Dikurung

Suara burung yang berceloteh dengan riang membuat Mia terbangun. Perlahan, dia membuka matanya. Ketika dia hendak merentangkan tubuhnya, dia merasa sangat sakit di pergelangan tangannya.

Mia mendongakan kepalanya dan ternyata dia tertidur dalam posisi duduk dengan tangan diborgol dan digantung pada frame ranjang.

Gadis malang itu menarik-narik kedua tangannya, berusaha untuk melepaskan mereka. Namun, yang terjadi dia justru meringis kesakitan. "Aah, sakit, ...."

Cairan bening mulai meluncur dari mata indahnya. Semakin dia menggerakkan tangannya, dia semakin meringis kesakitan sampai pada akhirnya dia menyerah dan berteriak. "Tolong! Tolong! Tolong aku!"

Seorang pria berwajah dingin memasuki kamar itu. Dia melangkah dengan tenang dan menghampiri Mia. "Sudah bangun rupanya? Kenapa berteriak?"

"Walter! Lepaskan aku!" pekik Mia, kedua matanya menatal tajam ke wajah Finn.

Finn mencengkeram dagu Mia dengan kasar. "Turuti kemauanku, aku akan melepaskanmu!"

Suara Finn yang nyaris seperti berbisik membuat Mia merinding dan menjauh dari cengkeraman pria itu. "Jangan dekati aku!"

"Kau yang memintaku untuk mendekatimu, Mia," jari jemari Finn dia larikan di sepanjang wajah Mia.

Lagi-lagi, Mia menjauhkan wajahnya. "Jangan sentuh aku! Aku tidak tau kau habis menyentuh siapa saja di luar sana!"

Semakin Mia marah, Finn semakin gemas kepadanya. Dia mendekati wajahnya dan mendaratkan sebuah kecupan di benda kemerahan yang sedari tadi sibuk mengoceh itu. "Suka?"

Seketika itu, wajah Mia berubah menjadi semerah tomat. "A-, apa yang kau lakukan! Lepaskan aku!"

Tak lama, seorang pelayan datang dengan membawa nampan makanan. "Makan dulu supaya kau lebih kuat saat berteriak nanti,"

"Cih!" Mia berdecih.

Pelayan itu membuka tudung saji yang terbuat dari stainless steel itu dan menyuapi Mia dengan sabar. "Tidak bisakah Anda melepaskan saya saja?"

Pelayan wanita itu menggeleng. "Ini perintah Tuan Walter, Nona,"

Karena perutnya sudah keroncongan, jadi untuk saat ini, Mia memilih untuk tidak membantah dan menuruti kemauan Finn Walter.

Setelah makan, pelayan itu melepaskan borgol di tangan Mia dan memandikan gadis itu.

"Eh, eh, kenapa Anda membuka pakaian saya?" Mia merebut kembali gaunnya dan menutupi tubuhnya dengan gaun itu.

Pelayan itu tersenyum. "Nona harus mandi dan pakaian Nona akan saya bersihkan. Mari, Nona,"

"Saya bisa mandi sendiri! Tidak usah melayaniku sampai sejauh ini!" tukas Mia salah tingkah.

Namun, pelayan itu menggeleng dan tersenyum. "Ini perintah Tuan Walter, Nona,"

Mia mengetuk-ngetuk dagunya. "Baiklah, begini saja. Kita akan membuat sebuah rahasia dan kita akan berteman sampai selama-lamanya mulai saat ini. Jangan katakan kepda Finn kalau aku mandi sendiri. Aku tidak akan kabur, bahkan kalau perlu, aku akan mandi dengan pintu terbuka. Bagaimana?"

Pelayan itu tertawa kecil. "Baik, Nona. Anda bisa mandi sendiri tapi saya akan mengikuti Nona atau dengan pintu terbuka,"

Mia menyerah dan dia pun membiarkan pintu terbuka saat mandi. Begitu air hangat menyentuh tubuhnya, dia merasa tenang dan sedikit relax. Gadis itu menghembuskan napasnya dan menyandarkan tubuhnya pada tepian bath up.

Seusai mandi, Mia merasa segar dan dapat berpikir jernih. "Terima kasih karena Anda telah percaya kepadaku,"

Pelayan itu membantu Mia untuk memakai gaun terusan berwarna putih pucat dan menyisir rambut bronze Mia yang panjang. "Maaf, Nona. Saya harus mengikat Anda lagi. Silahkan tangan Anda,"

Dengan pasrah, Mia mengulurkan tangannya untuk diikat kembali ke tepian ranjang besar. Setelah selesai, pelayan itu menundukkan kepalanya dan bergegas keluar dari ruangan itu.

Sementara itu, Finn menghampiri Josh yang berada bersama James. Dia mengedikan kepalanya ke arah James, meminta pria berambut keriting itu untuk keluar.

"Josh," sapa Finn dingin.

Josh membuang muka dan mengalihkan pandangannya. Finn duduk berhadapan dengan pria tampan itu dan menawarkan sebatang rokok padanya.

"Kenapa kau menculik istriku?" tanya Finn.

