Yuan yang merasa dongkol saat dirinya dilarang tidur di atas tempat tidur, langsung berkacak pinggang di hadapan suaminya.
"Kamu bilang apa tadi, tidak boleh tidur ditempat tidurmu, kamu bilang?" tanya Yuan dengan tatapan penuh kesal.
"Kalau aku tidak mau tidur di sofa, kamu mau apa? kamu pikir aku ini perempuan lemah, begitu kah maksudmu? No! aku bukan perempuan lemah seperti di novel novel bucin yang kamu pikir. Kalau sampai kamu melarang ku untuk tidur di tempat tidurmu, aku bakal adukan kamu sama orang tuamu, kalau kamu itu suami kejam seperti di novel, mau."
Ferdinan langsung menyentil kening milik istrinya, dan mendorong tubuhnya ke atas sofa. Ferdinan benar-benar memperlakukan Yuan bak didalam dunia novel untuk menguji kebenaran. Entah pikiran darimana, sampai-sampai istrinya sendiri dijadikan uji coba.
"Aw! sakit, tau." Pekik Yuan saat dirinya jatuh di sofa ketika suaminya menyentil keningnya dan juga mendorong tubuhnya hingga terjatuh.
Ferdinan tidak begitu menanggapinya, dan dirinya memilih untuk melepaskan pakaiannya tanpa rasa malu. Entah apa yang dilakukannya, mungkinkah ingin meniru dunia novel dalam memperlakukan istrinya ke dunia nyata? hanya otaknya Ferdinan yang tengah bekerja, lantaran harus mendapatkan nasib bak dunia novel.
Yuan yang dirinya merasa sangat dongkol atas perlakuan dari suaminya, pun langsung membuang napasnya dengan kasar karena geram. Lebih lagi jika dirinya diperlakukan buruk oleh suaminya seperti hidup dalam dunia novel yang mana tokoh utamanya dibuat menderita oleh suami sendiri. Bahkan, dirinya bergidik ngeri ketika harus terjadi bucin yang akut.
Yuan langsung bangkit dan mendekati suaminya yang baru saja mengambil baju gantinya dari lemari.
Ferdinan yang kebetulan mau ke kamar mandi, harus berhadapan dengan Yuan yang sudah menghadang dirinya dengan merentangkan kedua tangannya.
"Aku duluan yang mandi, karena aku disini adalah tamu. Kamu tahu tamu, 'kan? Ratu." Ucap Yuan dengan senyum yang dibuat sinis.
Kebetulan juga dengan posisi Yuan yang dekat di tepi tempat tidur, Ferdinan langsung mendorong tubuh istrinya hingga terjatuh di atas tempat tidur dengan posisi yang pas.
Dengan sigap, Ferdinan langsung membungkukkan tubuhnya dan mengunci tubuh istrinya dengan kedua tangannya dan juga dengan tenaganya yang kuat.
"Jangan berani-beraninya memancing emosiku, ngerti kamu. Sekali saja kamu mengganggu ketenangan ku, maka aku bisa saja memaksakan kamu untuk melayani ku, paham. Tau kan, apa itu artinya melayani? siapkan diri kamu kalau ingin mengganggu ketenangan ku." Ucap Ferdinan sambil menakuti istrinya yang berada dalam kung_kungan dirinya.
Yuan yang mendapat ancaman dari suaminya, pun menelan ludahnya dengan kasar.
Ferdinan langsung bangkit dari posisinya, dan dirinya langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sedangkan Yuan hanya mendengus kesal ketika dirinya merasa kalah dari suaminya.
Namun, tiba-tiba dirinya tersenyum mengembang bak menemukan mainan baru ketika mendapati handuk dan pakaian ganti milik suaminya yang tertinggal di atas tempat tidurnya.
Sedangkan yang ada didalam kamar mandi, Ferdinan begitu menikmati saat tengah berendam dengan air hangat. Bahkan, sampai-sampai dirinya itu lupa jika baju gantinya dan handuknya tertinggal di atas tempat tidur.
Seketika, Ferdinan teringat akan hal itu, jika ada sesuatu yang tidak ia bawa masuk ke kamar mandi.
"Apa! handuk dan baju ganti ku?"
Ferdinan langsung teringat akan keteledorannya, yakni lupa.
Lain lagi dengan Yuan, justru dirinya tengah senang saat suaminya mendapat sial bak memakan buah simalakama.
"Sia_lan! ini semua gara-gara istri kurang ajar itu, sudah membuatku kesal, juga menambah masalah saja dalam hidupku." Ucapnya menggerutu penuh geram.
Yuan sendiri justru tengah menari-nari sambil membayangkan bagaimana paniknya posisi suaminya yang kebingungan karena handuk dan baju gantinya tertinggal.
"Woi! dengar gak, kamu. Cepat ambilkan handuk untukku, juga baju gantinya sekalian. Cepat! ambilkan."
Yuan yang mendengar suara suaminya yang terdengar begitu nyaring, langsung mendekati pintunya.
"Tadi kamu bilang apa, apa tadi, aku gak dengar soalnya."
Ferdinan yang merasa dongkol saat dikerjain oleh istrinya, ingin rasanya keluar dari kamar mandi begitu saja, namun ia sadar dengan keadaannya sendiri yang tidak mengenakan handuk sama sekali.
"Cepat kamu ambil handuk untukku, jangan sampai aku keluar dan memintamu untuk melayaniku." Perintah Ferdinan yang sudah semakin geram dibuatnya, tidak peduli jika dirinya harus memberi istrinya dengan sebuah ancaman.
Yuan yang telah mendengar ancaman dari suaminya pada kalimat terakhirnya, pun tiba-tiba merasa takut dan tentunya tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments