"Si-, siapa kamu!" tanya Mia terbata-bata. Tubuhnya mengambil posisi bertahan dan siap berlari lagi.
"Nyonya Walter, apa yang Anda lakukan?" tanya pria itu lagi tanpa menjawab pertanyaan Mia.
Mia menengok ke belakang dan kemudian dia menarik tangan pria asing itu untuk berlari bersamanya sampai mereka agak jauh dari tempat kediaman Finn.
"Namaku Mia, panggil saja Mia. Dengar, aku tidak tau siapa kamu, tapi aku membutuhkan bantuanmu," kata Mia sambil melepas kedua sepatu yang dia pakai. "Ini sepatu mahal, di mana aku bisa menukarnya?"
Pria itu mengambil sepatu berhak tinggi dari tangan Mia dan bergegas pergi. Tak beberapa lama, dia kembali dengan membawa sepatu kets. "Pakailah. Apa yang Anda lakukan, Nyonya-, ah maksudku, Mia?"
"Aku ingin pergi dari rumah itu. Aku tidak mengenal siapa pemilik rumah itu dan tiba-tiba saja aku harus menikah dengannya dan-, dan, ...." Mia mengeluarkan seluruh emosinya yang sudah dia tahan selama beberapa hari ini. Dia menangis di hadapan pria asing. Mia sendiri tidak tahu tapi menurutnya, pria itu dapat di percaya dan dapat diandalkan.
Pria yang berada di hadapannya itu hanya mendengarkan suara tangis Mia tanpa berkutik. Sesekali pria itu menepuk punggungnya.
Setelah Mia puas menangis, pria itu memberikan sebotol air untuknya. "Minumlah dan tenangkan dirimu,"
Mia pun membuka botol itu dan meminum air yang ada di dalam botol. "Terima kasih,"
"Aku tidak mengerti apa masalahmu, Bisakah kau menceritakan dari awal apa yang terjadi? Karena kamu tiba-tiba saja menarikku dan menangis. Bagaimana aku bisa menolongmu kalau kamu tidak mengatakan apa permasalahan yang terjadi kepadamu?" tanya pria itu lagi.
Mia menjulurkan kepalanya ke kiri dan ke kanan untuk mengecek Apakah mereka sedang diikuti atau tidak. Kemudian setelah memastikan mereka aman, Mia mengajak pria itu ke tempat yang cukup tersembunyi karena posisi mereka belum terlalu jauh dari rumah Finn.
"Baiklah, aku akan menceritakannya kepadamu. Tapi sebelumnya, Apakah kamu mengenal Finn Walter?" tanya Mia.
Pria itu mengangguk. "Namaku bukan 'kamu'. Panggil aku Josh,"
"Oke, baiklah. Kamu mengenal Finn, Halo apakah kamu akan melaporkanku kepada Finn?" tanya Mia lagi. Gadis cantik itu nggak memastikan Kalau pria yang ada di hadapannya itu ada di pihaknya.
"Tergantung apa yang akan kamu lakukan, 'kan? Tapi aku tadi mendengar kalau kamu tidak mengenal Finn tapi kamu menikah dengannya. Apakah kamu sedang berada di bawah ancaman?" tanya Josh. Pria itu melihat kalau Mia masih tampak khawatir berada di dekatnya.
Mia menimbang-nimbang jawaban apa yang harus diberikan kepada Josh. Jujur saja, saat ini dia memang sedang berada di bawah ancaman James Arthur dan kedua orang tuanya. Jika saat ini mereka mengetahui kalau Mia melarikan diri, mereka pasti akan menghukum Mia dan akan mengembalikan hutang kedua orang tuanya.
"Baiklah, aku memutuskan untuk percaya kepadamu tapi kumohon jangan laporkan aku kepada Finn atau James," pinta Mia.
Josh mengacungkan kedua jarinya membentuk huruf v dan berjanji kepada Mia untuk tidak melaporkannya kepada Finn ataupun James.
"Okay, semua berawal dari kedua orang tuaku yang berhutang kepada James Arthur. Aku tidak tahu dari mana mereka mengenal James tapi suatu hari, James dan teman-temannya ke rumah kami dan mengambil semua yang kami miliki. Orang tuaku menangis dan bersimpuh memegangi kedua kaki James tapi James tetap tidak memperdulikan mereka. Sampai ketika aku datang, James tiba-tiba tertarik kepadaku," kata Mia memulai ceritanya.
"Tentu saja dia tertarik kepadamu, kamu cantik dan aku pun menyukaimu," ucap Josh lantang dan tanpa basa-basi.
Mendengar pujian dari mulut Josh, wajah Mia bersembu kemerahan. "Aku tidak secantik itu tapi terima kasih," sahutnya tersipu-sipu.
