Acara akan segera dimulai

Dengan terpaksa dan juga demi kondisi ayah dan ibunya agar tidak memburuk, Yuan akhirnya menyetujui atas permintaan kedua orang tuanya, meski sebenarnya ingin menolak saat dirinya harus menggantikan posisi kakaknya.

Bahkan, Yuan sendiri tidak mengetahui jika lelaki yang akan menikah dengannya juga sama halnya bernasib seperti dirinya, yakni juga sama-sama menjadi pengganti kakaknya.

Yuan yang tengah di make-up wajahnya, pun masih merasa keberatan. Namun, dirinya sama sekali tidak mempunyai pilihan lain selain menyetujuinya.

"Sempurna!" Nona Yuan sangat cantik, pasti calon pihak pengantin lelaki tidak merasa rugi meski telah ditukar calon istrinya." Ucapnya saat melihat penampilan Yuan yang terlihat cukup sempurna kecantikannya.

Yuan masih tidak percaya dengan penampilannya yang sekarang ini, sungguh diluar dugaannya. Pernikahan yang diharapkan akan menikah dengan lelaki yang dicintainya, namun kenyataannya berbanding terbalik. Justru si Yuan harus menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak dikenalinya.

"Nona, acara akan segera dimulai. Saya minta untuk tetap tenang dan jangan panik, sebentar lagi pihak calon pengantin laki-laki akan segera datang. Jadi, persiapkan diri Nona sebaik mungkin." Ucapnya lagi.

Lagi-lagi Yuan hanya diam, dan dirinya terasa malas untuk menjawab pertanyaan yang menurutnya sangat tidak penting, pikirnya.

Sedangkan kedua orang tuanya yang melihat penampilan putrinya yang sangat cantik itu, pun langsung mendekatinya.

"Kamu sangat cantik, Yuan. Semoga acara pernikahan kamu nanti berjalan dengan lancar, dan nama baik keluarga kita tidak dipandang buruk oleh orang-orang di luaran sana. Terima kasih ya, sayang. Akhirnya kamu menjadi penyelamat nama baik keluarga." Ucap ibunya yang merasa lega, dan tidak pusing untuk memikirkan rumor yang bisa saja menjatuhkan nama baik keluarganya.

"Papa juga mengucapkan terima kasih banyak sama kamu, Nak. Entah Papa harus bagaimana kalau sampai pernikahan ini gagal. Mungkin saja karirnya Papa akan hancur." Ucap sang ayah ikut menimpali.

"Ya, Pa, Ma. Tapi ini hanya pernikahan sementara loh, titik. Soalnya Yuan tidak menginginkan pernikahan ini berlanjut dengan lama, karena Yuan sendiri sudah punya pacar, dan gak mau tergantikan oleh siapapun." Jawab Yuan dengan suara yang ketus.

Kedua orang tuanya pun tersenyum mendengarnya.

"Ya, Nak. Yang terpenting acara pernikahan kamu nanti berjalan dengan lancar, dan tidak ada halangan apapun di acara pernikahan kamu." Ucap ibunya dengan penuh perasaan lega.

Yuan sendiri hanya berekspresi biasa-biasa saja, dan memilih untuk diam daripada harus menjawab ucapan ibunya.

Sedangkan di lain sisi, rupanya pihak keluarga calon pengantin laki-laki baru saja sampai. Para penyambut kedatangan calon pengantin bersama pihak keluarganya, dengan santun, semua menyambutnya dengan hangat, dan mengantarkannya sampai di tempat untuk pengucapan kalimat sakral.

Pihak calon pengantin laki-laki tengah duduk dan ditemani oleh kedua orang tuanya, juga saksi yang dibawa.

Setelah semua sudah siap, calon pengantin perempuan diminta untuk segera keluar dan duduk di sebelah calon pengantin laki-laki. Degdegan itu sudah pasti, kedua calon pengantin tengah dibuatnya gugup, juga ada rasa ingin menolak, namun keduanya teringat akan kondisi kedua orang tuanya jika sampai pernikahannya batal, maka entah apa yang akan terjadi nantinya, pikir Yuan maupun Ferdinan.

Entah kenapa, keduanya sama sekali tidak saling menoleh maupun penasaran, justru sama-sama menatap lurus ke depan.

Karena takut salah, akhirnya keduanya diminta untuk saling menatap satu sama lain agar tidak terjadi kesalahan.

Seketika, keduanya sama-sama terkejut saat melihat pasangannya di luar dugaannya, justru sangat kaget ketika yang ada dihadapannya tidak dikenalinya sama sekali.

"Kamu! siapa kamu?"

Keduanya sama-sama menunjuk satu sama lain, dan membuat para saksi menjadi bingung.

"Kok saling bertanya?" tanya seseorang yang menjadi saksi.

"Enggak kok, Pak. Ini tadi saya dan calon istri saya memang sering kaget kagetan, ya kan sayang?" jawab Ferdinan beralasan, tentu saja langsung memberi kode kepada Yuan, meski keduanya tidak saling mengenalinya satu sama lain.

Mau bagaimana lagi, dua-duanya sama-sama tengah bermain aktingnya masing-masing.

"Iya, Pak, benar. Kita memang sering kaget kagetan, jadinya sampai terbawa di acara pernikahan kita ini, Pak." Timpal Yuan ikut memberi alasan, meski sebenarnya tidak mengenal calon suaminya.

Bahkan, kedua orang tuanya masing-masing juga hampir saja jantungan, dan tentu saja takut jika semuanya akan terbongkar.

Karena keduanya mempunyai wajah yang hampir mirip dengan kakaknya masing-masing, jadi tidak ada yang mencurigainya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!