Tamu Baru

Satu minggu berlalu penyewa yang berkeluarga beranggotakan 4 orang itu meninggalkan Villa. Penghuni lain pun datang. Kali ini mereka semua adalah mahasiswa, terdiri dari 3 orang pria dan 2 orang wanita.

Nirbita melihat kedatangan mereka dari balik jendela di lantai 2, di salah satu kamar di Villa itu. Ada 10 kamar dan di tempat Nirbita sekarang adalah kamar yang paling sudut dan hampir tak pernah ada yang memilih kamar itu sebagai kamar tidur. Selain karena ruangannya sempit, juga jaraknya dari ruangan lain cukup terpencil dan di sanalah Nirbita sering tinggal selain di ruang bawah tanah.

"Apa ini Villanya?" tanya salah satu dari mereka membuat semua melihat ke arah Agam.

"Agam, apa ini Villa yang kamu maksud?" tanya seseorang melihat ke arah Agam dia adalah Kalandra.

"Menurut alamat yang tertera di sini, ya ini tempatnya," jawab Agam.

Kelimanya pun mengambil barang-barang mereka di bagasi dan masuk ke dalam, Agam membuka pintu dan mereka pun masuk, mereka mulai memilih kamar.

Kalandra memeriksa semua kamar yang tak di pilih oleh tamannya dan pilihannya jatuh pada kamar paling ujung. Ia paling tak bisa tidur jika keadaan berisik, membuat ia memilih kamar yang paling ujung agar lebih sunyi dan lagian di antara teman-temannya hanya dia yang tak memiliki pasangan. Ia ingin fokus menenangkan diri, begitu banyak masalah di keluarganya membuat ia langsung menerima ajakan Agam saat mengajaknya untuk liburan ke Villa.

Begitu masuk, ia melihat ruangan yang sederhana. Memang sih ruangannya lebih kecil dari yang lainnya. Namun, itu cukup untuk dirinya. Kalandra pun mulai mengeluarkan barang-barangnya dan menyimpannya di lemari yang sudah tersedia, terlihat ruangan itu cukup bersih mengingat harga yang mereka bayar untuk menginap di Villa itu lumayan mahal, sudah pasti ada yang menjaga kebersihannya.

Jarak Villa itu dari kota cukup jauh, memakan waktu 4 jam perjalanan. Tubuh Kalandra sangat lelah, semalam ia juga begadang karena tak bisa tidur mendengar kedua orang tuanya yang terus aja bertengkar. Kalandra memilih merebahkan tubuh dan ia pun tertidur pulas.

Begitu Kalandra tertidur pulas, Nirbita muncul di samping Kalandra, ia berdiri menatap pria itu. Tangannya terulur ingin menyentuh pipi Kalandra. Namun, saat berhasil menyentuh pipinya Nirbita tersenyum karena ia dapat menyentuhnya. Biasanya, ia sama sekali tidak bisa menyentuh siapapun. Tiba-tiba Kalandra terbangun karena merasakan sentuhan di pipinya yang begitu dingin dan ia merasa ada seseorang di kamarnya. Namun, saat membuka mata, Kalandra tak melihat siapa-siapa, Nirbita langsung menghilang begitu melihat mata Kalandra terbuka.

Kalandra memegang pipinya, sentuhan Nirbita tadi masih terasa di sana, ia bisa merasakan sentuhan yang begitu dingin. Kalandra yang melihat di sekelilingnya tak ada siapapun beranjak dari pembaringannya. Ia menuju ke jendela kamar yang mengarah ke sebuah pohon besar dan melihat ada ayunan di sana. Kalandra memicingkan matanya saat melihat sosok wanita yang berayun di sana.

"Siapa wanita itu?" gumamnya, ia pun keluar dari kamarnya melewati teman-temannya yang sedang bercanda di meja makan.

"Kamu mau ke mana?" tanya Agam.

"Aku ingin ke belakang," jawabnya kemudian ia pun berlalu menuju ke taman belakang.

Namun, sesampainya di tempat yang dilihatnya tadi, ia tak lagi melihat sosok yang duduk di atas ayunan tadi.

Kalandra berjalan menuju ke pohon besar dan ayunan yang masih bergerak di bawah pohon itu. Ia menghentikan ayunan itu dan melihat sekelilingnya, tak ada siapapun disana.

"Ke mana gadis itu? Mengapa dia menghilang, dia pasti baru saja pergi," gumam Kalandra saat ayunan itu masih bergerak saat dia datang tadi. Ia pun berjalan di sekitaran tempat itu dan melihat seorang tukang kebun yang sedang membersihkan kebun yang ada di samping Villa itu, Kalandra pun menghampirinya.

"Pak! Siapa wanita yang tadi di sana?" tanya Kalandra menunjuk pohon besar dan ayunan di bawahnya.

"Maksudnya wanita siapa? Tak ada wanita di sana," tanya tukang kebun tersebut.

"Tadi ada wanita yang berayun di sana, sepertinya dia baru saja pergi. Apa dia lewat sini?" tanya Kalandra menunjuk pintu gerbang. Ia melihat Villa itu dikelilingi pagar yang tinggi dan hanya ada dua pintu gerbang, pintu depan dan pintu samping yang ada di dekat mereka.

"Tidak, Pak. Tadi ada wanita cantik yang duduk di sana dan sedang berayun, tadi aku melihatnya dari kamar dan begitu aku menghampirinya orangnya sudah pergi, pasti dia lewat sini, apa Bapak tak melihatnya?" tanya Kalandra lagi yang masih yakin jika tadi dia melihat seseorang di sana.

Terpopuler

Comments

Jumria Belo

Jumria Belo

penasaran sama peristiwa nerbita

2023-02-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!