Finn Walter

Di malam saat James menawarkan Mia, Finn tertarik dengan Mia hanya dari gambar yang dikirimkan oleh James kepadanya dan saat mereka bertemu, Finn lebih tertarik lagi.

Bagaimana tidak? Mia masih sangat muda dan cantik. "Aku senang kepadamu, menikahlah denganku. Besok, aku meminta kepada James untuk mendatangkan kedua orang tuamu kesini," sahut Finn saat mereka Mia baru saja menginjakkan kakinya di rumah Finn.

"Aku tidak mau menikah denganmu! Aku menolak! Aku tidak mencintaimu, bahkan mengenalmu saja tidak!" sentak Mia.

Finn mendekati Mia dan memperkecil jarak di antara mereka. Pria itu merendahkan tubuhnya dan berbisik di telinga Mia, "Ingat hutang kedua orang tuamu. James memberitahuku kalau kamu adalah jaminan. Turuti kemauanku, maka orang tuamu akan selamat,"

Jantung Mia seakan berhenti berdetak. Seketika itu juga dia tersenyum manis sekali kepada Finn. "Baik, Tuan. Saya senang sekali bisa menikah dengan Anda,"

"Hahahaha! Gadis Baik, aku suka itu. Besok, kita akan memanggil orang tuamu untuk datang ke sini," ucap Finn seraya merangkul pinggang Mia.

Tak lupa, Finn meminta kepada pelayannya untuk menyiapkan kamar bagi James yang akan menginap malam itu.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, Finn meminta James untuk menjemput Alex serta Lilian Colton. James yang sudah mendapatkan bayaran dari Finn pun dengan senang hati menuruti permintaan saudagar kaya raya itu setelah sebelumnya dia meminta ongkos jalan kepada Finn.

Begitu bertemu dengan Alex serta Lilian, ayah Mia itu terkejut. "A-, apa? Tuan Finn ingin menikahi putri kami?" tanya Alex. Dia tidak mengenal siapa itu Finn Walter tetapi dari cerita James dapat digambarkan kalau Finn Walter adalah sosok pria yang berkuasa.

James bercerita kepada pasangan Colton tentang Finn Walter. Finn adalah seorang saudagar kaya raya yang masih muda dan sukses. Dia memiliki banyak pelayan dan pengawal yang selalu siap membantunya kapan pun dia membutuhkan bantuan.

"Banyak wanita yang ingin bersanding dengan tuan Walter. Betapa beruntungnya kalian, tuan Walter tertarik dengan Mia. Seorang anak dari keluarga miskin yang memiliki banyak hutang. Berbaik hatilah kepada tuan Walter nanti karena hutang kalian sudah dihapuskan!" jelas James panjang.

Alex dan Lilian saling berpegangan tangan dan bersitatap penuh haru. Ini seperti mimpi, hutang mereka yang sedemikan besar terhapus begitu saja karena mereka memberikan Mia untuk dijual.

Setelah James bercerita, Alex dan Lilian pun membawa pakaian terbaik mereka dan ikut dengan James ke kota, ke tempat Finn Walter berada.

Perjalanan dari desa ke kota membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Sesuai instruksi Finn, James diharuskan untuk berhenti di salah satu pusat perbelanjaan untuk membelikan pasangan Colton sebuah pakaian.

"Terlalu banyak yang kami terima dari Tuan Walter. Apakah tidak apa-apa?" tanya Alex sungkan sambil menerima satu set jas dari James.

"Tidak masalah." balas James tak sabar. Dia juga memberikan sehelai gaun putih cantik untuk Lilian yang menerimanya dengan senang hati.

Setibanya mereka di tempat Finn, mereka disambut dengan minuman dan makanan selamat datang. Alex dan Lilian merasa terhormat disambut seperti itu.

Tak beberapa lama kemudian, datanglah seorang pria putih pucat yang tampan dengan kemeja berwarna biru bergaris-garis putih lengkap dengan dasi kupu-kupu merah menghiasi lehernya.

Pria itu tersenyum dan mengulurkan tangannya kepada Alex dan Lilian. "Selamat datang di gubukku."

Pasangan Colton membalas senyum Finn dan tertawa. "Ah, Anda suka merendah, Tuan Walter. Rumah Anda bagai istana, rumah kamilah yang seperti sebuah gubuk,"

"Besok aku akan menikahi putri kalian. Aku ingin kalian merestui hubungan kami. Setelah menikah nanti, aku juga ingin kalian tidak ikut campur dengan kehidupan kami, apa pun yang akan aku lakukan kepada putri Anda, itu diluar tanggung jawab kalian. Setuju?" tanya Finn dingin. Sorot matanya tajam dan tidak ramah.

Alex dan Lilian mengangguk cepat. "Kami setuju, Tuan Walter. Memang sudah seharusnya pasangan yang sudah menikah hidup sendiri-sendiri, bukan? Hahaha,"

Finn tidak tertawa, dia hanya menganggapi ucapan Akex dengan anggukan kecil. Setelah selesai berbincang-bincang, Finn mempersilahkan pasangan Colton untuk makan siang lebih dulu. Tak beberapa lama, Finn muncul bersama dengan Mia.

Mia tampak anggun dengan gaun mewah yang dipakainya. Begitu melihat Mia, pasangan Colton pun segera berlari memeluk putri mereka. "Mia, kamu cantik sekali, Nak," ujar Lilian tanpa penyesalan.

