga menambah laju langkahnya dan ia sampai pada sebuah pohon besar dan melihat sebuah ayunan di sana. Keduanya memicingkan mata saat melihat ayunan itu bergerak seolah-olah ada yang sedang naik di sana dan berayun.

"Apa kamu mendengarnya?" tanya sang ayah membuat anak yang tadi tak mendengarnya. Ia kini pun ikut mendengarnya.

"Iya, Ayah sebaiknya kita kembali,"

"Suara itu berasal dari pohon itu kan?" tunjuk sang ayah pada sebuah pohon besar yang ada di depan mereka.

"Iya, Ayah. Aku yakin suara itu berasal dari sana. Tapi, Ayah tak melihat ayunan itu?" ucap sang putra mengarahkan telunjuk ayahnya ke arah ayunan yang masih terus berayun sendiri.

Keduanya mematung, "Ayah mau ke mana?" tanya sang anak lagi menghentikan ayahnya yang kembali ingin melangkah maju.

"Ayah ingin memastikan siapa yang sedang menangis itu," ucap sang ayah yang menganggap ayunan itu bergerak karena hembusan angin. Ia sama sekali tak percaya akan adanya makhluk-makhluk astral, ia tahu jika makhluk itu ada, tapi tak ada sedikitpun rasa takut di hatinya. Ia bahkan penasaran ingin melihat sosok yang selama ini ditakuti oleh banyak orang. Namun, anaknya terus menahannya dan meminta mereka untuk kembali ke Villa.

"Jika kamu takut pulanglah lebih dulu," ucap ayah. Namun, sang anak menggeleng.

"Aku takut, Ayah. Sebaiknya kita pulang," ucap sang anak terus menarik sang ayah membuat sang ayah pun mengalah.

"Baiklah, kita pulang," ucapnya saat melihat anaknya terlihat begitu ketakutan, bahkan tangan anaknya bergetar hebat. Mereka pun melangkah meninggalkan pohon tua dan ayunan yang bergerak sendiri itu, mereka berjalan semakin menjauh. Namun, sang ayah kembali menghentikan langkahnya dan berbalik melihat ke arah pohon itu, ayunannya sudah berhenti berayun suara tangis pun sudah berhenti. Namun, keduanya tiba-tiba merasa suhu di sekitarnya semakin dingin, sang ayah memegang tengkuknya yang tiba-tiba ia merasa merinding.

"Ayah, Ayo kita pergi dari sini," ucap sang anak yang sudah merasa semakin aneh dengan situasi di sekitarnya. Sang ayah juga yang merasa akan hal yang sama pun mengangguk dan keduanya pun berjalan cepat kembali menuju ke arah Villa mereka.

Malam hari keduanya bermimpi aneh, mereka seolah berada di tempat yang sama. Berdiri di tempat yang sama di depan pohon besar dan juga dengan situasi yang sama. Mereka melihat ke arah ayunan, semua mimpi itu terlihat jelas. Namun, jika tadi saat kenyataan mereka tak melihat siapapun berayun di sana, dalam mimpi mereka melihat sosok wanita yang ada di sana. Sosok wanita yang terus melihat ke arah bulan dan berayun, terlihat sangat cantik, pakaian serba hitam dan juga terus menatap lurus ke arah bulan.

Di dalam mimpi sang anak, sang anak langsung berlari meninggalkan tempat itu. Namun, sang ayah berjalan mendekati wanita itu. Namun, langkahnya terasa sangat berat dan tiba-tiba ia pun terbangun karena sang istri membangunkannya untuk sarapan.

Begitu mereka sarapan bersama, sang anak terus merengek untuk pulang, kemudian ia menceritakan mimpinya semalam kepada ayah dan ibunya. Mendengar cerita itu, ia juga merasa aneh sang ayah dan ibu juga bermimpi yang sama.

"Ayah, semalam juga aku bermimpi melihat seseorang di ayunan di pohon belakang itu," ucap sang adik yang berusia 9 tahun membuat mereka semua saling menatap dan memutuskan untuk pergi dari Villa itu. Mereka mengemas barang-barang mereka dan pergi di siang itu juga.

Begitu mobil sudah melaju meninggalkan Villa, anak yang berusia 9 tahun itu berbalik dan melihat sosok Nirbita, penghuni rumah itu.

"Ibu, itu siapa?" tanyanya membuat yang lainnya pun menoleh. Sang ayah juga melihat ke arah spion, ia juga bisa melihat dengan jelas wanita yang ada di dalam mimpi mereka. Itu adalah sosok wanita yang sama dengan yang mereka lihat semalam. Sang ayah semakin melajukan mobilnya meninggalkan Villa itu. Sepertinya Villa itu memanglah Villa yang memiliki makhluk halus.

Nirbita hanya tersenyum melihat mobil itu menjauh dari rumah tempat yang ia tinggali selama 10 tahun terakhir ini. Ia selalu ingin pergi dari rumah itu. Namun, ia sama sekali tak bisa keluar dari sana. Ada penghalang yang mengurungnya.

Setiap ada penghuni yang tinggal di sana, ia selalu mencoba untuk menampakkan diri dan ingin meminta bantua. Namun, ada beberapa yang bisa melihatnya, tapi malah ketakutan dan langsung pergi meninggalkan villa itu. Sama halnya dengan keluarga yang baru saja meninggalkan rumah, keluarga itu sudah seminggu tinggal di Villa. Semalam Nirbita mencoba untuk menampakkan diri pada mereka, dia sangat senang saat mereka menyadari keberadaannya. Namun, kesenangannya menghilang saat melihat mereka berkemas dan ingin meninggalkan Villa.

Nirbita menatap nanar pada pintu gerbang dengan senyum menyedihkannya. Ia pun kembali ke tempatnya di salah satu kamar di ruang bawah tanah yang ada di rumah itu. Ruang rahasia yang satu orang pun tak pernah tahu, termasuk pemilik villa itu.

Terpopuler

Comments

Clara Safitri

Clara Safitri

seru thor novelnya..lanjut😘

2023-09-22

0

Jumria Belo

Jumria Belo

semangat kak author

2023-02-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!