"Istri? Gadis itu masih sangat kecil dan polos berbeda sekali dengan gadis yang pernah kau kencani sebelumnya. Lagipula, dia dijual, Finn!" tutur Josh, ada rasa kecewa pada suaranya.

Finn mengusap-usap bibirnya. "Aku membelinya, berarti gadis itu sepenuhnya milikku," perlahan, senyum licik Finn terkembang, "Lagipula, kenapa kau menyelamatkannya? Apa yang kau inginkan?"

"Tidak ada!" jawab Josh.

Senyum Finn semakin lebar. "Tidak mungkin tidak ada, Josh! Kau salah satu orang kepercayaanku dan aku mau, hubungan kita tetap seperti itu! Jangan khianati aku!" bisik Finn tajam.

Setelah itu, Finn berjalan keluar dengan langkah pongahnya seakan dia baru saja mendapatkan sesuatu yang tidak dapat Josh dapatkan.

Finn kembali ke kamar Mia dan dia melihat gadis itu tertidur. Dia juga dapat mencium wangi sabun serta pewangi tubuh dari kamar Mia.

"Dia sudah makan?" tanya Finn kepada pelayan yang menjaga Mia di depan pintu.

Pelayan itu mengangguk. "Sudah, Tuan,"

Sebelum pergi, Finn kembali menengok ke arah Mia yang tertidur. "Awasi dia dan berikan apa pun yang dia mau, kecuali keluar kamar!"

Mendengar perintah tuannya, pelayan itu membungkuk hormat. "Baik, Tuan."

Hari berganti hari, tidak terdengar keluhan atau apa pun dari tawanan Tuan Finn yang berada di dalam kamar. Hanya sesekali, sang pelayan datang menghadap Finn dan bertanya apakah boleh tawanannya itu keluar sebentar? Jawaban Finn akan tetap sama, tidak!

Sampai suatu hari, Finn mendatangi kamar itu dan melihat Mia sedang memandang keluar jendela. Saat Finn masuk, pelayan yang menemani Mia tampak ketakutan. Namun, tidak dengan Mia. Gadis itu berdiri di depan pelayan yang ketakutan. "Aku yang memintanya untuk membuka jendela! Aku muak mencium bau kamar ini! Jangan hukum dia!"

"Aku tidak peduli dengan dia! Keluarlah!" perintah Finn pada pelayan itu. Segera saja, wanita tua itu berlari kecil dan menutup pintu kamar dengan pelan. "Aku tidak menghukum dia. Lihat, 'kan? Sekarang, urusanku denganmu, Gadis Kecil!"

Finn memegang dagu Mia dengan kasar. Mia memalingkan wajahnya. Pipi putih mulus itu meninggalkan bekas warna merah. "A-, apa urusanmu denganku?"

"Turuti kemauanku, setelah itu kau boleh keluar!" tukas Finn. Wajahnya semakin mendekati gadis itu bahkan dia bisa mencium harum bunga lily pada rambut Mia. Dia mengambil beberapa helai rambut Mia dan menciumnya dengan mata terpejam seolah berada di taman bunga denga hamparan bunga lily di sekelilingnya.

Mia menjauh dan menepiskan tangan Finn dari rambutnya. "Apa maumu?"

"Kamu," jawab Finn. Kedua manik birunya mengunci manik Mia sehingga wajah Mia memerah. Alih-alih mundur, Finn semakin maju dan mencondongkan tubuhnya di depan Mia.

Gadis itu meringkuk ketakutan dan memejamkan kedua matanya. Tak lama, terdengar bunyi 'klik' singkat dan tangan Mia sudah terlepas bebas.

"Kau bebas sekarang!" tukas Finn sambil lalu.

Mia melemparkan bantal ke arah punggung Finn yang lebar dengan kesal. "Kenapa! Kenapa kau melepaskanku? Aku tidak akan menuruti apa pun yang kau minta! Ikat aku lagi!" pekiknya.

Finn menghentikan langkahnya, dia berbalik, mengambil bantal itu, dan berjalan mendekati Mia lagi. Dia terus berjalan sampai Mia terjatuh di atas ranjang.

"A-, apa yang akan kau lakukan? Hei!" ucap Mia ketakutan.

Ketika Finn mempersempit jarak di antara mereka, lagi-lagi Mia memejamkan matanya dan sebuah sensasi aneh tiba-tiba mengaliri seluruh tubuhnya saat bibir Finn mengecup leher Mia dengan lembut, menggigit kecil, dan menyesapnya kuat. "Kau bisa menolak tetapi tubuhmu selalu menerimaku dengan baik, Gadis Kecil,"

Finn pun beranjak dari atas tubuh Mia dan berlalu meninggalkan gadis kecil yang masih bisa merasakan hangatnya bibir Finn di tubuhnya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Noviyanti

Noviyanti

finn kaya main layangan aja, tarik ulur terus bikin penasaran aja

2023-02-10

0

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

Waduh Finn kau bikin aku traveloka, mana ngga jadi lagi 🙈🙈

2023-02-09

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!