"Ibu, bawa aku pergi dari sini. Aku tidak mau menikah dengan orang itu," bisik Mia ketakutan.

Sontak saja, Lilian dan Alex melepaskan pelukan mereka. "Hahaha, Mia berkata dia sudah tidak sabar menikah dengan Anda, Tuan," ucap Alex berbohong.

Finn tersenyum dan menggandeng Mia untuk menuju ruang makan. Pria itu memaksa Mia untuk makan supaya besok dia tampil cantik di hari pernikahan mereka.

Hari pernikahan pun tiba. Tak tanggung-tanggung, Finn mengundang banyak orang. Mulai dari kolega bisnisnya, anak buah serta keluarga mereka, dan beberapa teman dekat Finn.

Finn mengaku tidak memiliki keluarga maka dia diwakilkan oleh James Arthur sebagai saksi sekaligus wali nikah mereka.

Upacara pemberkatan pun berlangsung dengan khidmat. Untuk pertama kalinya, Finn membuka veil yang menutupi wajah Mia dan mencium bibir gadis itu dengan mesra. "Tersenyumlah. Lihat wajah orang tuamu dan jangan lenyapkan senyum di wajah mereka!"

Mia pun terpaksa tersenyum dan memandang kedua orang tuanya yang hari itu tampak sangat bahagia.

Pesta pernikahan juga berjalan dengan meriah dan lancar. Hanya Mia yang tidak bahagia di hari itu dan dia memutuskan untuk melarikan diri saat Finn dan semua tamu itu lengah.

Keyakinannya untuk melarikan diri semakin bulat saat dia mendengar orang tuanya bercakap-cakap dengan Finn.

"Begini, Tuan Walter. Pertama-tama, kami mengucapkan terima kasih kepada Anda karena telah bersedia meminang anak kami dan menggantinya sebagai hutang kami. Kemudian yang kedua, Mia itu masih sangat muda. Dia belum mengenal cinta. Menjalin hubungan dengan seorang pria pun bel-,"

"Katakan apa maksud Anda, Colton?" tanya Finn tak sabar.

Alex menyenggol lengan istrinya yang tampak sungkan. "Eh, begini, Tuan Walter. Kami ingin Anda tau kalau anak kami masih tersegel dengan rapi dan tentu saja ada harga yang sudah kami tetapkan untuk membuka segel tersebut,"

Kening Finn tampak berkerut-kerut. "Segel? Aaah, oke. Berapa yang kalian minta? Aku akan membayar kalian cash hari ini dengan syarat, anak kalian tidak menolak untuk berhubungan denganku."

"Aku menjaminnya, Tuan," jawab Alex. Raut mukanya tamak dan licik.

Finn meminta salah seorang anak buahnya untuk mengambil koper dan membuka isinya di hadapan pasangan Colton. "Cukup?"

Alex dan Lilian tersenyum. "Cukup, Tuan," jawab mereka bersamaan. "Kami yakin, Anda akan puas dengan putri kami,"

"Kita lihat saja nanti!" ucap Finn.

Setelah pesta selesai, Alex dan Lilian menyempatkan diri untuk berbicara kepada Mia. Dengan meminta izin kepada Finn tentu saja.

Mereka menyeret Mia ke tempat yang tidak banyak orang lalu lalang. "Dengar, Mia. Kamu harus menuruti setiap permintaan Tuan Walter! Apa pun itu! Nasib kami ada di tanganmu. Kamu tidak mau, 'kan kalau kami menjadi pasangan pengemis yang meminta-minta di jalan?"

Mia terdiam dam menunduk. Dia sudah tau hal ini pasti akan terjadi, akan tetapi dia tidak menyangka kalau ucapan itu berasal dari mulut kedua orang tuanya.

"Kamu mendengar kami, Mia? Ini malam pengantinmu, layanilah Tuan Walter. Berdandanlah yang cantik dan buat dia tergila-gila kepadamu. Mengerti?" desak Alex.

Dalam diam, Mia mengangguk lemah. Tekadnya sudah kuat, dia akan menyelinap setelah ini.

Seusai bicara dengan kedua orang tuanya, beberapa pengawal mengawal Mia untuk kembali ke kamar. Gadis itu memutar otaknya dan mencari alasan agar dia bisa melarikan diri malam itu.

"Ada yang lupa kuberikan kepada orang tuaku. Aku sudah hapal jalan ke kamarku. Bisakah aku memberikannya kepada mereka sendiri? Ini hari terakhirku bersama mereka," tutur Mia beralasan.

Pengawal itu pun mengangguk dan mempersilahkan Mia untuk menemui kedua orang tuanya kembali.

Perlahan, Mia mengendap-endap dan menjauh dari kerumunan. Para tamu undangan yang tak lain adalah para pekerja Finn masih memenuhi kediaman pria kaya itu. Gaun pengantinnya membuat Mia sulit berjalan dengan leluasa.

Mia terus mencari pintu keluar rumah yang bagai istana tersebut. Sampai dia menemukan gerbang depan dan dia pun segera berlari dengan mengangkat setengah gaun pengantinnya. Saat dia berlari, dia menabrak seseorang.

"Nyonya Walter?"

...----------------...

Terpopuler

Comments

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

Nah kan, mia kepergok pas mau kabur 🙈

2023-02-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!