"Aku lanjutkan ceritaku, yah? Setelah James melihatku Dia menjadikanku sebagai jaminan hutang kedua orang tuaku dengan menjualku ke Pasar Budak yang berada di desa kami," lanjut Mia.
Kening jos mengerut saat mendengar dia menyebutkan pasar budak. "Apa itu pasar budak?"
"Pasar budak adalah pasar di mana orang-orang yang berkuasa dan yang memiliki uang banyak dapat membawa gadis-gadis remaja seumuranku untuk diperjualbelikan di sana. Sesuai namanya, kami yang dijual akan dijadikan sebagai seorang budak atau selir," jawab Mia. "James penjualku dengan harga tinggi bahkan hargaku paling tinggi di antara yang lainnya di pasar itu. Tentu saja tidak ada yang sanggup membeliku. Mereka bilang harga yang James tawarkan untukku tidak masuk akal. Sampai pada akhirnya, James menawarku kepada Finn. Entah bagaimana pria itu setuju dan aku segera dibawa ke tempat ini," sambung Mia lagi.
" Itu semua mereka lakukan untuk membayar hutang kedua orang tuamu?" tanya Josh.
Mia mengangguk pelan. "Ya, mereka termasuk kedua orang tuaku mengancamku kalau aku tidak menuruti Finn, maka hutang orang tuaku dikembalikan beserta dengan bunganya. Saat ini status hutang kedua orang tuaku sudah dihapuskan bahkan dengan tidak tahu malunya mereka menjual keperawananku kepada Finn dengan harga yang cukup tinggi," air mata Mia kembali menetes ke pangkuannya.
Josh menatap gadis cantik itu dan entah mengapa ada sesuatu yang berdesir di dalam hatinya. Dia ingin sekali melindungi gadis itu.
"Kalau kamu mempercayaiku aku akan membantumu melarikan diri dan aku akan membayarkan seluruh hutang-hutang kedua orang tuamu sehingga kamu tidak perlu lagi hidup dalam ketakutan," kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulut Josh tanpa dia pikirkan sebelumnya.
Dengan mengucapkan kata-kata itu sama saja dia menantang seorang Finn Walter. Pria kaya raya yang berkuasa di seluruh penjuru kota itu.
"Benarkah? Kamu mau membantuku?" tanya Mia tak yakin. "Apa kamu bisa melawan Finn? Karena sepertinya dia seseorang yang cukup berpengaruh dan memiliki kuasa besar atas kota ini,"
"Kamu cerdas sekali dan aku tidak berpikir sampai situ. Tapi aku akan tetap berusaha untuk membantumu. Sekarang, yang harus kita lakukan adalah membuang gaun pengantin itu dan membeli sebuah baju serta celana supaya kamu lebih mudah bergerak. Ayo, ikut aku!" kata Josh. Dia mengulurkan tangannya kepada Mia.
Namun, belum saja mereka berjalan. Mereka sudah dikepung oleh James dan kawan-kawannya. "Mau ke mana?"
Mia memincingkan matanya. "Anda tidak perlu ikut campur atas apa yang aku lakukan! Bebaskan aku dan aku akan berusaha untuk membayarkan hutang kedua orang tuaku,"
James memiringkan kepalanya dan kemudian dia bersiul panjang. "Hohoho, gadis cantik Colton ini sudah berani melawanku. Bagaimana caramu membayar hutang-hutang kedua orang tuamu? Bekerja? Sampai kamu menua pun hutang orang tuamu tidak akan pernah bisa lunas," ejek pria berambut keriting itu.
Tiba-tiba saja dari belakang, seseorang dengan badan yang cukup besar mengambil tangannya dan mengikatnya. Dia melihat ke arah Josh dan ternyata ada seorang pria juga di belakang Josh yang mengikat tangannya.
James dan kawan-kawannya membawa Mia serta jos kembali ke rumah Finn. "Tuan, aku menemukan mereka hendak melarikan diri,"
Finn melirik tajam kepada Josh. "Bawa dia ke kantorku, aku akan mengurusnya nanti!"
Salah seorang anak buah James mengangguk dan menyeret Josh dengan kasar ke tempat yang telah ditunjukkan oleh Finn.
Finn menatap Mia. Jari-jarinya mengusap kening serta pipi Mia yang mulus. "Ternyata sulit juga menaklukanmu, Gadis Kecil." kata pria itu. Mia memalingkan wajahnya dan menghindari sentuhan saudagar kaya raya itu.
"Arthur, seperti biasa!" titah Finn. Untuk sepersekian detik, kesadaran Mia menghilang dan lagi-lagi semuanya menjadi gelap gulita.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Noviyanti
wah fin, apa yang kamu lakukan
2023-02-10
0
𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe
Hilang kesadaran lagi, Mia. Aku penasaran apa yang akan terjadi 🤔
2023-02-08
0