Yuan yang takut terjadi sesuatu pada dirinya, hanya bisa nurut dan mengambilkan handuk, serta pakaian ganti milik suaminya, termasuk ada celana da_lamnya.
"Nih! tapi ada syaratnya, mau apa enggak? kalau gak mau, ya udah. Diminta untuk melayani kamu, siapa takut." Ucap Yuan yang kini akhirnya balik menantang Ferdinan, meski entah apa yang akan terjadi nantinya, setidaknya bisa mengerjai suaminya, pikir Yuan.
Ferdinan yang merasa geram dan juga dongkol, dirinya tidak mempunyai pilihan lain selain menuruti kemauan istrinya, yakni sang istri akan memberinya syarat pada dirinya. Jadi, mau tidak mau karena sudah membayangkan yang tidak tidak, Ferdinan menurutinya karena tidak mempunyai pilihan yang lainnya.
"Jangan banyak omong, cepat katakan apa syaratnya."
"Aku boleh tidur dan bebas apa aja di kamar mu ini, termasuk tidur di tempat tidurmu." Jawab Yuan yang tidak ingin dianggap rendah seperti dunia novel, pikirnya.
"Ya ya ya, terserah kamu. Mau bebas di rumah ini juga terserah kamu, bukan urusanku, tetapi urusan kamu dengan orang tuaku, termasuk Mamaku, puas! sekarang." Ucap Ferdinan yang sudah mentok atas kekesalannya.
Yuan yang serasa seperti menang lotre, pun langsung tersenyum mengembang. Kemudian, ia langsung menyodorkan handuk dan pakaian ganti kepada suaminya dengan celah pintu yang sedikit terbuka.
Ferdinan langsung menyambar dan kembali menutup pintunya serta menguncinya. Setelah itu, cepat-cepat untuk mengenakan pakaiannya. Sedangkan Yuan tengah duduk dipinggiran tempatan tidur sambil menunggu suaminya keluar, tentu saja sudah mengambil pakaian ganti dari kopernya.
Tidak harus menunggu lama, akhirnya si Ferdinan keluar dari kamar mandi dengan aroma yang cukup menyengat wanginya, juga dengan penampilannya yang terlihat Segaran, lebih lagi dengan rambutnya yang masih sedikit basah, dan mengenakan kaos putih oblong beserta celana kolor yang sering ia gunakan untuk tidur, rupanya tengah membuat Yuan memperhatikan dengan durasi yang cukup lama.
Meski ada baju khusus tidur, Ferdinan lebih nyaman menggunakan kaos oblong warna putih dengan celana kolor daripada harus mengenakan biju tidur.
Yuan yang tengah melihat suaminya, sampai-sampai dirinya lupa untuk mengedipkan kedua matanya. Entah karena terpesona, atau masih menyimpan rasa kekesalannya terhadap sang suami.
"Aw! kamu!" pekik Yuan dengan geram karena mukanya baru saja tengah di usap oleh suaminya.
Yuan yang kembali terasa dongkol, dirinya langsung menatap tajam kepada suaminya dengan penuh kesal.
"Apa, mau marah? sana cepetan mandi, badanmu bau asem tuh." Ucap Ferdinan yang jaraknya sangatlah dekat antara wajahnya dengan wajah istrinya.
Yuan yang masih menatap wajah suaminya, pun langsung bangkit dari posisinya, sedangkan Ferdinan langsung pergi dari hadapan sang istri.
Kemudian, Yuan buru-buru masuk ke kamar mandi. Tidak lupa juga untuk memeriksa pakaian gantinya dan juga handuknya, serta yang lainnya karena takut bernasib sial seperti suaminya. Sebisa mungkin si Yuan untuk tidak mendapatkan sial bak di dunia novel, lagi-lagi dirinya terus berpartisipasi untuk tidak ceroboh.
Tidak ada lagi yang tertinggal, Yuan langsung masuk ke kamar mandi, dan menguncinya.
Dilain sisi, Ferdinan tengah menyibukkan diri dengan ponselnya, yakni untuk memberi kabar kepada kekasihnya yang masih berada di luar negri.
"Untung saja, si Jenny masih di luar negri. Kalau sampai mengetahui pernikahanku dengan perempuan sialan itu, bisa hancur dunia percintaan ku dengannya." Gumam Ferdinan sambil mengirim pesan pada kekasihnya.
Setelah memberinya kabar, dan beralasan badannya capek karena harus bekerja siang dan untuk lembur, Ferdinan langsung mematikan ponselnya agar tidak mendapat panggilan darinya.
Saat itu juga, rupanya Yuan tengah keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju tidurnya yang terlihat menggoda dengan rambutnya yang baru saja di keringkan, Ferdinan sama halnya yang pernah dilakukan oleh istrinya, yakni tidak berkedip ketika melihat istrinya yang terlihat menggoda meski tidak mengenakan pakaian se_ksi sekalipun.
Yuan yang merasa jika dirinya tengah diperhatikan oleh suaminya, tanpa rasa malu ia berjalan untuk mendekatinya. Kemudian, Yuan langsung naik ke atas tempat tidur, dan rasa takut pun tidak ada lagi padanya.
Yuan segera menepis rasa takutnya itu, lantaran karena dirinya percaya antara suaminya dan juga dirinya sendiri tidak saling mengenal. Jadi, pikir Yuan tidak akan terjadi sesuatu karena sudah seperti tomi dan jerry yang selalu berantem.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Amelia Syharlla
🥱🥱🥱🥱🥱🥱
2023-03-04
0
Nurlaela
awas lama-lama ntar suka lho
2023-02-25
0